Seserahan Yang Diminta Kembali.
Bab 23
"Jika kedatanganmu hanya untuk mengejekku, sebaiknya kamu pergi saja," ujar Aira yang memalingkan wajahnya begitu Mawar memasuki ruang perawatannya.
Namun gadis itu tetap saja melangkahkan kakinya untuk mendekati Aira, wanita yang selalu saja memusuhinya sejak mereka masih kecil.
"Aku hanya ingin melihat keadaanmu, karena kita bersaudara meskipun terlahir dari rahim yang berbeda," ujarnya sambil tersenyum.
"Tapi sayangnya, aku tidak pernah beranggapan seperti itu, kehadiranmu dan ibumu justru tidak pernah kuharapkan," sahutnya bernada ketus.
Mawardi hanya mengendikkan bahunya, ia sama sekali tidak pernah peduli akan sikap Mawar, yang terpenting baginya, Marwan begitu menyayanginya.
"Oh ya, bagaimana dengan rencanamu untuk menghancurkan keluarga mereka, apa lelaki itu lebih memilih dirimu?" tanyanya sedikit penasaran.
"Tentu saja, dia sangat mencintaiku, bahkan tergila-gila padaku hingga me
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 24Mawar terus saja mondar-mandir di dalam kamarnya, gadis itu sedang mencari cara untuk membuat Adiva keguguran, lalu tersingkir dari rumah besar itu.Pikirannya sudah dipenuhi obsesi untuk mendapatkan Andrew, meskipun pria itu sudah berulang kali menolaknya secara kasar."Aku harus bisa menyingkirkan bayi itu, bila perlu sekalian ibunya," ujar Mawar bermonolog pada dirinya sendiri.Namun rencana itu tak jua ia dapatkan, Andrew dan Sinta begitu menjaga Adiva, kemanapun wanita itu pergi, mereka akan selalu mengikutinya. Membuat Mawar selalu gagal dalam menjalankan aksinya untuk mencelakai Adiva."Aaaarghh," teriaknya yang mulai merasa frustasi, karena tidak satupun idenya berhasil."Apa aku minta pendapat saja pada bapak?" gumamnya lagi sambil mengingat pria paruh baya itu."Tidak, pasti bapak berusaha mencegahku, karena telanjur berjanji pada wanita tu@ si@l@n itu," gumam Mawar dengan dada b
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 25"Kamu hamil?" tanya Aira membuat Mawar terbelalak. Benarkah ucapan kakaknya itu?Mawar hanya menggelengkan kepalanya, karena dirinya benar-benar tidak tahu sama sekali."Siapa lelaki itu?" cecarnya lagi, membuat Mawar berpaling kearahnya."Aku tidak tahu, dan tidak ingat sama sekali," ujarnya terlihat putus asa."Bagaimana jika kira periksa dulu ke dokter," ajak Aira membuat Mawar sedikit heran, sejak kapan kakaknya itu peduli terhadapnya.Biasanya Aira selalu memusuhinya, bahkan cenderung mengejeknya hingga pertengkaran diantara mereka pun tidak bisa dihindari."Tidak, aku malu," ucap Mawar sekenanya."Tapi ini demi kebaikanmu, siapa tahu, dengan kehamilan ini, kamu bisa mendapatkan Andrew," ujarnya yang mulai mempengaruhi jalan pikiran Mawar.Sepertinya dendam dan kebencian Aira kepada Adiva, tidak akan pernah surut. Wanita itu selalu beranggapan jika Adiva selalu saja mere
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 26Kirana terus saja mencecar Mawar dengan berbagai pertanyaan, bahkan wanita itu tidak segan-segan mengingatkan gadis itu tentang isi perjanjian yang ditulis oleh Marwan, jika salah satu putrinya melanggarnya, mereka boleh membuat laporan ke polisi."Sepertinya kamu sangat berharap untuk bertemu dengan bapak kandungmu di penjara?" ujarnya yang langsung digelengi oleh Mawar.Gadis itu terlihat gelisah dan juga ketakutan, bagaimana jika Marwan tahu akan kelakuannya selama ini?Tiba-tiba saja, rasa mual mendera Mawar, membuat gadis itu terpaksa berlari untuk menumpahkan isi perutnya, namun hanya cairan putih kental yang keluar dari mulutnya."Kamu hamil?" cecar Kirana lagi, yang ternyata mengikutinya ke dalam.Wajah Mawar tampak begitu pucat, karena Kirana telah mengetahui rahasia besarnya.Mawar meremas selimut yang menutupi tubuh polosnya, gadis itu masih belum sadar dengan penampilannya saat
