Share

45. Lampu Kristal

Penulis: nouveliezte
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Wanita dengan rambut ikal disanggul apik duduk seorang diri di tengah ruangan restoran. Pakaiannya yang bernuansa coklat membalut tubuhnya dengan apik, tidak terlalu terbuka walau masih memperlihatkan lekuk tubuh yang akan menarik mata pria. Sesuai dengan kepribadiannya yang ingin menjadi pusat, tapi tidak terlalu menonjolkan keberadaan dirinya sendiri.

Dia menunggu kedatangan pria yang membatalkan janji beberapa hari lalu. Irama jantungnya melompat-lompat gembira dengan irama menyenangkan. Suasana restoran bintang lima di hotel ternama itu menguarkan aroma kemenangan hingga menambah kepercayaan dirinya yang sudah terbangun sejak bertahun lalu.

Saat pria yang ditunggunya datang, wanita itu mengalihkan wajah ke arah lain seolah sedang sangat tertarik dengan langit-langit restoran yang mewah dengan lampu kristal berkilauan. Namun, saat pria itu sampai di hadapannya, dia tersenyum seolah sudah memperkirakan hasil dari pertemuan hari itu.

"Kupikir aku yang datang lebih dulu." Ujar pria itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   46. Fettuccine Tuna

    Bonita menghentikan rekaman pembicaraan yang didapatkan dari pramusaji yang bersedia dia suap, lalu mengaktifkan mode pesawat di ponselnya sebelum memasuki bandara. Dia sudah memutuskan untuk pergi setelah semua kalimat Mea ditelan oleh hati kecilnya yang rapuh. Rekaman itu bahkan belum selesai, tapi dia seolah bisa membayangkan Benjamin juga menelan semua kalimat Mea seperti dirinya.Mea benar. Kebenaran menampar Bonita hingga membuatnya berpikir matang. Bonita sudah merasa ada yang aneh dengan Benjamin yang langsung melamarnya di pertemuan pertama mereka. Mereka hanya bertemu tatap selama sekian detik saat itu, bagaimana bisa Benjamin yakin untuk menikahinya hanya dengan waktu sesingkat itu? Bagaimana jika mereka memang tidak cocok dan baru menyadarinya setelah terlanjur menikah?Pernikahan ayah dan ibunya yang meninggalkan luka dalam di jiwa Bonita membuatnya lebih bertanya-tanya. Bagaimana ayahnya bisa menyetujui permintaan neneknya hanya untuk menghindari ocehan? Bagaimana ayahnya

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   47. Terobsesi

    Perasaan aneh muncul di hati Bonita saat mendengar pria yang dibencinya ternyata sudah tiada. Namun, ada kelegaan dan rasa senang yang ganjil. Dia sangat yakin Jeremy pasti bersorak girang jika mengetahui fakta itu karena harapan agar ibu mereka memetik hasil perbuatannya menjadi kenyataan.Hening menyergap ruangan yang hanya diisi denting peralatan makan. Edith makan dengan raut wajah berubah-ubah; terkadang dingin, sendu, terlihat jauh seolah sedang mengingat sesuatu, dan yang paling Bonita pahami, ibunya itu mungkin merasa asing."Apa yang kamu kerjakan untuk menopang hidup selama ini?" tanya Bonita setelah mencuci peralatan makan.Edith melambaikan tangan sebagai isyarat agar Bonita mengikutinya ke ruang tengah yang memiliki penerangan remang-remang dari lampu baca. Dia duduk di sofa panjang yang mengarah ke perapian kecil —lebih kecil dibanding yang berada di ruang tamu, lalu menawari Bonita sekotak coklat praline yang tergeletak di meja.Langkah Bonita yang awalnya ragu menjadi m

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   48. Menerima Cinta

    "Boo pasti pergi ke suatu tempat. Dia bisa saja sedang menginap di hotel karena tidak mungkin pergi terlalu jauh seorang diri." Gumam Jeremy."Aku melihatnya membereskan koper tadi pagi. Kupikir itu karena dia akan pergi bersamamu. Dia berkata kalian akan berkencan." Ujar Melissa dengan tatapan tidak ramah pada Benjamin yang duduk di sofa ruang tengah. "Dia berdandan sangat cantik pagi ini. Aku yakin dia tidak berbohong saat berkata akan berkencan denganmu."Kata-kata "Bonita berdandan sangat cantik" sudah dilontarkan Melissa kesekian kali malam itu hingga membuat Benjamin semakin merasa bersalah. Hadiah yang seharusnya Benjamin berikan untuk Bonita bukan hanya mengganjal saku jasnya, tapi juga mengganjal hatinya. Selain itu, di sakunya ada selembar memo kecil yang diterima dari pramusaji restoran bertuliskan tangan Bonita: Aku tahu siapa yang kamu temui. Aku tidak akan mengganggu.Benjamin tidak menceritakan tentang memo itu pada Jeremy atau Melissa. Dia berpikir Bonita hanya tidak in

