Share

38

Author: Anik Safitri
last update Last Updated: 2024-06-02 16:58:54

Aku langsung menghambur ke dalam. Dan betapa kagetnya aku melihat Nisa dengan keadaan tangan dan kaki yang terikat, badan yang kotor, dan rambut yang tak karuan. Sesekali ia berteriak dan mengamuk saat orang orang akan mendekat. Alhasil kami pun tak berani mendekatinya. Banyak warga yang ikut berkerumun dan ku dengar mereka berbisik.

" Bu Nisa ternyata gila,"

Air mata ku langsung luruh seketika. Adik ku yang aku , kasihi, kenapa bernasib seperti ini. Tuhan ada apa dengan Nisa.

" Adik ku tidak gila," ucapku tegas.

Bismillah ku dekati Nisa. Dia diam melihatku dan meneteskan air mata. Aku yakin dia masih diambang kewarasan. Pelan pelan ku buka ikatan yang melilit tangan dan kakinya. Ku lihat banyak luka lebam di tubuhnya. Apa Nisa adalah korban KDRT.

" Nisa ikut mbak ya. Kita berobat," ajak ku di sertai air mata yang turun tak beraturan dari netra.

Ku bantu dia berdiri. Seperti kaki Nisa tampak lemas . Apa dia terlalu lama di ikat ?

" Mbak Narti sepertinya Bu Nisa lemas. Biar di bantu w
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • SAUDARA MISKIN   39

    Dan Nisa menatap tajam ke arahku. Apa ada yang salah dengan kalimatku..Lalu kembali dia memandang lurus ke depan seperti patung. Tetapi aku lihat gurat senyum sesaat sebelum ia menoleh tadi. Aku yakin Nisa tidak gila seperti yang orang orang katakan.Mobil mulai memasuki kawasan rumah sakit. Aku naik kan Nisa pada kursi roda. Ku bawa Nisa untuk berobat luka lebamnya.Saat di lorong rumah sakit, tanpa sengaja aku bertemu dengan Aliya. Dia seperti terkaget juga melihat keadaan Nisa. Aku mengisyaratkan untuk aku ceritakan nanti. Aliya mengangguk. Kemudian ia bersimpuh di hadapan Nisa" Bulik, terimakasih sudah mau datang. Aliya minta do'anya supaya ayah cepat sembuh. Bulik Nisa juga cepat sembuh ya," ucap Aliya seraya memeluk Nisa.Ku lihat tangan Nisa sedikit menyentuh baju Aliya. Itu artinya Nisa masih mampu merespon.***" Ini sepertinya luka bekas pukul bu," kata dokter saat menangani Nisa.Oh Tuhan ternyata Nisa ku dipukuli. Apa Tatang tersangkanya ? Rumah dalam keadaan tekunci.Bu

    Last Updated : 2024-06-02
  • SAUDARA MISKIN   40

    " Kamu juga pernah ada di posisinya kan Mir ?" tanya ibu mertua.Seketika Tante Mira melengos melangkah pergi. Itulah kebanyakan watak manusia. Mengatai orang lain tanpa melihat dirinya sendiri. Naudzubillah.Ku ajak Nisa beristirahat di kamar tamu. Untuk sementara, Yumna bersama dengan baby sisternya." Nis, istirahat dulu ya. Besok berobat lagi supaya kamu cepat sembuh."" Besok juga ketemu Toni, Nis. Kamu harus sehat ya,"Sambil mengompres luka lebam nya, aku terus mengajak Nisa bicara siapa tau ada repon positif darinya." Kamu yang sabar ya Nis. Mbak yakin Nisa itu kuat. Kamu pasti bisa melewati ini,"" Kamu ingat nggak Nis dulu waktu pulang bermain lalu kehujanan dan kita nekat menerobos hujan karena takut dimarahin emak. Dan ternyata aku dan Leli malah jadi flu. Dan kamu baik baik saja. Itu artinya kamu kuat," Aku tertawa kecil mengingat kenangan saat kecil dulu.Tiba tiba Nisa menoleh ke arahku masih dengan tatapan kosong. Tapi ada air mata yang menyembul dari pertahananya. Ni

