Keadaan mendadak sunyi, David hanya memegang pipinya yang terasa memanas. Tidak habis pikir kenapa para Wanita sangat bar-bar. Orang-orang seolah ingin membuatnya menderita, mereka mugkin agar dia cepat mati.
“What the fuck! Kenapa kau masih menyimpan perempuan lain, jika kau sudah memanipulasi adikku?!”
David hanya pasrah saat Kelsea memukulnya dengan membabi buta, Wanita itu menjambak, menampar, memukul, menendang. Dia tidak pernah tahu jika semua gen milik Gerald setan semuanya.
“Sial! Sial! Sial!” arung Kelsea kesetanan, dia geram luar biasa saat dia mendapatkan Verena benar-benar menghilang ditelan bumi, tak ada yang pernah tahu di mana Verena hingga detik ini, Kelsea berencana datang ke Perth agar bisa mencari Verena. Tapi, apa yang dia temukan membuat darahnya mendidih, David memelihara jalang, jadi dia mengira-ngira ini alasan Verena kabur, karena adiknya yang bodoh itu sudah terlanjur jatuh dalam pada David yang tak tahu diri.
Langkah kakinya terayun mantap, dia yakin apa yang dia usahakan tidak sia-sia. David akan menjemput Verena, karena dia yakin gadis berisik itu berada di Jerman, dia akan menceritakan pada Gerald, lebih tepatnya meminta izin pada ayah mertua. Lucu memang, selama ini mereka sebagai rival tiba-tiba harus punya hubungan aneh seperti ini.Memikirkan semua ini, terkadang membuat David tersenyum geli sendiri, tapi mau bagaimana lagi jika dia sudah terseret masuk dalam hidup gadis kecil berisik itu.“Aku sampai tidak habis pikir jika Verena suka sama bapak-bapak,” sungut Kelsea. David hanya tersenyum, ya dia juga tidak menyangka, lagian di matanya Verena tetap anak kecil berisik, walau dia merindukan gadis itu.“Mungkin dia terpesona dengan ketampananku,” jawab David sekenanya. Kelsea memutar bola matanya malas, harusnya memukul David lebih babak belur agar wajahnya tak berbentuk lagi.David menarik napas Panjang, dia akan berhadapan denga
“Dad! Stop!”“Dad, please!”“Gerald, stop!” pekik Rara saat melihat Gerald kesetanan, dia tahu jika suaminya sedang emosi seperti ini, dia tidak akan berhenti sampai lawannya mati di tangannya.David hanya meringkuk tak berdaya sambil memegangi perutnya karena Gerald menumbuk wajahnya tanpa ampun, dan juga menendang perutnya. Dia tahu, sebentar lagi kesadarannya hilang. Dia juga tak bisa melawan, karena dirinya berada di pihak yang salah, mau bagaimana lagi jika dia terlibat urusan cinta Bersama anak kecil yang repotnya tidak kira-kira.“Ahhh!” teriak David kesakitan saat Gerald menginjak jari-jari tangannya yang ikut berbunyi, dia yakin semua tulang-tulangnya patah.“Bangsat satu ini tak pernah berhenti buat masalah sama aku dari dulu!” geram Gerald sambil memendang perut David, laki-laki itu terbatuk dan bisa melihat darah.Dengan Gerakan cepat Rara memeluk Gerald, Wanita pendek i
"Tadinya aku kasihan, tapi kali ini aku dukung. Ayo, Daddy! Aku geram sama anak keriting pantat jelek itu." Kelsea memanasi keadaan.David hanya bisa pasrah, bahkan tendangan dan pukulan Gerald kali ini lebih hebat dari sebelumnya. Dia tahu dia salah, jadi dia tidak bisa melawan sama sekali.Rara hanya bisa menutupi mulutnya sambil menangis, dia kecewa luar biasa. Selama ini dia menganggap David malaikat, tapi sekarang apa? Hanya memberi kekecewaan. Dia tidak menyangka sama sekali kenapa semuanya berakhir seperti ini.Asher yang melihat pertunjukan live action tersenyum, begini rupanya jika ayahnya mengamuk, karena selama ini Gerald memang terlihat garang tapi tidak pernah main kekerasan bahkan sangat bucin pada ibunya.Saat melihat David yang sudah tak berdaya Rara baru bergerak memeluk suaminya.“Okay, Daddy. Stop!” Rara hanya memeluk suaminya, napas Gerald memburu rahangnya mengetat, dia meng