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   49. Menikmati Rasa Sakit

    Sepanjang malam mendengarkan Edith bercerita membuat lelah dan kantuk Bonita hilang. Bagi Bonita, berbincang dengan ibunya terasa seperti sedang bergosip dengan Velica. Saat ibunya meninggalkannya bertahun lalu, yang dia tahu hanyalah bahwa dirinya dibuang dan tidak dicintai oleh ibunya lagi. Setelah tahu kenyataannya, dia merasa menyesal karena tidak mengunjungi ibunya lebih cepat.Kekosongan di hati Edith setelah meninggalkan Jeremy dan Bonita membuatnya menyadari arti cinta. Saat menikahi Nolan, dia menganggap hidupnya tidak bahagia jika tidak bersama Frans. Namun, setelah meninggalkan Nolan dan anak-anaknya untuk hidup bersama Frans, dia menyadari bahwa bukan Frans yang dia cintai.Edith mencintai ide tentang jatuh cinta. Dia terjebak dengan segala pemikiran tentang cintanya yang hilang. Yang dia cintai merupakan "rasa" untuk jatuh cinta, bukan cinta itu sendiri.Saat dia menyadari cintanya berada di tempat lain yang tidak lagi mungkin untuk dijangkau, yang mampu dia lakukan hanya

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   50. Kehabisan Akal

    Semua hotel di kota tempat tinggal Bonita didatangi oleh Benjamin dalam waktu beberapa hari. Frustrasi karena staf hotel mengusirnya setelah menjelaskan bahwa informasi mengenai tamu mereka bersifat rahasia, tetap tidak membuat Benjamin kehabisan akal. Benjamin mendatangi semua toko yang biasa Bonita kunjungi dengan harapan akan bertemu dengan tunangannya itu di salah satunya walau tidak menghasilkan apa-apa. Dia pulang ke apartemen hanya untuk mandi dan berganti pakaian sebelum kembali mencari Bonita di hotel dan toko-toko di kota tempat tinggalnya sendiri walau nihil.Di hari berikutnya, hal terakhir yang terpikirkan di kepala Benjamin hanya Zayna. Dia tidak yakin Bonita akan menemui Zayna, tapi tidak ada salahnya mencoba. Maka dia mendatangi apartemen Zayna walau sudah lewat tengah malam."Apa yang kamu pikirkan? Ini jam setengah dua pagi! Kembalilah besok." Tegur Zayna ketus melalui interkom yang terpasang di dinding. Dia mendapati Benjamin berdiri di depan pintu apartemennya deng

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   51. Kepergian Mea

    Bertahun lalu, kepergian Mea memberikan kelegaan tersendiri walau Benjamin seringkali merasa kehilangan. Namun, perasaan itu sedikit terobati karena mereka masih saling terhubung melalui telepon dan pesan.Menjadi sahabat sejak kecil membuat Benjamin dan Mea memiliki hubungan yang hampir mirip seperti saudara. Para tetangga sering bertanya tentang keadaan Mea pada Benjamin secara berkala setelah Mea pindah, seolah tahu Mea masih terus berhubungan dengan Benjamin dan akan selalu seperti itu.Hari terik di musim panas biasa dilewati Benjamin dan Mea dengan menghabiskan waktu di rumah salah satu dari mereka seraya menikmati es krim. Setelah Mea pindah, musim panas harus dilewati seorang diri oleh Benjamin di rumahnya. Jenna berkali-kali mengajak Benjamin bermain bersama adik-adiknya di kolam renang di belakang rumah untuk menyejukkan tubuh, tapi Benjamin tidak beranjak dari kamar sejak pagi karena sibuk berkirim pesan dengan Mea melalui komputer. Mereka membahas lingkungan tempat tinggal

