Beranda / Romansa / SOMEBODY THAT YOU LOVED / 49. Menikmati Rasa Sakit

Share

49. Menikmati Rasa Sakit

Penulis: nouveliezte
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Sepanjang malam mendengarkan Edith bercerita membuat lelah dan kantuk Bonita hilang. Bagi Bonita, berbincang dengan ibunya terasa seperti sedang bergosip dengan Velica. Saat ibunya meninggalkannya bertahun lalu, yang dia tahu hanyalah bahwa dirinya dibuang dan tidak dicintai oleh ibunya lagi. Setelah tahu kenyataannya, dia merasa menyesal karena tidak mengunjungi ibunya lebih cepat.

Kekosongan di hati Edith setelah meninggalkan Jeremy dan Bonita membuatnya menyadari arti cinta. Saat menikahi Nolan, dia menganggap hidupnya tidak bahagia jika tidak bersama Frans. Namun, setelah meninggalkan Nolan dan anak-anaknya untuk hidup bersama Frans, dia menyadari bahwa bukan Frans yang dia cintai.

Edith mencintai ide tentang jatuh cinta. Dia terjebak dengan segala pemikiran tentang cintanya yang hilang. Yang dia cintai merupakan "rasa" untuk jatuh cinta, bukan cinta itu sendiri.

Saat dia menyadari cintanya berada di tempat lain yang tidak lagi mungkin untuk dijangkau, yang mampu dia lakukan hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   50. Kehabisan Akal

    Semua hotel di kota tempat tinggal Bonita didatangi oleh Benjamin dalam waktu beberapa hari. Frustrasi karena staf hotel mengusirnya setelah menjelaskan bahwa informasi mengenai tamu mereka bersifat rahasia, tetap tidak membuat Benjamin kehabisan akal. Benjamin mendatangi semua toko yang biasa Bonita kunjungi dengan harapan akan bertemu dengan tunangannya itu di salah satunya walau tidak menghasilkan apa-apa. Dia pulang ke apartemen hanya untuk mandi dan berganti pakaian sebelum kembali mencari Bonita di hotel dan toko-toko di kota tempat tinggalnya sendiri walau nihil.Di hari berikutnya, hal terakhir yang terpikirkan di kepala Benjamin hanya Zayna. Dia tidak yakin Bonita akan menemui Zayna, tapi tidak ada salahnya mencoba. Maka dia mendatangi apartemen Zayna walau sudah lewat tengah malam."Apa yang kamu pikirkan? Ini jam setengah dua pagi! Kembalilah besok." Tegur Zayna ketus melalui interkom yang terpasang di dinding. Dia mendapati Benjamin berdiri di depan pintu apartemennya deng

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   51. Kepergian Mea

    Bertahun lalu, kepergian Mea memberikan kelegaan tersendiri walau Benjamin seringkali merasa kehilangan. Namun, perasaan itu sedikit terobati karena mereka masih saling terhubung melalui telepon dan pesan.Menjadi sahabat sejak kecil membuat Benjamin dan Mea memiliki hubungan yang hampir mirip seperti saudara. Para tetangga sering bertanya tentang keadaan Mea pada Benjamin secara berkala setelah Mea pindah, seolah tahu Mea masih terus berhubungan dengan Benjamin dan akan selalu seperti itu.Hari terik di musim panas biasa dilewati Benjamin dan Mea dengan menghabiskan waktu di rumah salah satu dari mereka seraya menikmati es krim. Setelah Mea pindah, musim panas harus dilewati seorang diri oleh Benjamin di rumahnya. Jenna berkali-kali mengajak Benjamin bermain bersama adik-adiknya di kolam renang di belakang rumah untuk menyejukkan tubuh, tapi Benjamin tidak beranjak dari kamar sejak pagi karena sibuk berkirim pesan dengan Mea melalui komputer. Mereka membahas lingkungan tempat tinggal

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   52. Selalu Cinta

    "Apakah kamu tidak melihat aku sedang bekerja?" tanya Velica dengan tatapan tidak ramah pada Benjamin yang datang ke salon miliknya. Velica sudah meminta Benjamin menunggu, tapi Benjamin bersikeras mengikuti langkah Velica yang hilir-mudik menata rambut seorang pelanggan wanita yang ingin mengganti warna dan mengubah gaya dari keriting menjadi lurus."Kumohon, tolong aku."Velica menatap Benjamin melalui cermin dengan ekspresi kasihan yang dibuat-buat, "Boo pasti baik-baik saja.""Kamu berkomunikasi dengannya?" tanya Benjamin dengan binar pengharapan di matanya."Tidak. Aku mengatakan itu karena dia sahabatku. Aku yakin dia akan selalu baik-baik saja." Ujar Velica dengan tangan sibuk mengoleskan cat rambut berwarna hijau tosca. "Dia tunanganmu. Kenapa kamu tidak berpikir sama sepertiku? Boo bukan anak-anak lagi. Dia bebas melakukan apapun yang dia inginkan."Benjamin meremas rambut frustrasi, "Kami akan menikah dalam hitungan hari! Bagaimana mungkin aku tidak panik saat dia tiba-tiba p