Butuh beberapa minggu agar David Kembali normal, rasa bersalah kian menyelimuti dirinya. Bagaimana dia hanya jadi parasite bagi semua orang. Dan dia harus berbicara baik-baik dengan Gerald pasal Verena, ya dia akan tetap mencari di mana gadis berisik itu. Memang menyusahkan!Setelah berbicara dengan Rara dan Gerald, David akan Kembali ke Perth, ya Kembali ke rumahnya, jadi sebisa mungkin dia menemukan Verena.“Akhirnya aku bisa jadi orang normal,” ucap David pada Kelsea dengan rasa bersalah penuh, Kelsea hanya memutar bola matanya malas. Menyusahkan! Andai dia tak merasa bertanggung jawab sebagai seorang kakak yang baik, sudah lama dia tendang David.“Ya, kau sangat menyusahkan,” jawab Kelsea tanpa peduli dengan perasaan lawan yang tersinggung atau tidak.“Kau terlalu berterus terang.” David tersenyum serba salah.David sudah bisa jalan, hanya saja terdapat beberapa luka yang menunggu waktu agar benar-benar
Sebagai satu-satunya orang yang waras sekarang, Kelsea langsung menyelamatkan ibunya. Wanita itu berlari ke segala sudut mencari obat agar ibunya Kembali sadar. Tak menemukan apa-apa, Kelsea berlari lagi ke arah ibunya dan memeriksa kondisi jantung, dan juga denyut nadi. Masih aman."Mom." Kelsea menepuk-nepuk pelan pipi ibunya tapi Rara belum sadar juga.Kelsea Kembali menoleh pada dua laki-laki dewasa yang sedang melakukan smack down live di depan matanya."BISAKAH KALIAN BERHENTI! KALIAN SANGAT KEKANAKAN! FOKUS AGAR VERENA KERITING ITU KEMBALI!" pekikan Kelsea membuat Gerald yang sedang berada di atas langsung berhenti. Dia berbalik melihat wajah David, dengan rasa benci yang begitu kentara Gerald menumbuk wajah David dengan sekuat tenaga, dia yakin hidung David patah kali ini. saat bangkit, Gerald meludah dan dia bisa merasakan bau besi karat, David juga menaruh dendam padanya.David yang belum sembuh total masih berbaring samb
(FLASHBACK VERENA HAMIL)Hamil.Satu kata berjuta makna. Ada yang Bahagia saat mendapati diri hamil, ada yang merasa jika kehamilan hanya membawa musibah, ada yang menantikan kehamilan, ada yang tidak pernah mengharapkan dirinya hamil.Gadis itu yang sudah jadi wanita hanya menatap kosong ke arah alat dengan dua garis biru, dia terdiam cukup lama, entah harus Bahagia atau bersedih karena ini. sejujurnya, saat Verena sudah berjanji untuk meninggalkan David dia tidak akan pernah Kembali pada laki-laki itu, tapi Ketika ada anak yang bisa dijadikan penghubung Verena merasa dilemma luar biasa. Semua rasa penasaran pada David sudah terbayar, jadi memang sudah saatnya dia mundur. Dia tahu, sampai kapan pun David hanya melihatnya sebagai anak kecil.Verena masih mematung, harusnya dia menangis atau tubuhnya gemetaran karena ini, tapi dia sudah menduga hal ini sebelumnya. Melakukan seks tanpa kondom jadinya anak, bukan plasma TV.Dia Kembali menghela
