Seorang pria gemuk dengan kalung emas di leher dan perut besar menampakkan dirinya “ Siapa namamu? Ini putramu? Dia berani merayu wanitaku. Jadi aku pukuli dia.”
Setelah keluar dari toilet, Ivan bertemu dengan seorang wanita yang mengenakan gaun yang seksi. Dia mabuk dan mencoba menggodanya. Dia tidak tahu kalau wanita seksi itu sudah ada yang punya.
Ivan yang ketakutan, menangis di tempat dan berlutut untuk memohon belas kasihan. Tetapi mereka menolak dan terus memukulinya. Bahkan saat Ivan menyebutkan nama keluarga Tan, itu tidak berguna.
Mendengar kata-kata pria gendut itu, sumiati tanpa sadar berkata, “ Lihat apa yang di kenakan pacarmu. Bukankah itu jelas untuk merayu seorang pria seperti anakku?”
Peria gemuk itu semakin marah mendengar kata-kata sumiati. “ Dasar cerewet. Kalau pacarku memakai pakaian yang seksi, terus, apa hak anak sialanmu ini merayunya?”
“ Pacarmu itu cewek yang murahan..”
Ivan ingin menyelinap pergi. Setelah pria gemuk itu meninggalkan ruangan. Diam-diam di membuka pintu dan melihat situasi di luar tetapi dia segera mendapat tendang dan membuatnya terlempar kembali masuk ke ruangan.Sumiati tertekan sampai dia terdiam.“ Apa yang harus kita lakukan sekarang? Melly, coba telpon Nenekmu, mungkin dengan bantuan darinya, kita bisa menyelesaikan masalah ini,” kata Anggy kepada Melly dengan ketakutan.Dirga menghela nafas panjang. Bagaimana Nnenk bisa menangani masalah ini? Pria gemuk itu jelas tidak memperdulikan keluarga Tan sama sekali.“ Ibu tidak akan campur tangan. Pria itu jelas bukan tandingannya.” Kata Dirga pasrah.“ Apa lagi yang harus kita lakukan. Apa kau mau melihat putri kita satu-satunya menemani pria mesum itu semalaman?” Anggy menatap Dirga.Melly menatap Ivan. Jika bukan karena dia, masalah ini pasti tidak akan terjadi.Melihat Melly menatap tajam putran
Sikap Alex terhadap pria yang di depannya begitu hormat. Ini menunjukkan bahwa statusnya lebih tinggi dari Alex.Sangat di sayangkan pria gemuk ini tidak tahu siapa Radit sebenarnya.Tentu saja, dia tidak akan mengira bahwa pria yang di depannya tidak lain adalah menantu dari keluarga Tan yang terkenal di seluruh kota Jaksel.Di bagian lain hotel, Anggy berdiri dengan cemas saat menunggu kedatangan Radit.“ Melly, bukankah aku sudah memberitahumu sebelumnya kalau Radit itu tidak dapat di andalkan. Bahkan jika dia naik taksi, seharusnya dia sudah tiba dari tadi. Mungkin dia bersembunyi di rumah dan tidak berani keluar. Bagaimana mungkin kamu bisa mempercayainya?” ujar Anggy.“ Karena kamu begitu percaya pada si sampah itu, kita semua jadi menunggu,” kata Ivan tanpa malu. Jelas masalah ini di sebabkan olehnya, tetapi sekarang dia menyalahkan Melly dan Radit.“ Anggy, pikirkan cara lain. Anakku sudah terluka parah.
