Begitu Sumiati membuka matanya, dia melihat tangannya yang sebelumnya memeluk erat tas yang berisikan uang lima puluh juta rupiah itu raib. Dengan panik dia langsung berdiri dengan panik.
“ Uang... Uangku, mana perginya uangku!” Sumiati berteriak panik.
Darman dan Ivan terbangung mendengar teriakan Sumiati seolah-olah dia habis mimpi gimana gitu..
“ Apa kamu tidak memegangnya tadi? Bagaimana bisa tas itu hilang?”
“ Bu. Bukankah kau tadi mengatakan akan terus terjaga dan tidak akan tidur selama perjalanan? Bagaimana bisa hilang begitu saja? Uang itu untuk calon istri idamanku,” Teriak Ivan panik.
Sumiatii meraih kerah supir bus yang membangunkannya tadi dan berkata, “ Aku kehilangan uang di bus ini. Kau harus bertanggung jawab. Cepat bayar aku lima puluh juta sekarang!”
Ketiganya panik bukan main mendapati uangnya hilang begitu saja. pegawai bus itu sangat terkejut, terlebih lagi dia disuruh gan
“ Nyonya, tolong jangan membuat keributan di tampat kami. Anda bisa melihatnya sendiri, tidak ada tempat yang kosong sama sekali. Jika anda bersedia menunggu, tentu saja. Tapi jika anda tidak berkenan, anda bisa pergi dan cari tempat lain. Kami tidak membutuhkan pelanggan seperti anda di tempat kami,” ujar pelayan itu dengan sombong.Melly sangat marah. Perlakuan macam apa ini? Apa karena ada banyak pelanggan, jadinya tidak menunjukkan pelayanan yang baik? Seharusnya ada aturan khusus untuk bookingan atau reservasi.Terlebih, Melly hanya meminta hak nya sebagai pelanggan, tetapi dia malah di cap sebagai pembuat onar.“ Aku tidak akan pergi dari sini. Apa yang akan kau lakukan sekarang?” Melly berkata dengan kesal.Melihat kejadian ini, Radit tidak bisa menahan tawanya. Melly benar-benar tidak kreatif untuk memikirkan cara lain. Tidak akan pergi dari sini? Itu seperti ucapan anak kecil.“ keamanan...keamanan, ada pengac
Ketika manajer mendengar suara itu, dia kaget, dirinya bergegas mengahampiri orang itu. “ Bos, ada pelanggan yang membuat masalah dan melukai petugas keamanan kita.”“Oh?” Robert memandang Radit dengan penuh minat. Dia tahu kekuatan Fisik dari ketiga petugas keamanan ini. Kekuatannya tidak boleh di remehkan.Dia melihat Radit dari atas ke bawah. Tidak ada luka fisik sedikit pun. Sebaliknya ketiga petugas itu babak belur.“ Wah, sepertinya kau punya kemampuan bela diri yang baik. Apa kau tertarik bekerja untukku? Aku akan memberimu gaji dua belas juta sebulan,” ujar Robert kepada Radit.Radit tersenyum mengejek, “ Siapa kau?”Ekspresi Robert seketika berubah. Mengingat posisinya di kota Jaksel, bagaimana mungkin ada orang yang berani berbicara dengannya dengan sikap seperti itu.“ Aku melihat ada bakat terpendam di dalam dirimu dan aku adalah orang yang sangat menghargai sebuah
