Share

SARGIO. 41

Penulis: Fitafyy
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-13 00:25:09

Satu minggu hampir berlalu, selama itu pula hari-hari Gio lewati dengan cukup panjang karena permasalahannya dengan Salsa belum juga menemukan titik damai. 

Hari ini adalah hari terakhir mereka PAT, Salsa senang karena jika PAT sudah berakhir dia bisa terus berada di rumah tanpa bersusah payah untuk menghindari Gio, Salsa bisa pergi ke mana saja, karena setelah PAT selesai sekolah pasti akan libur dan mereka akan kembali bersekolah nanti saat pembagian Raport, itu pun hanya sehari. Selanjutnya mereka hanya akan menunggu untuk memasuki tahun ajaran baru, dan mereka akan menjadi Kakak kelas tingkat yaitu kelas 12.

Selama mengikuti PAT tidak berjalan lancar sesuai apa yang Salsa inginkan karena dia harus berusaha menyelinap masuk saat gerbang sudah terkunci hanya demi tidak bertemu dengan Gio. Salsa selalu berusaha menghindari Gio tanpa memberinya waktu untuk berbicara ataupun menjelaskan, bahkan pesan-pesan yang Gio kirim tidak pernah Salsa baca.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SARGIO   SARGIO. 42

    Tidak ada keabadian dalam dunia ini kecuali cinta sejati, bagaimana pun jalan kisahnya serumit apa pun masalahnya mereka akan kembali dipertemukan oleh garis cinta.^_^ Jatuhnya air mata mungkin sudah bisa menyiratkan bagaimana perasaan Salsa saat ini. Melihat Gio datang ke club, minum sampai mabuk dan di sana terdapat Gabriel, perempuan yang telah membuat Salsa marah beberapa waktu lalu dan sekarang dia datang lagi membuat keributan diantara Salsa dan Gio semakin besar. Apakah Gio sedekat itu dengan Gabriel sampai-sampai dia harus menemani Gio di tempat seperti ini? Dengan pakaiannya yang tidak beda jauh dengan wanita-wanita malam yang berada di tempat itu. Salsa pikir Ethan saja, yang begitu dekat dengan Gio tidak tahu jika Gio berada di club, lantas bagaimana bisa Gio mengajak Gabriel untuk pergi bersamanya, apa itu yang Gio maksud pelampiasan? Kini Salsa berada di dalam taxi, secara kebetulan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • SARGIO   SARGIO. 43

    Perubahan selalu ada di setiap kehidupan ntah itu tentang kehidupanmu, harapan, atau pun perasaan. Bahkan alur cerita ini yang gak pernah kalian bayangkan bisa saja terjadi. *** "Kerja yang bener dong!" Diam, semua terdiam dikala Gio melontarkan satu kalimat itu sambil menendang sebuah ember yang berisi air untuk mengepel lantai membuat air tersebut tumpah.Bi Ijah sang asisten rumah tangga yang sudah bekerja hampir puluhan tahun di rumah ini merasa tidak percaya melihat sikap dan kelakuan Gio pada akhir-akhir ini, mengapa dia selalu bersikap semena-mena kepada semua orang padahal dulu dia begitu menghormati semua orang terlebih lagi orang tersebut lebih tua darinya. "Gio!!" teriak Agra saat melihat Gio melewati Bi Ijah begitu saja tan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • SARGIO   SARGIO. 44

    Jangan pernah merasa bersalah atas takdir yang telah ditentukan. Semuanya berawal dari kecemburuan, salah paham, dan tidak ingin mendengarkan. Cukup rumit dalam sebuah hubungan ketika kesalahpahaman terjadi, sama-sama keras kepala dan tidak ingin disalahkan, keegois akan menghancurkan sebuah hubungan dan juga cinta. Kini Salsa sedang merenung di dalam kamarnya menyalahkan diri sendiri tidak membuat semuanya kembali seperti semula, jika saja waktu bisa kembali diputar mungkin malam itu Salsa tidak pergi dan membuat Gio mengejarnya yang berujung Gio kecelakaan. Mungkin ini adalah hukuman untuk Salsa karena bersikap egois, Salsa tidak pernah berpikir ini semua bisa terjadi, padahal baru beberapa hari lalu dia merasa senang bersama G

