Sembari mereka menikmati kebersamaan berdua, sembari juga mereka mengenang masa lalu namun harus terganggu dengan kebisingan bunyi bell apartemen Jelo.
*****
Jelo mengarah ke pintu apartemennya seraya mencari tahu siapa yang sedari tadi menyebabkan kebisingan dengan berulang kali menekan bell kediamannya.
"Hai Jen..." ucap seorang pria menyapa, ketika Jelo membuka pintu apartnya.
"Oh, dimas. Ada apa?" Dimas yang sedikit canggung menyodorkan sekotak cokelat untuknya, dengan yakin namun sedikit tersipu.
"Makan ya :) besok jangan telat. Gw tunggu" Timpalnya lagi sembari sesekali tersenyum canggung tidak mampu melihat ekspresi muka Jelo, demikian pun dengan gadis itu yang kali ini merasa getir-getir perasaan hangat muncul dikarenakan sikap dimas padanya.
📞 Arya Mahendra : Ry, daddy baru saja dapat kabar dari orang kepercayaannya daddy di sana, kalo almh. Ana, adikmu, selama ini, dia hidup dengan brainwash yang dilakukan oleh teman sekolahnya dan membuat Ana selalu berpikir negatif serta merasa dikucilkan. Tapi, sampai detik ini, daddy belum tahu siapa orang yang dibalik hasutan yang Ana terima dan juga apa motifnya, sampai ia membuat mental adikmu rusak. Percayalah daddy & mommy gak pernah beda-bedain kalian, kami hanya menerapkan perlakuan yang kalian butuhkan. ||YeftaRyza : Ry ngerti dad, Ry akan bantu daddy buat selidikin kembali kasus Ana.Arya Mahendra: Oke. Daddy percayakan sama kamu! Bagaimana keadaan Jeni? Daddy-mommy kangen banget. Sampai sekarang, daddy belum bisa nemuin keberadaan dia. ||Yefta
Jelo : Gak! Gak bisa ko, Jeni gak bisa! No, I can't. ||Yefta:You can doit! Kamu bisa!Please 🙏 kali ini saja, selama ini koko gak pernah minta apapun sama kamu kan? Kali ini aja, koko Mohon.Jelo : tapi ko, Jeni gak bisa! Lagi pula kalau Jeni ikut, bisa-bisa daddy dengan gampangnya lacak Jeni, gak mau!||Yefta:don't worry about that, koko bakal jamin 1000%, daddy gak bakalan nemuin kamu.Trust me!Jelo: tapi koko... ||Yefta:Ifyouwon't, sorry to say!Koko gak bakalhelpkamu lagi.
Tepat pukul 07.00 AM, Jelo sedang berada di ruang tamu apartemen sembari menyetel video dance cover 16shots- from Z-girls | koreografer Vanya Z-girls, yang nantinya akan ia bawakan dalam ajang audisi YG yang diadakan hari ini. Tidak banyak yang tau jika Jelo pandai dan lihai dalam berbagai macam hal seni, entah dibidang musuk, dance dan berbagai macam keunggulan lainnya.Setelah selesai dengan aktivitasnya pagi ini, Jelo memutuskan untuk bersiap ke sekolah dan menyiapkan juga mental & fisiknya untuk mengikuti audisi nanti. Tidak hanya dance, nyanyi dan akting (unjuk kebolehan), ada beberapa tahap lagi yang akan ia ikuti jika Jelo berhasil lolos ke tahap selanjutnya.Disisi lain, Yefta juga sedang berusaha memblocking akses informasi mengenai audisi YG entertainment yang akan digelar agar tidak dengan mudah diakses orang luar dibelahan manapun, berhubung ia sudah berjanji pada adiknya untuk menjaga
Sesampainya di atap sekolah, Jelo mendapati tempat yang biasa dia pakai untuk menyendiri sudah tidak menjadi tempat privat lagi untuknya. Dari kejauhan Jelo memperhatikan Artha, murid yang sekelas dengan dia sedang berlatih dance untuk audisi YG Entertainment."Tidak menarik sama sekali" Ucap Jelo dalam hati, sebelum beranjak.Namun, saat hendak berbalik meninggalkan atap sekolah, Jelo tidak sengaja mendengar Artha yang sedang mengeluh sakit akibat gerakan yang ia tidak kuasai membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Jelo berbalik menatap gadis itu yang berusaha menahan rasa sakit dipergelangan kakinya dan mencoba untuk berdiri tegap menuntaskan tarian dancenya.Akibat rasa nyeri yang dialami, membuat ia kesulitan untuk menyeimbangkan diri dan terlihat meneteskan air mata, entah karena sakit atau akibat lelah yang membuat tubuhnya merespon dengan tanpa sadar mengeluarkan air mata, menjadikan Jelo sedikit lulu