“ Aku beri kalian kesempatan. Panggil yang lainnya,” Radit memandang Robert dan berkata dingin.Robert menggertakkan giginya. Dia belum pernah bertemu orang yang begitu sombong seperti yang sekarang ada di hadapannya.Meskipun dia mengakui kalau pria di depannya itu memiliki kekuatan tempur yang sangat baik, tapi pengawal pribadinya juga bukanlah orang biasa. Dengan kemampuan bela diri yang luar biasa itu bukan berarti tidak ada seorang pun di kota Jaksel yang akan menyainginya, seperti kata pepatah, di atas langit masih ada Hotman paris.. canda bang....“ Oke, pertunjukan tadi cukup mengesankan. Aku akan membuatmu membuka mata hari ini dan menunjukkan langsung siapa yang berada di puncaknya!” ucap Robert.Dengan panggilan telpon, pengawal Robert yang lainnya segera tiba.Tetapi satu persatu dari mereka tumbang ketika berhadapan dengan Radit. Keadaan resto saat itu menjadi sunyi senyap.Robert akhirnya penasaran
Di depan Radit, Robert berlutut.Manajer dan pelayan itu shok sangat luar biasa.Bos mereka benar-benar berlutut.“ Manajer, ini..ini benar Bos kita?”Pelayan itu ketakutan. Dia memandang Radit dengan di penuhi keringat dingin di sekujur tubuhnya.“ Diam, jangan banyak bicara,” kata Manajer dingin mengingatkan.Melly memandang Radit dengan tatapn aneh. Dia menatap suaminya dengan gugup.“ Kenapa kamu menatapku seperti itu sayang?” Radit tidak bisa menahan diri dan bertanya dengan lembut.“ Lihat, Robert sekarang berlutut. Sedangkan kamu tidak mengeluarkan uang sama sekali. Bahkan jika kamu mengeluarkan uang, Robert tidak akan berlutut seperti ini padamu,” ucap Melly.Sebelumnya Radit pernah berkata kalau dia memberi Alex uang untuk membereskan masalah di kantor. Pada saat itu , Melly tidak terlalu menghiraukannya dan mempercayainya. Tetapi sekarang dia tahu kalau uang tidak
Kembali ke rumah,Anggy duduk lesu di sofa. Dirga tampak tak bersemangat menonton siaran TV. Ada dua mangkuk bubur yang tidak habis di santap dan sepiring kerupuk di atas meja.Melihat itu, Melly seketika naik pitam. Apakah orang tuanya tidak bisa mengurus diri sendiri tanpa bantuan Radit? Jangan-jangan mereka mengharapkan Kalau Radit akan memasak untuknya seumur hidup mereka?“ Bu. Kalau ibu tidak bisa memasak, nanti akan terus seperti ini tidak bisa memasak sama sekali kalau ibu tidak belajar dari sekarang, apa ibu mau mati hanya karena tidak bisa memasak?” Melly mengeluh sambil mencuci piring dan mangkok kotor.Anggy hanya terdiam seribu bahasa. Dirga hanya menghela napas panjang dan berkata. “ Ibumu mulai merasa menyesal setelah meminjamkan uang pada paman dan bibimu. Akibatnya kita harus memangkas setengah dari biaya hidup kita sekarang.”Berbicara tentang uang, tiba-tiba Anggy mempunyai ide. Dia kemudian berkata pada Raadit de
Saat makan malam, Dirga menerima panggilan telpon. Yang lain tidak tahu apa yang mereka bicarakan tetapi ekspresi Dirga menjadi muram.Ketika telponnya di tutup, Dirga tampak ingin mengetakan sesuatu. Anggy berkata, “ Jika masalah itu akan menghabiskan banyak uang, kita sudah pasti tidak akan pergi.”“ Ini telpon dari Nanang. Dia bilang kalau dia ingin mengadakan sukuran pindahan rumah. Kita di undang ke sana,” ujar Dirga. Selamatan pindah ke rumah baru berarti harus memberikan hadiah. Tetapi Anggy sedang dalam keadaan seperti ini. Kalau harus mengeluarkan uang sama saja dengan membunuhnya. Tetapi Nanang sendiri yang menelpon, ini berarti dai harus menghadirinya.“ Apakah paman Nanang punya rumah baru?” Tanya Melly.Nanang adalah teman sekelas Dirga di SMA dulu. Keluarga itu sebelumnya sudah dekat. Nanang pernah meminang Melly untuk jadi menantunya. Tapi setelah Radit memesuki keluarga mereka, hubungan antara keduanya m