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 27Perawat itu merasa heran dengan penolakan Andrew, sedangkan Mawar berpikir keras agar lelaki pujaannya itu bersedia mendampinginya. Siapa tahu saja setelah melihat hasil USG bayinya, perasaan Andrew akan luluh kepadanya."Mas Andrew, aku mohon, temani aku memeriksa keadaan bayi ini," ujarnya penuh harap, namun Andrew malah tidak menghiraukannya.Lelaki itu lebih memilih untuk mengelus perut Adiva, bahkan sesekali mengajaknya berbicara."Bu, ayo kita periksa ke dalam, pasien yang lain sudah tidak sabar menunggu," ujar perawat tersebut mengingat Mawar, namun gadis itu masih saja terdiam di tempatnya sambil menatap Andrew."Mas," ucapnya dengan wajah memelas."Pak Andrew, sebaiknya Anda kabulkan saja permintaan Mbak Mawar, mungkin ini keinginan dari bayi yang sedang dikandungnya," ucap perawat tersebut yang mulai gelisah.Pasalnya, rekan kerjanya yang sesama perawat keluar dan memanggil Mawar
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 28"Tidak Aira, apa kamu sudah kehilangan akal, merencanakan hal itu?" ujar Fahri tidak menutupi rasa terkejutnya, setelah mendengar syarat ketiga yang diajukan Aira. Meskipun dirinya ingin merusak hubungan Kirana dengan Arya, tapi dirinya tidak mungkin melakukan perbuatan sekeji itu."Hanya itu satu-satunya cara Mas, apa kamu tidak ingin menguasai seluruh harta kekayaan yang dipegang mamamu?" Ujarnya disertai seringaian.Sepertinya wanita itu ingin mengendalikan Fahri, membuat pria itu tunduk kepadanya, seperti yang ia lakukan kepada Angga, namun sayangnya umur lelaki itu tidak panjang karena dih@bisi oleh mertuanya sendiri."Akan aku pertimbangan dulu," ujarnya dengan lesu, karena dari sudut hatinya, Fahri merasa keberatan dengan permintaan Aira.Aira yang dapat melihat perubahan ekspresi Fahri, langsung berpikir cepat. Jangan sampai pria itu merubah keputusannya untuk membebaskannya dari penjara. Pokokn
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 29Aira tampak terkejut kala polisi menyebut nama terakhir yang melaporkan perbuatannya.Mawar! Ya, ternyata adiknya sendiri ikut membuat pengaduan dengan tuduhan pencemaran nama baik, membuat Aira harus dikenai pasal berlapis.Tindakan perbuatan yang tidak menyenangkan, pencemaran nama baik serta melakukan penganc@man, tentu saja hal itu bisa menjeratnya untuk mendekam di penjara selama beberapa tahun ke depan."Breng*ek kamu MAWAR!" teriaknya tidak senang setelah mengetahui hal itu."Berisik!" hardik pria berseragam coklat tersebut, sambil menggiringnya menuju ke mobil, rencananya hari ini Aira akan menjalani sidang pertamanya.Wanita itu sejak tadi mengarahkan pandangannya ke luar, berharap seseorang menolongnya, dan membawanya kabur dari mobil tahanan tersebut.Tidak perlu menunggu lama, akhirnya Aira pun sampai di pengadilan, wanita itu segera di giring untuk memasuki ruang persidangan. Tu