"Apa lo bilang?" Ucap Jelo datar, membuat mereka semua terdiam seketika. Jelo berjalan mendekat ke arah siswi yang berani menyinggungnya dengan kata sarkas dan dengan tatapan intimidasi, ia sukses membuat siswa-siswi disekitar mereka menjadi takut dan berhamburan pergi meninggalkan dia, artha dan dua murid yang mengejeknya tadi. Tingkah Jelo benar-benar bisa membuat mereka yang berbicara kasar dan berani mengejek Jelo berubah menjadi takut dengan wajah yang pucat pasif dan terlihat seperti kucing yang basah tercebur di air kolam. Tatapan dan hawa intimidasi Jelo bukan hal main-main bagi mereka. "Gu, gw cuma dengar dari Nia kok, katanya lu Su-sugar Babynya Donatur Utama se-sekolah kita" timpal salah seorang siswi yang ikut mengejek Jelo tadi, dengan gugupnya. Artha yang juga berada ditengah-tengah Jelo dan murid lainpun merasakan hawa mencekam, membuat suasana menjadi tegang dan jug
Sudah lewat beberapa jam dari awal audisi dimulai. Artha dan Jelo masih menunggu giliran mereka tepat di belakang panggung bersama beberapa peserta lainnya.Kurang lebih 15 menit per satu peserta untuk 100 orang yang mengikuti audisi cukup menguras tenaga dan ketegangan bagi mereka yang akan turut serta dalam ajang perlombaan yang diadakan YG entertainment, begitu juga dengan para panitia dan staff lainnya. "Huff, rame ya disini. Gw deg-degan banget, mana masih lama lagi" keluh Artha terus-menerus, membuat Jelo turut ikut merasa tegang karenanya. "Becalm! Okey" Ia mencoba menenangkan gadis yang sedari tadi bersamanya itu dan juga mencoba menenangkan dirinya sendiri yang juga ikut merasakan gugup yang luar biasa. "Breaktime!" ucap salah satu panitia membuat Artha, Jelo dan beberapa peserta lain bisa sedikit merasa tenang. Artha beranjak ke toilet dan meninggalkan Jelo sendirian d
"Gilekkss, lo keren banget!" puji Artha yang kala itu melihat Jelo tampil dengan outfit yang akan ia gunakan."Thank you :) lo juga gak kalah cantik kok." timpal Jelo dengan senyuman."Yap, gw gitu loh." sambung Artha, "huff, mudah-mudahan kita berdua lanjut ke tahap berikutnya ya :) gw sih gak ngarep buat terpilih, tapi setidaknya gw udah nunjukin yang terbaik, hehe." sanggahnya, membuat Jelo mengangguk kecil mengiyakan.Setelah berganti pakaian, mereka kembali ke tempat awal sembari menunggu giliran. Di perjalanan Jelo tidak sengaja bertambrakan dengan seorang pria, namun ia tidak ingin mengambil pusing dan segera berlalu tanpa ada percakapan diantara dirinya dan pria yang menabraknya."Lo gak pa-pa?" ucap Artha, sedikit kuatir menyaksikan adegan saling tabrak-menabrak antara Jelo dan pria asing tadi."No worry, It's okey." ucap Jelo, namun tidak berapa lama, Artha dibuat terkejut
"Hallo, nama sayaJenifer Olivia Mahendra, dari kelas XII IA2" Ucap Jelo, memperkenalkan diri. "Okey, let see, performa yang menarik dari peserta terakhir sekaligus peserta yang direkomendasikan oleh pihak sekolah, kita lihat seberapa bagusnya, sih? Pada gak sabar, kan? hayo ngaku? Ya sudah, tanpa berlama-lama langsung saja kita sambut penampilan luar biasa dari Jenifer Olivia Mahendra👏👏👏" Ucap MC mempersilahkan. Jelo membawakan lagu "가호(Gaho) - 시작(Start) cover by Zhavanya Z-girls". Semua mata tertuju menikmati pertunjukan yang disajikannya, sejauh ini tidak ada satupun mata yang memalingkan pandangan darinya, tidak hanya pesona kecantikan yang terpancar, keahliannya dalam olah vokal pun dipuji oleh setiap orang. "Ini dia yang kita cari!" ucap salah satu staf, membuat semuanya, entah dari pihak YG entertainment atau bukan, mereka terlihat dibuat terpukau dengan