Radit tahu betul sikap ibu mertuanya. Setiap tahun saat dia kembali ke kampung ha apa lamannya, dia selalu di ejek. Sekarang di rumahnya ada dua mobil mewah yang harganya selangit bagi orang awam. Anggy pikir mudah bagi putrinya untuk menghasilkan uang dari kantor yang berujung untuk meminjamkan mereka Lima puluh juta rupiah.“ Karena saudah terlanjur janji, kita harus mencarikan solusinya. Ibu pasti tidak ingin reputasinya hancur lagi. Paman dan yang lainnya akn kembali lagi kerumah besok. Apa yang harus aku lakukan jika mereka tidak mampu mengembalikannya nanti?” ujar Radit.“ Aku tidak peduli,” ucap Melly dengan nada marah. “ Biarkan mereka yang memikirkan jalan keluarnya sendiri.”Melly sebenarnya tidak ingin memikirkan masalah ini, tetapi ibunya pasti tidak akan membiarkannya. Anggy tidak punya uang sebanyak itu jadi dia hanya bisa meminta solusi kepada Melly.Ketika dia kembali ke rumah, Anggy membawa Melly ke kam
Petugas teller ini seperti mendengar lelucon. Dengan nada merendahkan,dia berkata. “ Pak, ini bukan tempat yang cocok untuk bercanda. Jika bapak tidak keberatan, saya ingin bapat tidak menunda waktu saya untuk melayani nasabah lain. Bapak lihat sendiri sudah banya nasabah yang manunggu giliran.”Setelah berbicara, pegawai itu langsung memanggil nomor antrian berikutnya tanpa menghiraukan Radit lagi.Radit tetap berdiri di depan teller sambil tersenyum.“ Apa yang bapak tunggu? Saya kan sudah bilang kalau bapak tidak bisa mendapatkan uangnya sekarang. Apa pertanyaan saya kurang jelas?” ujar Petugas teller dengan tidak sabar.“ Ada apa ini?” pada saat yang bersamaan, seorang wanita menawan datang menghampiri dan bertanya pada pegawai teller itu.“ Bu manajer, bapak ini ingin mengambil uang tunai lima puluh juta rupiah. Saya sudah bilang kalau dengan uang sejumlah itu harus membuat janji terlebih dahulu,&rdquo
Sebelum Radit kembali kerumah, Melly sudah menelponnya. Keluarga Darman sudah ada di kediamannya. Anggy terus mendesak Melly untuk segera mencari cara untuk mendapatkan uang itu.“ Aku sudah pegang uang tunainya. Sekarang aku lagi di jalan ke arah rumah, kamu tenang saja,” ujar Radit lembut.Melly masih meminta maaf untuk kejadian kemarin malam yang membuatnya harus tidur di sofa terutama waktu mereka dan keluarganya makan pergi kehotel untuk makan-makan tanpa mengajak suaminya. Membiarkan Radit tinggal di rumah yang hanya memakan mie instan sendirian dan juga menyusahkannya untuk pergi kehotel untuk membantunya menyelesaikan masalah yang di buat si brensek Ivan itu.“ Kamu tidak usah masak malam ini?” ujar Melly.Radit tersenyum dan berkata, “ Jika aku tidak masak, lalu ayah dan ibu nanti makan apa?”“ Apa mereka tidak punya tangan sendiri? Biarkan mereka melakukannya sendiri,” kata
Begitu Sumiati membuka matanya, dia melihat tangannya yang sebelumnya memeluk erat tas yang berisikan uang lima puluh juta rupiah itu raib. Dengan panik dia langsung berdiri dengan panik.“ Uang... Uangku, mana perginya uangku!” Sumiati berteriak panik.Darman dan Ivan terbangung mendengar teriakan Sumiati seolah-olah dia habis mimpi gimana gitu..“ Apa kamu tidak memegangnya tadi? Bagaimana bisa tas itu hilang?”“ Bu. Bukankah kau tadi mengatakan akan terus terjaga dan tidak akan tidur selama perjalanan? Bagaimana bisa hilang begitu saja? Uang itu untuk calon istri idamanku,” Teriak Ivan panik.Sumiatii meraih kerah supir bus yang membangunkannya tadi dan berkata, “ Aku kehilangan uang di bus ini. Kau harus bertanggung jawab. Cepat bayar aku lima puluh juta sekarang!”Ketiganya panik bukan main mendapati uangnya hilang begitu saja. pegawai bus itu sangat terkejut, terlebih lagi dia disuruh gan