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 30Marwan terlihat shock setelah mendengar pengakuan Aira, jika dirinya juga sedang mengandung anak Rega.Mawar semakin terpukul dengan ulah Aira, hingga gadis itupun hanya bisa menangis.Marwan mengepalkan kedua tangannya, lalu secara tiba-tiba, ia pun memukuli rega secara brut@l, untunglah para polisi itu segera mengamankan dirinya, jika tidak, entah bagaimana nasib lelaki tersebut."Pernikahan ini batalkan saja," seru Mawar yang langsung bangkit dari tempat duduknya, yang tentu saja membuat Rega merasa terkejut sekaligus kecewa.Impiannya untuk bersanding dengan wanita yang ia sukai harus kandas karena pengakuan Aira."Apa benar kamu sedang hamil?" tanya Rega seraya menghampiri Aira, entah kenapa dirinya ragu dengan pernyataan wanita itu."Kalau kamu tidak percaya, kita bisa periksa ke dokter," ujarnya dengan tatapan menantang Rega.******Setelah menjalani pemeriksaan dari d
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 31"Mawar!!!"Gadis itupun terkulai di lantai karena seorang polisi memukul pundaknya dari belakang. Pisau yang ia pegang pun terlempar begitu saja, Marwan segera menghampiri putrinya, lalu membawanya ke ruang kesehatan yang ada di sana."Tolong putri saya Dok," ujarnya dalam keadaan panik, karena Mawar jatuh pingsan.Sedangkan Erika tetap mengajak Andrew dan Adiva pulang. Pingsannya Mawar tidak ada sangkut paut dengan keluarganya, biarlah para polisi itu dan Marwan yang mengurusnya."Andrew, kenapa kamu diam saja, ketika polisi itu mengajakmu?" tukas Erika yang merasa sedikit dongkol dengan menantunya tersebut."Maafkan saya Bu, soalnya Andrew tidak berpikir sejauh itu, lagipula pria yang tadi menjemput Andrew ke rumah, langsung pergi begitu saja ketika sampai di depan kantor polisi," ujarnya memberi penjelasan."Apa Mas, apa jangan-jangan polisi tadi gadungan?" tanya Adiva sedikit ter
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 49Terdengar sirene mobil polisi mengalun tinggi, seolah memecahkan kesunyian malam.Malam ini seorang preman bernama Jatmiko diringkus oleh pihak kepolisian karena tindakan kejahatannya yang cukup sadis dan juga kej@m.Bukan hanya dirinya saja yang diringkus, tetapi istri bahkan simpanannya ikut terlibat. Mereka berkomplot untuk mencelakai dua pengusaha sukses yaitu Andrew dan Arya.Semua ini terjadi karena Jatmiko ingin memenuhi permintaan kekasih hatinya Aira. Wanita itu sangat ingin menyingkirkan Kirana dan juga Adiva. Terbukti dari tempat kejadian perkara dimana Adiva dan Kirana berhasil mereka culik lalu ditawan selama beberapa hari.Keadaan keduanya cukup mengenaskan, karena Aira dan Jatmiko tega melakukan penyiks@@n pada Adiva dan Kirana.Untunglah Arya dan Andrew dapat melacak keberadaan istrinya, meskipun nyawa mereka yang menjadi taruhannya.Aira benar-benar sudah kehilangan ke
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 48Sejak dirinya dipersunting oleh Rega secara agama maupun negara, Mawar menjalani rutinitas sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga. Rega tidak mengizinkannya bekerja dengan alasan tidak ada yang menjaga Gara. Padahal pria itu tidak ingin melihat Mawar kesusahan ataupun merasa lelah. Cukup dirinya saja yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sekeluarga.Mawar menikmati perannya sebagai istri sekaligus ibu sambung untuk Gara, apalagi Rega mampu mencukupi kebutuhan pribadinya, meskipun pria itu harus bekerja lebih keras dari biasanya.Mawar yang baru saja menidurkan Gara sedikit terkejut kala mendengar ketukan pintu dari luar. Ia pun berpikir, siapa yang mengunjunginya di tengah terik begini, apalagi cuacanya sangat panas dan juga gerah."Assalamualaikum," sapa seseorang yang tidak asing di telinga Mawar, dari luar sana."Waalaikumsalam," sahut Mawar sambil bergegas keluar dari kamarnya, lalu me