    Last Updated : 2024-06-02
  • SAUDARA MISKIN   41

    " Mbak Nisa Ya Allah siapa yang membuat mbak seperti ini. Akan ku bunuh orang itu,". Toni berteriak emosi setelah bertemu Nisa di rumah sakit." Dia harus membayar mahal semua yang sudah dilakukan ke mbak," lanjut nya.Sebelumnya aku tak pernah melihat Toni se emosi ini. Wajah nya merah padam. Tangan nya mengepal. Entah apa yang terjadi jikalau Tatang ada di hadapanya. Dan Toni juga bukan orang sembarangan. Dia pernah mengikuti salah satu perguruan pencak silat. Aku harus menjaga jaga kalau kalau Toni tak dapat mengendalikan emosinya." Tenanglah dulu Ton. Yang terpenting Nisa kembali sembuh. Kita harus sering mengajaknya berkomunikasi."Toni mendengkus kesal. Melengos menahan gejolak amarah." Kenapa tak ada satupun yang memberi tahu Toni dengan keadaan ini semua termasuk mbak yang sudah pindah," ucap Toni gusar.Aku meminta Yuli untuk mengajak Nisa jalan jalan di taman. Mungkin ini percakapan dewasa antara aku dengan Toni. Nisa tidak boleh tahu terlebih dahulu. Takut memperparah psi

    Last Updated : 2024-06-07
  • SAUDARA MISKIN   42

    " Enggak," ucap Leli ketus. Dia tetap bersikeras tidak mau ikut ke rumah sakit menjenguk kedua saudara nya." Mbak, Toni mohon sekali ini saja." ucap Toni memelas. Terlihat juga ia mulai meneteskan air mata nya." Sekali tidak ya tidak,"Toni menghembuskan nafas kasar. Dia seperti terlihat juga sebal kepada Leli. Betapa kerasnya hati adikku satu ini. Hati nya sudah benar benar beku." Dulu Kang Sabar pun waktu sehat hanya memikirkan Mbak Narti. Sekarang kenapa saat sakit, aku juga yang kesana ?"" Astagfirulloh Lel. Kang Sabar tidak seperti itu. Berapa kali harus aku bilang kalau Toni, almarhumah emak, maupun Kang Sabar memperhatikan aku karena aku berbeda. Aku tidak seberuntung kalian. Ekonomi ku saat itu jauh dibawah kalian. Untuk makan saja susah. Tak ayal aku juga sering makan berlaukan garam. Aku tak mengharap belas kasihanmu Lel. Tapi apakah tak tersentuh hatimu melihat keadaan saudaramu ini ?" ucapku panjang lebar.Padahal emak sudah tiada. Dan kehidupanku sekarang sudah beruba

    Last Updated : 2024-06-07
  • SAUDARA MISKIN   43

    " Suka atau tidak. Terpaksa atau tidak. Aku tetap akan membawa mbak ke rumah sakit," ucap Toni." Bisa aku laporkan ke polisi kamu Ton," gertak Leli berusaha melepaskan diri." Aku tidak perduli. Yang lenting Mbak Leli harus datang ke rumah sakit dulu,".Toni tetap menarik kasar Leli masuk kedalam mobilnya. Leli terlihat marah sekali." Sudahlah Lel. Nisa dan Kang Sabar itu bukan orang lain. Tidak usah semarah itu,"" Tapi kalian tidak ada hak sama sekali untuk memaksaku ikut," ucap Leli setengah berteriak." Ma'af mbak ini memang salah tapi kalau tidak dengan cara begini, mbak Leli tidak mau ke rumah sakit. Padahal yang tengah berjuang melawan penyakitnya disana adalah kakak mbak. Bukan orang lain. Aku juga datang ke rumah Mbak Leli meminta tolong sebagai adik bukan sebagai orang lain," jelas Toni anjang lebar." Iya aku tau kamu adik ku. Tapi siapapun tidak berhak memaksaku termasuk kamu,Ton." ucap Leli geram tak mau kalah." Setelah dari rumah sakit, terserah Mbak Leli mau memunt