Bandar Udara Internasional Halifax, Canada. 🍁 5 Tahun Kemudian... "📞I'm ready to go back." ucap Jelo mengakhiri telponnya. Setelah lima tahun ia meninggalkan Indonesia dan menetap di kanada sembari menyembuhkan diri dan membantu ayahnya mengurus cabang perusahaan keluarga, kini ia memutuskan untuk kembali dan sampai detik ini hanya Yefta yang mengetahui kepulangannya. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. - Pukul 08.30 AM Setelah mengecek barang-barang yang dibawahnya, Jelo memutuskan untuk sarapan, mengisi perut pagi ini dikarenakan perjalanan yang panjang dan cukup lama banyak menguras tenaganya. Nada dering ponsel Jelo terus berbunyi, sembari ia menikmati sarapan dan secangkir Coffe yang ters
"sudah dapat info tentang dia?" ucap Dimas."Belum, sulit untuk melacak secara terang-terangan dimana gadis itu berada. Terlebih keluarganya menutup segala akses yang ada."Dimas menghembuskan nafas dengan kasar sembari nenggepalkan tangannya, terlihat raut wajah kekecewaan seketika menyelimuti pria tersebut. Setelah sekian lama ia mencoba untuk mencari tahu keberadaan gadis pujaannya, namun belum juga menemui titik terang.Segala cara sudah Dimas lakukan, dimulai dengan meminta bantuan Artha untuk menanyakan secara langsung keberadaan Jelo pada Yefta, hingga membayar mahal seseorang untuk menyelidiki kemana gadis itu pergi. Tetapi sampai detik ini, semuanya nihil, segala hal yang berhubungan dengan gadis itu tidak dapat disentuhnya sama sekali, bak lenyap dan menghilang dari permukaan bumi.Meski demikian, Dimas meyakini jika suatu saat, ia akan bertemu kembali dengan Jelo bagaimanapun caranya. Ia merasa jika akses untuk bertemu dengan sang gadis,
Hari senin, genap seminggu untuk menandai masa cuti Jelo yang telah berakhir, ia bersiap untuk kembali bersekolah dan kembali menggandrungi status sebagai siswi SMA. Namun kali ini, bukan hanya untuk sekedar menunaikan tugasnya sebagai murid, tetapi juga mengenai perihal yang harus segera ia selesaikan.Mobil Tesla putih berhenti tepat di halaman SMA Rajawali, membuat semua mata memperhatikan siapa yang hendak keluar dari mobil tersebut. Artha sudah sangat excited menunggu sahabatnya, yang kabarnya hari ini akan kembali bersekolah."Jeni..." Artha berlari dengan langkah kecil ke arah mobil mewah yang terparkir di halaman sekolah mereka. Seseorang dengan segera turun dan membukakan pintu mobil untuk sang pemilik. Semua mata memandangnya kagum. Namun, tidak bisa dipungkiri beberapa dari mereka juga memandang dengan rasa iri sekaligus terkesima dengan fakta yang mereka terima mengenai Jelo. Gadis ansos yang berubah menjadi prince
"If i love you was a promise, would you break it if you're honest? - Artha."***Artha duduk disamping Jelo dengan disuguhi pemandangan yang menarik hati. Namun tetap saja pikirannya sedikit tidak tenang mengingat Yefta belum saja muncul dalam jarak lingkar pandangannya.Jelo jelas menangkap gelagat aneh dari sahabatnya, "Tha..." panggil Jelo lembut sambil menyentuh ujung gelasnya."Hm?" sahut Artha menoleh mengumpulkan fokusnya agar tetap terlihat tenang di hadapn Jelo. Belum sempat Jelo mengeluarkan ucapannya. Yefta sudah terlihat dari kejauhan berjalan menghampiri mereka.Seketika wajah Artha memerah, ia tertunduk malu dengan sikap saltingnya yang membuat Jelo tertawa kecil, menertawakan kekonyolan sahabatnya."Maaf, ya, telat." ucap Yefta sembari melempar senyum ke arah Artha dan juga Jelo. Tak lupa juga ia memberikan seikat bunga mawar untuk Artha sebagai permintaan m
Siang ini Jelo begitu menikmati makan siang yang baru kali ini terasa sangat menyenangkan selama dua tahun yang ia lalui. Ayah dan ibu Jelo banyak mempertanyakan apa yang selama ini ia lakukan, bagaimana kesehariannya dan juga rencananya ke depan. Ia masih merasakan suasana hangat keluarganya seperti dulu, hanya saja kali ini tetap terasa kurang tanpa kehadiran adiknya. "Ana.." ucap Jelo dalam hati, menyebut nama adiknya. Dimomen seperti inilah dia akan sangat merindukan Ana. Setelah acara makan siang berakhir, Jelo & Yefta izin pamit pada kedua orang tua mereka untuk kembali ke kantor dan menyelesaikan beberapa urusan yang harus mereka kerjakan. Jelo berjanji akan sering-sering mengunjungi orang tuanya, dan juga setelah semua permasalahan ini kelar ia berjanji pada dirinya sendiri akan kembali dan memulai segala sesuatunya dari awal. "Mommy - daddy, Jeni pamit, ya. Besok Jeni ke sini lagi. Sekali
