"Aku tidak akan berhenti sampai kamu memohon padaku baby girl!"
Tangan Adrian membetulkan posisi tubuh Sarah, ia merenggangkan kedua kaki Sarah dan menekuknya.
"Apa yang akan kamu lakukan Adrian?" kata Sarah sedikit ngeri, membayangkan Adrian akan melaksanakan ancamannya."
"Sssttt stay still baby, Kamu akan menyukainya. Aku jamin itu!" Adrian menahan kedua kaki Sarah dengan tangannya. Lidahnya mulai menyusuri celah lembut di antara kedua paha mulus Sarah.
Sarah mulai mendesah nikmat. Kenikmatanan mulai terasa di seluruh tubuhnya.
"Milikmu begitu lembut dan harum baby girl!" kata Adrian di tengah-tengah permainan lidahnya.
Lidah Adrian menyusuri dengan perlahan celah itu. Melingkari dengan sangat sabar dan sesekali menekan-nekan tempat kecil itu. Membuat tubuh Sarah bergelanyar nikmat. Nafas Sarah terengah-engah, ia tersentak setiap kali Adrian berhasil menekan titik sensitifnya. Sarah mengerang keras merespon belaian lidah Adrian di sa
Adrian menarik dirinya keluar. Lalu mengarahkan lagi dirinya yang keras dan tegang. Mengarahkan kepalanya yang keras ke inti tubuh Sarah, ke jalan masuknya yang licin dan basah karena menginginkannya.Sarah menginginkannya, she wanted Adrian to fuck her.Adrian mendorong kejantanannya masuk dengan kuat. Sarah melenguh hebat, melupakan rasa malunya. Ia sangat menginginkan Adrian bergerak liar di tubuhnya. Dan Adrian mengabulkannya, Adrian terus bergerak mendorong masuk, menusuk dan keluar dengan kuat. Dengan tangannya yang kini menangkup payudara Sarah. Memilin dan memutar puting kemerahan yang sudah sangat tegang itu.Sekali lagi Sarah mengerang, tiada ampun Adrian menghantam tubuhnya dan menarik-narik puncak payudaranya yang menantang.Adrian tahu bagaimana cara memperlakukan tubuhnya. Bagaimana memberikan kepuasan pada Sarah. Adrian dapat tahu dari ekspresi wajah Sarah yang bergairah. Bagaimana dadanya naik turun karena nafas yang terengah-e
Adrian mendengus, sudah terlalu lama sejak seorang wanita membuat kejantanannya mengeras dan memberi kenikmatan seperti yang diberikan Sarah padanya. Adrian berdiri dan menekan bahu Sarah agar berlutut di depannya. Sarah mendongak dengan wajah penuh gairah. Menatap Adrian dengan wajah pasrahnya yang cantik. "Suck my dick baby girl, fuck me hard!" kata Adrian penuh parau. Matanya menyipit, memandang Sarah dengan gejolak gairah yang memuncak. Wajah Sarah tersipu mendengar kata-kata vulgar suaminya. Membuat Adrian berpikir bagaimana rasanya menumpahkan cairan cintanya di mulut cantik itu. "Aku akan menjadi satu-satunya laki-laki yang akan kamu ingat Sarah!" Adrian memegang belakang kepala Sarah itu. Ia mencengkram rambut-rambut Sarah yang halus lalu mengarahkan kepalanya dengan kasar, agar mulut Sarah mendekat pada kejantanannya. Kejantanan Adrian semakin menegang, membesar menginginkan kehangatan di dalam mulut istrinya. Adrian mendo
Adrian mencium tengkuk leher istrinya. Sarah mengerang keras, bergerak-gerak gelisah. "Please Adrian, aku...." Sarah tidak mampu menyelesaikan kalimatnta. Adrian menyapu bibir lembut inti tubuh Sarah yang sudah sangat basah. Dengan mendorong satu jarinya memasuki tubuh Sarah, Adrian berbisik serak. "Aku ingin bercinta denganmu dari belakang." Kata-kata vulgar Adrian membuat celah lembut di antara kedua paha Sarah terus berdenyut. Membayangkan Adrian melaksanakan maunya. Adrian meraih wajah cantik Sarah dan melumat bibirnya yang indah. Melesakkan lidahnya, menjelajah jauh ke dalam. Kedua tangan Adrian yang bebas, meremas lembut kedua payudara Sarah, memilin dan menarik-naik ujungnya. Membuat kedua puting itu memerah. Sarah mendesah keras, ketika ia merasakan kejantanan suaminya menyentuh dan menggesek bokongnya. "Oh Adrian." "Ah Sarah, pemandangan yamg sungguh indah. Bokongmu sungguh sempurna. Betapa
Sarah terbangun dengan tubuh yang letih. Semalaman Sarah bercinta dengan suaminya. Dan ia baru terbangun ketika matahari telah tinggi. Adrian masih memeluk tubuh Sarah yang telanjang. Mendekapnya dengan erat. "Oh God apa yang aku lakukan tadi malam." pikir Sarah malu tentang kejadian tadi malam. Sarah yang sudah bangun lebih dulu, merasa sangat malu sekali jika ingat percintaan panas mereka tadi malam. Jika malam itu ia dipengaruhi obat perangsang tapi tadi malam dengan sadar ia melakukannya dengan Adrian. Dengan sadar dan tanpa paksaan. begitu pikir Sarah tersipu. Ia menyalahkan hormon kehamilannya yang membuat dirinya bernafsu seperti tadi malam. Dengan beringsut sangat pelan, Sarah berusaha tidak membangunkan Adrian. Ia melepaskan pelukan Adrian dan berjalan pelan ke kamar mandi. Tidak lupa ia membawa serta ponselnya. "Good afternoon Sarah, how about the sex? good?" tawa Ella di seberang sana. Menggoda sahabatnya sendiri.