    Last Updated : 2024-06-07
  • SAUDARA MISKIN   44

    " Harusnya kami bertanya dulu, kenapa mbak Nisa mengamuk saat bertemu mbak Leli. Apa yang telah mbak perbuat ?"" Kalian kira aku ini pembunuh begitu ? Atau orang jahat ? Atau aku yang menganiaya Nisa ? Untuk apa mengotori tangan dengan hal yang tidak penting,"" Bagaimana kami tidak bilang kalau Mbak Leli bukan orang jahat ? Nyatanya terhadap saudara pun tidak perduli. Selalu menyakiti hati," ucap Toni" Semua ada penyebabnya Ton. Dan aku tidak mau berucap berkali kali," kata Leli melirik ke arahku.Iya aku paham. Tetapi percuma juga aku jelaskan mati matian. Kalau memang itu sudah terpatri abadi dalam lubuk hatinya. Aku juga tidak ingin memperparah suasana." Memang manusia itu tidak akan sadar kalau belum ditampar keadaan." ucap Toni tak kalah ketus.Aku mengelus lengan Toni. Mengisyaratkanya untuk menahan amarah sebisa mungkin. Ini rumah sakit, kasian banyak pasien yang sedang berjuang melawan sakitnya kalau mendengar kegaduhan kami.Tiba tiba seorang suster tampak berjalan kemari

    Last Updated : 2024-06-07
  • SAUDARA MISKIN   45

    " Kamu saudara yang paling dekat dengan Nisa. Apa kamu juga tidak tau Lel?" tanya Kang Sabar mendelik tajam.Leli terlihat salah tingkah. Entah apa yang diperbuat atau disembunyikan selama ini." Memangnya aku ini asisten pribadinya kang ?" jawab Leli ketus.Kang Sabar hanya geleng geleng kepala." Entah kapan engkau berubah Lel," Semua hanya diam. Kalut dalam pikiranya masing masing. " Toni bawa Nisa kemari." perintah Kang Sabar.Toni mendorong pelan kursi roda Nisa mendekat pada Kang Sabar. Dan Nisa masih diam mematung. Kang Sabar meraih tangan Nisa menciumi nya bertubi tubi dengan penuh linangan air mata." Ma afkan akang Nis. Akang keliru menikahkanmu dengan orang yang salah,"Aku menenangkan Kang Sabar. Tangisanya membuat tubuhnya berguncang hebat. Hatiku ikut tersayat melihat pemandangan yang memilukan ini. Berilah kesembuhan untuk Nisa, Tuhan. Agar Kang Sabar tidak terus merasa bersalah." Ton, antarkan aku pulang," ucap Leli tiba tiba." Sebentar lah mbak. Apa mbak tidak rin

    Last Updated : 2024-06-07
  • SAUDARA MISKIN   46

    " Mbak dia jahat," ucap Nisa lirih tapi aku mampu mendengarnya." Siapa Nis ?"tanyaku kaget sekaligus senang, Nisa mau berbicara.Tetapi Nisa tetap diam dan mengarahkan kepalanya ke pintu. Seolah olah memberi isyarat.Maksutnya siapa yang jahat ? Apa mereka yang keluar tadi ?" Siapa Nis ? Katakan saja," Tetapi Nisa tetap diam. Dan kembali mengisysratksn dengan mengarahkan kepala ke pintu." Toni ?"Dia menggeleng." Leli ?"Dia kembali diam. Tanpa merespon. Aku beradu pandang dengan Kang Sabar penuh tanda tanya. Apa yang sebenarnya terjadi ? Bertanya pada Leli pun juga percuma, dia pasti menolak untuk menjawab dengan segala kalimat ketusnya." Nisa bisakah kamu ceritakan yang sebenarnya terjadi ?"Dan lagi lagi Nisa hanya diam. Mungkin memang belum waktunya dia bercerita. Atau Nisa memang belum sanggup." Jahat,"Nisa kembali bergumam seperti itu." Siapa yang jahat ? Toni ?"Dia kembali menggeleng." Leli ?"Dan dia mengangguk.Oh Tuhan apalagi yang diperbuat Leli. Aku dan Kang Sab

