Home / Pernikahan / SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR / 39. Keributan, dan luka lama

Share

39. Keributan, dan luka lama

last update Last Updated: 2024-01-09 09:47:49

Trisno terkejut begitu pintu depan sudah terbuka lebar. Dia menatap wanita yang berpenampilan modis dengan tatapan tak percaya.

"Nisa–"

"Aku kesini mau minta penjelasan kamu, mas. Kamu sudah menikah, iya?!" Wanita yang bernama Nisa itu berteriak lantang. Membuat Trisno memundurkan langkahnya karena merasa gendang telinganya berdengung akibat suaranya.

Sari, dan Bu Darni pun tak kalah terkejut mendengar suara teriakan itu. Mereka berdua langsung meninggalkan dapur saat mendengar suara wanita tadi.

"Trisno. Kenapa wanita ini bisa ada di sini?" Bu Darni menatap wajah Trisno dengan tatapan kecewa.

Trisno terburu-buru mendekati ibunya. "Bu, Trisno nggak ta—"

"Apa selama ini kamu masih berhubungan dengan wanita ini?" Bu Darni menyela pembelaan Trisno.

Trisno terdiam tak berkutik di hadapan ibu nya. Dirinya mengaku salah karena sudah membuat ibunya lagi-lagi merasa kecewa.

"Mas. Jawab! Kamu sudah menikah?! Ini istri kamu?" Nisa menunjuk Sari dengan geram.

Sedetik kemudian kerudung yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   40

    "Sudah, biar ibu saja. Kamu istirahatlah, lukamu pasti terasa sakit, kan?" Bu Darni mencegah tangan Sari yang hendak membantunya mengangkat piring bekas makan malam mereka bertiga. Sari berdiri mematung, tak tau harus berbuat apa. Dia sungkan jika harus masuk kedalam kamar terlebih dahulu. "Tris, bawa istrimu masuk kedalam kamar. Suruh dia istirahat," titah Bu Darni pada Trisno yang baru selesai menenggak air minumnya. Trisno meletakkan gelas kaca tersebut, lalu menatap Sari yang tengah berdiri di sampingnya. "Ayo." Dengan gerakan kepalanya Trisno mengajak Sari mengikutinya. Dengan sopan Sari berpamitan pada Bu Darni, lalu mengikuti suaminya. Saat masuk kedalam kamar, Sari langsung membuka tas ransel tempat pakaiannya berada. Beruntung tadi Wati memberinya beberapa lembar baju gamis, dan kerudung untuknya. Itulah yang akan dia kenakan. Entah kenapa, setelah merasakan kenyamanan memakai pakaian tertutup, dan kerudung. Sari jadi tak menyukai baju-baju yang biasa ia pakai dulu.

    Last Updated : 2024-01-16
  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   41

    Sudah hampir sebulan Tejo tinggal di kota, karena saran dari dokter agar dia bisa rutin memeriksa penyakitnya itu. Sebab penyakit yang dia derita sudah cukup parah. Dokter menyebut nya sifilis laten. Maka dia dianjurkan untuk periksa rutin selama 90 hari atau 6 Minggu. Karena ingin sembuh dari penyakitnya Tejo pun akhirnya memilih untuk menyewa kontrakan yang berada dekat dengan rumah sakit tersebut. "Nggak sholat Jum'at, mas?" tanya seorang ustadz pada Tejo yang sedang duduk melamun di teras kontrakannya. Di samping kontrakannya memang terdapat sebuah masjid, dan orang biasanya melewati jalanan yang berada di depan kontrakan Tejo untuk pergi ke masjid.Tejo menggeleng pelan dengan bibir yang bungkam. Hatinya sedikit tercubit mendengar pertanyaan dari ustadz tersebut. "Nggak usah malu, mas. Ayo, sama saya saja." Ustadz yang bernama Zainal itu mengira Tejo tak ke masjid karena malu dengan banyak orang. Karena sudah dari 3 Minggu yang lalu dirinya selalu memperhatikan Tejo. "Saya