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   52. Selalu Cinta

    "Apakah kamu tidak melihat aku sedang bekerja?" tanya Velica dengan tatapan tidak ramah pada Benjamin yang datang ke salon miliknya. Velica sudah meminta Benjamin menunggu, tapi Benjamin bersikeras mengikuti langkah Velica yang hilir-mudik menata rambut seorang pelanggan wanita yang ingin mengganti warna dan mengubah gaya dari keriting menjadi lurus."Kumohon, tolong aku."Velica menatap Benjamin melalui cermin dengan ekspresi kasihan yang dibuat-buat, "Boo pasti baik-baik saja.""Kamu berkomunikasi dengannya?" tanya Benjamin dengan binar pengharapan di matanya."Tidak. Aku mengatakan itu karena dia sahabatku. Aku yakin dia akan selalu baik-baik saja." Ujar Velica dengan tangan sibuk mengoleskan cat rambut berwarna hijau tosca. "Dia tunanganmu. Kenapa kamu tidak berpikir sama sepertiku? Boo bukan anak-anak lagi. Dia bebas melakukan apapun yang dia inginkan."Benjamin meremas rambut frustrasi, "Kami akan menikah dalam hitungan hari! Bagaimana mungkin aku tidak panik saat dia tiba-tiba p

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   53. Mengejar Pria

    Sudah lebih dari tiga jam Bonita berjalan-jalan di kota menggunakan sepeda pinjaman milik salah satu karyawan Edith —di mana toko daging dan ikan milik Edith berada. Saat itu, Edith sedang sibuk di tokonya karena ada dua orang marketing perusahaan besar datang memberikan penawaran kerja sama.Berbagai toko buku, toko kue, toko es krim, dan toko pakaian sudah dijelajahi oleh Bonita. Perutnya kenyang karena banyak memakan kudapan; hatinya sedikit merasa senang karena sudah lama tidak berjalan-jalan seorang diri, walau terasa aneh karena kegiatan itu pasti jauh lebih menyenangkan jika dilakukan bersama Velica.Bonita membaca buku yang baru dibeli seraya memesan kopi di salah satu penginapan bergaya interior pedesaan. Cahaya matahari yang melimpah dari jendela di sampingnya membuatnya terlihat mencolok hingga beberapa pria berusaha mengajaknya bicara, tapi dia mengusir semuanya dengan sedikit basa-basi dan senyum ramah.Lembaran buku baru saja dibalik saat matanya menangkap keberadaan pria

Bab terbaru

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   Extrapart [2]

    Bermandi peluh dalam kenikmatan yang tidak terelakkan membuat Bonita dan Benjamin lupa segala yang terjadi di luar campervan. Sudah tidak terhitung berapa kali Jeremy mencoba menelepon pengantin baru yang menghilang di acara pernikahannya sendiri. Padahal dia sudah jauh-jauh datang mengitari setengah dunia demi menghadiri acara sakrat adiknya yang selalu bersikap seenaknya."Sudahlah, biarkan mereka berdua. Tidak akan terjadi apa-apa." Ujar Melissa yang mencoba membuat kemarahan Jeremy reda seraya menepuk punggung anak laki-laki mereka yang bernama Julian yang berada di pelukannya. "Bahkan jika terjadi sesuatu, mereka akan menemukan cara menyelesaikannya."Jeremy melirik ke arah Edith yang tersenyum simpul di sudut resort yang disewa sebagai tempat menginap selama menyiapkan acara pernikahan. Setelah bertahun-tahun tidak bertemu dengan ibunya, perasaan benci yang dulu menggerogoti hatinya perlahan pudar."Edith tidak akan khawatir. Boo sudah membuktikan dirinya pantas berkeliling dunia

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   Extrapart [1]

    Cumbuan dalam dan hangat terjalin di antara sepasang suami istri yang baru saja menikah di altar yang dibangun di area air terjun yang dikelilingi kabut tipis. Keluarga dan sahabat kedua mempelai bersorak riang saat menyaksikan dua sejoli itu akhirnya bersatu dalam cinta setelah perjalanan panjang yang menghabiskan waktu bertahun-tahun dan jarak jauh hingga mengelilingi dunia.Hanya ada belasan orang di tengah dinginnya hawa pegunungan termasuk pengantin. Tempat yang tidak lazim untuk mengadakan pesta pernikahan tentu saja, tapi apapun akan dilakukan agar Bonita dan Benjamin yang sudah lama menjalin hubungan dalam ketidakpastian mampu melangkah ke jenjang pernikahan.Gaun dan jas yang dipakai mempelai pengantin merupakan gaun dan jas yang sudah mereka miliki sejak lama. Dekorasi altar pernikahan dibuat sederhana menggunakan bunga dan tanaman pohon lokal yang berada di sekitar lokasi pernikahan. Velica dan Melissa yang menyiapkannya selama beberapa hari. Sedangkan hidangan hangat yang m

