Cinta dan bodoh itu sebelas duabelas
Padahal sudah di sakiti berkali kali
Tapi tetap mencoba berkali kali lebih keras
~~~
Tin tin
Suara klakson dari mobil di sebelahnya membuat Queen memandang mobil itu, pemilik mobil turun dari mobil dengan menggunakan payung.
"Queen, lo ngapain di sini. Ayok kita pulang," ajak Ken, iya memayungi Queen tapi yang di ajak menggeleng lemah.
"Lo gak perlu bantuin gue Ken. Gue itu pembawa masalah. Nanti lo jadi kebawa masalah kalau dekat dekat sama gue." Ken menggeleng dan langsung membawa Queen kedalam dekapannya.
"Engga Queen, gue itu sahabat lo, dan gue akan selalu ada buat lo."
Queen tambah menangis di dalam pelukan Ken. "Ja-jahat banget gu-gue sama lo ya Ken. Gu-gue malah ngejar orang yang benci sama gue, o-orang yang ga ingin gue ada. Se-sedangkan lo, lo yang se-selalu ada di samping gue, yang selalu ad
Aku rasa semua kenangan itu hanya bisa di kenangTidak dapat di ulangUntuk membuat kenangan baru~~~"Tapi kenapa lo benci banget sama Queen Gal Apa masih karna kejadian kelas 3 itu?" tanya Gerlan penasaran, ia mendekatkan badannya ke arah Galaxy."Iya, dia yang udah buat adek gue sakit. Orang yang gue sayang semuanya ninggalin gue. Dan gue gak mau orang yang gue sayang kayak kalian kembali hilang karna dia. Cuma kalian yang gue punya sekarang. Bahkan orang tua gue meninggal juga karna dia."TukSuara benda jatuh mengalihkan tatapan dua cowok ganteng itu. Queen, berada di ambang pintu dengan tas yang terjatuh ke lantai. Gerlan dan Galaxy langsung berdiri dari duduknya. "Queen? Lo.""Iya gue. Gue dengar semuanya dari awal," ucap Queen, matanya memerah, air matanya sudah berkumpul di pelupuk matanya. Ia maju menghadap Galaxy."Apa maksud l
Kalau aku bisa milihAku ingin kembali ke masa laluDan ingin menghapus semua kenanganYang kita lalui bersama~~~"Yok latihan terakhir sebelum tampil," ucap Galaxy yang datang menghampiri Queen di taman belakang sekolah. Hari ini acara ulang tahun SMA Cakrawala, dan acara akan di mulai pada jam delapan pagi ini.Queen mengangguk. Ia mulai bernyanyi mengikuti nada yang akan ia bawakan untuk lomba."Queen hidung lo," ucap Galaxy melihat hidung Queen yang pastinya mimisan. Queen langsung mengambil tisu dan membersihkan hidungnya, tapi belum sempat Queen membersihkan hidungnya, Galaxy lebih dulu mengambil tisunya dan membersihkan mimisan itu. Queen tersenyum singkat melihat muka Galaxy sedekat ini dengannya."Lo gak usah ikut." Galaxy melihat manik mata Queen. Pandangan mereka terkunci hingga beberapa saat, hingga Galaxy tersadar dan Queen ikut tersadar.
Jangan mengambil keputusan sebelah pihakKarna yang menjalaninya bukan hanya sebelah pihakTapi kedua duanya~~~"Lep-""Oh, jadi karna ini lo suruh gue ke sini?" Itu baru suara Galaxy, ia baru saja datang dengan memegang piala dan hadiah."Engga Gal, dia peluk peluk gue aja sembarangan." Cowok itu lalu melepas pelukannya."Apa sih fungsinya buat drama kaya gini? Supaya gue cemburu?" Galaxy tertawa meremehkan. "Engga Queen.""Buk-""Percuma ngelak Queen. Udah jelas kan? Di depan mata gue loh lo pelukan sama dia. Lo kaya cewek murahan tau gak? Ngejar gue, ngejar Ken, dan sekarang ngejar Arya. Selamat ya Queen, gue bangga sama lo." Galaxy lebih maju lagi."Lo sama aja kaya sampah tau ga? Bahkan lebih rendah dari itu."Galaxy memandang arya dengan tatapan permusuhan. "Dan lo." Dia menunjuk Arya.