    Last Updated : 2024-01-16
  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   42

    Kehidupan Dayat, dan keluarga kecilnya begitu bahagia. Tak ada yang mengusik rumah tangganya lagi. Sore itu saat dia, dan Siska sedang duduk santai di bawah pohon mangga yang ada di pekarangan rumah. Tiba-tiba ada suara motor yang berhenti di depan pagar rumahnya. Dia menoleh kebelakang, dan langsung terkejut begitu melihat adiknya yang datang. Pikirannya langsung was-was. "Assalamualaikum, bang." Tejo menggucap salam dengan senyum yang berbeda di mata Dayat. "Wa'alaikumussalam. Mau apa kamu kemari? Mau mengganggu keluargaku lagi?" tanya Dayat seraya menyuruh Siska untuk masuk kedalam rumah dengan isyarat kepalanya.Tejo menggeleng cepat. " Bukan, bang. Aku kesini mau minta maaf.""Minta maaf?" beo Dayat dengan kening mengernyit. "Iya. Aku mau minta maaf atas semua kesalahan yang aku perbuat dulu pada Abang. Aku tau Abang pasti nggak akan memaafkan ku. Tapi, aku sungguh-sungguh minta maaf, bang." Tejo berkata dengan wajah memelas. Dayat yang mendengar ucapan maaf dari sang adik

    Last Updated : 2024-01-16
  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   43

    Hari-hari telah berlalu, hubungan Trisno, dan Sari pun terlihat baik-baik saja. "Aku siapin pakaian gantinya, ya, Mas." Sari yang sedang memasak langsung bergegas mematikan kompor karena melihat Trisno yang baru keluar dari kamar mandi. Dia dengan sepenuh hati menyiapkan pakaian untuk sang suami. "Mas bisa sendiri, dek. Nanti kamu kecapean. Kasihan dede bayinya," ujar Tejo berdiri di belakang Sari yang sibuk mengambil pakaian di dalam lemari. Sari meletakkan celana jeans pendek, dan baju kaos di atas ranjang. Tak lupa juga dengan pakaian dalam sang suami. Semua dia siapkan dengan senyum yang terbingkai indah di wajah manisnya. "Terimakasih, cup." Trisno melayangkan satu kecupan manis di kening Sari. Yang langsung membuat Sari tersenyum malu dengan wajah memerah. Dia membiarkan Trisno berganti pakaian, dan dia kembali ke dapur melanjutkan pekerjaannya tadi dengan hati yang berdebar kencang karena kecupan dari suaminya. Sari jadi membayangkan saat awal hubungan mereka membaik.Ti

    Last Updated : 2024-01-16
  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   44

    "Omong kosong macam apa ini, Trisno?" tanya Bu Darni dengan wajah geram bercampur kecewa. "Jangan percaya dengan ucapannya, Bu. Aku nggak pernah menyentuhnya sedikitpun!" bantah Trisno. Dia menatap wajah Nisa dengan nyalang. "Apa maksudmu berkata seperti itu? Kapan aku pernah menidurimu? Selama ini kita memang menjalin hubungan, tapi aku ngga pernah melakukan hal hina itu padamu!" ujarnya berapi-api. Dia merasa sangat yakin bahwa tidak pernah meniduri Nisa selama hubungan mereka berlangsung. Nisa yang merasa sudah terlampau jauh berucap. Memilih melanjutkan kebohongannya. Niat awalnya hanya ingin memberi tau pada Bu Darni, dan Sari tentang hubungannya dengan Trisno yang masih berlanjut. Tapi, begitu mendengar Sari yang sudah hamil anak dari laki-laki yang sangat dia cintai, membuat Nisa kalap. "Kamu lupa dengan kejadian yang terjadi di rumah kosong dekat perkebunan itu, mas?" Nisa melanjutkan kebohongannya. Membuat Trisno kembali mengingat-ingat kapan dia pernah melakukan itu.