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   53. Mengejar Pria

    Sudah lebih dari tiga jam Bonita berjalan-jalan di kota menggunakan sepeda pinjaman milik salah satu karyawan Edith —di mana toko daging dan ikan milik Edith berada. Saat itu, Edith sedang sibuk di tokonya karena ada dua orang marketing perusahaan besar datang memberikan penawaran kerja sama.Berbagai toko buku, toko kue, toko es krim, dan toko pakaian sudah dijelajahi oleh Bonita. Perutnya kenyang karena banyak memakan kudapan; hatinya sedikit merasa senang karena sudah lama tidak berjalan-jalan seorang diri, walau terasa aneh karena kegiatan itu pasti jauh lebih menyenangkan jika dilakukan bersama Velica.Bonita membaca buku yang baru dibeli seraya memesan kopi di salah satu penginapan bergaya interior pedesaan. Cahaya matahari yang melimpah dari jendela di sampingnya membuatnya terlihat mencolok hingga beberapa pria berusaha mengajaknya bicara, tapi dia mengusir semuanya dengan sedikit basa-basi dan senyum ramah.Lembaran buku baru saja dibalik saat matanya menangkap keberadaan pria

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   54. Makan Malam

    Tatapan Bonita beralih dari ibunya ke ayahnya yang duduk bersebelahan di dalam mobil mengabur karena aura cinta yang kental di antara keduanya. Bonita hampir saja berteriak kesal karena tidak tahan melihat mereka berdua yang bersikap seolah tidak saling peduli, tapi rumah ibunya sudah berada di depan mata.Bonita turun dari mobil lebih dulu untuk menghindari kedua orang tuanya. Dia menurunkan koper Nolan dari bagasi dan menyeretnya menuju rumah, tapi terlambat sadar. Dia terpaksa menunggu ibunya membuka kunci lebih dulu agar bisa masuk.Nolan yang berjalan di belakang menatap rumah kayu dengan raut sendu. Terbayang belasan tahun Edith tinggal seorang diri di rumah itu, juga terbayang tahun-tahun tanpa wanita itu di rumahnya sendiri yang penuh dengan suara Jeremy dan Bonita yang gaduh sepanjang hari."Aku akan menaruh kopermu di kamar Jeremy." Ujar Bonita pada Nolan seraya meninggalkan ruang tamu. Dia berharap ayah dan ibunya akan menemukan cara untuk berkomunikasi dengan lebih baik kar

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   55. Kartu Undangan

    Tubuh Bonita terempas ke kolam renang. Pandangannya kabur karena gelembung-gelembung air tiba-tiba mengelilinginya, tapi tubuhnya dengan cepat mencari cara untuk mengapung, "Apa yang kamu lakukan?"Jeremy berteriak dengan wajah merah padam, "Itu seharusnya pertanyaan untukmu! Apa yang kamu lakukan? Pernikahanmu akan diadakan ....""Hentikan." Tegur Nolan. "Tidak bisakah kalian tenang?"Jeremy menoleh pada Nolan untuk protes, tapi bibirnya terkunci saat menangkap keberadaan Edith. Dia tidak menyadari kehadiran Edith saat melihat Bonita memasuki ruang tengah dengan langkah santai seolah baru saja pulang berlibur."Hai, Jeremy." Sapa Edith dengan raut wajah sendu karena merindukan anak pertamanya.Jeremy menoleh pada Bonita dan menunjuk-nunjuk dengan kesal, "Kenapa kamu membawanya pulang? Aku memang mengizinkanmu mengundangnya datang di acara pernikahanmu, tapi aku tidak pernah setuju dia memasuki rumah ini lagi!""Oh, ayolah. Dia ibu kita. Aku tidak mungkin membiarkannya menginap di hote

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   56. Hidup Yang Mengenaskan

