Hari ini, tepatnya weekend, bukanlah hari yang penting untuk seorang Jelo. Weekend selalu dihabiskannya hanya seharian di apartemen, tanpa melakukan apapun.
Lagu Boyband Korea dengan judul I'M OKAY menjadi lagu favorite yang menemaninya hari ini.
Jelo termasuk K-popers garis keras untuk para artis naungan YG entertainment. Sejujurnya dan sebenarnya, dia menjalin pertemanan dengan beberapa artis YG. Yang tidak dapat disebutkan namanya, namun untuk saat ini yang paling dekat dengan Jelo adalah Kim Jennie dan beberapa lagi diantaranya. Jaman dulu ketika sahabat-sahabatnya perform di Indonesia atau negara manapun yang bisa di jangkau Jelo, dia akan menjadi orang pertama yang mendapatkan Tiket VVIP.
Hidup Jelo sangatlah terjamin dan tentunya membuat orang lain menjadi iri jika mengetahui seberapa kayanya dia. Namun kurang lebih dua tahun ini, dia menjalani hidup serba biasa. Menghilang secara tiba-tiba, memutuskan kontak dengan sahabat-sahabaynya dan menstopkan setiap koneksinya, terkecuali dengan Jennie yang masih diberinya akses untuk dapat berhubungan dengan dia. Bahkan Jennie sering mengabari Jelo terlebih dahulu. Sebutan Jelo pun diberikan oleh sahabat-sahabatnya di korea.
Hari ini pun Jennie menghubungi Jelo hanya untuk memberi tahu kegiatan mereka dan saling bertukar kabar.
"What are u doing baby?" Ucap Jennie melalui telpon international dengan Jelo.
"Hai, Just.. do activities rules of weekend. And you, everything is good?" Tanyanya yang sedikit merasa kuatir akan sahabat-sahabatnya.
"As you know, we are so famouse, have a lot schedule! But i'm okey" Sanggah Jennie."Good! know you can do your best! And as you know am a proud bestfriend! Still healthy" Timpal Jelo.
"I know. You are, me too. Take care of yourself and don't forget to call me whenever you need". Tutur Jeni sebelum mematikan telpon.
"예 (Iya)"
Setelah mengakhiri pembicaraan yang cukup lama dengan Kim Jennie, Jelo berinisiatif untuk membersihkan apartementnya.
"Apa ini jadwal buang sampah?" gumamnya pelan, sembari mengumpulkan sampah-sampah yang tengah bertumpuk dan memasukannya ke kantong plastik untuk dibawah ke tong daur ulang. Sembari berjalan ke arah lift, ia sedikit terkejut dengan kehadiran Dimas yang berdiri tepat di depannya.
"Hai, wah, dewi neptuna berpihak ke gw." ucap dimas, terus menatap Jelo dengan tangan dilambaikan dan senyum yang terukir di wajahnya.
Walaupun terkejut, tidak butuh waktu lama untuk Jelo mengaktifkan kembali mode ansos-nya dan berjalan lurus melewati dimas tanpa sepatah katapun. Dimas hanya berbalik menatap punggung Jelo.
"Ini adalah jackpot terbaik" Ucapnya. Tidak pernah terpikirkan oleh dimas bahwa dia akan bertemu dan satu atap apartement dengan teman kelas yang baru-baru ini membuatnya terpikat.
Tidak ingin membuat Jelo merasa terganggu ataupun marah padanya, dimas pun segera berlalu dan kembali ke apartnya. Jelo yang mengira terus-terusan di pelototi oleh Dimas mulai merasa kesal dan ingin memberikan sedikit pelajaran untuk tingkah Cabul seorang Angga Dimas Purnomo.
"Woy! Lu...." Ucap Jelo terhenti ketika ia menyadari prasangkanya salah sasaran dan prediksi. Kini wajahnya mulai merah memadam dan menyegerakan langkah untuk kembali ke apartement
Disisi lain Dimas yang merasa sangat senang dengan fakta yang diperolehnya mulai terusik ketika seseorang memencet bell apartnya berkali-kali dan mengharuskan ia untuk keluar, walaupun sudah bisa ditebak siapa gerangan yang ada di balik pintu itu.