David tak habis pikir apa yang gadis cacing itu inginkan. Alih-alih mencari solusi Bersama dari semua masalah ini, dia malah memblokir dirinya. Apa memang semua anak-anak seperti ini? susah menghadapi anak kecil yang tantrum.Laki-laki itu bercermin sambil menggepalkan tangannya. Sialan semuanya! Setelah tahu Verena tak lagi berada di Jerman, David akhirnya memilih untuk pulang, taka da lagi yang bisa dia harapkan. Verena memilih untuk menutupi semua akses darinya. Entah apa yang dia mau, padahal dia yang memulai bersamanya.Dia Kembali menarik napas Panjang, hingga detik ini taka da kata sepakat antara dirinya dan Gerald, sobat lamanya itu masih menyimpan dendam hingga kini, bahkan diam-diam Gerald bisa membunuhnya baru dia merasa puas.Andai berada di rumahnya sendiri, David akan memukul kaca di depannya, tapi dia tak bisa melakukan itu. Ini rumah orang, dan sebisa mungkin mengontrol emosinya. Dia sebenarnya punya niat baik untuk menyelesaikan semuanya, tapi t
Dia ingin bertemu gadis itu, memeluknya selama mungkin jika bisa. Entah kapan perasaan nyaman itu bersarang, tapi jika boleh jujur dia ingin menghabiskan sisa waktu Bersama gadis berisik itu, dia yakin hidupnya tak lagi sepi. Diam-diam, David menahan senyumannya, tak sabar lagi. Kelsea yang melihat itu mencibir kesal, tidak akan semudah itu. Jika jalan mereka mulus, maka dia akan membuat semua hal menjadi rumit, sejujurnya Kelsea tak pernah rela si keriting jelek itu bisa berakhir Bersama laki-laki tua bangkotan seperti David, tidak sudi. Tapi dia tahu, adik bodohnya itu yang suka duluan. Cinta memang kadang suka tak bisa dipikir dengan nalar.“Jangan senang dulu kalian,” ancam Kelsea pada David. Laki-laki itu hanya menggosok tangannya dia atas celana yang dia kenakan. Dia akan siap menghadapi apa pun, sekarang dia tahu masa depannya akan berakhir Bersama gadis berisik itu. Manusia punya rencana, tapi takdir punya peran
Tiga tahun sudah mereka tinggal di London. Verena sudah melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan sama persis seperti David. Mereka menjalani hari-hari mereka di London. Awalnya hanya setahun atau dua tahun di London tapi atasannya menyuruh mereka untuk stay setahun lagi. Sebenarnya, sekarang sudah terbiasa jika seandainya sang suami pindah ke mana saja karena dia dan anaknya terlahir dari keluarga lintas budaya dan lintas negara, jadi mereka dengan cepat menyesuaikan keadaan.Nama anak kedua mereka, London. Lahir tiga tahun yang lalu setelah mereka tinggal di London. Ide ini dicetuskan oleh Verena. Dia ingin menamai anaknya sesuai dengan negara yang mereka kunjungi, walau nama London masuk daftar list nama anaknya.Saat ini lagi, Verena sedang hamil anak ketiga mereka. Selama tiga tahun di London mereka tetap sering ke luar negri entah liburan atau kerjaan David. Sydney mulai memaklumi itu dan menerimanya."London sangat tampan dan pintar," ucap Sydney. Sydney sangat menyangi adi
Verena turun mobil dan duluan masuk ke dalam. David membiarkan saja Verena lebih dulu. Tidak mau menambah kekesalan istrinya. Sebenarnya, masih meraba-raba apa yang salah dengan mood istrinya.Sampai di dalam Verena langsung mengantarkan Sydney masuk ke kamarnya. Ganti baju lalu menidurkan anaknya. Wanita itu sedang muak untuk melihat wajah sang suami, kekesalannya sedang berada di ujung puncak."Sweeny tadi belajar apa di sekolah?" tanya Verena sambil melepas pakaian anaknya. Dia menengok ke belakang untung saja suaminya tidak mengikutinya. Dia lagi malas melihat suaminya itu."Belajar berhitung dan membaca, Bubu. Lalu, pulangnya kita bernyanyi." Wanita itu mengangguk, melihat keantusiasan sang putri yang semangatnya bisa diadu."Seru, ya?" tanya Verena lagi."Sangat seru, dan aku harus sekolah setiap hari agar bisa bermain, berlaja, dan bernyanyi.""Okay, bajunya sudah dilepas semua ini. Sydney cuci tangan, cuci muka sama cuci kaki, Bubu mau ambilin baju buat Sydney tidur siang.""A