    Last Updated : 2024-01-16
  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   45

    Sampai malam hari pun Sari tetap berpura-pura tidur. Dia merasa enggan menatap wajah suaminya itu. Sampai Trisno berpamitan ke mushola rumah sakit, dan Bu Darni tertidur di sofa rumah sakit. Barulah Sari membuka matanya. Dia menatap langit-langit ruang rawatnya dengan tatapan kosong. Sekelebat bayangan saat Nisa mengatakan bahwa dia mengandung anak dari suaminya, kembali berputar seperti radio rusak. ‘Jadi, apa maksud sikap hangatmu padaku selama ini? Kalau nyatanya kau masih menjalin hubungan dengan cinta pertamamu, dan bodohnya aku yang sangat muda menjatuhkan hati padamu.’ Sari membatin dengan air mata yang mulai mengalir dari sudut matanya. Merasa tak nyaman dengan posisinya berbaring. Sari berniat untuk bangun, dan duduk bersandar saja. Dia kembali melamun, membayangkan tentang sikap manis Trisno padanya belakangan ini. Hatinya kembali terasa sakit, seolah-olah ada tangan tak kasat mata yang meremasnya dengan kuat. Ceklek! Suara pintu yang terbuka membuat Sari tersadar da

    Last Updated : 2024-01-16
  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   46

    Tok, tok, tok! “Permisi, Trisno! Keluar kamu! Sari!” Wati mengetuk pintu rumah Trisno dengan tak sabaran. Suaranya pun sangat nyaring. Sampai-sampai suaminya menegurnya. “Dek, jangan kaya gitu, malu di liatin tetangga.” Indra menarik tangan Wati yang hendak mengetuk pintu lagi. “Biarin! Biar semua orang tau kalau Trisno laki-laki bejat!” Wati menghempaskan tangannya dengan kuat.“Sari! Keluar, dek! Ini mbak mau jemput kamu!” Sedangkan di dalam rumah nampak Sari yang sudah mulai pulih tengah sarapan bersama Trisno. Bu Darni sedang sakit, jadi dia hanya sarapan bubur lalu kembali beristirahat di kamarnya. “Suara siapa itu, dek?” tanya Trisno urung memasukan sesendok nasi pada mulutnya. “Nggak tau, Mas. Tapi, dari suaranya sepertinya itu Mbak Wati. Kenapa dia berteriak-teriak seperti itu?” Batin Sari mulai gelisah. Dia yakin pasti ada yang tidak beres sehingga kakaknya sampai berteriak seperti itu. “Bentar, mas cek dulu. Kamu habiskan dulu sarapannya, ya.” Trisno mengusap kepala

    Last Updated : 2024-01-17
  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   47

    Sudah dua hari Sari di bawa pergi oleh Wati, dan suaminya. Dan dua hari juga Trisno seperti orang linglung. Dia sangat frustasi karena merasa seorang diri. Tak ada yang ada di sampingnya untuk membantu. Sikap ibunya pun bertambah dingin padanya, walaupun mereka tinggal di bawah atap yang sama. Trisno yang merasa suntuk memilih untuk keluar rumah, menghirup udara segar sekaligus memperbanyak keberaniannya untuk bertemu dengan kedua kakak iparnya. Trisno melajukan motornya ke arah warung kopi yang berada dipinggir jalan, tempatnya biasa bertemu dengan Nisa, dulu.Tentu saja Trisno kesana bukan untuk mengenang kebersamaannya dengan Nisa. “Bu, kopi pahit satu gelas,”pinta Trisno begitu sudah memarkirkan motornya. Dia lalu berjalan mendekati kursi panjang, tempat para pembeli biasa duduk menikmati pesanannya. “Tumben sendiri? Biasanya sama pasangannya,” celetuk ibu pemilik warung itu. Namun, Trisno hanya menanggapi dengan senyum tipisnya saja. Dia mengabaikan ucapan ibu tersebut, dia