    Last Updated : 2024-06-08

Latest chapter

  • SAUDARA MISKIN   74

    Lima belas tahun kemudian..." Fandi, perkenalkan ini Fania. Anak dari rekan bisnis, ibu," kata ibu seraya memperkenalkan seorang wanita cantik, berkulit putih, tinggi semampai.Fandi hanya membalas uluran tanganya. Disertai senyum yang sedikit dipaksakan.Sudah puluhan kali mungkin, ibu mengenalkan Fandi pada wanita yang bisa di bilang cantik untuk ukuranya, tetapi sama sekali tidak ada satupun yang bisa mengetuk pintu hatinya." Ibu, sudah jangan terus menerus membawa wanita di hadapanku. Umurku juga sudah semakin tua. Aku muak," keluh Fandi pada ibunya." Ibu hanya ingin anak ibu punya pendamping itu saja. Ibu ingin ada yang menemani masa tua mu. Tidak seperti ibu yang kesepian." Ada Yumna bu. Dia kelak yang menemani ku,"Bu Maya menghembuskan nafas dengan kasar. Membuang pandangan ke luar jendela. Sedikitpun ia tidak dapat menyelami pikiran putranya itu." Kamu sadar kan Fandi. Yumna diasuh oleh Narti. Jadi kemungkinan besar ia juga akan dekat dengan ibunya. Untuk merebut hak asu

  • SAUDARA MISKIN   73

    POV USMAN ARI FANDIAku tak menyangka bahwa langkahku berbakti pada surga ku benar benar menggores hati separuh jiwaku. Bukan segera mengharap kepergian Tina. Tetapi ku kira setelah kepergian Tina, semua akan berjalan kembali normal. Namun nyatanya Narti memiliki hati yang kokoh. Pernah suatu waktu dia berkata bahwa dia bukanya tidak menuruti suami. Tetapi dia lebih takut bahwa suaminya tak mampu berbuat adil.Ya aku harus akui. Karena dialah cinta sejatiku. Bahkan kebersamaan dengan Tina yang kata oramg memiliki kecantikan bak bidadari pun namun nyatanya cinta ini tetap tidak mau berbagi." Aku telah berhijrah. Aku telah berubah. Tidakah sedikit saja engkau mengatakan sayang padaku, bang ?" tanya Tina suatu malam." Kalau kamu berhijrah demi manusia, itu salah Tin,"" Permata indah memang tidak dilihat dari harta dan kecantikan raga. Tetapi dari keikhlasan dan ketulusan seorang wanita. Dan itu bagimu hanya ada pada Mbak Narti,"" Ma afkan aku Tin. Tapi memang itulah kenyataanya. Seki

  • SAUDARA MISKIN   72

    " Aku sama sekali tidak tahu, neng. Jangan menuduh sembarangan tanpa bukti. Nanti bisa jadi fitnah." kata Bang Usman." Aku telusuri riwayat siapa saja yang mengunjungi Yuli. Ada nama Tante Mira. Apa salah jika saya bertanya ?"Bang Usman menyuruh asisten rumah tangga untuk memanggilkan Tante Mira. Dan selalu dengan wajah yang angkuh ia melangkah. Tatapan sinis tak pernah lepas dari pandanganya saat menatapku." Mau apa lagi kamu kesini ?" tanyanya ketus." Saya kesini bertanya secara baik baik. Apa Bu Mira mendoktrin Yuli agar membenci saya ?"" Bisa dijaga mulut kamu itu ? Jangan asal tuduh," " Saya bertanya bukan menuduh,". Aku berusaha menenangkan diri agar tidak larut dalam emosi." Sama saja,"" Ma af Bu Mira. Saya telusuri riwayat siapa saja yang mengunjungi Yuli. Terakhir tertera nama anda. Maka dari itu saya bertanya. Letak salahnya dimana ?"Bu Mira melengos menatap arah lain. Aku yakin ada yang tidak beres dengan nya. Dari bahasa tubuhnya. Dari mimik wajahnya." Kenapa Bu

