Share

Haris tidak Percaya

Penulis: Wafa Farha
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-29 06:37:23

Beberapa waktu sebelumnya ....

Karim berada di dalam taksi yang dipesannya secara online saat berada di rumah Willis tadi. Meski dengan buas dia menghajar pemilik perumahan di kontrakan lamany, tetap saja Willis masih mau berbaik hati membantu Karim. Pria tua yang sejak awal memang harus dihormati.

Tatapan Bapak Inggit mengarah ke luar jendela. Senyumnya merekah. Dia senang, karena pria yang dia pikir adalah musuh dan menikam dari belakang, rupanya malah membantu Karim memuluskan niat. Dia bisa menghindarkan Inggit dari kemarahan Haris akibat video porno itu.

“Bapak tenang saja. Berhenti mencari tahu siapa pelaku yang sudah memposting video itu.” Ucapan Willis terngiang –ngiang di telinga. Obrolan mereka tadi terekam jelas dalam kepala Karim.

“Kenapa?” tanya Karim. “Kamu takut kalau ketahuan? Atau kamu melindungi orang yang menguploadnya sebab itu adalah bagian dari rencanamu memberikannya?” ketusnya lagi. Pria itu tidak akan mudah percaya pada ucapan pria yang sebelumnya sudah jelas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Novia Nurlin
sukurin haris ditinggal salma dan anak2, emang enak ditinggalin dam divuekin?
goodnovel comment avatar
Satria izzet ilhami
rasain kau Hariiis
goodnovel comment avatar
siswaniabas
Yakin amat Haris bakal ditungguin Salma.. gitu dong Salma, cinta bole, jdi istri Sholeha juga wajib, tp g boleh bodoh..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Otot Tua Karim

    Setelah beberapa jam berada di dalam mobil, Salma dan anak –anaknya akhirnya sampai di Bogor. Rumah Ibu dan mendiang Bapaknya. Dari dalam, wanita tua yang mendengar deru mesin mobil berhenti di depan rumahnya, lekas bergegas ke luar untuk melihat.Mata sayu Ibu Salma melebar melihat Salma turun dari mobil itu. Dan kemudian membuka pintu mobil belakang, hingga tampak anak –anak juga ada di sana. Sementara itu, Maya si sopir sibuk membuka bagasi untuk mengeluarkan barang bawaan penumpangnya.Ibu Salma makin terkejut, sopir wanita itu menarik tas –tas berat yang sepertinya berisi pakaian. Saat itulah dia tahu kalau Salma telah meninggalkan rumahnya.“Salma!” teriak Ibunya. Salma yang baru akan membangunkan Agni, anak tertuanya sekarang, menoleh ke asal suara. Ibunya berlari ke arahnya, hingga Salma mengurungkan niatnya. Dia kini menyambut wanita tua yang berjalan cepat ke arahnya dan memeluknya diiringi tangisan yang pecah begitu saja.Karena Ibunya menangis, Salma pun ikut menangis.“Ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Ceraikan Aku, Mas!

    “Salma!” teriak Ibunya. Wanita tua itu memeluk putrinya erat –erat. Dia tahu bahwa Salma sekarang berada di masa sulit, entah sajak kapan.Reynand yang sebelumnya menyampaikan pesan ke padanya mengenai pernikahan Salma dan Haris, bahkan juga tidak bisa menjawab. Ponakannya itu bilang, bahwa dia sendiri tahu hal itu dari Hamid temannya, bukan dari Salma secara langsung.Salma benar –benar tertutup mengenai ini. Jangankan Reynand. Dia yang ibunya saja tidak tahu apa –apa.Karena Ibunya menangis, Salma pun ikut menangis. Dia tidak tahu harus berkata apa. Untunglah hari sudah malam, dan kampung tempat tinggal orang tua Salma rumahnya jarang –jarang, hingga mereka bisa bebas menangis tanpa takut dilihat oleh orang –orang dan digunjing kemudian.Maya akhirnya diam. Menunggu anak dan Ibu itu menyelesaikan tangis mereka, sebelum kembali mengeluarkan barang lain dan kemudian mengangkatnya ke arah rumah. Dia mengerti bagaimana perasaan ke duanya. Pasti berat.“Kenapa bisa seperti ini, Salma?” t

