Kayra bergegas menghampiri jeni yang sedang membereskan buku pelajarannya.
"Jen,bisa kita ngomong sebentar?"ajak kayra datar dan kemudian keluar dari kelas meuju ruang OSIS.
"Gue mau bahas tentang permintaan Lo tadi.
"Jadi gimana?Lo setuju dengan tawaran gue?"tanya jeni setibanya diruang osis.
Kayra menggeleng." Maaf Jen, sepertinya gue nggak bisa terima tawaran Lo,gue nggak mau jadi budak Lo,kalau Lo mau lebih paham dan pintar dari pada gue,Lo sebaiknya ikut bimbingan belajar,kalau mau sukses itu perlu pengorbanan dan modal."
"Jangan sok ceramahin gue,Lo yakin nolak perminta gue?"
Kayra mengangguk mantap."Dua yakin malah!"
"Lo nggak takut gue laporin perbuatan Lo sama Bu Dewi, bayangin deh Kay,bagaimana kalau satu sekolah tahu seorang ketua OSIS bisa melakukan perbuatan yang picik seperti itu,kalau gue sih mending langsung keluar dari sekolah ini!"
"Emang Lo punya bukti kalau gue terlibat?"
"Gue melihat sendiri Kay!"
"Iya mana bukti Lo,Lo ada gambar gue nggak kalau gue ikut komplotan Tian,nggak kan?kalau Lo mau nuduh seseorang seharusnya Lo harus punya bukti yang jelas,bukan hanya omong doang,paham?''
Jeni mendengus kesal.
"Lo tenang aja Jen,gue tahu gue salah,tapi gue akan menpertanggung jawabkan perbuatan gue itu,jadi Lo nggak perlu repot repot buang tenaga Lo untuk ngurusin masalah gue."
Jeni melotot tak percaya. "Emang Lo berani?"
"Kenapa nggak,gue harus belajar bertanggung jawab atas segala kesalahan yang gue lakukan."
Jeni tersenyum sinis . "Semoga berhasil. "Katanya seraya berjalan melewati kayra dan pergi keluar dari ruangan OSIS.
Kayra menghela nafas panjang. Dia sudah tidak mood lagi untuk pergi ke kantin menyusul Dinda dan teman temannya yang lain.Kayra kemudian memeriksa berkas makalah yang harus dia selesaikan dan menyerahkannya langsung kepada kepala sekolah,untuk laporan akhir bulan.
Tanpa sengaja saat hendak keluar dari ruang OSIS kayra berpapasan dengan seorang cowok yang hendak masuk ke ruangan OSIS.
"Lo disini?"tanya nya spontan saking terkejut.
"Kenapa kalau gue disini,gue udah terbiasa keluar masuk ruangan ini!"balas kayra sinis. "Seharusnya gue yang tanya,ngapain Lo disini,Lo kan bukan anggota OSIS?"
Cowok itu menoleh,matanya menyipit. "Itu bukan urusan lo!"sahutnya singkat.
"Kalau Lo nggak ada urusan,mending Lo pergi aja,ruangan ini hanya boleh dimasuki anggota OSIS saja, paham!"kata kayra menegaskan. "Dan gue yakin cowok kayak Lo palingan cuma iseng aja masuk kesini !"
Cowok itu menoleh lagi kearah kayra.
"Maksudnya cowok kayak gue?"tanya terlihat tersinggung.
"Eh maaf salah ngomong, tersinggung ya?"sahut kayra.
"Gue tahu maksud Lo,Lo pasti takut gue berbuat macem macem diruangan ini,secara gue cowok biang onar,malas ikut kegiatan sekolah,tiba tiba masuk kedalam ruangan ini,Lo takut gue berbuat macam macam disini?"sindir cowok itu sambil tersenyum sinis.
Kayra melotot,tanpa sadar bibirnya memberengut.Tiba tiba kedua matanya membesar,dia teringat ada salah satu hal yang harus dia bicarakan kepada cowok yang saat ini berdiri dihadapannya.Dia menoleh ke kanan dan kekiri kemudian menarik tangan cowok itu masuk kedalam ruangan OSIS.
Kayra menatap cowok itu sinis.
"Ngapain lihat lihat gue,baru sadar ya kalau Tian ganteng."ucapnya sok cool yang membuat Kayra ingin muntah mendengar nya.
Ya cowok itu adalah Tian,cowok yang dikenal suka bikin onar disekolah,tapi termasuk anak yang most wanted dikalangan siswa perempuan,karena Tian mempunyai paras wajah yang tampan.