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   76. Berbagi Napas

    "Hentikan!" Tegur Bonita.Tawa Benjamin menggema di dinding batu. Poin-poin yang dituliskan Bonita sebagian besar masuk akal, walau ada poin yang menurutnya konyol, "Kamu yakin ingin tahu tentang itu? Kamu mungkin akan cemburu.""Aku tidak akan cemburu selama kamu jujur padaku. Aku tidak akan cemburu pada yang hal-hal sudah berlalu.""Baiklah." Ujar Benjamin seraya menggenggam tangan Bonita dan mengajaknya duduk di sofa. Tatapannya terpaku pada wanita yang paling bersinar di matanya itu, "Hanya agar segalanya jelas, apakah ini artinya aku diterima menjadi kekasihmu lagi?""Selama kamu memenuhi semua poin di kertas itu ..., maka: ya."Kecupan yang mendarat di bibir Bonita membuatnya terkejut dan canggung. Dia belum sempat berpikir lebih baik saat Benjamin meraih wajahnya seraya menggeser tubuh lebih dekat pada kekasih hatinya itu. Perlahan, Benjamin memimpin kecupan hingga berubah menjadi cumbuan lembut. Belum terbiasa bercumbu setelah bertahun-tahun berlalu, Bonita berusaha menyamakan

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   75. Lembah Cinta

    "Itu benar." Ujar Bonita dengan wajah tertunduk. Dia sudah memikirkan hal itu jutaan kali. Keputusan membatalkan pernikahan memang bukan hanya karena Mea. "Aku pergi mencari ibuku di hari seharusnya kita berkencan —di hari kamu bertemu Mea. Ibuku memberitahu semua yang terjadi dengan hubungannya dengan ayahku. Aku memang mencintaimu, tapi ... kupikir mungkin lebih baik jika aku kembali memikirkan apa landasanku jatuh cinta. Aku tidak tahu apakah cintaku padamu murni atau karena aku mencintai ide tentang jatuh cinta seperti yang dulu ibuku rasakan pada Frans."Angan Benjamin yang awalnya melayang, ditebas hingga roboh. Dia sadar harapannya masih ada, tapi alasan Bonita membatalkan pernikahan mereka membuatnya merasa hampa."Jujur saja, aku ragu apakah kamu benar-benar mencintaiku. Mencintai seseorang pada pandangan pertama terasa sangat sulit untuk kupercayai. Saat mengetahui tentang Mea, kupikir kamu hanya mencintaiku karena aku mungkin mirip dengannya.""Kalian sangat berbeda." Jelas

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   74. Rumah Batu

    Semua jendela di rumah batu milik keluarga Tristan berteralis hingga membuat Bonita menyerah untuk kabur. Dia sudah mencari setiap sudut rumah yang sekiranya bisa dibuka, tapi tidak ada jalan untuk keluar. Dia sudah meminta tolong pada orang-orang yang lewat melalui jendela, tapi mereka semua mengabaikannya seolah tidak ingin memiliki masalah karena membantu tahanan.Bulan sabit muncul dengan cepat. Bonita memilih bersabar menunggu Tristan esok hari dan akan membuat perhitungan dengan pria itu karena menyekapnya bersama Benjamin walau perkataan Tristan tentang makanan dan kamar benar adanya.Benjamin sudah mandi dan berganti dengan pakaian yang ditemukannya dari dalam lemari. Dia meminta Bonita untuk mandi dan berganti pakaian sementara dia menghangatkan makanan yang ada di dalam kulkas, tapi Bonita terlalu kesal untuk menurut saat melihat semua pakaian wanita di lemari hanyalah gaun tidur seksi.Anting berlian dan gaun putih berenda masih membalut tubuh Bonita yang berbaring di tempat