    Last Updated : 2024-01-18

Latest chapter

  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   54

    Sudah hampir satu Minggu Tejo menunggu kabar dari Fatima dengan rasa gelisah. Dia takut Fatima menolak pinangan darinya,namun apapun itu. Tejo sudah berjanji akan menghargai keputusan Fatima.“Mari makan siang, Bang!” Ajak seorang pekerja yang mengurus kebun Tejo.“Duluan saja, Ri. Aku nanti saja.” Tejo menjawab sekenanya. Ya, dia sekarang tengah berada di kebun miliknya. Kebun yang selama ini dia abaikan karena sibuk dengan nikmat duniawi. Dia membiarkan pekerjanya yang mengurus semuanya, dan dia hanya tinggal menerima hasilnya saja.Namun, semenjak sembuh dari sakitnya. Dia perlahan sudah mulai berkebun kembali. “Huuuft!” Tejo membuang nafasnya dengan kasar. Matanya tak lepas menatap layar ponsel dalam genggamannya dengan perasaan gelisah. Dia menunggu kabar dari Dayat, abangnya. Saat mereka hendak meninggalkan rumah Fatima saat itu, Fatima berkata bahwa dia akan menghubungi Siska untuk menyampaikan keputusannya. Kring…. Kring…. Kring! Ponsel dalam genggaman Tejo berdering c

  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   53

    “Tejo, hei!” Dayat menepuk pundak sang adik cukup keras karena kesal. Sedari tadi dia memanggil adiknya itu, namun adiknya sibuk melamun. Tejo menoleh ke arah abangnya dengan wajah kaget. “Ada apa, bang?” Dayat mendengus. “Makan. Dari tadi di panggilin susah banget, Jo. Kalau suka, bilang saja.” “Seandainya dia bukan sahabatnya mbak Siska,” ujar Tejo dengan tatapan menerawang. Dayat berdecak, sedari tadi adiknya sekali berkata begitu. Apa hubungannya dengan Siska?“Ada apa dengan mbak-mu?” “Aku takut mbak Siska ceritain ke dia tentang kelakuanku dulu.” Tejo menjawab sambil tertunduk. Dayat baru tau tentang kegelisahan adiknya. “Kamu sudah berubah. Kalau kamu betul-betul menyukainya, berusahalah. Biar mbak-mu jadi urusan Abang.” Dayat menepuk pundak Tejo pelan, memberi dukungan padanya. ___Acara syukuran di rumah Dayat telah usai. Semua keluarga nenek Atun pun sudah kembali ke kampung. Nasib Tejo semakin tak jelas. Dia sungguh menyukai wanita yang dia temui di rumah Dayat wa

  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   52

    Akhirnya, hari yang dinantikan oleh pasangan Siska, dan Dayat pun tiba. Hari dimana buah cinta mereka lahir kedunia dengan selamat. Dayat mencium pipi merah anak keduanya itu dengan sayang, setelah menyuarakan adzan pada putranya. Ya, Siska telah memberikan seorang putra pada Dayat. Lengkaplah sudah keluarga kecil mereka. “Aku boleh gendong, nggak?” tanya Sandra yang sedari tadi ikut gemas melihat bayi merah dalam gendongan ayahnya. “Nanti kamu jatuhin,” sahut Dayat seraya kembali mencium pipi putranya. “Ma, Sandra boleh gendong adek, ya?” Sandra merengek pada Siska yang masih terbaring lemah di atas ranjang pasien. Siska tersenyum pada Sandra lalu menatap suaminya. “Mas, kasih dulu ke mbak nya!” titahnya yang membuat Sandra berjingkrak kegirangannya. “Ojo pecicilan, nduk. Jatuh adekmu nanti,” ujar Dayat memperingati saat akan menyerahkan bayi itu pada Sandra. “Pake duduk saja, nak.” Siska memberi isyarat pada Dayat agar menyuruh Sandra duduk. Dia merasa ngeri melihat cara