Ada kalanya kita bersabar dengan kenyataandan lelah dengan keadaan~~~Seseorang datang menghampiri Queen. Queen melihat orang itu lalu tersenyum. Ia melepas airpodsnya dan berdiri menghadap orang itu."Eh Sahira, ngapain lo kesini?" tanyanya to the point. Orang yang di tanya tersenyum."Mau ngucapin selamat," ujarnya mengulurkan tangan di depan Queen."Buat apa?" tanya Queen bingung. Sahira mengangkat sebelah alisnya. "Kok gak tau sih? Yaudah mungkin lupa." Sahira menyodorkan kertas yang ia pengang."Karna lo udah pacaran sama arya lah, apa lagi. Selamat ya. Soalnya beritanya udah kemana mana," lanjutnya. Kertas itu berisi foto yang sudah tersebar luar di medsos tadi pagi. Persis sama dengan tulisan ‘cewek murahan udah mendapatkan cinta sejatinya'.Queen menahan amarah dengan mengepalkan t
Memang nyata tapi terdengar menyakitkanSangat~~~Queen melangkahkan kakinya tak tentu arah, tanpa tujuan. Melangkah kemanapun kakinya membawa. Matanya sembab, pipinya biru, kepalanya pusing, darah kembali mengalir di hidungnya, ia tak tau harus kemana lagi berjalan.Kakinya tak dapat menopang tubuhnya lagi, ia memilih berhenti lalu duduk di pinggir trotoar jalan. Tiba tiba terlintas di pikirannya ucapan mamanya tadi malam.Queen mengambil hpnya yang berbunyi nyaring memenuhi semua ruangan. tertera nama 'mama❤️' di sana. Dengan senyum yang mengembang, Queen langsung mengangkat panggilan itu."Halo Mama sayaang.""Hai Queen sayang. Apa kabar kamu?""Baik Ma, Mama apa kabar?""Mama baik juga. Mama besok bakalan pulang ya sayang.""Besok pagi Ma?"&nb
Setiap kita pasti akan merasakan yang namanya kehilangan dan di tinggalkan~~~Queen memandang kosong ke gundukan tanah yang ada di depannya, menangis tanpa air mata karena air matanya sudah habis karena menangis seharian. Matanya tak pernah lepas dari gundukan tanah yang masih basah ini. Antara mimpi dan kenyataan, Queen masih belum percaya. Ia menganggap ini semua hanya mimpi di siang bolong.Sangat belum percaya Mama, Papa, dan Adiknya meninggalkannya secepat ini. Dia sendirian, tinggal sendiri, tanpa keluarga yang dulunya selalu menemaninya, selalu menghiburnya, selalu menyayanginya. Tapi itu semua hanya kenangan yang hanya bisa di kenang, tidak dapat kembali di rasakan. Hanya bisa di simpan dalam ingatan tanpa bisa kembali kita ulang.Hanya Queen, Stella, Tasya, Acha, dan Ken yang tersisa, orang-orang sudah pulang ke rumahnya masing masing.Stella mengelus punggung sahabatnya lembut. "Uda
Di saat semua orang memandang kita sebagai sampah dan menghina kitaHanya sahabat yang tetap memandang kita sebagai berlian dan akan selalu meyemangati~~~"Ken, lo ada pacar gak Ken?" tanya Acha yang memakan makanan ringannya."Ngape lo Cha? Mau jadi pacar Ken?" saut Tasya."Lo bilang bilang Regal yang ini lah yang itu lah, nyatanya lo yang kaya gitu." Tasya melempar satu bantal yang ia pegang megenai muka Acha."Kalau Regal bisa, kenapa gue engga?" tanya Acha santai."Anjir banget nih jadi cewek. Mau jadi playgirl lo hah?" ucap Tasya kesal."Loh, kok lo yang kesal sih? Mantan gue kan Regal bukan lo." Tasya diam tak mempedulikan ucapan Acha."Ken lo jomblo gak?" tanya Acha lagi pada Ken."Ngape lo?" tanya Ken balik."Ya mau pdkt
Katanya ikhlasTapi nyatanya belum sanggup untuk melepas~~~Empat orang gadis cantik melangkahkan kaki mereka di SMA Cakrawala. Semua pasang mata tertuju pada mereka. Terutama bagi kaum adam yang matanya tak lepas sedetikpun dari pemandangan ini. Mereka Queen, Acha, Tasya, dan juga Stella. Mulai dari turun mobil hingga sekarang mereka berada di depan ruang Kepala Sekolah, pujian pujian selalu menghampiri."ANJIR CANTIK BENER.""QUEEN BAWA SIAPA TU?""AMBIL SATU BUAT GUE MAU GA YAA DIA.""LO JELEK, MANA MAU MEREKA SAMA LO.""HAI CANTIK, I LOVE YOU.""I LOVE YOU PALA LO, CEWEK LO DI BELAKANG TU BEGO.""SETELANG MENGHILANG SEMINGGU, QUEEN DATANG DENGAN DAYANG DAYANG.""CAKEP CAKEP BENER.""HAI CANTIK, NAMA GUE BAGAS. JADI PACAR GUE MAU GA?""GA
