Share

Surat Yang Terlambat Dibaca

Yudith menarik keluar map besar bertuliskan pengadilan agama, menutup laci tersebut tanpa merapikan terlebih dahulu. Membawa ke luar dari walk in closed dan duduk di tepi ranjangnya dengan satu kaki ia lipat ke atas ranjang sementara satu kaki lainnya menjuntai.

“Ya Tuhan .... dia enggak bohong.” Yudith menutup mulutnya terkejut karena sertifikat yang di sebutkan Rajendra benar ada di sana.

Yudith menghela nafas panjang, setidaknya tidak benar-benar hilang atau tidak sengaja terbuang. Walau bukan salahnya tapi jelas ia juga akan merasa bersalah dengan nominal sebesar itu. Yudith membuka perlahan, nama lengkapnya terpampang di sana sebagai pemilik tunggal, tidak ada nama lain di belakang namanya yang berarti hak mutlak miliknya.

“Ibu ... kenapa sampai mengusulkan memberikan rumah ini sama aku, walau pakai uang anak ibu, tapi ibu tulus sekali sayang sama aku,” lirih Yudith.

Yudith hendak menutup kembali sertif
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status