"Kok lama banget sih kamu buka pintunya" Ucap seorang wanita yang membuat dimas sedikit ilfeel namun tidak mampu untuk berkata terus terang.
"Ngapain kesini lagi?" Tanya dimas ketus. Ia hanya bisa memutar bola matanya jengah, ketika wanita yang mengetuk pintu tempat tinggalnya dengan tidak sabaran itu menerobos masuk ke dalam apartement miliknya.
"Nih aku bawain makanan, disuruh sama mami kamu" Jelas wanita yang terus-terus mengumbar senyum. Tangannya begitu lihai membuka kemasan makanan dan menyajikannya di atas meja untuk disantap oleh dimas.
"Angga, makan yuk" Ajak gadis itu yang tentu ditolak mentah-mentah olehnya.
"Gak, Cukup ya. Gw gak suka lo kesini terus dan menjadikan nyokap gw sebagai alasan untuk datang kemari. Lo ganggu!" Hardik dimas, tak tahan dengan sikap gadis itu.
Dimas benar-benar tidak tahan lagi dengan kelakuan Eka yang terus-terusan mengganggunya. Yap! Kalian harus tahu. Eka dan Dimas dijodohkan oleh keluarga mereka karena ikatan pekerjaan untuk memajukan bisnis perusahan masing-masing keluarga. Namun disisi lain, dimas tidak pernah memperlakukan Eka layaknya status yang mengikat mereka.
***
Angga Dimas Purnomo adalah keponakan dari Reyan Purnomo seorang pebisnis yang memiliki perusahaan makanan terkenal nomor satu se-Asia sampai manca negara yang pernah dijuluki King Of Dessert saat mengikuti ajang kompetisi Master Chef Australia yang menikahi istri kakaknya yaitu Renatta Michelle yang
merupakan ibu dari dimas dan juga Chef terkenal lulusan sekolah masak Luar Negeri yang bergelar sebagai Master Chef di Indonesia. Sedangkan ayah kandungnya adalah Izalco Purnomo yang merupakan salah satu Chef nomor satu se-Indonesia dan sangat terkenal sampai ke mancanegara pula. Hanya saja beliau sudah meninggal dalam kecelakaan pesawat, saat hendak pulang ke Indonesia mengunjungi anak dan Istrinya. Untuk itulah adiknya menjadi satu-satunya kandidat terbaik menggantikan dia menjadi suami sekaligus ayah dan juga pemilik dari semua aset usaha milik Izalco yang kelak akan diberikan untuk dimas. Dalam pernikahan kedua ibunya, dimas memiliki adik bernama Sannia Micelle Purnomo yang merupakan artis remaja yang sedang naik daun sekarang ini.Tidak jauh beda dengan Jelo, dimas pun memilih untuk hidup mandiri ketimbang harus hidup dengan aturan-aturan yang diterapkan paman yang sekarang ini sudah menjadi ayah sambungnya. Namun, bedanya dengan Jelo adalah dimas tidak menutup akses dari kedua orang tua maupun kerabat terdekatnya tapi lebih kepada menghindari setiap keinginan dari ayah sambungnya yang mengharuskan dimas untuk mempelajari bisnis sejak dini dan juga menjalani hubungan dengan Eka Eklesia Pratama. Putri satu-satunya dari Chef Juan Pratama Sahabat karib kedua orang tua dimas.
Setelah kejadian Dimas mengusir Eka secara kasar. Eka menjadi jarang untuk mendatangi apartement dimas lagi. Tapi kali ini bukan gangguan mengenai eka, tapi mengenai adiknya Sannia, yang kabur dari rumah akibat ulah sang Ayah yang melarangnya untuk bermain sinetron lagi.
"Sampai kapan kamu mau di sini?" Tanya Dimas kepada adiknya sembari membersihkan sampah snack milik sang adik.
"Sampai Papi mau ngasih izin San main sinetron lagi." Dimas hanya bisa menarik nafas kasar mendengar penjelasan sang adik.
"Kalau gitu, koko akan approve kamu for stay in here. But please, jangan buat apartemen koko berantakan, promise?" ucap dimas lembut yang selalu saja luluh ketika melihat wajah memelas adiknya.
"Sure, i promise! Thanks koko" Teriak San dengan senyuman lebar merekah di wajahnya.