"Berhubung gue ketemu lo disini,gue mau bahas masalah yang kemarin!" Ucap kayra .
Tian terbengong. "Lo sadar nggak,kalau tingkah Lo ini berbahaya,bagaimana kalau ada yang tahu gue sama Lo diruangan ini berdua saja,pasti pikiran mereka macam macam!"ucapnya dengan sikap dingin.
"Jangan pikiran yang aneh aneh!"kayra melotot.
Kayra termangu mendadak kebingungan,tidak tahu harus berbuat apa.Ucapan Tian ada benarnya juga,bagaimana kalau ada yang tahu kalau dirinya sendang berada disini berdua disini dengan Tian, diruangan yang tertutup,apa yang akan mereka pikirkan,kayra menepuk jidatnya kesal.
"Kenapa Lo?"tanya Tian heran melihat tingkah aneh kayra. "Kalau memang ada yang Lo mau bicarakan mending kita keluar saja,biar tidak ada yang salah paham."
Tian berjalan santai melewati kayra dan kemudian keluar dari ruangan OSIS,kayra bagai terkena mantra sihir Tian kakinya melangkah begitu saja mengikuti dibelakang Tian.Kayra mengerjap karena tiba tiba saja Tian menutup pintu ruang OSIS dengan keras.
"Jadi Lo mau bicara apa ?"Tanya Tian sambil melirik jam tangannya."waktu gue nggak banyak."
Kayra melirik sekelilingnya.Beberapa anak berlalu lalang,kedua matanya mencari tempat yang lebih privasi.Tian seperti paham apa yang diinginkan oleh kayra,dia berjalan ketempat yang lebih lapang tapi jauh dari kerumunan,lagi lagi tanpa sadar kayra langsung mengikuti dibelakangnya.
"Lo bisa ngomong sekarang."ucap Tian kepada kayra."sepertinya disini aman,dan tidak ada yang dengar."
"Tentang masalah kemarin!"sahut kayra.
Tian mengangkat alis."iya kenapa,ada masalah?"
"Gue sepertinya mau ngaku sama Bu Dewi!"
Tian melotot."serius?"tanya nya bernada sinis.
Kayra mengangguk mantap.
"Emang Lo udah siap menanggung konsekuensinya."
"Siap,berani berbuat harus berani bertanggung jawab,dan Lo tenang aja gue nggak akan sebut nama teman teman Lo ataupun Lo kok!'
Lagi lagi Tian tersenyum sinis."kalau gue sih nggak masalah,gue sudah biasa dihukum,tapi kalau Lo,Lo kan ketua OSIS,tidak lucu ketua osis dihukum,dan image Lo yang selalu baik itu akan rusak dengan sekejap,Lo nggak takut?''kata Tian. "Dan satu lagi kalau emang Lo sudah terbiasa jujur,kenapa Lo kemarin terima tawaran gue?"
"Hmmm,karena kemarin itu gue lagi kolep,gue nggak suka masak,dan gue nggak tahu lagi bagaimana caranya agar gue juga bisa menyelesaikan tugas nasi tumpeng dari Bu Dewi."
Tian tertawa mendengar penjelasan kayra yang menerutnya itu tidak mungkin. "Lo cewek,kenapa tidak suka masak?"
"Emang Lo pikir,setiap wanita itu harus suka masak!"balas kayra geram."gue udah putus asa banget kemarin,dan akhirnya gue terima tawaran Lo!"
"Dari sini gue bisa menyimpulkan,kalau sebuah nilai itu sangat penting banget buat Lo,dan bagi gue nilai itu biasa saja,karena kesuksesan seseorang tidak bisa dinilai dengan nilai pelajaran sekolah!"
"Jangan ceramah didepan gue."ucap kayra ketus.
"Gue nggak ceramah,gue hanya menyimpulkan!"balas Tian."kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lagi,gue mau pergi,masih banyak urusan."
Setelah berbicara seperti itu Tian berbalik badan kemudian menjauh,kayra memandanginya dengan banyak pertanyaan dikepalanya,terdengar bel tanda waktu istirahat telah selesai.kayra menghela nafas,bergerak menuju kelasnya.