  • SAUDARA MISKIN   71

    " Ma afkan aku, Nis,". Leli langsung menjatuhkan diri di hadapan Nisa.Nisa diam mematung. Dia melirik ke arahku seolah penuh tanda tanya. Aku hanya mengangguk." Siapa ?" tanya Nisa seraya mengangkat Leli dari kaki nya. Dengan malu sekaligus takut, Leli memberanikan diri mendongakan wajahnya. Ku lihat wajah Nisa memerah tanganya mengepak. Aku pegang tangan itu. Aku takut Nisa berbuat nekat. " Kenapa setelah semuanya hancur baru berujar ma af ?" " Aku bertaubat Nis. Ma afkan aku,"" Andai ma af mbak berguna,"jawab Nisa singkat. Seraya meninggalkan Leli yang masih diam mematung di tempatnya.Aku terhenyak dengan perkataan Nisa. Sakit itu terlalu dalam." Nis, coba kamu fikirkan. Leli sudah menuai karmanya. Tolong ma afkan dia Nis. Kasihan dia,"" Mbak, mau dia menuai karma,mau dia mati pun tidak bisa menggantikan apa yang sudah hilang kan,"" Nis,mbak tau. Mbak juga belum pernah berada di posisimu. Tetapi kita sama nis.Sama sama pernah di khianati dalam ikatan suci pernikahan. Tetapi

  • SAUDARA MISKIN   70

    " Leli," panggilku. Tidak salah dia Leli. Aku mengenalinya walaupun dengan penampilan yang berbanding terbalik dengan yang terakhir aku temui tempo hari.Wanita yang ku panggil hanya melengos masuk kedalam lagi dengan menelangkupkan tangan ke wajah. Seolah enggan menemui ku. Karena rasa penasaran yang tinggi, ku kejar dia. Kalau memang dia bukan Leli, kenapa harus lari.Ku buka tirai tanpa pintu itu dengan hati hati. Kepala ku menyembul kedalam. Wanita itu menangis di ujung ranjang yang reyot. Bahunya terguncang. Aku duduk di sampingnya. Ku pegang pelan ujung tanganya." Benar. Ini Leli adik mbak ?" tanya ku sehalus mungkin.Dia histeris. Berdiri dengan berlinangan air mata." Mau apa mbak kesini ? Mau menghinaku sekaligus mengusirku ? Hancurkan aku sekalian mbak," ucapnya pilu.Ku genggam tanganya. Ku dudukan lagi dia di sisiku. Tanganya masih bergetar. Tangisnya belum reda." Lel, mau seperti apapun aku ini adalah kakakmu. Setiap orang pasti punya salah dan masa lalu,"Serta merta L

  • SAUDARA MISKIN   69

    " Sombong kamu Narti. Berapa sih uang mu dari hasil kerjamu menjadi babu di negara orang ? Paling tidak sampai setahun juga sudah habis," hina Tante Mira." Itu urusan saya Tante. Mau berapapun, setelah ini saya akan rebut hak asuh anak anak dari kalian,"" Apa bisa kamu menghidupi anak mu dengan layak hah ?" Seorang anak tidak perlu orang tua yang kaya. Tapi orang tua yang bahagia. Permisi,"Aku berpamit ke kamar Yuli. Putri ku tergolek lemah di ranjang. Badan kurusnya semakin membuat hatiku menjadi miris. Kupegang tanganya. Ku ciumi berulang ulang. Tak henti hentinya aku meminta ma af karena telah meninggalkanya.Mata itu terbuka perlahan." Bu, Yuli tidak tahan. Tolong belikan Yuli bu," ucapnya memelas. Tetapi air mataku semakin tumpah ruah. Permintaan yang tidak mungkin akan aku turuti." Yuli lawan ya nak. Itu haram. Yuli harus bisa," " Hanya dengan itu Yuli tenang bu. Tolong," kata Yuli bergetar.Ya Tuhan apa yang selama ini dialami Yuli. Hingga dia mengharapkan ketenangan. A