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 47Aira tertegun setelah mendengar ucapan Adiva, memang dirinya tidak bersikap seperti ini dulunya, namun karena rasa iri dan dengki telah bersemayam di hatinya, Aira pun memilih jalan yang salah. Semua itu tidak terlepas dari gaya hidupnya yang ingin selalu lebih unggul dari siapapun, termasuk sahabatnya sendiri, Adiva.Wanita itupun tersenyum sinis, lalu memalingkan wajahnya."Kamu tidak akan pernah tahu penderitaan yang pernah aku jalani, bahkan perempuan ini jugalah salah satu penyebabnya!" ujarnya sembari menunjuk Mawar, adiknya.Mawar menundukkan wajahnya, karena apa yang dikatakan Aira, benar adanya."Kamu tidak akan pernah tahu Adiva, bagaimana rasanya di acuhkan, lalu diusir seperti sampah oleh ayah kandungku sendiri." ujarnya mengungkapkan apa yang pernah dirasakannya.Adiva terkejut mendengar pengakuan Aira, ia tidak pernah menyangka jika mantan sahabatnya itu menyimpan luka hati yang cuk
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 46Aira sedang mencari cara untuk memudahkan rencananya, wanita itu tampak berpikir keras, hingga ponselnya berdering, membuyarkan lamunannya."Halo?" ujarnya begitu mengetahui siapa yang menghubunginya."Apa kamu melihat Amara?" tanya lelaki itu dari seberang sana. Aira tampak masam karena Fahri mulai memikirkan wanita itu."Tidak, kenapa bertanya kepadaku, bukannya tadi kamu sudah mengusirku?" ujarnya terdengar kesal, justru pria di seberang sana malah tertawa."Kamu cemburu melihatku bercint@ dengan Amara? Dia sungguh bisa memuaskanku," ujar Fahri membuat Aira semakin merasa gusar. Apa pria itu sengaja berkata seperti itu untuk memancing reaksinya?"Dia bukan sainganku," ucap Aira tidak mau kalah, membuat Fahri terkekeh. Aira yang mendengar suara tawa mantan kekasihnya itu semakin tersulut amarah. Sepertinya Amara memang pantas dikirim ke tempat pel@curan."Sudahlah Aira, kamu jangan marah lagi, sebenarnya aku ingin kamu menemuiku, malam ini juga
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 45"Tidak, aku mohon jangan sakiti aku, aku menyesal," ratap Aira ketika cengkraman Rega semakin kuat di lehernya. Bahkan air matanya mengalir dengan sangat deras, akibat menahan rasa sakit di tenggorokannya. Rega benar-benar serius dengan ucapannya."Kamu masih ingin selamat?" ujar laki-laki dengan amarah yang membuncah."Kalau begitu, ikut denganku!" ujarnya seraya menarik tangan Aira dengan kasar. Rega tidak lagi mempedulikan keselamatan dirinya, yang terpenting baginya saat ini, Mawar harus segera di selamatkan, dan Aira lah harapan satu-satunya."Kamu mau membawaku kemana?" ujarnya sedikit heran karena sejak tadi Rega, tidak mengeluarkan suara sedikitpun."Cepat naik," perintahnya yang langsung dituruti Aira, baru setelah itu dirinya ikut masuk ke mobil.Rega memberitahu alamat yang mereka tuju, membuat Aira terbelalak."Jangan mengajukan protes kepadaku, jika kamu masih ingin hidup," bisik Rega membuat Aira sedikit bergidik.Setelah menempuh p
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 44Adiva menyambut kepulangan suaminya dengan senyum, namun kening pria itu justru mengerut karena melihat leher istrinya yang terbalut sebuah kain."Sayang, apa yang terjadi padamu?" Tanyanya dengan raut wajah khawatir."Aku tidak apa-apa Mas," balas Adiva berusaha tersenyum semanis mungkin, jangan sampai suaminya itu merasa kesal begitu mengetahui kejadian yang menimpanya hari ini.Andrew menatap lurus wajah istrinya tersebut."Apa yang sedang kamu tutupi dari mas?" Tanyanya membuat Adiva tercekat, tidak mudah untuk mengelabui suaminya sendiri."Mbak Adiva tadi diserang oleh lelaki yang tidak kami kenal bang," jawab Mawar sambil menghidangkan dua cangkir teh hangat, ke hadapan Adiva dan juga Andrew.Lelaki itu begitu terkejut melihat kehadiran Mawar, bahkan mengubah panggilan untuknya.Sebelum Andrew bersuara, Adiva terlebih dahulu mengeluarkan suaranya."Mawar yang tadi menyelamatkanku Mas, jika tidak ada dia, mungkin aku tidak akan berada di sin