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • SARGIO   SARGIO. 45

    Terkadang kita terlalu yakin jika dia benar-benar mencintai, tulus dari hati. Tapi kita lupa jika seseorang bisa berpura-pura melakukan itu semua. Suara teriakan para penonton membuat Ethan hampir menutup telinganya. Betapa kagumnya Ethan saat melihat Gio mengendarai motornya dengan sangat apik, sangat keren. Gio berada di urutan paling depan sedangkan yang lainnya tertinggal cukup jauh, sepertinya Gio sudah terbiasa dengan ajang balap seperti ini karena terlihat dari cara dia mengendarai motonya sudah terlihat dengan jelas. Tapi Ethan tidak pernah berpikir jika Gio sering mengikuti balap liar, yang Ethan tau Gio sangat jauh dengan dunia luar yang akan membuat kedua orang tuanya marah, sudah dipastikan jika Ayah dan Bundanya tahu jika dirinya Balapan pasti mereka akan menceramahinya habis-habisan. Sedari tadi Ethan dibuat bingung dengan para penonton yang terus meneriaki nama 'Rio' padahal yang berada

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • SARGIO   SARGIO. 46

    Apa aku salah jika mengharapkan dia kembali padahal nyatanya akulah yang membuatnya pergi. -Salsabila Aurelia DierjaMatahari bersinar begitu terik, cahayanya menyinari lautan yang terlihat begitu indah dan membuat karang-karang indah di bawah sana mampu terlihat jelas oleh mata. Airnya yang begitu jernih membuat siapa pun ingin turun ke bawah sana untuk menyelam menjelajahi dunia bawah laut, seperti halnya Salsa yang kini berada di atas dermaga dengan mata yang menatap takjub keindahan alam yang berada di bawah sana.Garaga mengajaknya ke tempat ini, tempat yang begitu indah dan menenangkan pikiran Salsa, berkat Garaga kini pikiran Salsa menjadi lebih baik.Suara desiran ombak yang menabrak karang-karang yang berdiri kokoh di pinggir pantai itu menjadi irama sekitar yang begitu candu. Memejamkan mata perlahan Salsa mulai hanyut dalam suasana, angin yang sejuk menerpa wajahnya membua

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • SARGIO   SARGIO. 47

    "Jika lelah maka berhenti lah sejenak, manusia tidak dituntut untuk terus berjuang. Ada kalanya kita butuh istirahat, dan jangan kejar seseorang yang tidak mau dikejar, percuma!"---"Oh ini yang ngakunya pacar gue tapi kemaren jalan sama cowo, mana mau-mau aja lagi diajak ke rumahnya. Dibayar berapa lo?" Gio menghampiri Salsa yang baru saja menginjakan kakinya di lantai dua. Menatapnya nyalang, penuh amarah membuat Salsa mundur beberapa langkah saat Gio semakin mendekatinya dan memojokannya sampai pada dinding yang berada di balik tangga."Gi- Gio, kemaren aku cuman pergi sebentar doang kok sama Gar_""Alah! Gue gak nanya! Nggak penting juga gue tau lo dari mana aja sama dia. Asal lo tau," tunjuk Gio tepat pada wajah Salsa, "gue nggak perduli!" tegas Gio."Tapi kenapa kamu marah?" tanya Salsa membera