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-30
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Stroke Dadakan

    “Tapi, Sal ....” Suara Haris menggantung, sebab mendapat dorongan dari tangan Salma, dan pintu di depannya tiba –tiba ditutup.Wanita itu seolah tidak mau memberinya kesempatan untuk minta maaf dan memperbaiki kesalahannya.“Salma! Buka! Kita harus bicara! Maafkan aku!""Kamu salah kira! Aku datang untuk memutuskan Inggit, dia sudah berselingkuh dengan pria lain!""Dia sudah pergi Salma, aku meninggalkannya!""Dan sekarang, kamu juga akan meninggalkanku!""Salma! Buka!" "Buka!" Haris tak berhenti mengetuk pintu. "Bukan hanya aku yang salah! Kamu juga salah kan? Pergi dengan Reynand ke sini. Aku tahu kalian pasti sepakat untuk meninggalkanku, dan sengaja pakai taksi agar bisa mengelabui orang –orang? Salma! Buka! Ini perintah. Aku masih suamimu!” Haris mengeraskan suaranya, tak peduli jika nanti ada yang mendengar dan melihat. Dia mulai kehilangan kesabarannya.Namun, begitu ... tetap saja dia berusaha mengontrol diri agar orang kampung tidak kesal dan kemudian mengeroyoknya.‘Ah, l

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-30
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Inggit Merasa Buntu

    Seperti biasa, Ibu Salma terbangun di jam tiga malam. Wanita itu lekas mengerjap dan bangkit untuk pergi ke kamar mandi. Namun, baru saja membuka pintu, perhatiannya langsung tertuju ke pada Salma yang ternyata masih berada di tempat terakhir ia melihatnya. Wanita tua itu menghela napas berat. "Subhanallah, kenapa kamu tidur di situ, Salma?" gumamnya di sela langkah mendekati putrinya. Salma terlihat kuyu, tidur dalam posisi menekuk lutut dan meletakan kepala di atasnya."Dia pasti kelelahan menangis dan ketiduran di sini. Salma, Salma. Kenapa anak baik sepertimu mendapat ujian yang kian berat?"Lagi ... wanita tua itu merasa miris. Meratap pada nasib putri semata wayangnya.Ditepuk perlahan bahu Salma. Sontak wanita hamil itu pun terhenyak kaget. Matanya mengerjap untuk melihat sekeliling. Saat mendongak, barulah ia merasa kepalanya berdenyut."Auh," pekiknya pelan."Salma kamu tidak apa -apa?" Melihat ekspresi kesakitan di wajahnya, membuat sang Ibu khawatir._____________Sement

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-30
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Haris sudah Gila!

    Perhatian Reynand kemudian teralihkan ketika mendengar suara ketukan di pintu.“Siapa ya? Apa jam segini sudahada aktifitas di kampung ini?” Alangkah pria itu terkejut,sekarang ini, orang yang sedari tadi dicari –carinya, ternyata ada dihadapannya.“Hah? Ha –ris? Kamu mau apa?”tanya Reynand bingung.Haris tersenyum miris. “Assalamualaikum, Mas.”“Waalaikumsalam.”Baru saja mengucap salam, dan belum menjawab pertanyaan dari sang tuan rumah, Haris malah berlalu begitu saja melewati Reynand. Kontan hal itu membuat sepupu Salma tersebut bingung.“Di mana kamarmu, Mas?” tanya Haris, celingukan. Kakinya langsung bergerak ke arah kamar –kamar. Saat membuka kamar terdekat, Haris seperti terkejut karena melihat ke dua orang tua Reynand ada di sana.“Ah, maaf!” Haris mengangguk hormat pada mereka.“Hei apa yang kamu lakukan?” tegur Reynand.Namun, Haris tidak peduli dan berjalan ke arah kamar lain. Saat itu dia melihat seorang remaja tengah tidur pulas di atas ranjang.“Ini pasti kamar kam

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-31
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Rasakan Sakitku Dulu!