Setelah hampir satu bulan di rumah Verena dan berlibur menjelajahi Australia. Keluarga Verena pamit untuk kembali pulang. Bahkan yang lain sudah pulang duluan, karena pekerjaan. Tersisa Rara yang lama karena dia tak pernah rela berjauhan dengan anak-anaknya, apalagi kepergian Verena benar-benar terasa, tak ada lagi Sydney cerewet yang merusuhnya saat kerja di dapur atau menemaninya memanen.Hanya tersisa anak-anak Skye yang dekat dengannya.“Terima kasih, ya, Verena, David sudah menemani dan berkeliling di Perth. Mommy sama Daddy pulang dulu ke rumah. Kalian jaga diri baik-baik. Kalau ada masalah juga diselesaikan baik-baik, ya. Pernikahan itu perlu komunikasi dua arah, jadi ada apa pun langsung komunikasikan, jangan disimppan sendiri,” nasihat Rara."Iya, Mom. Aku akan selalu mengingat itu, setelah aku melahirkan dan liburan gentian kami yang akan berlibur ke sana," ucap Verena tersenyum. Jika begini, Sydney akan semakin bersemangat untuk sekolah karena dia tidak sabar untuk berlibu
David yang melihat semua kejutan benar-benar terkejut. Sang istri di hadapannya memegang kue dengan mengucapkan selamat ulang tahun. Padahal, dia tidak ingat kalau hari ini dia ulang tahun. Dia terlalu fokus untuk bekerja setiap harinya. Maklum saja, bukan lagi usianya untuk mengingat ulang tahun seperti ini. "Baba ... Happy birthday...." teriak Sydney. David tersenyum. Dia mengangkat anaknya ke dalam gendongannya. Dia sangat menggemaskan dan begitu bersemangat "Verena, ini semua kamu yang nyiapin?" tanya David lagi. Dengan berkumpulnya semua keluarga jelas itu membuat David bahagia walaupun hanya keluarga Verena karena dia juga sudah tidak memiliki siapa-siapa. "Tidak aku dibantu dengan Megan. Megan adalah teman Leo. Jadi, semua kerjaan sibuk kamu hari ini memang sudah kita atur sedemikian rupa," ucap Verena. David menengok ke arah Leo. Tidak percaya bahkan Leo temannya ikut andil dalam acara ini. Padahal, dia tidak tahu fokus dengan kerjaannya saja. "Leo?" tanya David. Leo
Besok adalah hari ulang tahun David. Verena mulai memikirkan kado apa yang bisa dia beri untuk sang suami, atau berencana untuk membuat kejutan untuknya. Wanita itu sudah membaik, dan bisa beraktivitas seperti biasanya. Sakitnya beberapa waktu yang lalu memang benar adanya kalau dirinya memang sedang mengandung seperti dugaannya. Sejak sakitnya saat itu Verena belum memberitahu David kalau dirinya hamil. David pun sepertinya tidak menaruh curiga karena tidak ada tanda-tanda mual selama ini. Itu juga yang menjadi keuntungan bagi Verena. Dia berencana untuk memberi kado pada David setelah dipikir-pikir, dan semoga David tidak curiga sama sekali. "Bubu, kenapa melamun?" tanya David. Verena langsung menarik tangannya saat dia ketahuan sedang mengelus perutnya tanpa sadar. Kehadiran makhluk baru dalam perutnya membuat Verena lebih bahagia lagi. Sebentar lagi dia akan punya bayi dengan diberi nama kota yang lain. Verena masih menutupi kehamilannya karena dia ingin memberi kejutan pa
Sydney kini sudah mulai sekolah. Sydney selalu ingin diantar berdua oleh orang tuanya. Jadi, setiap berangkat sekolah pasti ayahnya mengantarkannya. Dan Verena yang selalu menunggu anaknya. Verena belum memutuskan untuk mencari kerja atau mengurus anak, karena upah pengasuh anak kecil lebih besar dari gajinya. Dia juga masih menyesuaikan budaya yang terasa berbeda."Belajar yang rajin, Sweeny,” pesan David pada sang putri. Dia melupakan pasal kangguru dan semangat sekolah karena dengan cepat Sydney punya banyak teman karena semua orang suka padanya yang begitu cerewet."Iya, Baba. Baba, hati-hati ya berangkat kerjanya," balas Sydney. Di tempat terbaru dia juga banyak mengalami culture shock walau anak-anak lebih cepat menyesuaikan keadaan, apalagi meniru teman-temannya, Sydney lebih dewasa sekarang dan pengertian."Iya, Sweeny. Kiss, Baba dulu." David menunjuk pipinya untuk mendapatkan kiss dari anaknya. Sydney langsung bangkit dan mencium seluruh wajah David membuat David tersenyum