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-25
  • SARGIO   SARGIO. 48

    Salsa baru saja pulang dari sekolah, kini dia sudah berada di kamarnya dengan kondisi kamar yang begitu berantakan, beberapa benda kini sudah berpindah tempat serta pintu lemari dan laci yang kebuka, ntah apa yang sedang Salsa cari."Nah akhirnya ketemu juga."Salsa membawa kotak berbentuk persegi itu pada meja belajarnya, ia akan membukanya di sana. Kotak tersebut Salsa gunakan untuk menyimpan barang-barang yang menurutnya perlu disimpan di tempat yang aman, dan Salsa menyimpan beberapa hadiah dari Mamahnya di sana.Salsa mengeluarkan seluruh isi kotak tersebut secara bergantian, ternyata ada satu benda yang sempat ia cari-cari sedari kemarin, dan sepertinya Salsa lupa bahwa dia sempat menyimpannya di sana."Astagaa ... ternyata di sini!" Salsa mengambil sebuah gelang yang waktu itu dia beli saat di Bogor. Lebih tepatnya Gio yang membelinya dan memberikannya satu untuk Salsa.Semenj

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • SARGIO   SARGIO. 49

    Salsa termenung dalam duduknya, pulpen yang berada pada tangannya ia ketuk-ketukkan pada meja membuatnya menghasilkan sedikit bunyi yang memecahkan keheningan kelas 12 IPS 1. "Salsa, kamu sudah selesai?" tanya sang guru yang berada di depan sana. Salsa begitu larut dalam pikirannya sampai-sampai dia tidak mendengar ucapan gurunya tadi. Sebenarnya Salsa sedang memikirkan tentang Gio, siapa lagi yang Salsa pikirkan jika bukan Gio? Ntah mengapa walaupun menyiksa Salsa menyukainya, apa lagi Salsa sangat serindukan sosok tersebut yang akhir-akhir ini telah menghilang. Raganya memang ada, tetapi tidak dengan jiwanya. Semenjak kecelakaan waktu itu Gio benar-benar hilang ingatan dan ntah mengapa sifat dan sikapnya pada Salsa yang dulu juga ikut menghilang. "Apa boleh gue ragu kalo dia bukan Gio?" monolog Salsa, tangannya berhenti mengetuk meja dengan penanya kini tangan tersebut beralih untuk menompang pipinya

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30

Bab terbaru

  • SARGIO   SARGIO. 60 (End)

    Cinta yang sesungguhnya adalah mereka yang tak berkata tapi bertindak. Dan bukan melepaskan, tetapi mengikhlaskan.Disaat mata itu mulai terbuka timbul berbagai macam pertanyaan yang muncul dalam benaknya. Ini di mana, sedang apa aku di sini? Kenapa aku bisa ada di tempat ini? Mengapa kepalaku rasanya sangat berat, dan seluruh tubuh ini seperti remuk tak berbentuk bahkan untuk bergerak saja rasanya sakit. Benak seorang gadis malang yang tak pernah ingin berada dalam situasi seperti sekarang.Ingatannya berputar pada kejadian di hari itu, Salsa memejamkan matanya sesaat. Suara klakson kereta api melebihi kerasnya klakson truk maupun bus, yakni berfrekuensi sebesar 400-700 HzV. Anehnya kenapa saat Salsa akan melintasi perlintasan kereta api tersebut, seakan dia tiba-tiba tuli tak mendengar suara apapun, atau mungkin karena Salsa sedang panik waktu itu mengingat Gio yang berlumur darah

  • SARGIO   SARGIO. 59

    Sahabat.Kita memang dipertemukan oleh pendidikan, tapi seiring berjalannya waktu kebersamaan kita menciptakan sebuah kekeluargaan. Apa itu sahabat? Orang pikir sahabat adalah mereka yang selalu bersama kita disaat suka maupun duka, kenyataannya tidak lah seperti itu. Terkadang yang selalu bersama kita pun mempunyai niat lain bukan untuk menjadi sahabat melainkan memanfaatkan. Perlu diketahui jika sahabat yang sebenarnya adalah mereka yang selalu memberi support system, bukan hanya itu mereka juga teman yang baik paling tidak pendengar yang baik. Dia memperhatikan bagaimana hal sehari-hari yang remeh-temeh mempengaruhi kita. Dia tidak bisa membaca pikiran kita tapi dia tahu kapan kita sedang berbahagia, sedih, bersemangat atau cemas. Seperti persahabatan antara Salsa, Gio, dkk. Bahkan disaat Sals