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   73. Rahasia Kecil

    "Apakah kamu sedang menggunakan metode yang sama seperti saat kamu meminta dekorasi bunga kesukaan Mea untuk tema pernikahan kita?" tanya Bonita dengan tatapan miris.Pertanyaan Bonita membuat tubuh Benjamin membeku. Dia tidak menyangka Bonita menaruh perhatian pada bunga itu hingga masih mengingatnya setelah bertahun-tahun berlalu."Kukira aku sudah menuliskan dengan jelas bahwa aku tidak sudi menjadi pengganti bagi wanita manapun.""Kamu tidak pernah menjadi pengganti wanita manapun, Boo.""Jangan!" Teriak Bonita penuh amarah seraya menunjuk ke wajah Benjamin. "Jangan memanggilku dengan sebutan itu! Aku tidak akan pernah mengizinkan kamu menyebutku seperti itu!""Baiklah. Akan kukatakan sekali lagi agar kamu mengerti. Kamu tidak pernah menjadi pengganti bagi wanita manapun, Bonita."Ujung jari Bonita terasa seolah terkena aliran listrik saat Benjamin menyebutkan namanya. Dia menurunkan telunjuknya dan menyilangkan lengan di depan dada untuk melindungi diri dari serangan yang mungkin

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   72. Ramalan

    "Aku tidak memercayai ramalan.""Hidupmu pasti membosankan." Celoteh Tristan dengan langkah menjauh. Dia mengeluarkan ponsel dari saku dan menerima telepon dengan mata bersinar. "Aku akan mengantarnya. Tunggu saja di sana dan siapkan penampilan terbaikmu.""Kamu bekerja untuk teater?" tanya Bonita asal saja karena menganggap penampilan yang Tristan sebutkan ada hubungannya dengan itu.Tristan tertawa seraya mengembalikan ponsel ke saku, "Tidak. Aku memiliki perkebunan buah di daerah barat. Dekat dengan tempat tinggal ibuku.""Wah, aku merasa tersanjung karena mengenal orang penting." Ujar Bonita dengan senyum simpul."Percuma saja karena kamu sudah menolak ajakan kencanku.""Haruskah aku menyesal?" sindir Bonita."Seharusnya ya, tapi tidak. Kamu sudah memiliki kekasih. Aku tidak akan merebut wanita manapun demi kesenangan pribadi."Bonita menatap Tristan lekat, "Aku bisa mengenalkanmu dengan Velica. Dia sahabatku. Dia sudah lama melajang sejak sebelum aku berkeliling dunia. Tertarik un

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   71. Tujuh Senti

    "Itu kekasihmu?" tanya pria asing itu dengan tatapan tertambat pada foto di samping kemudi campervan Bonita. Ingatan pria itu timbul tenggelam saat mencoba kembali menatap wajah Bonita lebih serius.Bonita tidak menanggapi. Dia tahu foto yang dimaksud pria asing itu merupakan foto Benjamin. Foto itu memang sudah lama tertempel di sana."Lupakan candaanku tentang menjadi kekasihmu. Aku tidak bersungguh-sungguh.""Aku tidak akan menerima ajakan kencanmu walaupun kamu bersungguh-sungguh.""Tenang saja, aku tidak akan menghitung makan siang yang kutawarkan tadi sebagai kencan. Restoran itu berjarak dua jam dari sini, tapi sebaiknya kamu memiliki pakaian yang sedikit pantas untuk makan di tempat yang berkelas."Bonita tersenyum lebar, "Kurasa ini saat yang tepat untuk memakai gaun kesukaanku lagi.""Kamu memiliki gaun?" tanya pria asing itu dengan sudut mata memicing."Tentu saja. Sebetulnya aku mewarisi bridal keluarga. Aku berpakaian seperti ini," ujar Bonita seraya menunjuk kaus dan cela

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   70. Tahun Berganti

    Minggu, bulan, tahun demi tahun berganti. Keinginan Benjamin untuk menemukan Bonita tidak pernah surut. Dia sudah benar-benar melupakan Mea. Di hatinya hanya ada Bonita. Wanita-wanita lain yang menggodanya selama di perjalanan mencari mantan tunangannya bahkan tidak ada seorang pun yang mampu membuat hatinya berpaling walau hanya seperseribu detik.Satu yang dipelajari Benjamin dari petualangan mencari kekasih hatinya, yaitu dia yakin mereka akan dipertemukan di saat yang lebih tepat. Itu sebabnya dia bersabar dengan apapun yang terjadi di hidupnya. Jika memang harus menempuh dunia ratusan keliling pun, dia sanggup asalkan pada akhirnya dia bisa bertemu dengan Bonita.Namun, Benjamin tidak tahu Bonita menghindari tempat-tempat yang pernah mereka bahas bersama. Bonita lebih memilih pergi ke tempat lain sementara Benjamin mencarinya di tempat-tempat yang dulu pernah menjadi calon destinasi bulan madu mereka. Benjamin menatap kanguru dari kejauhan di Australia, saat Bonita berpesta deng

DMCA.com Protection Status