Dia adalah orang yang selalu hadir di saat aku terjatuhDia adalah orang yang selalu mendukung di saat aku butuh sandaranDia adalah orang yang selalu membantu aku untuk kembali bangkit di saat aku sedang terjatuhDia adalah sahabatku~~~"Queen, ada yang nyariin di lorong IPA sebelah," ujar salah satu teman sekelas Queen. Queen meneritkan keningnya bingung."Siapa yang cari gue?" tanya Queen dan orang itu menggeleng tak tau. Queen mengucapak trimakasih dan berjalan ke tempat yang di sebutkan oleh cewek tadi sendiri karna teman temannya sednag ke kantin saat ini. Kaki cewek bermata coklat itu dengan ragu berjalan di lorong IPA yang tumben sekali sedang sepi itu.Lalu salah satu cewek datang membawa bunga mawar berwarna merah dam memerikannya pada Queen. "Aku," ujar cewek tadi lalu pergi dar
Apa gunanya lari dari masalah?Saat kita bersembunyi sebentar lalu keluar dengan masalah yang samaMasalah yang baru juga datang menghampiriItu akan membuat otak bekerja dua kali lebih cepat untuk menyelesaikan dua masalah sekaligus~~~"Ciee Achaaa," goda Alana dengan mencolek lengan Acha yang sedang tersipu malu."Ih apaan sih Alana," ujar Acha membekap mukanya dengan kedua tangan."Langsung tembak aja Ken, gak jaman main bunga sekarang," saut Stella pada Ken yang ada di ujung kelas.Ken baru saja memberikan bunga matahari pada Acha dan memberikannya coklat. Dengan malu Acha menerimanya dan itu sebabnya Alana menggoda Acha."Iya nih Ken, kasihan Acha di gantungin terus," sambung Queen membuat Ken menoleh padanya dengan senyuman. Ken berdiri lalu menarik tangan Acha keluar kelas.Tidak mau ketinggalan informasi, Queen, Alana, Tas
Ucapan itu hanya membutuhkan janjinyaJangan berucap jika tak bisa menepati~~~"WOII ADA ANAK BARUUU, CEWEK.""SUMPAH LO?""IYA SUMPAH.""DIMANA?""ADA TU LAGI DI RUANG GURU.""CANTIK PASTI KAN?""CANTIK BANGET LAH.""GUE TERSINGKIR JADINYA.""GUE MAU LIHAT AH.""Anak baru?" beo Stella melihat teman teman sekelasnya yang heboh di depan kelas. Stella lalu menoleh pada teman teman yang ada di depannya."Siapa?" tanya Tasya pada mereka semua. Mereka mengangkat bahunya acuh tanda tidak tau siapa anak baru itu."CEPAT DUDUK WOI, TU BU SILVI KE SINI SAMA ANAK BARUNYA.""KELAS SINI DIA?""IYAA CEPAT LAH DUDUK.""WAW BERTAMBAH CECAN SINII.""CECA
Kita dekat namun tak terikatKita saling menyayangi tapi tak memilikiKita saling cinta cuma sayang bukan siapa siapaRupanya hidup tak semudah yang di bayangkanTerkadang kita di paksa untuk menjadi dewasaMau tidak mauSiap tidak siapBisa tidak bisaKita harus menerimanyaMaju ke depan adalah pilihan terbaikDan kita harus yakin bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan terbaikJalan yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih baikJalan yang membuat kita bisa memulai semuanya dari awalTanpa bayangan masa lalu yang pahitWalaupun kita tau bahwa bayangan masa lalu yang pahit itu akan selalu adaTidak untuk di kenangDan tidak juga untuk di lupakanHanya saja di jadikan pembelajaran agar tidak terulang kembali
Penyesalan itu memang selalu datang di akhirKalau di awal pendaftaran namanya~~~"Lo telat Gal," jawab Ken mengalihkan pandangannya pada Galaxy. Galaxy menurunkan bahunya, mukanya terlihat kecewa."Telat kenapa?" tanyanya."Queen udah pindah Gal." Seperti kaca yang langsung pecah. Begitu juga hati Galaxy. Jadi selama ini Queen benar benar sudah pindah? Mukanya makin masam karna mendengar ucapan Ken itu."Jadi selama Queen gak ada ini dia pindah? Dari kapan dia pindah? Tapi kenapa?" tanya Galaxy lagi."Apa lo udah ingat sama dia Gal?" tanya Ken balik, Galaxy mengangguk mantap membuat Ken menepuk pundaknya."Queen sakit lagi gal. Dia udah pindah dari sebulan yang lalu malahan. Dia sedang berobat ke luar. Lo doain aja dia cepat sembuh biar dia bisa cepat balik ke sini lagi." Ken melihat muka Galaxy yang tidak semangat itu."K