  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   51

    “Assalamualaikum.” ucap Sandra, dan Dayat berbarengan saat sudah sampai di dekat Sari, dan Trisno berdiri. “Wa’alaikumussalam.” Trisno, dan Dayat langsung berjabatan tangan. Sedangkan Sandra langsung mendekati sang ibu, dengan senyum yang merekah. “Silahkan masuk, bang.” Trisno mengajak Dayat untuk masuk kedalam rumahnya, namun Dayat menolak karena Siska sedang sendirian di rumah.Akhirnya, Dayat pun berpamitan pulang setelah berpesan pada Sandra agar tak merepotkan Sari, dan Trisno. “Masuk yuk. Di tungguin sama nenek dari tadi.” Sari merangkul pundak Sandra, dan bersama berjalan masuk kedalam rumah. ___“Cukup, Bu. Aku sudah kenyang.” Sandra menggeser piring makannya kesamping saat Sari hendak menambahkannya nasi kedalam piringnya.“Makan yang banyak, nak,” ujar Sari memaksa. Sandra menggeleng, dan tetap menjauhkan piringnya. Dia sungguh sudah sangat kenyang saat ini. Bagaimana tidak? Sedari tadi Sari terus saja memberikan berbagai makan padanya.Semua lauk, dan sayur yang dia

  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   50

    “Kamu mau ketemu sama ibu, nak?” Siska angkat bicara. Dia berjalan mendekati kursi tempat Sandra duduk, lalu ikut duduk di sampingnya. Tangannya dengan lembut mengusap bahu Sandra yang masih bergetar karena isak tangisnya. “Kalau mau ketemu sama ibu, biar mama yang antar,” tawar Siska dengan senang hati. Sandra mengangangkat kepalanya menatap wajah Siska lalu bergantian menatap wajah Dayat. Dayat mengangguk dengan senyum tipisnya. “Boleh, Ma?” “Boleh, dong. Besok pagi Mama antar, ya. Sekalian Mama mau olahraga pagi, soalnya sebentar lagi adikmu datang,” sahut Siska seraya mengelus perutnya yang membesar. Hari persalinannya memang sudah dekat. Itu sebabnya dia harus banyak bergerak agar persalinannya nanti berjalan dengan lancar, itu pesan ibunya setiap kali menghubunginya lewat telpon. ____“Dek, nasinya dimakan. Jangan di liatin aja,” ujar Trisno saat melihat makanan istrinya masih utuh. Sedangkan Sari sedari tadi hanya menatap piringnya dengan wajah murungnya.“Ada yang mengg

  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   49

    “Hei?! Kamu kenapa, nak? Dari tadi mama panggil kok nggak nyahut? Lagi lamunin apa?” Siksa datang, dan menepuk pundak Sandra. “Eh?!” Wajah Sandra langsung terkejut melihat Siska sudah duduk di sampingnya dengan perut yang sudah membuncit. “Kamu kenapa? Ada masalah sama pendaftaran kuliah?” tanya Siska dengan lembut. Tangannya mengusap surai panjang milik Sandra.Sandra langsung menampilkan senyumnya, dan menutup raut wajahnya yang sedih. “Nggak ada, ma. Semuanya lancar, kok.” “Terus, kenapa?” Siska berusaha menilik wajah dari putri sambungnya itu.Namun, Sandra lebih dulu memalingkan wajahnya. “Sandra ke kamar dulu, ya, ma. Ada tugas kuliah,” kilahnya lalu buru-buru berdiri, dan masuk ke dalam kamarnya. Hal itu tentu saja membuat Siska kebingungan. Dia menatap punggung putrinya dengan kening mengernyit. Dia baru menyadari bahwa beberapa hari ini Sandra memang terlihat sedikit pendiam. Jarang sekali Sandra bercanda padanya. Senyum yang Sandra tampilkan pun sangat di paksakan. Sis