    Hari-hari berlalu sangat buruk bagi Benjamin. Kehilangan tunangan membuatnya menghabiskan waktu dengan meminum minuman keras hingga pingsan. Dia sudah tidak mampu bergerak terlalu banyak karena tidak makan sejak pulang dari bar.Setelah diantar pulang oleh seseorang yang tidak dia kenali, Benjamin memutuskan untuk membeli banyak minuman keras untuk dihabiskan di apartemen. Kini, kamarnya beraroma menyengat yang datang dari botol-botol kosong dan tubuhnya yang belum mandi sejak terakhir kali bertemu Velica di salon.Benjamin tenggelam dalam jurang kesedihan. Pernikahannya yang sebentar lagi terlaksana sudah tidak mungkin diselamatkan. Entah bagaimana dia bisa merasa seyakin itu. Bonita pasti sudah memutuskan untuk pergi dari hidupnya.Sensasi bibir Bonita di bibirnya selalu terbayang nyata setiap kali dia menenggak minuman keras. Dia tidak ingin kehilangan satu-satunya jejak Bonita yang terasa di tubuhnya, itu sebabnya dia terus minum hingga tidak sadarkan diri. Hanya ada sosok samar Bo

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   57. Sangat Merindukanku

    Malam sudah sangat larut saat semua orang yang perlu diberikan undangan mendapatkan kartu mereka, kecuali segelintir orang. Bonita memutuskan untuk mengantarkan sisa kartu pada para calon undangan keesokan harinya karena tubuhnya hampir mati rasa. Dia mendatangi bridal yang sudah tutup untuk mengambil tiga gaun dan dua setelan jas, juga berbagai peralatan menjahit dan bahan-bahan tambahan. Kemudian memesan sebuah kamar hotel sebagai tempat persinggahan untuk semua barang-barang itu sebelum pulang.Rumahnya sunyi saat dia menjejakkan kaki turun dari mobil. Dia hampir saja mengira salah memasuki rumah, tapi rumahnya memiliki desain arsitektur yang berbeda dengan rumah lain hingga membuatnya terus melanjutkan langkah. Melissa sedang berbincang dengan Edith di ruang tengah dengan tumpukan album foto di meja, sedangkan Jeremy dan Nolan tidak terlihat di manapun."Sepertinya kalian berdua bersenang-senang." Ujar Bonita seraya duduk di sebelah Edith. "Di mana Jeremy?""Dia mengurung diri di

Bab terbaru

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   Extrapart [2]

    Bermandi peluh dalam kenikmatan yang tidak terelakkan membuat Bonita dan Benjamin lupa segala yang terjadi di luar campervan. Sudah tidak terhitung berapa kali Jeremy mencoba menelepon pengantin baru yang menghilang di acara pernikahannya sendiri. Padahal dia sudah jauh-jauh datang mengitari setengah dunia demi menghadiri acara sakrat adiknya yang selalu bersikap seenaknya."Sudahlah, biarkan mereka berdua. Tidak akan terjadi apa-apa." Ujar Melissa yang mencoba membuat kemarahan Jeremy reda seraya menepuk punggung anak laki-laki mereka yang bernama Julian yang berada di pelukannya. "Bahkan jika terjadi sesuatu, mereka akan menemukan cara menyelesaikannya."Jeremy melirik ke arah Edith yang tersenyum simpul di sudut resort yang disewa sebagai tempat menginap selama menyiapkan acara pernikahan. Setelah bertahun-tahun tidak bertemu dengan ibunya, perasaan benci yang dulu menggerogoti hatinya perlahan pudar."Edith tidak akan khawatir. Boo sudah membuktikan dirinya pantas berkeliling dunia

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   Extrapart [1]

    Cumbuan dalam dan hangat terjalin di antara sepasang suami istri yang baru saja menikah di altar yang dibangun di area air terjun yang dikelilingi kabut tipis. Keluarga dan sahabat kedua mempelai bersorak riang saat menyaksikan dua sejoli itu akhirnya bersatu dalam cinta setelah perjalanan panjang yang menghabiskan waktu bertahun-tahun dan jarak jauh hingga mengelilingi dunia.Hanya ada belasan orang di tengah dinginnya hawa pegunungan termasuk pengantin. Tempat yang tidak lazim untuk mengadakan pesta pernikahan tentu saja, tapi apapun akan dilakukan agar Bonita dan Benjamin yang sudah lama menjalin hubungan dalam ketidakpastian mampu melangkah ke jenjang pernikahan.Gaun dan jas yang dipakai mempelai pengantin merupakan gaun dan jas yang sudah mereka miliki sejak lama. Dekorasi altar pernikahan dibuat sederhana menggunakan bunga dan tanaman pohon lokal yang berada di sekitar lokasi pernikahan. Velica dan Melissa yang menyiapkannya selama beberapa hari. Sedangkan hidangan hangat yang m