Ada saatnya ketika dia ada di hadapan kita tak sukaDan saat dia hilang dari pandangan rasanya ingin mencariKarna sesuatu itu akan berharga saat sudah hilang dari hidup kita~~~"Selamat pagi Galaxy," sapa Glad yang baru saja melihat Galaxy turun dari motornya. Mereka tidak pernah berangkat dan pulang sekolah bersama, karna Galaxy tidak mau. Qntah apa yang Galaxy pikirkan, tapi dia mengacuhkan Glad yang menyapanya."Kasihan nek lampir gak di sapa balik." Natan tertawa melihat muka masam Glad. Ia mengikuti Galaxy yang berjalan saja tanpa melihatnya."Selamat pagi ratunya Galaxy,""Selamat pagi juga Galaxynya Queen,""Ini buat kamu. Aku buatin tadi malam. Tapi lihatnya di rumah aja ya.""Siap.""Yok berangkat.""Bahagia gue itu sederhana, cukup denga
Yang aku ingin kan hanya akhir yang bahagiasemoga cerita ini berakhir bahagia~~~"Queen, gue mohon sama lo. Kita pergi sekarang ya. Gue gak mau lo kenapa kenapa lagi." Stella menyatukan kedua tangannya di depan dada seperti orang yang memohon."Glad itu iblis Queen. Dia akan lakukan apapun. Dia juga bisa buat lo mati kalau bisa. Gue gak mau lo kenapa kenapa," lanjutnya.Mereka saat ini sedang berada di rumah sakit. Tadi Stella, Tasya dan Acha langsung berlari ke WC karna Queen tidak juga muncul setalah pelajaran Pak Bayu selesai. Saat merek mau masuk, Glad dan entek enteknya keluar dengan muka senangnya. Ternyata Queen sudah pingsan di WC dengan darah yang keluar dari hidungnya. Glad tidak bisa di biarin begitu aja, nanti dia akan laporkan pada BK. Ini semua juga salah Pak Bayu. Kalau saja Pak Bayu mengizinkan Stella untuk ke WC tadi, pasti tidak akan begini jadinya."Iya Queen, kami
Jangan bilang benci kalau ternyata masih peduli~~~"Galaxy gue mau bicara sama lo." Queen menggapai tangan Galaxy yang sedang berjalan santai sambil memasukkan tangannya di saku celana.Terpaksa Galaxy harus berhenti karena tangannya di tahan oleh Queen. Ia menoleh pada Queen. "Apa?!" bentaknya kesal."Lo sama sekali ga ingat gue?" Pertanyaan itu lagi, setiap hari Queen selalu menanyakan itu padanya. Dan dia sudah bosan mendengarkan pertanyaan itu."Gue udah selalu bilang sama lo, gue gak kenal sama lo apa lagi ingat. Lo ngerti bahasa gue ga sih?!" Galaxy mengepalkan tangannya, jika saja yang ada di hadapannya ini laki laki pasti dia sudah habis di tangan Galaxy. Tapi ini perempuan, Galaxy masih berusaha menahan amarahnya."Gal, gue ini pacar lo Gal, kenapa lo ga ingat sama gue?" Queen menatap manik mata Galaxy dalam, begitu juga dengan Galaxy. Tapi ada sesuatu yang Galax
Dia yang berjuang mempertahankanDan aku yang berjuang menghancurkanDan pejuang sesungguhnya adalah dia~~~"Dari mana aja kalian?" Suara berat dan dingin itu langsung memenuhi pendengaran Queen, Stella, Acha dan Tasya. Mereka langsung menoleh ke sumber suara. Mampus ketahuan."Dari mana?" beo Stella. Queen menelan ludahnya susah payah. Apa yang harus mereka katakan?"Hm dari, dari kelas," jawab Queen dengan sedikit ragu."Kenapa ke kelas? Ekskulnya di ruang musik." Kalian tau kan ketua ekskul musik itu siapa? Ya Halaxy. Dia sedang mengintropeksi keempat cewek yang baru saja datang ini.Halaxy berjalan ke arah pintu. Ia berdiri di depan Queen. Menatap Queen yang sedang menunduk. Ia mengangkat kepala Queen agar menatapnya. "Lihat mata gue," kata Galaxy membuat Queen menjadi takut, mampus lah dia. Kenapa tadi me