  • SARGIO   SARGIO. 58

    Sesakit apapun fisiknya, hati akan jauh lebih merasakan sakit ketika separuh jiwanya tengah terluka.Ternyata apa yang Ethan ucapkan tadi pada Revan dan Galih hanya omong kosong belaka, dia bilang akan pulang sebentar untuk bersih-bersih ternyata Ethan malah menuju rumah sakit sebelah yang tidak jauh dari rumah sakit tempat Gio dan Salsa dirawat.Sesampainya di parkiran rumah sakit Ethan memarkirkan mobilnya, dengan cepat lelaki itu keluar dari mobil sampai-sampai dia lupa jika sudah meninggalkan ponselnya di dalam mobil. Kaki panjangnya melangkah dengan cepat menyusuri koridor, melewati beberapa ruangan wajahnya terlihat marah tangannya pun mengepal kuat, ntah siapa yang akan Ethan temui sampai membuatnya bersikap aneh seperti itu.Tepat di depan salah satu ruangan Ethan menghentikan langkahnya, menarik nafas panjang lalu kakinya kembali melangkah untuk memasuki ruangan itu. Di dalam sana terdapat seorang

  • SARGIO   SARGIO. 57

    Bukan dunianya yang kejam, tetapi manusianya yang tidak bisa memanusiakan, manusia.Suasana kali ini cukup panas karena perdebatan dua orang yang terpaut usianya cukup jauh, yang satu masih remaja sedangkan satunya lagi sudah berkepala empat. Aksi cekcok itu terjadi karena keduanya yang saling menyalahkan, tepatnya di hadapan Polisi. Mereka sedang diwawancarai oleh pihak kepolisian atas kejahatan yang telah mereka lakukan, terduga kejahatan tersebut sudah direncanakan sejak lama, dan disusun sedemikian rupa."Saudara Dirga, jadi benar jika anda adalah dalang dibalik kejahatan yang diterima oleh keluarga Pak Agra?" tanya Pak Polisi yang berada di hadapan mereka."Benar pak! Semua ini salah dia!" Rio berseru dengan lantang."Tutup mulut kamu Rio!" bentak Dirga. "Dasar anak tidak tahu terima kasih."Ucapan Rio tadi cukup menyulut emosi Dirga, tetapi

  • SARGIO   SARGIO. 56

    Matanya perlahan terbuka, samar-samar ia seperti menangkap bayangan seseorang yang akhir-akhir ini terus berada dalam pikirannya, seakan tidak percaya Gio berusaha menyadarkan dirinya dengan kembali menutup matanya dan membukanya kembali, berulang kali dia melakukannya sampai pada akhirnya Gio benar-benar sadar jika apa yang dilihatnya bukanlah halusinasi semata. Melihat gadisnya tak sadarkan diri di hadapannya dengan posisi yang sama-sama terikat oleh tali. Gio rasa ia sudah gagal melindungi Salsa, amanah dari Juna belum sepenuhnya Gio laksanakan seharusnya Salsa tidak berada di tempat ini. Gio benar-benar khawatir melihat keadaan Salsa sekarang, ntah bagaimana bisa Salsa sampai sini dalam keadaan pingsan pasti terjadi sesuatu padanya. Gio sekarang sangat merasa bersalah karena tidak bisa melindungi Salsa, sekarang malah Salsa yang kena imbasnya, rasanya air mata ingin tumpah melihat orang-orang sekitarnya satu persatu terluka karenanya