Dimas tersenyum simpul sambil mengutuki dirinya dalam hati atas keputusan yang ia ambil, mengizinkan Sannia tinggal bersamanya.
"Sial!" ucapnya dalam hati.
Sambil mengusap wajahnya kasar, "Huf! Apa kata tetangga nanti?"
pikir dimas, mereka tentu akan mempertanyakan keberadaan Sannia di apartemen miliknya, terutama yang ia pikirkan adalah tanggapan Jelo mengenai tindakannya."Jeni.." Panggil suho dengan antusiasnya saat melihat Jelo tengah berjalan melintasi halaman sekolah menuju kelas.Sambil berlarian kecil, ia menghampiri Jelo yang tersenyum ke arahnya. Sorot mata tajam dari fans suho menancap hebat, siap mengintimidasi Jelo yang berani bertegur sapa dengan Suho di depan banyak orang. Namun, tentu saja hal itu tidak berpengaruh baginya. Tatapan intimidasi dari Jelo selalu yang paling unggul.Pernah sekali saat pertama ia mendaftar menjadi murid transfer di SMA Rajawali, ia bertemu dengan salah seorang kakak tingkat yang ingin menguji kekuatan mentalnya. Ia dipermalukan di depan banyak murid, tapi yang luar biasa darinya, Jelo sama sekali tidak menunjukan wajah kesal ataupun hard feeling. Dia hanya diam dan menatap tajam ke arah senior yang terus saja berkata kasar padanya. Mengeluarkan aura mengintimidasi dengan ucapan "just a fool whocaresabout the
"Good Morning" Sapa dimas yang sudah sekitaran lima belas menit menunggu Jelo keluar dari apartemennya. Jelo yang sedikit terkejut berusaha mengontrol ekspresi dan hanya menengok sesaat lalu berjalan melewati dimas begitu saja.Dimas tidak menyerah, pantang baginya untuk mundur sebelum Jelo merespon sapaannya. Kali ini ia bertekad untuk ke sekolah berbarengan dengan Jelo. Mereka berjalan bersama namun sedikit berjarak, dimas tepat berjalan dibelakang Jelo dengan jarak beberapa meter, menuju halte Bus.Dengan semangat ia memperhatikan apa saja yang dilakukan Jelo sebelum ke sekolah. Dari yang ia lihat, pertama-tama Jelo singgah di toko roti depan apartemen untuk membeli sebungkus roti cokelat dan juga susu rasa banana untuk menjadi teman pengganjal perut pagi ini. Ia kemudian memakan makanannya sampai habis, sembari berjalan memasang headset ditelinganya dan terlihat seakan menikmati alunan musik yang ia dengar.Se
"Hyung! Sadarlah, kita tidak punya banyak waktu, kita harus temukan dia sekarang" Jelas suho membuat Yefta kembali sadar, tangannya kini mulai mengepal keras dan rahangnya mulai mengerat."Fu*k!!! Berani-beraninya mereka membuat hal yang tidak baik pada adikku, jika terjadi apa-apa dengan Jeni, aku tidak akan segan-segan menutup semua akses donatur untuk sekolah ini, lihat saja!" kecam Yefta, tak tanggung-tanggung.***Hari itu terasa menjadi pukulan berat bagi Yefta. Suho agak berdegik ngeri mendengar nada ancaman pria yang lebih tua beberapa tahun darinya. Ia sedikit banyak tahu bagaimana kejamnya Yefta terhadap orang-orang yang berani menyentuh keluarganya, termasuk adik kesayangnya. Sudah cukup kematian Ana membawa dampak yang tidak baik bagi Yefta, kali ini, ia tidak mau sesuatu terjadi pada Jelo, adik satu-satunya yang tersisa dan yang paling ia sayangi.Setelah itu mereka memutuskan berpencar