    "Aku tahu bahwa pria itu tulus padaku, sekarang pun dia pasti mau membantuku apa pun kesulitanku!" ucapnya dengan percaya diri. Dia tahu betul siapa Albi. Berapa kali pun Inggit mengusir dan meninggalkannya, Albi selalu kembali mencari wanita itu. Tak peduli banyaknya luka hati karena berada di sisi Inggit hanya sebagai pelampiasan dan bersenang-senang saja.Dikeluarkan lagi ponsel yang sudah disimpan di saku jaket. Lalu menggesernya mencari nama Albi. Dia harus menghubungi pria itu dan menyampaikan niatnya. Dia sangat yakin kalau Albi akan langsung menerima panggilan dan mengamini keinginannya. "Tentu saja karena bahkan dia sedari tadi terus meneleponku!" ucapnya di kala jempolnya mengklik icon panggilan.Sementara itu yang terjadi di seberang telepon .....Albi sedang menyantap bakso, makanan favorit pemuda tersebut. Sejak dari siang perut Albi belum terisi apa pun. Tadi saja akan makan di rumah Inggit, malah diusir tuan rumah. Padahal makanan sudah siap dan dia bahkan sudah berja

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-31
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Talak Ke Dua

    “Apa Salma tidak mau diajak pulang?” Rerynand bertanya. Dia sungguh penasaran, apa yang sedang Salma rencanakan dan putuskan. Wanita itu bahkan sama sekali tidak memberi tahu Reynand, kalau dia akan pergi dari rumah dan tinggal di rumah Ibunya.“Dia meminta cerai.” Haris menjawab lemah.“Apa?!”“Tapi, demi Allah, sampai kapan pun aku tidak akan pernah menceraikannya,” tegas Haris. Kali ini sorot mata pria itu menajam, walau pun tidak diarahkan pada Reynand.“Tunggu!” Haris mengangkat kepala, seolah teringat sesuatu yang membuatnya terkejut.“Jangan bilang kamu nggak tahu, Mas!” terka Haris. Jika tidak, kenapa pria itu bertanya. Dia bahkan sudah punya waktu bersama dan dekat dengan Salma kemarin.Reynand diam tak menjawab. Namun, diamnya sudah cukup membuat Haris paham kalau Reynand mengamini ucapannya.“Kamu pasti senang membuatku merasa bersalahkan,” ceplos Haris sembari kembali menaruh kepala di bantal. “Heuh, nyama sekali rumah ini, begitu tenang adem dan ....” Suara pria itu tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Cerai dan Tetap Bahagia

    Inggit menunggu dengan gelisah di sebuah halte. Tempat tunggu di seberang rumah sakit di mana Karim dirawat sekarang. Sudah lebih lima menit, tapi taksi online yang dipesannya tidak juga muncul. "Kenapa Albi tidak berinisiatif menjemput? Apa dia sedang sakit, ada orderan atau gimana?" keluhnya sembari melihat ke arah jam yang melingkar di tangan. Waktu menunjukkan pukul 22.30. "Tidak mungkin ada orang order jam segini, lagian dia kan bilang kalau malam waktu istirahat dan tidak akan menerima orderan." Wanita itu tiba -tiba ingat ucapan Albi yang memiliki kebiasaan dalam bekerja."Kecuali kalo orderan itu dari kamu, Beb. Jangankan jam sebelas, jam satu dua malam, bahkan begadang pun aku siap antar kamu ke mana pun kamu minta!" seru Albi suatu ketika. Meski begitu, Inggit mulai tak nyaman bertanya, apalagi meminta Albi berkorban datang untuknya. Bahkan, ketika pria itu menawarkan uang, itu sudah lebih dari cukup. Dia ingin tahu diri, agar tidak menjatuhkan mood Albi dan mengurungkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01