“ Oh iya Dirga, ngomong-ngomong di mana lokasi rumah barumu itu?”“ Kayu sebagai anggota keluarga Tan, sudah pasti tidak akan kalah bagus denga rumah Nanang,kan?”Dirga mengangguk dengan canggung. Dia tidak tahu harus berkata apa. Bagaimana bisa punya uang untuk membeli rumah?Putra Nanang untungnya tidak hadir saat ini. Satu masalah setidaknya berkurang. Jika tidak, itu pasti tidak akan membuat Radit merasa lebih baik.Setelah makan siang, Dirga Buru-bur pamit pulang. Sebelum pulang, Nanang kembali mengingatkannya kalau dia akan datang ke acara pindahan rumah barunya dan teman-tamannya yang lain juga demikian.Radit hanya memberi tahu mereka waktunya yaitu tanggal 17 bulan depan. Adapun alamatnya, akan di informasikan kemudian. Ini juga merupakan pukulan telak bagi Anggy.Setelah Radit dan yang lain pergi, Nanang berkata pada teman-temannya dengan sebal, “ Aku tidak berharap kalau menantu laki-laki Dirga berboh
Di dalam kamar. Melly menduga rumah yang di beli Radit tidak sebagus milik paman Nanang, tetapi dia juga penasaran di mana lokasi rumah barunya itu. Di rumah yang sekarang di tempati itu, dia harus menaiki tangga setiap hari. Itu membuat tubuhnya lelah. Mungkin nanti di rumah baru itu lingkungannya tidak sebagus rumah paman Nanang. Tapi selama itu tempat sendiri dan bukan lagi rumah susun yang kurang layak ini, Melly merasa puas.“ Kamu tidak ingin menjadi misterius denganku, kan?” Melly berkata kepda Radit.“ Kamu bisa melihatnya setiap hari,” kata Radit sambil tersenyum.“ Bisa melihatnya?” Melly mengerutkan keningnya. Dirinya merasa sedikit kecewa. Apa yang bisa di lihatnya setiap hari pasti tidak jauh dari lingkungan rumahnya saat ini. Mimpinya untuk tidak perlu lagi naik tangga buyar seketika.“ Ngomong-ngomong, besok kamu masih libur. Kamu ada acara tidak?” tanya Radit.“ Aku ada rencana i
Hari ini Anggy sudah membuat janji untuk ngumpul sama teman rumpinya, dia kemudian meninggalkan rumah setelah mengambil tasnya.Ketika mereka bertemu di salah satu kafe, teman-temanya tahu bahwa Anggy saat ini sudah pindah dan tinggal di bukit teletubis, mereka semua iri pada Anggy dan itu yang membuat Anggy merasa bangga dan mau lagi diajak untuk ngerumpi.“ kebetulan Rumah kamu memang begitu luas, aku tidak terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah , jadi aku menyewa pembantu hari ini, yah upahnya hanya sekitar 12 jutaan lah” ujar Anggy dengan sombong.Mereka semua kaget mendengar gaji pembantu Anggy, maklum teman Anggi bukanlah dari golongan orang-orang kaya, jadi uang sebanyak itu meruakan wow bagi mereka.Beberapa jam kemudian aktivitas merekapun selesai dan mulai beranjak kembali ke rumah masing-masing.Di perjalanan menuju pinggir jalan untuk mencari Taksi, Anggy di datangi seorang wanita yang dikelilingi kurang lebih 20 puluh pengawal.“mengapa dia berjalan ke arahku?” pikir Anggy.
