Share

Pekerjaan baru

SENTUHAN HARAM SUAMIKU

Pov Fajar

"Bun ... Dede Putri nangis!" teriak Putra.

Ayu berlari kecil menuju kamar, diikuti olehku dari belakang. 

"Aduhhh ... kacian anak cantik, kenapa nangis?" Ayu segera menggendong Putri, menimang-nimangnya. 

"Kok, bau acem, sih?" Ayu mengendus-endus pantat bayi yang kini sudah berbobot lebih dari enam kilo itu.

"Owalahhh ... pantas saja nangis. Anak cantik ee, ya? Gatel ya pantatnya? Ganti dulu, yuk, diaper-nya!" Ayu meletakkan Putri kembali di atas ranjang yang sudah diberi alas. Dia berlalu keluar kamar, kemudian datang lagi dengan membawa baskom kecil berisi air hangat. Dengan cekatan Ayu membersihkan pantat Putri dengan kapas yang dicelupkan terlebih dahulu ke dalam baskom tadi. Kemudian memasang diaper baru. Sementara aku, masih terus memperhatikannya. Sesekali tertawa dengan Putra melihat menggemaskannya adik perempuannya itu.

***

Hari ini aku sambut pagi dengan semangat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wagirin
Pendosa bertaubat Nashuha itu lebih baik, ketimbang seseorang yg merasa dirinya paling mulia tp banyak dosa..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status