  • SAUDARA MISKIN   68

    "Stop. Yuli tidak akan ikut siapa siapa,". Yuli akhirnya membuka suara setelah orang tuanya terlibat debat tak berujung. Tetapi jawabanya membuat hatiku mendesir. Apakah dia benci kepada ke egoisan orang tua nya ini. " Yuli punya istana sendiri," lanjutnya. Aku menyipitkan mata. Menautkan alis. Bertemu tatap dengan Nisa. Nisa mengisyaratkan terjadi sesuatu yang tidak beres dengan Yuli. Yuli melangkah pergi meninggalkan kami. Dengan refleks aku mengejar nya. Tetapi naas tangan Tante Mira berhasil menahanku." Mau kemana kamu ? Ini bukan rumah kamu. Tolong bersikap sopan."Ku hempaskan tangan Tante Mira yang mencengkram erat tanganku. Ini adalah reflek seorang ibu yang merasa bahwa putri kandungnya bermasalah. " Kang, tidakah kamu merasa aneh dengan Yuli ?"" Tidak ada yang aneh. Justru Yuli menikmati kehidupan ini,"Aku hanya menggeleng kepala dengan pemikiranya saat ini. Apa dia hanya disibukan dengan pekerjaan tanpa memperhatikan anaknya." Ma af ya semunaya. Ini cuma pendapat s

  • SAUDARA MISKIN   67

    Yuli mana Nis ?"" Emm ma afkan saya mbak," Nisa menunduk. Raut mukanya berubah menjadi gelisah. " Yuli kenapa Nis ?"" Yuli dibawa Kang Usman mbak. Aku sudah mempertahankanya. Tapi mereka mengancam menjebloskan ke penjara tentang penculikan. Bagaimanapun bapak mereka masih ada mbak. Ma afkan aku mbak. Aku gagal menjaga mereka,". Nisa bersujud di kaki ku.Aku menangis. Bukan untuk menyalahkan Nisa. Tapi aku muak dengan perlakuan keluarga Kang Usman. Padahal dulu jelas jelas Yuli yang bersikeras ikut denganku. Dan Tante Mira mengatakan bahwa anak anak ku tidak ada disitu. Bahkan mengataiku tak becus menjaga anak anak. Betapa munafiknya mereka." Bangunlsh, Nis. Kamu tidak bersalah,"" Tapi aku gagal menjaga amanat dari Mbak Narti,"" Setiap kesulitan pasti ada ada jalan keluar yang menyertai Nis. Nanti kita bicarakan ya," kataku mengajaknya untuk masuk.Rumah Nisa tergolong mewah. Furniture nya menambah asri dan cantiknya rumah ini. Ruman dengan gaya eropa pasti membuat bangga pemilik

  • SAUDARA MISKIN   66

    " Mbak boleh pinjam uang mu Nis ? Mbak ingin mengadu nasib di luar negeri. Mbak janji akan menggantinya,"Sebenarnya aku malu sekaligus takut dikira mengincar hasil penjualan rumah Nisa. Juga aku bingung bagaimana bicaranya untuk menitipkan anak anak ku pada Nisa.Nisa terdiam. Aku benar benar takut ia tersinggung. Lalu sejurus kemudian ia justru tersenyum." Tidak usah pinjam mbak. Ini adalah hak mba Narti. Dulu kami menjual rumah emak tanpa memberi hak yang seharusnya mbak Narti peroleh. Ini uang mbak Narti yang pernah Nisa pakai,"Air mataku luruh seketika. Keadaan yang mengguncang jiwa raga serta psikis Nisa nyatanya benar benar membuatnya berubah haluan. Membuatnya benar benar berubah ke arah yang lebih baik." Terimakasih banyak ya Nisa," ucapku terharu." Kenapa harus pergi keluar negeri mbak ? Apa tidak ada jalan keluar yang lain ? Kasian anak anak mbak. Apalagi Yumna masih kecil,"" Kalau aku terus terusan disini, entah kapan bisa membuat bahagia mereka. Aku tidak mau kehidup

DMCA.com Protection Status