Radit segera memotong pembicaraannya, “ Sudahlah, aku sudah terbiasa dengan semua itu, itu bukan masalah/ akan tetapi jika kau terus memanggilku dengan sebutan tuan, maka aku tidak akan mempekerjakanmu lagi.”Saat Radit hendak menyiapkan kamar untuk asisten rumahtangga barunya itu, Anggy berjalan ke arah mereka.“ Radit, apa lagi yang kau lakukan hah, siapa dia?” tanya Anggy sambil menunjuk Berta.“ Aku yang mengajakknya kesini. Dia yang akan membantu kita memasak dan membersihkan rumah ini,” jawab Radit.Pembantu?Dengan marah, Anggy menghampiri Radit ,” kau sepertinya sekarang benar-benar sombong yah. Kau tidak perlu mempekerjakan siapa pun, kalau kau sekarang tidak mau memasak, aku akan melakukannya sendir.”“ oke” jawab radit dengan acuh dan menoleh ke arah Berta, “ Berta, karena sekarang sudah ada yang memasak, maka pekerjaanmu hanya membersihkan rumah ini.”Anggy seperti mengeluarkan tanduk sangkin marahnya. Bagaiman dia bisa memasak? Sejak Radit tiba di rumah Keluarga Tan, dia
Antony menjadi geram mendengar pernyataan perempuan paru baya itu, bagaiman tidak istrinya sudah bermain dengan lelaki lain dengan mengajaknya kekediaman pribadinya bahkan dengan berani mencuri perhiasan yang dia berikan pada istrinya.“ Dasar perempuan sialan kamu sudah menghianatiku dan juga memoroti hartaku demi pria brensek itu.” Ujar Antony dengan nada keras dan muka merah karena marah.“ Tidak,tidak ,tidak sayang, aku tidak... aku tidak. Ini semua fitnah. Aku tidak menghianatimu ini fitnah.,” ujar istrinya dengan panik.Sambil menahan sakit, Antony berdiri. Dia menarik rambut istrinya dan langsung membirinya sebuah tamparan keras. “ Aku sudah memanjakanmu dengan harta. Tapi apa yang kau lakukan hah, kau gunakan uangku untuk selingkuh. Lihat saja, aku akan membunuhmu.” Dan segera memberikan tamparan lagi.Bukkk.Sang istri terhuyung sambil menahan sakit. Wajanya sekarang sudah membengkak akibat tamparan dari suaminya. Dia kemudian berlutut dan memohon belas kasihannya. “ Sayang,
Anak buah Antony hendak membalas Radit. Tapi pada saat yang bersamaan puluhan orang datang dari kerumunan penonton. Jors kemudian berjalan keluar dari kerumunan.Jors memandang Radit dengan senyum canggung. Dia kemudian menggaruk belakang kepalanya dan berkata sambi cengengesan, “ Wah, kebetulan sekali yah.”“ Kebetulan?” Radit berkata dengan muka masam. “ Kenapa kau bisa ada disini ?”“ Ak, aku datang kesini untuk membicarakan bisnis. Tapi kemuadian anak buahku memberitahuku kalau ada perkelahian disini. Aku sama sekali tidak menyangka kalau kaulah orangnya,” Ujar Jors.Radit sebenarnya tidak ragu sedikitpun kalau Jors mengutus anak buahnya untuk mengikutinya. Karena menurutnya tidak ada yang benar-benar kebetulan.Sementara Antony yang masih kesakitan memegang kemaluannya berusaha berbicara pada Jors. “ Bro Jors, orang ini berani-beraninya melecehkan istriku dan memukulku. Tolong aku Jors.&rdq
Keesokan harinya, setelah Radit mengantar Melly ke kantor, dia pergi ke bursa tenaga kerja.Ada banyak orang yang mencari pekerjaan di sini. Radit berniat untuk mencari pembantu rumah tangga. Meskipun Inem adalah pilihan ynag cocok, tapi dia pasti akan membawa Nur juga. Villa di bukit teletubis mempunyai aturan yang sangat ketat. Jika Nur masuk keVilla orang lain, pasti akan menyebabkan masalah. Jadi Radit tidak meminta Inem yang jadi pembantunya.Tidak lama setelah dia memasuki bursa tenaga kerja, Radit melihat ada kerumunan di suatu area. Pasti ada hal menarik di sana.Radit juga manusia biasa, dia juga memiliki tingkat ke kepoan yang luar biasa. Jadi dia mendatangi kerumunan itu.Radit berhasil menerobos kerumunan dan melihat ada wanita paru baya yang umurnya sekitaran 40 tahunan yang sedang duduk dan di sebelahnya terlihat wanita yang hampir seumuran dengan penampilan yang glamor berdiri sambil kesal.“ Lihat, si pencuri sialan ini