Bab terbaru

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Ending

    Rus masih fokus melihat petugas. Ia kemudian terhentak begitu mendengar suara notif pesan masuk ke ponselnya. Wanita tua itu kemudian merogoh ponsel dalam tasnya lagi. Lalu menggeser layar ponselnya untuk melihat pesan apa yang dikirim padanya.“Dari Wawan,” gumamnya sembari mengklik isi pesan itu.Matanya nyaris saja terlepas dari tempatnya begitu membaca isi pesan itu.[ Innalillahi waa inna ilahi rojiun, bayi Inggit sudah tidak tertolong Mbak. Sebaiknya Mbak cepat ke mari, kita harus mengurusnya. ]“Ini tidak mungkin! Wawan pasti salah lihat. Dia pasti tidak mendengar dari Dokter secara langsung!” sangkalnya selagi bangkit dari duduk dan merapikan tas untuk kemudian dibawa dengan tergesa, menuju tempat di mana bayi Inggit selama ini dirawat, dan Wawan sudah menunggu di sana.Langkahnya bergerak begitu cepat, karena ia tak ingin kehilangan waktu sedikit pun. Seolah ia bisa datang tak terlambat dan mencegah kematian cucunya itu.“Ya Tuhan, bagaimana ini? Bagaimana kami bisa mendapatk

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Tak Ada Rujuk untuk Khuluk

    “Jadi benar, kalian tidak bisa rujuk lagi?” Suara di seberang terdengar sedih.Sementara Haris, tak ada yang bisa ia lakukan. Lelaki itu hanya bisa menyimpan kesedihan dan penyesalannya untuk diri sendiri. Sejak awal ia sudah tahu, bahwa segalanya tidak akan bisa diperbaiki seperti dulu lagi.“Ris!” panggil sang ibu karena tak ada jawaban dari putra sulungnya di ujung telepon.“Ah, ya, Ma.” Haris terhenyak dari lamunan. “Bagaimana?”“Hem, kamu pasti sedang memikirkan hal berat sekarang.”“Hem.” Haris tersenyum miris. Jelas saja pikirannya berat. Tapi justru perceraian yang terjadi, membuatnya sebagian beban di kepalanya terangkat. Entah kenapa? Mungkin karena dia harus terus melihat bagaimana keluhan Salma saat bersamanya. Dia mana bisa terus melihat wanita yang dicintainya tidak bahagia.Ternyata begini rasanya, mencintai tanpa bisa memiliki, sesuatu yang dulu tak pernah ia pikirkan karena kehidupannya dengan Salma benar –benar bahagia.“Jadi sudah tidak bisa rujuk lagi kan?” sang Ma

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Pilu

    “Kenapa aku harus terus mengurus sesuatu yang bukan jadi tanggung jawabku? Apa mereka tidak lelah memeras dan memanfaatkanku sejak dulu?” gumam Haris yang belakangan semakin menyadari bahwa segala hal yang dilakukan di masa lalu adalah kesalahan.Pria itu sedang berada di sebuah pondok pesantren. Dan terpaksa mengatakan bisnis agar tidak dipaksa datang oleh Wawan dan Ibu Inggit. Ia merasa sudah cukup dengan mengirimkan uang kepada mereka. Di padepokan ini, Haris sudah menjalani ruqyah rutin atas rekomendasi ustaz Fawwas. Ada hal –hal yang tadinya tak terpikirkan tiba –tiba saja terlintas dalam pikiran mengenai keluarga Inggit.Baru saja menaruh ponsel di nakas dan bersiap untuk bersuci, tiba –tiba sebuah panggilan terdengar. Ia pun mengurungkan sejenak niatnya ke luar kamar dan mengambil ponsel itu untuk melihat siapa yang menelepon.“Mama?” gumamnya sembari mengklik icon berwarna hijau untuk menerima panggilan.“Assalamualaikum. Ya Ma?”“Waalaikum salam. Ris, gimana kabar kamu?”“Alh