  • SARGIO   SARGIO. 55

    Bugh! Satu pukulan tersebut mampu membuat seseorang tersungkur, beberapa pria berbadan besar dengan seragam yang sama-sama serba hitam itu langsung maju bersiap untuk membalas tetapi, langsung dihentikan oleh Dirga yang mengangkat tangannya sambil berusaha bangun dibantu dengan beberapa anak buahnya, dengan sombongnya dia meludah tepat di hadapan Agra. Agra yang sudah tak lagi dapat menahan amarahnya dia kembali maju dan meraih kerah kemeja Dirga, lagi-lagi beberapa anak buah Dirga maju bersiap menghentikan Agra tetapi Dirga melarangnya dan membiarkan Agra. "Hentikan semua ini!" ucap Agra penuh penekanan. Prok! Prok! Prok!... Dirga tertawa sambil berte

  • SARGIO   SARGIO. 54

    Jangankan orang yang baru kita kenal, Bahkan seseorang yang berkata mencintai kita pun dia bisa pergi karena setelah kamu, Masih ada prioritas yang lebih besar yang dia prioritaskan.Sekarang satu rombongan terpisah menjadi dua, mobil Garaga sudah jalan lebih dulu sedangkan mobil Ethan sempat tertinggal karena harus mengisi bahan bakar, begitu juga dengan Galih yang membawa motor, dia selalu membuntuti mobil Ethan. Galih membawa motor sendiri dengan alasan tidak ingin mabuk karena naik mobil, sebenarnya tidak sampai muntah-muntah hanya saja perutnya selalu tidak enak jika terlalu lama di dalam mobil.Kini mobil Ethan melaju dengan sangat lancar melewati jalanan dengan aspal hitam serta udara yang cukup sejuk karena mereka sudah memasuki kawasan bukit, terlihat dari sekitar yang penuh dengan pepohonan dan udara yang berbeda.Sebenarnya jarak yang mereka tempuh masih sangat jauh, Ethan melihatnya

  • SARGIO   SARGIO. 53

    Manusia selalu gegabah memutuskan suatu keputusan ketika emosi menyelimuti.•-•Betapa jahatnya takdir yang membuat rindu ini bergerumuh tanpa henti, tanpa pengobatan akan kehadirannya walau hanya lewat mimpi. ^-^---"Bokap gue punya villa di puncak, tapi villa itu udah kosong sih bisa jadi Bokap gue suru Rio bawa Gio ke tempat itu 'kan?" ucap Garaga setelah sekian lama dia berpikir sambil menunggu Ethan yang tengah melacak lokasi di mana keberadaan Gio."Bisa jadi, kita harus coba cek ke sana," ucap Darren menanggapi."Tapi, villa itu udah kosong sejak 5 tahun yang lalu apa mungkin?" tanya Garaga terselip sedikit rasa ragu dalam benaknya.

  • SARGIO   SARGIO. 52

    Bahagia itu akan datang tepat pada waktunya, semua orang menunggu waktu di mana kebahagiaan itu akan tiba sampai-sampai mereka melupakan sesuatu jika hal sekecil atom pun mampu membuat orang tersenyum.0_0Salsa diam termengu dalam duduknya. Menunduk lesu, matanya menatap ujung sepatu miliknyanya yang terkena sedikit lumpur, beralih pada tali sepatu yang terikat tidak benar. Sudut bibir Salsa sedikit terangkat dikala mengingat kebersamaanya dengan Gio, biasanya jika Gio melihat tali sepatunya yang terikat tidak benar dia akan marah-marah dan terus berbicara.Lalu Gio akan berakhir mengatakan, 'bisa nggak kalo nggak ceroboh? Kayaknya lo idup cuman buat bikin gue repot ya, ini jangan sampe lepas lagi kalo lepas langsung benerin, nanti kalo gak sengaja keijek talinya lo bakal jatuh gue kan gak mau liat lo luka.' Begitulah Gio

DMCA.com Protection Status