“ Nyonya, tolong jangan membuat keributan di tampat kami. Anda bisa melihatnya sendiri, tidak ada tempat yang kosong sama sekali. Jika anda bersedia menunggu, tentu saja. Tapi jika anda tidak berkenan, anda bisa pergi dan cari tempat lain. Kami tidak membutuhkan pelanggan seperti anda di tempat kami,” ujar pelayan itu dengan sombong.Melly sangat marah. Perlakuan macam apa ini? Apa karena ada banyak pelanggan, jadinya tidak menunjukkan pelayanan yang baik? Seharusnya ada aturan khusus untuk bookingan atau reservasi.Terlebih, Melly hanya meminta hak nya sebagai pelanggan, tetapi dia malah di cap sebagai pembuat onar.“ Aku tidak akan pergi dari sini. Apa yang akan kau lakukan sekarang?” Melly berkata dengan kesal.Melihat kejadian ini, Radit tidak bisa menahan tawanya. Melly benar-benar tidak kreatif untuk memikirkan cara lain. Tidak akan pergi dari sini? Itu seperti ucapan anak kecil.“ keamanan...keamanan, ada pengac
Ketika manajer mendengar suara itu, dia kaget, dirinya bergegas mengahampiri orang itu. “ Bos, ada pelanggan yang membuat masalah dan melukai petugas keamanan kita.”“Oh?” Robert memandang Radit dengan penuh minat. Dia tahu kekuatan Fisik dari ketiga petugas keamanan ini. Kekuatannya tidak boleh di remehkan.Dia melihat Radit dari atas ke bawah. Tidak ada luka fisik sedikit pun. Sebaliknya ketiga petugas itu babak belur.“ Wah, sepertinya kau punya kemampuan bela diri yang baik. Apa kau tertarik bekerja untukku? Aku akan memberimu gaji dua belas juta sebulan,” ujar Robert kepada Radit.Radit tersenyum mengejek, “ Siapa kau?”Ekspresi Robert seketika berubah. Mengingat posisinya di kota Jaksel, bagaimana mungkin ada orang yang berani berbicara dengannya dengan sikap seperti itu.“ Aku melihat ada bakat terpendam di dalam dirimu dan aku adalah orang yang sangat menghargai sebuah
Hari ini Anggy sudah membuat janji untuk ngumpul sama teman rumpinya, dia kemudian meninggalkan rumah setelah mengambil tasnya.Ketika mereka bertemu di salah satu kafe, teman-temanya tahu bahwa Anggy saat ini sudah pindah dan tinggal di bukit teletubis, mereka semua iri pada Anggy dan itu yang membuat Anggy merasa bangga dan mau lagi diajak untuk ngerumpi.“ kebetulan Rumah kamu memang begitu luas, aku tidak terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah , jadi aku menyewa pembantu hari ini, yah upahnya hanya sekitar 12 jutaan lah” ujar Anggy dengan sombong.Mereka semua kaget mendengar gaji pembantu Anggy, maklum teman Anggi bukanlah dari golongan orang-orang kaya, jadi uang sebanyak itu meruakan wow bagi mereka.Beberapa jam kemudian aktivitas merekapun selesai dan mulai beranjak kembali ke rumah masing-masing.Di perjalanan menuju pinggir jalan untuk mencari Taksi, Anggy di datangi seorang wanita yang dikelilingi kurang lebih 20 puluh pengawal.“mengapa dia berjalan ke arahku?” pikir Anggy.