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 43Aira mematut wajahnya di cermin, setelah wanita yang tadi menyerangnya pergi begitu saja, meninggalkan ia dengan segala luka memar dan tampilan yang cukup mengenaskan.Wanita itu terlihat gusar dan juga kesal, ternyata bukan hanya Kirana yang harus ia hadapi, tetapi wanita lainnya yang secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya, dan hal ini akan Aira tanyakan kepada Fahri."Apa wanita itu Amara?" gumam Aira sambil mengingat sosok wanita tersebut. Fahri pernah bercerita jika dirinya mengutus Amara untuk menggoda Arya, namun sayangnya berakhir dengan kegagalan. Makanya pria itu meminta bantuan darinya."Jika benar wanita itu Amara, aku pasti akan membalasnya," gumam Aira dengan tangan terkepal, namun wanita itu tiba-tiba meringis kesakitan begitu melihat wajahnya dari pantulan cermin."Dasar wanita si@lan, jangan panggil aku Aira jika tidak bisa memberimu pelajaran lebih dari ini," ujarnya sambil memeriksa keadaannya.💞💞💞💞💞Amara sengaja
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 42Seorang wanita dengan stelan kantor memasuki area gedung perkantoran yang dipimpin oleh Arya Brawijaya. Dengan penuh percaya diri ia pun memasuki ruang HRD dan memberikan identitas dirinya.Wanita itu adalah Aira, entah siapa yang memudahkannya untuk bekerja di perusahaan milik Arya, yang pasti itu semua ada kaitannya dengan campur tangan Fahri. Sepertinya pria itu benar-benar berambisi untuk menghancurkan kakaknya sendiri, dengan mengirim mantan kekasihnya bekerja di kantor WIJAYA GROUP."Selamat pagi Pak," sapanya sambil tersenyum semanis mungkin."Pagi, dengan Bu Aira?" sambut lelaki tersebut seraya melepas kaca matanya."Ya, saya Aira," ujarnya sambil mengulurkan tangan, yang disambut lelaki tersebut."Silahkan duduk, saya menerima Bu Aira bekerja di sini karena rekomendasi dari pak Anas, jika bukan karena beliau, saya tidak mungkin menerimanya," ujar lelaki tersebut bername tag Herman.Aira hanya mengangguk, lalu menanyakan posisinya sebagai
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 41Seorang lelaki tampak meluapkan kemarahannya, karena salah satu misinya gagal untuk menghancurkan pernikahan mantan istrinya."Dasar Amara tidak becus, menggoda lelaki seperti Arya saja dia tidak mampu," ujarnya sembari melempar gelas minumannya, lelaki itu adalah Fahri.Setelah memutuskan untuk pergi dari rumahnya, Fahri justru sedang mengumpulkan orang-orang yang bisa ia percayai untuk menghancurkan Liana dan juga Arya. Segala rencana telah ia susun dengan matang, namun belum juga membuahkan hasil yang membuatnya merasa puas."Dasar si@l, sepertinya aku harus mengubah rencanaku, jika menyerang secara langsung tidak bisa, sepertinya aku membutuhkan seseorang," ujarnya sambil berpikir keras, siapa sosok yang cocok ia jadikan target selanjutnya.Hingga ingatannya melayang pada sosok Adiva. Bukankah Kirana begitu menyayangi adiknya itu? Bagaimana jika Fahri menggunakan Adiva untuk membalaskan rasa sakit hatinya pada Kirana.Pria itupun menghubungi