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Lepas Tangan

    “Mas, apa Mas tidak ingin melihat anak Mas Haris?” tanya Wawan di sambungan seluler yang terhubung ke pada Haris. “Inggit masih koma.”Ia merasa sangat miris. Sampai sekarang Inggit masih belum sadar, sejak ia melahirkan prematur minggu lalu. Sepertinya sudah tidak ada harapan untuknya hidup. Sementara ibu Inggit terus saja menangis tanpa tahu apa yang harus diperbuat selain menunggu dengan sabar anaknya akan sadar.Hati Wawan teriris melihat kondisi kakak perempuan dan keponakannya, hingga ia berinisiatif untuk menghubungi Haris. Barang kali pria itu terketuk untuk datang dan membantunya memberi support.“Apa uang yang saya kirim kurang, Pak?” tanya Haris yang mulai kesal terus dihubungi. Padahal, dia sudah mengirim uang. Pekerjaannya terus tertunda karena mengurus Inggit dan anak mereka. “Saya sedang berada di luar kota mengurus pekerjaan. Tidak mudah kalau memutuskan pulang dalam waktu dekat. Saya pikir uang yang saya kirimkan sudah lebih dari cukup. Sebelum pergi saya juga sudah m

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Senyum-senyum Lega

    [ Jadi kali Unie duluan yang menggugat cerai ke Pengadilan Agama? ] tanya Ameena yang mendengar kabar perceraian Salma dan Haris.[ benar, Umm. Kali ini pengacara memasukkan berkas dan sudah diproses. ][ sudah masa iddah ya? ] tanya Ameena lagi. Seolah ia tak memahami jarak waktu yang terjadi. [ cepat sekali waktu berlalu. ][ benar. Saya memutuskan menerima pinangan kakak sepupu saya. ][ hem, tak masalah, Un. Berarti khuluk. Jadi memang tidak perlu lagi menunggu dirujuk. ] tulis Ameena lagi.Mata Salma melebar karena itu. Bagaimana bisa dia tidak memahami hal sepenting ini? Padahal dia lebih dulu berhijrah.“Apa Mas Haris mengetahui ini, tapi dia diam saja karena ingin memanfaatkan situasi?” gumam perempuan beranak enam itu.“Ada apa?” Ibu Salma datang membawakan makanan dan minuman di atas nampan untuk putrinya. Lalu meletakkan di nakas samping ranjang, agar Salma lebih mudah menjangkaunya.Melihat kedatangan sang Ibu, Salma buru –buru menyimpan ponsel. Ia tak mau membuat wanita t

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Pada Akhirnya

    "Di mana kalian menyembunyikan Inggit?" tanya Salma. Ia mungkin membenci perilaku wanita perebut suami orang itu. Namun, tidak untuk menyakiti fisiknya. Apalagi sekarang Inggit sedang hamil.Abyaz merasa ragu untuk menjawab pertanyaan Umi Hania, hingga ia menoleh ke arah Hania yang ternyata juga menatap Abyaz takut –takut. Ya, pemuda itu tahu dengan jelas bahwa gadis itu tidak sedang baik –baik saja. Ia kemudian mendongakkan kepala sekali, memberi isyarat pada Hania, dan bertanya apa yang harus dilakukannya di situasi seperti ini? Ia tak mau jawabannya nanti akan menyudutkan gadis itu.Hania tak menjawab dan hanya menunjuk tas yang dibawanya dengan tatapan mata. Saat itulah mata Abyaz membeliak. Sadar bahwa itu adalah tas Inggit yang tertinggal. Pasti karena keberadaan tas tersebut yang membuat mereka ketahuan.Pemuda itu menghela napas lelah. Kenapa dia bisa lupa mengamankannya? Dan Hania yang sedari tadi berada di rumahnya, apa tidak menyimpannya di tempat yang aman? Di gudang misa