Kayra menghela nafas,kakinya bergerak memasuki kelas.Tanpa sengaja kedua matanya beradu pandang dengan saka yang sudah duduk manis dikursinya.Buru buru kayra mengalihkan pandangannya,sekilas menatap tatapan tajam jeni,kayra mengerjap dan buru buru berjalan cepat menuju kursinya,dalam hatinya kayra sedang menyiapkan rangkain kata saat nanti menghadap dengan Bu Dewi.Setelah jam akhir pelajaran selesai,kayra buru buru keluar dari kelas dan langsung bergegas berlari menuju ruang guru,ini waktu yang tepat untuk menghadap Bu Dewi,karena sebagian guru guru yang lain sudah pulang,perlahan diam diam kayra mengintip keadaan didalam ruang guru yang pintunya terbuka lebar,perasaanya saat ini campur aduk antara takut dan harus berani.Pandangannya langsung tertuju pada sosok Bu Dewi yang masih duduk manis ditempanya sambil memilah milah kertas dihadapannya."Kayra?kenapa berdiri disitu,ayo masuk,kamu mau bertemu dengan siapa?"tanya
Kayra dengan malas melangkahkan kakinya masuk kedalam pintu gerbang sekolah.Degan gontai dia berjalan menuju kelasnya,tak memperdulikan anak lain yang berlarian menuju kelas masing masing,baru saja kayra duduk di kursinya,Bu Dewi dan pak Heru masuk kedalam kelas,kayra menatap sekilas lalu buru buru mengadahkan pandangannya."Selamat pagi semuanya."sapa pak Heru selaku guru kimia."Minta waktunya sebentar ya,Bu Dewi mau membicarakan sesuatu dengan kalian,silahkan bu Dewi,"kata pak Heru mempersilahkan Bu Dewi."Pagi semua!"sapa Bu dewi yang langasung dibalas seluruh kelas hampir bersamaan."Ibu disini meminta waktunya sebentar kepada kalian,untuk membahas masalah karena salah satu teman kalian ada yang berbuat curang telah memesan nasi tumpeng dan tidak membuatnya sendiri,ibu akan membatalkan nilai mereka dan akan melaksanakan ujian ulang membuat nasi tumpeng,tapi jika mereka mau mengakui perbuatan mereka,
"Teman macam apa lo Kay,padahal gue juga cerita sama Lo tentang Tian,tapi nggak tahunya Lo juga komplotan mereka,nggak nyangka ya Lo semunafik itu."kata Dinda menumpahkan kekesalannya.Kayra menarik nafas,mencoba untuk menenangkan diri. "Maaf din?""Gue nggak butuh maaf Lo Kay,gue hanya kecewa sama Lo."ucap dinda dan langsung pergi meninggalkan kayra.Kayra bergegas berlari menuju lapangan sekolah.Disana Tian dan ketiga temannya sudah menunggu,Bu Dewi sambil membawa stop watch menyuruh mereka langsung berlari,kayra melirik Tian memergoki cowok itu melirik kearahnya,kayra tidak tersenyum.Tian yang kesal dengan tingkah kayra langsung memalingkan wajahnya." Lo ngapain sih lari nyamain gue?"protes kayra kepada Tian yang sejak tadi berlari dengan kecepatan sama dengan kayra,padahal dia ketinggalan jauh dengan ketiga temannya."Nemenin Lo!"balas Tian santai.Kedua mata k
Kayra menatap cowok tersebut,ternyata saka.Kayra memang sudah dari tadi melihat saka memberi dukungan terhadapnya dengan gerakan,bukan dengan kata kata."Makasih!"ucap kayra pelan setelah meneguk air mineral itu hampir setengah botol.Alis saka terngkat,kemudian bibirnya mengembang lebar."kamu akrab banget ya sama Tian?""Hah,Tian?nggak juga kok,tu anak emang sok akrab aja sama gue,emang kenapa?"tanya kayra penuh selidik. "Lo sendiri ngapain disini,tumben amat,biasanya kan asik diperpus?""Nungguin kamu?"."Nungguin gue?"tanya kayra sambil menunjuk dirinya sendiri. "Ngapain?"Saka melihat sekelilingnya menoleh kekiri dan kekanan,memastikan daerah sekitarnya aman terkendali. "Aku mau ajak kamu makan!"Uhuk...uhuk....Kayra yang sedang meneguk sisa air mineralnya mendadak kaget kemudian reflek langsung memutahka airnya."Ada angin apa Lo ngajaki