Radit segera memotong pembicaraannya, “ Sudahlah, aku sudah terbiasa dengan semua itu, itu bukan masalah/ akan tetapi jika kau terus memanggilku dengan sebutan tuan, maka aku tidak akan mempekerjakanmu lagi.”Saat Radit hendak menyiapkan kamar untuk asisten rumahtangga barunya itu, Anggy berjalan ke arah mereka.“ Radit, apa lagi yang kau lakukan hah, siapa dia?” tanya Anggy sambil menunjuk Berta.“ Aku yang mengajakknya kesini. Dia yang akan membantu kita memasak dan membersihkan rumah ini,” jawab Radit.Pembantu?Dengan marah, Anggy menghampiri Radit ,” kau sepertinya sekarang benar-benar sombong yah. Kau tidak perlu mempekerjakan siapa pun, kalau kau sekarang tidak mau memasak, aku akan melakukannya sendir.”“ oke” jawab radit dengan acuh dan menoleh ke arah Berta, “ Berta, karena sekarang sudah ada yang memasak, maka pekerjaanmu hanya membersihkan rumah ini.”Anggy seperti mengeluarkan tanduk sangkin marahnya. Bagaiman dia bisa memasak? Sejak Radit tiba di rumah Keluarga Tan, dia
Antony menjadi geram mendengar pernyataan perempuan paru baya itu, bagaiman tidak istrinya sudah bermain dengan lelaki lain dengan mengajaknya kekediaman pribadinya bahkan dengan berani mencuri perhiasan yang dia berikan pada istrinya.“ Dasar perempuan sialan kamu sudah menghianatiku dan juga memoroti hartaku demi pria brensek itu.” Ujar Antony dengan nada keras dan muka merah karena marah.“ Tidak,tidak ,tidak sayang, aku tidak... aku tidak. Ini semua fitnah. Aku tidak menghianatimu ini fitnah.,” ujar istrinya dengan panik.Sambil menahan sakit, Antony berdiri. Dia menarik rambut istrinya dan langsung membirinya sebuah tamparan keras. “ Aku sudah memanjakanmu dengan harta. Tapi apa yang kau lakukan hah, kau gunakan uangku untuk selingkuh. Lihat saja, aku akan membunuhmu.” Dan segera memberikan tamparan lagi.Bukkk.Sang istri terhuyung sambil menahan sakit. Wajanya sekarang sudah membengkak akibat tamparan dari suaminya. Dia kemudian berlutut dan memohon belas kasihannya. “ Sayang,
Anak buah Antony hendak membalas Radit. Tapi pada saat yang bersamaan puluhan orang datang dari kerumunan penonton. Jors kemudian berjalan keluar dari kerumunan.Jors memandang Radit dengan senyum canggung. Dia kemudian menggaruk belakang kepalanya dan berkata sambi cengengesan, “ Wah, kebetulan sekali yah.”“ Kebetulan?” Radit berkata dengan muka masam. “ Kenapa kau bisa ada disini ?”“ Ak, aku datang kesini untuk membicarakan bisnis. Tapi kemuadian anak buahku memberitahuku kalau ada perkelahian disini. Aku sama sekali tidak menyangka kalau kaulah orangnya,” Ujar Jors.Radit sebenarnya tidak ragu sedikitpun kalau Jors mengutus anak buahnya untuk mengikutinya. Karena menurutnya tidak ada yang benar-benar kebetulan.Sementara Antony yang masih kesakitan memegang kemaluannya berusaha berbicara pada Jors. “ Bro Jors, orang ini berani-beraninya melecehkan istriku dan memukulku. Tolong aku Jors.&rdq
Keesokan harinya, setelah Radit mengantar Melly ke kantor, dia pergi ke bursa tenaga kerja.Ada banyak orang yang mencari pekerjaan di sini. Radit berniat untuk mencari pembantu rumah tangga. Meskipun Inem adalah pilihan ynag cocok, tapi dia pasti akan membawa Nur juga. Villa di bukit teletubis mempunyai aturan yang sangat ketat. Jika Nur masuk keVilla orang lain, pasti akan menyebabkan masalah. Jadi Radit tidak meminta Inem yang jadi pembantunya.Tidak lama setelah dia memasuki bursa tenaga kerja, Radit melihat ada kerumunan di suatu area. Pasti ada hal menarik di sana.Radit juga manusia biasa, dia juga memiliki tingkat ke kepoan yang luar biasa. Jadi dia mendatangi kerumunan itu.Radit berhasil menerobos kerumunan dan melihat ada wanita paru baya yang umurnya sekitaran 40 tahunan yang sedang duduk dan di sebelahnya terlihat wanita yang hampir seumuran dengan penampilan yang glamor berdiri sambil kesal.“ Lihat, si pencuri sialan ini
