Chapter 02 Kehangatan Sebuah Keluarga

Saat mereka tiba di pintu Aula Klan, terlihat sosok pemuda berdiri disana, Xia Mei yang melihat wajah pemuda itu di penuhi keterkejutan, begitu juga dengan dua Tetua di sebelah nya.

"Tian Shen!"

Xia Mei berucap menatap pemuda di depan nya dengan terkejut. Namun, pemuda itu bukannya menjawab perkataan Xia Mei, dirinya justru melangkah masuk kedalam, bahkan tidak menoleh sedikit pun ke arah Xia Mei.

****

Beberapa saat yang Lalu..

Setelah tubuh Tian Shen sempat mengeluarkan cahaya di atas tempat tidur, Tian Shen membuka mata nya secara perlahan,..

"Ugghhhh!! Kepala ku sakit sekali,, dimana ini, bukan kah sebelum nya aku jatuh ke dalam Jurang Kematian? kenapa aku sekarang berada di tempat ini?" Ucap Tian Shen memegang kepala nya sambil melihat sekitar nya.

Tian Shen sangat kebingungan ketika mendapati dirinya berada di sebuah kamar tempat tidur.

"Akhhhhhh!"

Tian Shen berteriak kesakitan, Ia megang kepala nya seperti di tusuk oleh ribuan jarum.

Sebuah gambaran yang tidak ia ketahui perlahan memasuki pikiran nya secara perlahan yang membuat Tian Shen mulai menyadari tentang apa yang terjadi pada dirinya.

"Tian Shen? kita memiliki nama yang sama, aku meminjam tubuh mu sebagai ganti nya aku akan membuat keluarga mu tetap aman, bahkan seekor nyamuk pun tidak akan aku biar kan menyentuh keluarga mu, terutama Ibu mu!" batin Tian Shen sambil mencubit dagu nya..

Jiwa dari pemilik tubuh ini telah mati dan di gantikan Oleh Jiwa Tian Shen yang Mati di dalam Jurang kematian.

"hahaha.. ternyata Langit berpihak kepada ku, di kehidupan ini bukan hanya aku terlahir kembali, tetapi aku memiliki Tubuh Dewa Tertinggi. dengan ada nya Tubuh ini, aku pasti melampaui pencapaian di masa lalu. Bahkan.. hehehehe.... untuk menghadapi Wu Xian sekalipun, sudah sangat cukup!" ucap pelan Tian Shen merentangkan kedua tangan nya sambil tertawa terbahak bahak.

Tubuh Dewa Tertinggi merupakan Salah satu tipe Tubuh Kuno yang ada dalam Legenda, menurut catatan Kuno, hanya Orang orang pilihan yang memiliki Tipe Tubuh Dewa Tertinggi.

Wuuussshhh...!!

Bommm!!

Bommm!!

Bommm!!

Bommm!!

Beberapa saat kemudian, setelah Tian Shen menyerap Energi Spiritual menggunakan Tipe Tubuh Nya, terdengar dentuman lima kali di dalam Tubuh Tian Shen yang menandakan Kultivasi nya meningkat lima Tingkatan.

"Tipe Tubuh Dewa Tertinggi memang sesuai reputasi nya, beberapa saat saja menyerap energi Spiritual, membuatku naik beberapa tingkatan" gumam Tian Shen menghembuskan nafas nya,

"Huh,, Wu Xian.. aku harap kamu mempersiapkan hidup mu dengan baik, karena aku tidak akan lama lagi, merenggut nyawa mu!" lanjut Tian Shen mengepalkan tangan nya, Ia teringat dengan Pengkhianatan Saudara Angkat nya.

Dia kemudian membersihkan pakaian nya, Bangkit dari tempat duduk nya, Lalu Ia berjalan keluar menuju Aula Klan untuk menemui Orang Tua nya.

****

Merasa dirinya di abaikan oleh Tian Shen, Xia Mei dibuat terkejut. pasal nya, Tian Shen yang Ia kenal, Ia selalu melakukan apapun untuk menarik perhatian Xia Mei. Namun, Sekarang Tian Shen, tidak menoleh sedikit pun dimana Xia Mei berada.

"Aneh Sekali, kenapa dia tidak menegurku, kenapa dia terlihat seolah olah tidak mengenalku!" batin Xia Mei sambil melihat Tian Shen melewati dirinya berjalan menuju Aula klan.

"Tian Shen, aku sudah membatalkan pertunangan kita, jadi mulai sekarang, kita tidak punya hubungan apapun!" Ucap Xia Mei yang membuat Tian Shen menghentikan langkah nya.

melihat hal itu, membuat Xia Mei tersenyum simpul, dia yakin kalau Tian Shen sangat terpukul dengan apa yang dia katakan.

"Lalu apa yang membuatmu masih berada di sini? bukankah pintu Aula berada di depan mu, silahkan keluar,, aku tidak peduli dengan Pertunangan itu!" jawab Tian Shen tanpa menoleh sedikit pun, bahkan Ia melangkah pergi setelah mengatakan itu.

Sedangkan Xia Mei yang mendengar perkataan Tian Shen, seketika wajah nya di penuhi keterkejutan, dia hanya membuka mulut lebar lebar dengan membulatkan mata nya tidak percaya.

"Kau...? Lihat saja nanti, kau akan menyesal setelah mengatakan itu kepada ku!" ucap Xia Mei menunjuk punggung Tian Shen yang menjauh dari nya.