Setelah satu bulan menyiapkan segala dokumen untuk perpidahan Verena mengikut David ke Perth. Makin bersedih perasaan Rara semua anak-anaknya berjauhan, tapi ini yang harus bisa diterima jika mereka punya kehidupan masing-masing.Tak ada lagi bocah cerewet yang sering menganggu dan ada saja tingkahnya setiap weekend, paling mereka bertemu beberapa tahun kemudian. Verena, David, Sydney bersiap untuk pulang ke Perth. Di rumah kedua orang tuanya hanya ada Asher yang belum pulang. Verena beranit bertaruh setelah ini Asher tidak akan dibolehkan lagi untuk menetap berbeda, semenjak usia 20 Asher keluar dari rumah dan tinggal sendiri. "Say goodbye pada Opa dan Oma dulu, Sweeny. Kita mau pergi jauh," jelas Verena sebenarnya hatinya bersedih. Puluhan tahun dia akan tinggal di negara asing walau sudah beberapa kali melihat Perth tetap saja kampung halaman yang menjadi tempat berpulang dan melepas rindu. "Iya, Bubu." Sydney turun dari gendongan Babanya. "Opa, Oma, Uncle Asher aku haru
Siang menjelang. Sepasang kekasih yang baru saja melangsungkan pernikahan kemarin kini masih bergulung di bawah selimut setelah aktivitas mereka semalaman dan baru tidur di pagi hari menjelang siang. Verena membuka matanya. Melihat mata suaminya. Kini dia sudah bisa menyebutnya suami.Wanita itu mengangkat kepala dan tak dapat diungkapkan dengan kata-kata betapa dia bahagia sekarang. Apa yang sudah dia perjuangkan rasanya tidak sia-sia, laki-laki tua yang tidak terlihat sama sekali, apalagi di masalah ranjang. Jangan ditanya. Verena kembali terkikik dengan wajah memerah karena memikirkan pergulatan mereka semalam yang tidak ada habisnya, rasanya lebih puas setelah menjadi suami istri. "Sudah puas melihat wajah tampanku?" tanya David membuat Verena terkejut. Dia pikir David masih tidur oleh karena itu dia bisa memandangi wajah tampan suaminya. Pura-pura Verena kembali masuk dalam selimutnya karena tak mau ketahuan, tapi David membuka selimut miliknya membuat Verena merenggut kesal se
Hari pernikahan yang dinantikan telah tiba. Dengan banyaknya rintangan dalam mengadakan resepsi pernikahan ini akhirnya sampai juga di hari pernikahan mereka. Walau masih ditunda seperti perkiraan Kelsea, karena David yang harus bolak-balik dari Perth ke Frankrut untuk mengurus dokumen pernikahan mereka. "Terimakasih, Verena. Berkat kamu yang pemberani mendekati laki-laki tua sepertiku. Aku jadi bisa luluh denganmu," ucap David yang masih tidak percaya dia akhirnya menikah kedua kalinya bersama seorang perempuan yang lebih pantas dijadikan anak olehnya.Verena tertawa sambil merasakan matanya memanas, dia tak pernah merasa menyesal untuk jatuh pada pria tua seperti David. Dirinya sudah yakin jika pria tua ini adalah masa depannya dan nama anak-anak mereka sudah ada dalam list. "Aku yang juga harus berterimakasih kepadamu, David. Terimakasih telah sabar kemarin-kemarin menerima penolakan dari keluargaku. Bahkan kamu sampai rela babak belur demi bisa bersamaku,” balas Verena sambil