Seperti ibu-ibu di sinetron. Ketika Radit menutup pintu kamarnya, ekspresi Anggy langsung berubah serius. Dia berkata paada suaminya, “ Semakin lama, si brensek itu semakin kurang ajar padaku. Aku harus memikirkan cara bagaimana menghadapinya kelak.”“ Kau... “ Dirga ragu-ragu dan menghela napas panjang.Saat Radit kembali ke kamarnya, dia mendapati Istrinya sedang menangis. Tidak ada yang boleh membuat istrinya menangis bahkan itu Anggy sekalipun.“ Dit, maafkan aku, sikap ibuku sudah sungguh keterlaluan,” Ujar Melly di tengah-tengah isak tangisnya.Radit berjalan ke arah istrinya. Dia membelai kepalanya dan berkata dengan lembut. “ Jangan sedih. Biar bagaimana pun dia juga ibumu.”“ Tapi, ibu seenaknya mengubah dekorasinya tanpa permisi dulu. Semuanya jadi berantakan.” Ujar Melly.Radit mengerti maksud istrinya dan segera menelpon departemen Villa itu. “ Buang semua barang-barang itu nanti,”Tidak butuh waktu lama bagi departemen Villa untuk mengirim beberapa karyawannya datang ke v
melly menceritakan semua apa yang di lakuakn mereka berdua.“ Ini pasti merepotkan. Teman sekelasku itu masih berada diluar Negeri. Aku tidak bisa menghubunginya sekarang,” ujar Radit setelah mendengar ceritanya. Walaupun sebenarnya dia tahu sebenarnya.Mellymelirik suaminya diam-diam. meskipun Melly tidak bermaksud meminta bantuan suaminya, tetapi setelah mendengar perkataannya, dia merasa sudah selesai. Dia tidak akan bisa menyelamatkan kerja sama ini lagi.“ Radit.!!” Melly bersuara pelan.Jantung Radit berdetak kencang. Dia menahan senyum di wajahnya, ‘” YA?”Wajah Melly memerah tanpa sadar. Dia hanya menggigit bibir bawahnya. Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk beberapa waktu.Radit menunggu dengan tenang`“ Apa kau bisa membantuku?” akhirnya Melly mengucapkan kalimat dari mulutnya.Radit berpura-pura tidak mendengarnya. Dia terus fokus mengemudi dengan santui.Mella kemudian melanjutkan dengan muka yang sangat memerah, “ Jika kau bersedia membantuku, aku akan me
Melly mendapatkan dukungan dari semua orang dan ini merupakan suatu hal yang pertama kali terjadi.Setelah pertemuan ini, dhany kembali ke ruangannya dengan lemas. Dia tahu kalau begitu Melly benar-benar menyelesaikan masala ini, statusnya di perusahaan akan menurun drastis. Nanti tentu akan ada moment dimana Melly bisa saja menginjak-injka kepalanya dan membuat kesepatannya sebagai pewaris utama di perusahaan Batal.“ Tidak, tidak itu tidak mungkin terjadi, aku harus memikirkan cara untuk keluar dari masalah ini sebelum Melly.” Gerutu Dhany sambil memukul-mukul kepalanya.Pada saat yang sama, Jordy datang ke ruangan Anaknya dengan ekspresi kurang lebih sama.“ Melly sekarang tinggal di Villa mewah. Dan sekarang dia juga mengendalikan perusahaan. Ouwhhh, ini benar-benar menjengkelkan,” Jordy berkata dengan gusar.“ Ayah, bantu akau menemukan solusinya. Aku harus merebut kembali hak ku. Kalau tidak, kita harus tunduk pada Melly,” Ujaar Dhany.Jordy hanya menghela napas panjang. Dia seb
Tiba-tiba Amanda berdiri dan berkata , “ Nek, bisakah kau segera menemukan siapa yang dulu mengirimkan Hantaran kawinan itu?” Amanda masih bermimpi kalau hantaran itu untuknya dan ingin segera menikahinya. sekarang Melly sudah tinggal di Villa elite. Dia merasa iri jadi dengan cara menikahi orang kaya yang membawa hantaran itu dia bisa menyamai Melly.Menurutnya Mungkin rumahnya nanti tidak akan sebesar milik Melly, tapi setidaknya suaminya lebih bisa diandalkan dari pada si Radit. (Menurutnya)Nenek hanya menghela napas panjang dan tidak menghiraukan Amanda.“ Ini semua salahku seharusnya aku memikirkan konsekuensi yang seperti ini.” Nenek saat ini mengakui kalau itu kesalahannya dan menyesal.“ Biarkan Melly saja yang memikirkan jalan keluar masalah ini. Dia selalu sukses mencari solusi untuk keluarga kita. Aku yakin kali ini dia juga akan berhasil.”“ Betul sekali. Hanya Melly yang bisa menyelamatkan kita saat ini.”Tanpa sadar mereka semua mengakui kalau Mellly lebih unggul dari