Aku baik-baik saja walaupun ini bukan keadaan terbaikku, aku tidak perlu berada di tempatku untuk merasa baik-baik saja. Aku tidak peduli tentang diriku, aku tetap baik-baik saja. Walaupun tidak terbiasa aku baik-baik saja. I'm Okey🎼Sedikitnya, kurang lebih terjemahan dari lagu Boy Band K-Pop IKON - I'M OK yang menjadi kesukaan Jelo, terputar dalam daftar favorite music di ponsel miliknya, menemani ia menghabiskan waktunya berbaring di kamar rumah sakit dengan tangan yang terpasang infus.Sudah hampir tiga hari lebih Jelo berbaring di kamar rumah sakit tersebut. Ia menunggu jadwal untuk dirinya pulang dan menikmati kesendirian di apartemen kecil miliknya. Walaupun kecil, apartemen itu adalah tempat ternyaman bagi Jelo.Tokk...tokk..tokk..Suara pintu kamar Jelo diketuk dari luar."Masuk" Ucapnya, dengan sedikit nada teriakan dari jarak ranjang rumah sakit yang ia tem
Beberapa hari terlewati, Jelo mulai terbiasa untuk berboncengan motor dengan dimas. Setiap pagi dimas menunggu Jelo tepat di depanLiftdan siang harinya ia menunggu di depan kelas untuk bersama-sama berbarengan ke parkiran. Hanya ketika dalam perjalan dimas akan berbicara sedikit dengan Jelo. Dan perlahan membangun komunikasi dengannya."Lo sibuk gak?" Tanya dimas memecah keheningan di antara mereka berdua."Hm,Why?" Timpal jelo cuek."Temenin gw belanja mingguan di minimarket depan apart ya, gak ada penolakan" Tegas dimas.Jelo sedikitnya merasa enggan untuk menemani dimas, namun ia tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya bisa menggerutu dalam hati, dimas terlalu melewati batas hari ini, pikirnya."Turun gih.." Ucapnya membuat Jelo hanya bisa menurut dengan apa yang dikatakan dimas.Jika di pikir-pikir, baru kali ini Jelo semen
Nada dering hp Jelo berbunyi, panggilan masuk dengan nomor yang tidak ia ketahui membuatnya mengurungkan niat untuk menjawab telpon tersebut.Tidak butuh waktu lama, pesan text dengan nomor yang tidak dikenal kini bersarang di hpnya.Message👇+62 821... :save ya. Suho!|| Jelo: suho?!Howu find my number?+62 821.. : Ry Hyung. Apa aku mengganggumu? || Jelo: Nope :) wait..i'll save u're number.Setelah menyimpan nomor suho dikontaknya, nada dering Jelo kembali berbunyi."📞Suho's Calling..""Hallo" Ucap Jelo sembari mengangkat telpon."Hm, lagi apa?"
Sembari mereka menikmati kebersamaan berdua, sembari juga mereka mengenang masa lalu namun harus terganggu dengan kebisingan bunyi bell apartemen Jelo. ***** Jelo mengarah ke pintu apartemennya seraya mencari tahu siapa yang sedari tadi menyebabkan kebisingan dengan berulang kali menekan bell kediamannya. "Hai Jen..." ucap seorang pria menyapa, ketika Jelo membuka pintu apartnya. "Oh, dimas. Ada apa?" Dimas yang sedikit canggung menyodorkan sekotak cokelat untuknya, dengan yakin namun sedikit tersipu. "Makan ya :) besok jangan telat. Gw tunggu" Timpalnya lagi sembari sesekali tersenyum canggung tidak mampu melihat ekspresi muka Jelo, demikian pun dengan gadis itu yang kali ini merasa getir-getir perasaan hangat muncul dikarenakan sikap dimas padanya.
📞 Arya Mahendra : Ry, daddy baru saja dapat kabar dari orang kepercayaannya daddy di sana, kalo almh. Ana, adikmu, selama ini, dia hidup dengan brainwash yang dilakukan oleh teman sekolahnya dan membuat Ana selalu berpikir negatif serta merasa dikucilkan. Tapi, sampai detik ini, daddy belum tahu siapa orang yang dibalik hasutan yang Ana terima dan juga apa motifnya, sampai ia membuat mental adikmu rusak. Percayalah daddy & mommy gak pernah beda-bedain kalian, kami hanya menerapkan perlakuan yang kalian butuhkan. ||YeftaRyza : Ry ngerti dad, Ry akan bantu daddy buat selidikin kembali kasus Ana.Arya Mahendra: Oke. Daddy percayakan sama kamu! Bagaimana keadaan Jeni? Daddy-mommy kangen banget. Sampai sekarang, daddy belum bisa nemuin keberadaan dia. ||Yefta