  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   48

    Trisno mengumpulkan keberaniannya untuk menemui Sari, dan membawanya pulang bagaimana pun caranya. Ucapan Tejo tadi benar-benar sangat mengganggu ketenangannya. Trisno memarkirkan motornya di halaman rumah Wati, lalu perlahan melangkah menuju teras rumah. Tok, tok, tok. Trisno mengetuk pintu tanpa bersuara, dia takut kalau Wati tidak mau membukakannya pintu jika tau dia yang datang. “Iya, sebentar!” Terdengar sahutan dari dalam, tak lama kemudian pintu itupun terbuka dengan Sari yang berdiri di hadapannya. “Mas Trisno?” Nampak jelas wajah Sari yang terkejut bercampur bahagia. Dia meraih tangan Trisno, dan menciuminya dengan takzim. “Masuk, mas.” Sari menggeser tempatnya berdiri, memberi jalan untuk Trisno masuk. Dengan langkah ragu, dan juga takut Trisno masuk kedalam rumah, dan duduk di kursi ruang tamu. Matanya sedari tadi sibuk mencari keberadaan Wati, dan juga suaminya. “Kenapa mas baru datang sekarang?” Sari ikut duduk di samping suaminya dengan bibir mengerucut. Trisno t

  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   47

    Sudah dua hari Sari di bawa pergi oleh Wati, dan suaminya. Dan dua hari juga Trisno seperti orang linglung. Dia sangat frustasi karena merasa seorang diri. Tak ada yang ada di sampingnya untuk membantu. Sikap ibunya pun bertambah dingin padanya, walaupun mereka tinggal di bawah atap yang sama. Trisno yang merasa suntuk memilih untuk keluar rumah, menghirup udara segar sekaligus memperbanyak keberaniannya untuk bertemu dengan kedua kakak iparnya. Trisno melajukan motornya ke arah warung kopi yang berada dipinggir jalan, tempatnya biasa bertemu dengan Nisa, dulu.Tentu saja Trisno kesana bukan untuk mengenang kebersamaannya dengan Nisa. “Bu, kopi pahit satu gelas,”pinta Trisno begitu sudah memarkirkan motornya. Dia lalu berjalan mendekati kursi panjang, tempat para pembeli biasa duduk menikmati pesanannya. “Tumben sendiri? Biasanya sama pasangannya,” celetuk ibu pemilik warung itu. Namun, Trisno hanya menanggapi dengan senyum tipisnya saja. Dia mengabaikan ucapan ibu tersebut, dia

  • SKANDAL PERNIKAHAN BERSAMA ADIK IPAR   46

    Tok, tok, tok! “Permisi, Trisno! Keluar kamu! Sari!” Wati mengetuk pintu rumah Trisno dengan tak sabaran. Suaranya pun sangat nyaring. Sampai-sampai suaminya menegurnya. “Dek, jangan kaya gitu, malu di liatin tetangga.” Indra menarik tangan Wati yang hendak mengetuk pintu lagi. “Biarin! Biar semua orang tau kalau Trisno laki-laki bejat!” Wati menghempaskan tangannya dengan kuat.“Sari! Keluar, dek! Ini mbak mau jemput kamu!” Sedangkan di dalam rumah nampak Sari yang sudah mulai pulih tengah sarapan bersama Trisno. Bu Darni sedang sakit, jadi dia hanya sarapan bubur lalu kembali beristirahat di kamarnya. “Suara siapa itu, dek?” tanya Trisno urung memasukan sesendok nasi pada mulutnya. “Nggak tau, Mas. Tapi, dari suaranya sepertinya itu Mbak Wati. Kenapa dia berteriak-teriak seperti itu?” Batin Sari mulai gelisah. Dia yakin pasti ada yang tidak beres sehingga kakaknya sampai berteriak seperti itu. “Bentar, mas cek dulu. Kamu habiskan dulu sarapannya, ya.” Trisno mengusap kepala

DMCA.com Protection Status