Seperti ibu-ibu di sinetron. Ketika Radit menutup pintu kamarnya, ekspresi Anggy langsung berubah serius. Dia berkata paada suaminya, “ Semakin lama, si brensek itu semakin kurang ajar padaku. Aku harus memikirkan cara bagaimana menghadapinya kelak.”“ Kau... “ Dirga ragu-ragu dan menghela napas panjang.Saat Radit kembali ke kamarnya, dia mendapati Istrinya sedang menangis. Tidak ada yang boleh membuat istrinya menangis bahkan itu Anggy sekalipun.“ Dit, maafkan aku, sikap ibuku sudah sungguh keterlaluan,” Ujar Melly di tengah-tengah isak tangisnya.Radit berjalan ke arah istrinya. Dia membelai kepalanya dan berkata dengan lembut. “ Jangan sedih. Biar bagaimana pun dia juga ibumu.”“ Tapi, ibu seenaknya mengubah dekorasinya tanpa permisi dulu. Semuanya jadi berantakan.” Ujar Melly.Radit mengerti maksud istrinya dan segera menelpon departemen Villa itu. “ Buang semua barang-barang itu nanti,”Tidak butuh waktu lama bagi departemen Villa untuk mengirim beberapa karyawannya datang ke v
melly menceritakan semua apa yang di lakuakn mereka berdua.“ Ini pasti merepotkan. Teman sekelasku itu masih berada diluar Negeri. Aku tidak bisa menghubunginya sekarang,” ujar Radit setelah mendengar ceritanya. Walaupun sebenarnya dia tahu sebenarnya.Mellymelirik suaminya diam-diam. meskipun Melly tidak bermaksud meminta bantuan suaminya, tetapi setelah mendengar perkataannya, dia merasa sudah selesai. Dia tidak akan bisa menyelamatkan kerja sama ini lagi.“ Radit.!!” Melly bersuara pelan.Jantung Radit berdetak kencang. Dia menahan senyum di wajahnya, ‘” YA?”Wajah Melly memerah tanpa sadar. Dia hanya menggigit bibir bawahnya. Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk beberapa waktu.Radit menunggu dengan tenang`“ Apa kau bisa membantuku?” akhirnya Melly mengucapkan kalimat dari mulutnya.Radit berpura-pura tidak mendengarnya. Dia terus fokus mengemudi dengan santui.Mella kemudian melanjutkan dengan muka yang sangat memerah, “ Jika kau bersedia membantuku, aku akan me
Melly mendapatkan dukungan dari semua orang dan ini merupakan suatu hal yang pertama kali terjadi.Setelah pertemuan ini, dhany kembali ke ruangannya dengan lemas. Dia tahu kalau begitu Melly benar-benar menyelesaikan masala ini, statusnya di perusahaan akan menurun drastis. Nanti tentu akan ada moment dimana Melly bisa saja menginjak-injka kepalanya dan membuat kesepatannya sebagai pewaris utama di perusahaan Batal.“ Tidak, tidak itu tidak mungkin terjadi, aku harus memikirkan cara untuk keluar dari masalah ini sebelum Melly.” Gerutu Dhany sambil memukul-mukul kepalanya.Pada saat yang sama, Jordy datang ke ruangan Anaknya dengan ekspresi kurang lebih sama.“ Melly sekarang tinggal di Villa mewah. Dan sekarang dia juga mengendalikan perusahaan. Ouwhhh, ini benar-benar menjengkelkan,” Jordy berkata dengan gusar.“ Ayah, bantu akau menemukan solusinya. Aku harus merebut kembali hak ku. Kalau tidak, kita harus tunduk pada Melly,” Ujaar Dhany.Jordy hanya menghela napas panjang. Dia seb
Tiba-tiba Amanda berdiri dan berkata , “ Nek, bisakah kau segera menemukan siapa yang dulu mengirimkan Hantaran kawinan itu?” Amanda masih bermimpi kalau hantaran itu untuknya dan ingin segera menikahinya. sekarang Melly sudah tinggal di Villa elite. Dia merasa iri jadi dengan cara menikahi orang kaya yang membawa hantaran itu dia bisa menyamai Melly.Menurutnya Mungkin rumahnya nanti tidak akan sebesar milik Melly, tapi setidaknya suaminya lebih bisa diandalkan dari pada si Radit. (Menurutnya)Nenek hanya menghela napas panjang dan tidak menghiraukan Amanda.“ Ini semua salahku seharusnya aku memikirkan konsekuensi yang seperti ini.” Nenek saat ini mengakui kalau itu kesalahannya dan menyesal.“ Biarkan Melly saja yang memikirkan jalan keluar masalah ini. Dia selalu sukses mencari solusi untuk keluarga kita. Aku yakin kali ini dia juga akan berhasil.”“ Betul sekali. Hanya Melly yang bisa menyelamatkan kita saat ini.”Tanpa sadar mereka semua mengakui kalau Mellly lebih unggul dari