Share

bab 32. Pelajaran untuk Rudi

🌹Aku mengatakan cinta padamu bukan agar kamu membalasnya. Tapi agar kamu mengetahui perasaanku. Itu saja.

**

Mendadak kepalanya menjadi pusing dan matanya berkunang-kunang.

Rudi terduduk di bangku panjang depan ICU. Pikirannya sibuk mencari-cari cara untuk mengobati ibu dan kakaknya.

"Ck, pusing sekali. Lebih baik aku pulang dulu. Siapa tahu aku bisa menemukan jalan keluar kalau sudah diskusi dengan Nilam."

**

"Gimana kondisi mama dan mbak Leni, Mas?" tanya Nilam sambil menyajikan teh pada Rudi.

Rudi pun menghela nafas berat lalu menceritakan semua perkataan dokter pada Nilam.

"Astaga, jadi resepsi kita diundur?"

*Tentu saja diundur. Selain karena mama dan mbak Leni yang sakit, aku juga nggak punya biaya untuk mengadakan acara resepsi."

"Tapi kamu ada uang untuk biaya operasi mama kan?"

"Nah, itu juga. Aku pun bingung memikirkannya."

Rudi menoleh sesaat pada Nilam. "Nilam, kamu sekarang sudah sah kan menjadi istriku?"

Nilam mengangguk. "Tentu saja. Walaupun kita hanya nikah siri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status