📞Koko Ry.. "Jeni sudah selesai, ayo makan siang." ucap Jelo saat dalam perjalanan ke gedung MH'Group bersama dengan Leo. "Sebentar lagi Jeni tiba, sampai ketemu. Bye." tuturnya lagi sembari tersenyum menanggapi perkataan kokonya ditelepon. Leo hanya memperhatikan gadis itu sekilas dibalik kaca spion. Ada sedikit perasaan lega ketika melihat Jelo tersenyum setelah berbicara dengan Yefta. Gadis itu merasa canggung saat tahu, sedari tadi dirinya diperhatikan. Ia mencoba mengaligkan pandangan Leo dengan tingkahnya, "ehem.. lihat kedepan, Leo, nanti kita kecelakaan gimana?! Aku bahkan belum makan siang dan kecelakaan bisa saja menyita waktu makan siangku." ucapnya datar namun terdengar lucu di telinga Leo. "Haha, maaf! Aku hanya memastikan saja, kau terlihat sangat hebat hari ini. Pasti menguras banyak tenaga untuk melakukan hal hebat hari ini." timpal pria itu memecah rasa canggung yang ada. Jelo ha
"koko! Wait, wait. Jangan bilang gedung apartemen ini milik..." Jelo seketika terdiam, ucapannya terpotong dengan nalarnya yang menolak untuk percaya.Yefta menarik nafas panjang, menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak terasa gatal, "kamu baru sadar, ha?" balasnya sembari tersenyum. Sejenak mereka terdiam, kemudian Yefta mulai terkekeh memikirkan tingkah bodoh adiknya.***Keesokan hari, Jelo terbangun dengan segar, merilekskan badannya dan perlahan menikmati pantulan cahaya matahari yang merambat disela-sela jendela kamarnya. Dini hari menunjukan pul 06.15 AM, gadis itu bangkit dari tempat tidur miliknya menuju kamar mandi sembari berusaha mengumpulkan nyawa.Matanya menatap kaca lebar yang menampilkan jelas pantulan dirinya. "Jenifer Mahendra. Ah, hari pertama kembalinya Jenifer. Apa yang harus gw lakuin Jen?" ucap Jelo membatin. Semalam suntuk ia memikirkan keputusannya. Terlalu cepat jika ia mundur
"Koko.." panggil Jelo dengan gelagat manja."Ada maunya pasti nih, Ada apa?" ucap Yefta sembari berjalan mendekat kearah Jelo duduk. Ia bersender tepat disamping meja kerjanya."Besok koko ngapain?" tanya Jelo penasaran.***"Besok?" sanggah Yefta seraya sejenak berpikir."Ada meeting dan beberapa pertemuan penting diluar kantor, why?" balasnya.Jelo terdiam, seketika ia mengurungkan niat setelah mendengar jadwal padat kokonya. Sejujurnya ia ingin mengajak Yefta untuk menemaninya berkunjung ke makam Ana dan juga dinner bersama Artha."Oh, nope! Lupain aja." timpalnya sambil tersenyum ke arah Yefta yang terus saja menatap adiknya dengan pandangan menyelidik."Besok koko lowong sebelum jam makan siang dan pulang lebih cepat dari biasanya. Kamu mau ajak koko kemana?" tutur Yefta sembari membalikkan badan dan berjalan pelan menuju tem
Jelo menerima pesan Whatsapp dari Artha bertuliskan dua lelaki yang merindu disertai dengan foto editan suho yang disandingkan dengan dimas secara bersamaan.Saat menatap foto tersebut, terlihat tarikan senyum disudut bibir gadis itu, namun buyar ketika Yefta datang dan dengan tingkah konyolnya berusaha untuk mengagetkan Jelo."Cie, ehem!" sapanya membuat Jelo dengan segera berpaling dan mematikan layar ponsel pintarnya serta kembali memfokuskan pandangannya pada layar laptop yang berada tepat hadapannya."Don't pretend, i've seen the photo's before." tutur Yefta dengan raut wajah mengejek yang segera ditangkis oleh Jelo namun berhasil membuatnya salah tingkah."So tell me, who's your choice? Hm?" Jelo sedikit tersentak dengan pertanyaan yang diajukan Yefta. Jantungnya terasa abnormal dengan degupan yang berb