Selama berada di pesawat Adrian menolak memberi tahu tujuan mereka sebenarnya. Ia hanya berkata "You gonna love it Sarah." Adrian tersenyum senang melihat raut wajah Sarah yang excited. Selama penerbangan Sarah asyik memandangi pulau-pulau yang terlihat kecil dari atas. Pulau-pulau itu dikelilingi oleh hamparan laut biru tua dan juga biru muda di pantai dekat pulau-pulau itu. Captain memberikan pengumuman bahwa pesawat akan mendarat sebentar lagi, Adria
Adrian melumat bibir Sarah. Melesakkan lidahya masuk ke dalam mulut istrinya. Mata Sarah terbuka ketika sentuhan Adrian membuat tubuhnya seperti tersengat aliran listrik. Sarah mulai ahli berciuman, membuat Adrian melenguh senang. "Yeah you are getting good baby girl!" gumam Adrian di tengah-tengah ciumannya. Lidah Adrian yang membelai bibirnya lembut lalu menjelajah lebih dalam membuat Sarah terangsang. Terlebih ketika Adrian melumat bibirnya dengan begitu keras dan liar. Laki-laki itu kini menurunkan ciumannya ke leher Sarah. Ciuman Adrian menyusuri leher hingga bahu Sarah yang lembut. Bra-nya telah terlepas, Adrian telah membukanya begitu saja. Dan ketika tangan Adrian memilin ujung payudaranya yang menegang Sarah mendesah panjang. Puting payudaranya tegak, kaku dan meruncing karena gairah. Laki-laki perkasa itu meremas kedua payudara
Adrian merengkuh tubuh istrinya yang berpeluh. "Apa kamu puas sayang?" Adrian berbisik di telinga Sarah. Tidak mampu berkata-kata Sarah hanya mengangguk lemah. Adrian menyukai dan memainkan payudaranya berusaha untuk membangkitkan gairah Sarah kembali. Jarinya meremas kedua payudara yang ranum dan menggodanya untuk melumat ujungnya secara bergantian. Mulutnya dengan Rakus menyusu. Menjilatinya, menikmatinya yang lembut dan mengigitnya dengan kuat-kuat. Membuat Sarah kembali menjerit hebat. Adrian kembali merasa gairahnya bangkit. Ia meraih wajah Sarah dan diciumnya dengan penuh gairah. "I want to fuck you baby, aku sudah tidak lagi sanggup menahan birahiku." Kejantanan Adrian mengacung keras. Ia mencapai batang kokoh yang berurat itu dan mulai membawanya ke arah mulut istri. Sarah menciumi ujungnya sampai ke pangkalnya. Ia juga tidak lupa untuk menciumi kedua buah bulatan milik suaminya. "Oh Sarah, kamu sangat nikmat." Adrian mendesah sangat keras. Sarah ingin membuat suaminya
Merasakan tubuh Sarah yang molek berada dalam dekapannya membuat gairah Adrian kembali datang. Padahal ia baru saja menuntaskan gairahnya di bathtub bersama istrinya itu. Tapi ketika Sarah tertidur dalam dekapannya karena terlalu letih bercinta, Adrian merasakan gairahnya kembali timbul. Dengan mengesekkan kejantanannya ke atas celah inti tubuh istrinya, Adrian mengerang. Sarah terbangun dan terkejut mendapati kejantanan Adrian yang sudah membesar lagi."Lihat Sarah aku tidak pernah puas bercinta denganmu!" bisik Adrian parau."Apa kamu menginginkannya lagi?" tanya Sarah dengan matanya yang indah menatap ke arah Adrian tidak percaya."Tentu saja Sayang, aku tidak tahan untuk segera menyetubuhi tubuhmu yang seksi. Aku akan membuatmu nikmat sayang." Bibir Adrian melumat bibir Sarah dan mereka berciuman dengan saling memangut dan bertukar saliva.