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   76. Berbagi Napas

    "Hentikan!" Tegur Bonita.Tawa Benjamin menggema di dinding batu. Poin-poin yang dituliskan Bonita sebagian besar masuk akal, walau ada poin yang menurutnya konyol, "Kamu yakin ingin tahu tentang itu? Kamu mungkin akan cemburu.""Aku tidak akan cemburu selama kamu jujur padaku. Aku tidak akan cemburu pada yang hal-hal sudah berlalu.""Baiklah." Ujar Benjamin seraya menggenggam tangan Bonita dan mengajaknya duduk di sofa. Tatapannya terpaku pada wanita yang paling bersinar di matanya itu, "Hanya agar segalanya jelas, apakah ini artinya aku diterima menjadi kekasihmu lagi?""Selama kamu memenuhi semua poin di kertas itu ..., maka: ya."Kecupan yang mendarat di bibir Bonita membuatnya terkejut dan canggung. Dia belum sempat berpikir lebih baik saat Benjamin meraih wajahnya seraya menggeser tubuh lebih dekat pada kekasih hatinya itu. Perlahan, Benjamin memimpin kecupan hingga berubah menjadi cumbuan lembut. Belum terbiasa bercumbu setelah bertahun-tahun berlalu, Bonita berusaha menyamakan

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   75. Lembah Cinta

    "Itu benar." Ujar Bonita dengan wajah tertunduk. Dia sudah memikirkan hal itu jutaan kali. Keputusan membatalkan pernikahan memang bukan hanya karena Mea. "Aku pergi mencari ibuku di hari seharusnya kita berkencan —di hari kamu bertemu Mea. Ibuku memberitahu semua yang terjadi dengan hubungannya dengan ayahku. Aku memang mencintaimu, tapi ... kupikir mungkin lebih baik jika aku kembali memikirkan apa landasanku jatuh cinta. Aku tidak tahu apakah cintaku padamu murni atau karena aku mencintai ide tentang jatuh cinta seperti yang dulu ibuku rasakan pada Frans."Angan Benjamin yang awalnya melayang, ditebas hingga roboh. Dia sadar harapannya masih ada, tapi alasan Bonita membatalkan pernikahan mereka membuatnya merasa hampa."Jujur saja, aku ragu apakah kamu benar-benar mencintaiku. Mencintai seseorang pada pandangan pertama terasa sangat sulit untuk kupercayai. Saat mengetahui tentang Mea, kupikir kamu hanya mencintaiku karena aku mungkin mirip dengannya.""Kalian sangat berbeda." Jelas

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   74. Rumah Batu

    Semua jendela di rumah batu milik keluarga Tristan berteralis hingga membuat Bonita menyerah untuk kabur. Dia sudah mencari setiap sudut rumah yang sekiranya bisa dibuka, tapi tidak ada jalan untuk keluar. Dia sudah meminta tolong pada orang-orang yang lewat melalui jendela, tapi mereka semua mengabaikannya seolah tidak ingin memiliki masalah karena membantu tahanan.Bulan sabit muncul dengan cepat. Bonita memilih bersabar menunggu Tristan esok hari dan akan membuat perhitungan dengan pria itu karena menyekapnya bersama Benjamin walau perkataan Tristan tentang makanan dan kamar benar adanya.Benjamin sudah mandi dan berganti dengan pakaian yang ditemukannya dari dalam lemari. Dia meminta Bonita untuk mandi dan berganti pakaian sementara dia menghangatkan makanan yang ada di dalam kulkas, tapi Bonita terlalu kesal untuk menurut saat melihat semua pakaian wanita di lemari hanyalah gaun tidur seksi.Anting berlian dan gaun putih berenda masih membalut tubuh Bonita yang berbaring di tempat