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Tanpa Jejak

    "Itu punya tamu Abi." Hania mengucap lemah. Melihat bagaimana cara Salma menatapnya, gadis itu kesulitan untuk berbohong."Tamu? Siapa?" Dahi Salma mengerut. Siapa tamu Haris dengan pakaian seperti itu. "Ehm, dia .... sedang pergi.""Umi tanya siapa dia? Bukan sedang di mana dia?"Hania menatap pada Agni, bingung. Begitu juga dengan Agni. "Han, katakan. Jangan mencoba mengalihkan topik! Apalagi cari pembelaan."“Kamu seharusnya tidak melakukan itu, Kak.” Agni mengkritik sikap sang kakak yang sudah sangat keterlalulan. Sebenci apa pun bukankah merka dilarang berbuat dzolim dan menyakiti orang lain.“Apa yang aku lakukan?” Hania melirik tajam ke arah sang adik.“Ya?” Agni menatap sang kakak tak percaya. Padahal, niatnya baik. Dia ingin menegaskan bahwa itu salah.“Bagaimana dengan kamu? Aku tidak membunuhnya Agni!” tandas Hania ang tidak mau disalahkan. Dia masih berbaik hati mau merawat Inggit, bahkan dalam kondisinya yang sememprihatinkan sekarang.“Ap –apa?” Mata Agni berkaca –kaca

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Masa Depan Hania dan Abyaz

    Hania terlalu tenang untuk ukuran seorang anak yang kabur dari rumah. Dia tahu, bahwa Uminya tidak akan semarah ibu-ibu lain ketika menghadapi anaknya yang nakal. Meski kabur, dia berusaha keras untuk tidak pergi ke tempat-tempat yang membawanya pada keburukan. Dia tidak melakukan maksiat, dan hanya berniat menemui ayah kandungnya sendiri. Bukan yang lain. Jika pun ada setitik kebencian di hari gadis remaja itu pada Harus, tetap saja yang namanya seorang ayah, tetaplah seorang ayah. Ia tak bisa bebas membencinya. Suara deru mesin mobil terdengar di depan. Hania sengaja tidak langsung membuka pintu rumah, melainkan membuka gorden lebih dulu untuk melihat siapa yang datang. Gadis ayu itu menghela napas berat begitu melihat sosok umi pertama kali, lalu Agnia yang turun dari dalam mobil. Menyusul kemudian Papa Abyaz.Uminya dan Om itu terlihat seperti pasangan suami istri saja. Apa mereka pasangan yang sudah menikah? Atau mereka akan menikah? Mengingat ke duanya sekarang adalah pria da

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Terimakasih Reynand

    “Yaz, kamu sudah melakukannya?” tanya Hania.Abyaz mengangguk. Walau anggukan itu tidak terlihat oleh Hania yang berada di ujung telepon. “He’em.”“Apa dia menolak?” tanya Hania kemudian.“Hem, ya. Tentu saja. Justru aneh kalau dia pasrah begitu saja.” Abyaz menyahut. Tersenyum miring. Membayangkan bagaimana tadi istri muda Om Haris terus memakinya, dan berusaha berontak untuk pergi. Untungnya, tenaga Abyaz jauh lebih kuat.“Ehm, sekarang aku sedang berada di Masjid.”“Ya?” Hania tidak mengerti maksud Abyaz. Apa pria itu sedang berbicara tentang dirinya sendiri sekarang? Sesuatu yang tidak akan Abyaz jelaskan kalau mereka tidak terlibat dalam sebuah misi seperti sekarang.“A ... maksudku, aku sekarang masih berada di Masjid. Jadi ... aku meninggalkannya bersama orang lain.”“Oh.” Hania manggut-manggut memahaminya. “Kamu perlu bantuan? Apa aku harus ke sana?” tanya khawatir, kalau –kalau Inggit nekad kabur, dan orang yang menjaganya kualahan menghadapi perempuan bar –bar itu.“Ah, aku

DMCA.com Protection Status