Hanna berkumpul dengan para pengawalnya di ruang kerja pribadinya. Wajahnya tegang, matanya mencari kepastian di antara mereka. Dengan suara gemetar, dia mengucapkan permintaan yang membuatnya gelisah."Hari ini, saya perlu kalian melakukan sesuatu yang sangat penting bagi saya. Saya ingin kalian se
Paman Wijaya yang sibuk dengan perawatan tidak menyadari gelombang ketegangan yang mulai dirasakan oleh Satya. Namun, Satya paham betul bahwa dia harus segera kembali ke tempatnya yang aman sebelum anak buah Pantser malam menemukannya di tempat terpencil ini.Dengan tenaga yang tersisa, Satya mencob
Dalam keadaan yang semakin tegang dan kekhawatiran yang meluas, Satya mulai merasa sangat gusar dan cemas. Pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan yang sama berulang kali: "Apa yang terjadi pada Hanna?" Keadaannya yang terluka membuatnya semakin tidak sabar untuk segera memberikan kabar pada istrinya.P
Rasa marahnya pada kelompok Pantser bersatu dengan keputusasaan karena situasi yang membuatnya terjebak, menciptakan perasaan campuran yang membingungkan. Meskipun ingin bertindak, Satya merasa terhalang oleh kenyataan bahwa dia tidak bisa melakukan banyak hal dalam keadaan seperti ini.Dalam suasan
Dua bulan telah berlalu sejak kecelakaan tragis yang mengubah hidup Satya secara mendadak. Dengan tekad yang gigih dan dukungan penuh dari Paman Wijaya, Satya telah pulih dari cedera serius yang ia alami. Kini, saatnya baginya untuk kembali ke kehidupannya yang biasa."Terima kasih atas segalanya, P
Di Jakarta, setelah kepergiannya dari rumah yang dulunya dia bagi bersama Satya, Hanna telah menemukan arah baru dalam kehidupannya. Dengan tekad yang kuat, dia kembali terlibat dalam mengelola Soedibyo Group, perusahaan yang sebelumnya dikelola oleh Satya.Hanna memulai hari-harinya dengan penuh se
Dengan langkah mantap, David memasuki taman yang dikelilingi oleh pepohonan hijau. Langit pagi masih terlihat biru cerah, dan udara segar menemani langkahnya. Di kejauhan, dia melihat Hanna duduk di bangku favoritnya, membawa buku dan secangkir kopi. Senyum tipis terukir di wajah David, merasa lega
Satya Wijaya menghela nafas dalam-dalam saat ia melangkah menuju pintu masuk megah Soedibyo Group. Detik-detik itu penuh dengan kegelisahan. Dia telah mempersiapkan segalanya, bahkan mengenakan setelan jas terbaiknya untuk pertemuan penting ini. Namun, sebelum kakinya menyentuh ambang pintu, dua sek