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   73. Rahasia Kecil

    "Apakah kamu sedang menggunakan metode yang sama seperti saat kamu meminta dekorasi bunga kesukaan Mea untuk tema pernikahan kita?" tanya Bonita dengan tatapan miris.Pertanyaan Bonita membuat tubuh Benjamin membeku. Dia tidak menyangka Bonita menaruh perhatian pada bunga itu hingga masih mengingatnya setelah bertahun-tahun berlalu."Kukira aku sudah menuliskan dengan jelas bahwa aku tidak sudi menjadi pengganti bagi wanita manapun.""Kamu tidak pernah menjadi pengganti wanita manapun, Boo.""Jangan!" Teriak Bonita penuh amarah seraya menunjuk ke wajah Benjamin. "Jangan memanggilku dengan sebutan itu! Aku tidak akan pernah mengizinkan kamu menyebutku seperti itu!""Baiklah. Akan kukatakan sekali lagi agar kamu mengerti. Kamu tidak pernah menjadi pengganti bagi wanita manapun, Bonita."Ujung jari Bonita terasa seolah terkena aliran listrik saat Benjamin menyebutkan namanya. Dia menurunkan telunjuknya dan menyilangkan lengan di depan dada untuk melindungi diri dari serangan yang mungkin

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   72. Ramalan

    "Aku tidak memercayai ramalan.""Hidupmu pasti membosankan." Celoteh Tristan dengan langkah menjauh. Dia mengeluarkan ponsel dari saku dan menerima telepon dengan mata bersinar. "Aku akan mengantarnya. Tunggu saja di sana dan siapkan penampilan terbaikmu.""Kamu bekerja untuk teater?" tanya Bonita asal saja karena menganggap penampilan yang Tristan sebutkan ada hubungannya dengan itu.Tristan tertawa seraya mengembalikan ponsel ke saku, "Tidak. Aku memiliki perkebunan buah di daerah barat. Dekat dengan tempat tinggal ibuku.""Wah, aku merasa tersanjung karena mengenal orang penting." Ujar Bonita dengan senyum simpul."Percuma saja karena kamu sudah menolak ajakan kencanku.""Haruskah aku menyesal?" sindir Bonita."Seharusnya ya, tapi tidak. Kamu sudah memiliki kekasih. Aku tidak akan merebut wanita manapun demi kesenangan pribadi."Bonita menatap Tristan lekat, "Aku bisa mengenalkanmu dengan Velica. Dia sahabatku. Dia sudah lama melajang sejak sebelum aku berkeliling dunia. Tertarik un

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   71. Tujuh Senti

    "Itu kekasihmu?" tanya pria asing itu dengan tatapan tertambat pada foto di samping kemudi campervan Bonita. Ingatan pria itu timbul tenggelam saat mencoba kembali menatap wajah Bonita lebih serius.Bonita tidak menanggapi. Dia tahu foto yang dimaksud pria asing itu merupakan foto Benjamin. Foto itu memang sudah lama tertempel di sana."Lupakan candaanku tentang menjadi kekasihmu. Aku tidak bersungguh-sungguh.""Aku tidak akan menerima ajakan kencanmu walaupun kamu bersungguh-sungguh.""Tenang saja, aku tidak akan menghitung makan siang yang kutawarkan tadi sebagai kencan. Restoran itu berjarak dua jam dari sini, tapi sebaiknya kamu memiliki pakaian yang sedikit pantas untuk makan di tempat yang berkelas."Bonita tersenyum lebar, "Kurasa ini saat yang tepat untuk memakai gaun kesukaanku lagi.""Kamu memiliki gaun?" tanya pria asing itu dengan sudut mata memicing."Tentu saja. Sebetulnya aku mewarisi bridal keluarga. Aku berpakaian seperti ini," ujar Bonita seraya menunjuk kaus dan cela

  • SOMEBODY THAT YOU LOVED   70. Tahun Berganti

    Minggu, bulan, tahun demi tahun berganti. Keinginan Benjamin untuk menemukan Bonita tidak pernah surut. Dia sudah benar-benar melupakan Mea. Di hatinya hanya ada Bonita. Wanita-wanita lain yang menggodanya selama di perjalanan mencari mantan tunangannya bahkan tidak ada seorang pun yang mampu membuat hatinya berpaling walau hanya seperseribu detik.Satu yang dipelajari Benjamin dari petualangan mencari kekasih hatinya, yaitu dia yakin mereka akan dipertemukan di saat yang lebih tepat. Itu sebabnya dia bersabar dengan apapun yang terjadi di hidupnya. Jika memang harus menempuh dunia ratusan keliling pun, dia sanggup asalkan pada akhirnya dia bisa bertemu dengan Bonita.Namun, Benjamin tidak tahu Bonita menghindari tempat-tempat yang pernah mereka bahas bersama. Bonita lebih memilih pergi ke tempat lain sementara Benjamin mencarinya di tempat-tempat yang dulu pernah menjadi calon destinasi bulan madu mereka. Benjamin menatap kanguru dari kejauhan di Australia, saat Bonita berpesta deng

DMCA.com Protection Status