Disisi lain, di saat semua orang terdiam dengan maksud kedatangan Xia mei dan Kedua Tetua Klan Xia, Kini mereka di buat terkejut melihat pemuda yang berdiri membungkuk kan tubuh nya di Aula Klan.

"Ayah,, Ibu,, Maafkan aku yang telah membuat kalian berdua khawatir!" ucap Tian Shen kemudian Ia berlutut di hadapan Kedua orang Tua nya yang masih dalam terkejutan nya.

"Shen'er..???"

Nyonya Qian Berlari dimana Tian Shen berlutut, kemudian Ia memeluk putra nya dengan Erat. terlihat Air mata kebahagiaan mengalir membasahi pipi mulus nyonya Qian. sementara patriak Tian, ia tersenyum kecil, lalu perlahan mendekati kedua nya.

"Ibu,, maafkan Shen'er yang membuat Ibu sedih, Shen'er berjanji tidak akan membuat ibu bersedih lagi!" ucap Tian Shen berada di pelukan ibu nya.

"kamu tidak perlu meminta maaf Shen'er, ibu sama sekali tidak menyalahkan mu!" jawab sang ibu sambil melepaskan pelukan nya, lalu memegang pundak sang Putra untuk membantu nya berdiri.

"Shen'er..? Kultivasi mu..?" ucap Nyonya Qian dengan wajah terkejut, dia tidak sengaja merasakan kekuatan yang ada di dalam tubuh Putra nya itu saat memegang pundak Tian Shen.

"hahahaha... Penyempurnaan Qi tingkat 9, Shen'er kamu benar benar putra ku, Tian Yuan!" ucap ayah nya sambil memeriksa kekuatan Tian Shen yang ternyata berada di tahap Penyempurnaan Qi tingkat 9.

RANAH KULTIVASI :

-Penyempurnaan Qi

-Inti Emas ( Golden Core )

-nascent soul ( Jiwa yang Baru Lahir )

-soul formation ( pembentukan Jiwa )

-martial king ( Raja Beladiri )

-martial emperor ( Kaisar Beladiri )

-martial ancestor ( Leluhur Beladiri )

-martial venerable ( Yang Mulia Beladiri )

-nirvana ( Nirwana )

-half saint ( Setengah Suci )

-saint ( Suci )

-immortal ( Abadi )

=[Semua di bagi menjadi sembilan tingkatan, kecuali Half Saint, di bagi menjadi 3, Yaitu Awal, Menengah, dan Puncak]=

"Apa...? Penyempurnaan Qi Tingkat 9,, Bagaimana mungkin?" ucap semua Tetua Klan Tian dengan raut wajah terkejut dan membuka mulut lebar lebar mendengar ucapan patriak mereka.

Mereka semua tidak menyangka, di balik bencana yang menimpa Tuan Muda nya, terdapat keberuntungan. tidak hanya selamat dari kematian, Tian Shen berhasil meningkatkan Kultivasi nya sebanyak lima tingkatan sekaligus.

"Aku hanya beruntung ayah, ini hanya Tahap Penyempurnaan Qi, tidak perlu di besar besar kan!" Ucap Tian Shen dengan menggaruk kepala nya yang tidak gatal kemudian Ia tersenyum.

kemudian, Nyonya Qian menatap putra nya dengan seksama, "Shen'er,, Seharus nya kamu sudah bertemu dengan Xia Mei dalam perjalan ke sini...

perkataan itu di sela oleh Tian Shen, "Ibu tidak perlu khawatir tentang hal itu, aku tidak peduli dengan pertunangan itu. justru aku sangat senang dia membatalkan nya, perjalanan ku masih panjang dan aku tidak mau berhenti sampai di sini!" Ucap Tian Shen memotong ucapan sang Ibu.

Semua orang yang mendengar ucapan Tian Shen terdiam dengan mulut terbuka lebar, mereka sangat terkejut, pasal nya Tian Shen sangat mencintai Xia Mei.

"Hahaha.. Bagus,,, Kamu benar benar memang mewarisi Sifat ayah mu ini...

"Bughhh..!"

Belum sempat Tian Yuan menyelesaikan ucapan nya, tinju mungil namun mematikan dari sang Istri nya langsung mendarat tepat di bagian tengah perut Tian Yuan. hal itu membuat bola mata nya seakan ingin keluar menahan sakit di perut nya.

"Apanya yang mewarisi, dia tidak mirip sama sekali dengan sifat buruk mu di masa lalu!" ucap Nyonya Qian melipatkan tangan di dada nya dengan memalingkan wajah nya ke arah lain.

Sedangkan Tian Shen yang melihat hal itu, Ia menahan tawa, apalagi saat melihat Tian Yuan yang tidak berdaya terhadap istri nya.

"Inikah rasa nya memiliki kedua orang tua, Langit.. kali ini aku berterimakasih kepada mu karena telah memberikan Kehidupan yang aku inginkan sejak dahulu. aku bersumpah akan menjaga mereka dengan Nyawaku!" batin Tian Shen mengepalkan tangan nya dengan penuh Tekad.

Di kehidupan sebelum nya, dia tidak mempunyai kerabat, semua yang dia capai karena kerja keras sendiri, hingga akhir Nya Tian Shen menjadi Seorang Kaisar Di Alam Dewa.

Next..