Dengan perasaan dongkol kayra mempercepat langkahnya,karena sepertinya bel masuk kelas akan berbunyi sebentar lagi,dari kejauhan kayra sudah melihat saka melambaikan tangan kearahnya."Aku sudah pesankan bakso buat kamu!""Lo belum makan?"tanya kayra sambil duduk dikursi sebelah saka."Aku nunggu kamu lah,mau minum apa?""Nggak usah,gue air mineral aja."sahut kayra."ayo buruan dimakan nanti keburu bel masuk!"Mereka langsung melahap baksonya sebelum bel masuk berbunyi,tapi di sendok kedua bel masuk telah berbunyi. "Ayo buruan ka,kita habisin nie bakso,mubazir nanti kalau nggak habis."ucap kayra yang dibalas saka dengan anggukan kepala."kita serasa ikut lomba makan bakso ya?"Kayra terkekeh sambil menatap kearah saka yang mukanya Semerah tomat karena kepedasan."wajah Lo lucu banget ka,mirip tomat,Lo ngasih sambelnya kebanyakan tu,ni minum?"kayra menyodorkan segelas air mi
Terbiasa sendiri,tiba tiba ada kamu dan kamu yang membuat hati gundah gulana.Saka melemparkan tubuhnya kekasur empuk dikamar tidurnya,setelah mengganti pakaian seragamnya dengan kaos oblong dan celana pendek warna navy. Sebenarnya hari ini dia berniat untuk melatih kemampuannya untuk bermain piano,tapi sayangnya les piano hari ini terpaksa diliburkan karena pelatihnya ada acara mendadak.Saka hanya berdua saja dengan ibunya yang merupakan single perent,karena saat usianya menginjak dua tahun kedua orang tua Saka bercerai dan hak asuh Saka jatuh ketangan ibunya,sementara papanya sekarang sudah menikah lagi dan sekarang tinggal di Bristol salah satu kota cantik di Inggris dan kota Bristol juga pernah menjadi salah satu pelabuhan terpenting di Inggris.Semenjak itu saja tidak pernah bertemu dengan papanya lagi,pernah papanya meminta untuk saka berkunjung ke sana dan bersekolah disana namun saka menolak,dia lebih memilih tinggal dan menemani ibu n
Pikiran saka saat ini campur aduk,apa yang sebenarnya ingin ibunya katakan,ada apa dengan papanya."Papa kenapa?"tanya saka tak sabar.Ibunya menghela nafas panjang."papamu nggak ada,saka."Saka masih bingung,apa yang dimaksud ibu nya bahwa papanya tidak ada. "Maksud ibu apa,papa memang nggak ada disini kan Bu?"Ibu saka terlihat tidak berdaya ,bingung bagaimana cara menjelaskan kepada putra semata wayangnya tentang keadaan mantan suaminya saat ini."Tadi setelah melakukan operasi ibu menerima telefon dari saudara papamu di Bristol,katanya papamu sakit keras disana,setelah seminggu dirawat dirumah sakit,Allah lebih sayang papamu sayang."Jantung saka seolah berhenti mendadak mendengar cerita ibu nya,pelupuk matanya memanas,bagaimana mungkin papanya sakit keras tapi tidak ada yang memberi tahu mereka,tapi kenapa saat papanya meninggal,baru mereka memberi tahu,saudara macam apa
Tak akan aku biarkan orang mengetahui jati diriku selain kamu...ya hanya kamu!Setelah selesai latihan main futsal,Tian segera buru buru pulang kerumah,karena dia lupa ada tugas rumah yang harus dia kerjakan secepatnya,beruntung sekali digerbang sekolah dia bertemu dengan feri."Fer!" Teriak Tian keras belari mendekat kearah sahabatnya itu."Anterin gue bentar ya,gue lupa hari ini harus ke rumah sakit?"tambah Tian."Kok Lo baru kerumah sakit?pasti keasikan main futsal sampai lupa waktu,gimana sih Lo bro?"sahut Feri setengah melotot kepada Tian. "Ayo buruan naik!"Tanpa membuang waktu lagi Tian langsung melompat keboncengan belakang motor feri."Pegangan,gue bakal ngebut ni supaya Lo cepat sampai rumah?''.Feri segera menyalakan mesin motornya,lalu melewati jalan perumahan Tian yang tidak jauh dari sekolah mungkin jaraknya sekitar 500 meteran."Buruan turun,salam buat nyokap Lo ya!"
Hari Minggu yang biasanya dihabiskan kayra untuk istrahat terpaksa hari ini dia harus berangkat kesekolah karena ada tugas OSIS yang belum dia selesaikan.Setibanya dia disekoah kayra melihat ada anak voli,karate dan futsal yang sedang latihan.Kayra bergegas menuju ruang OSIS karena ada tugas yang belum dia selesai kan,tapi setelah tiba disana ternyata ruang OSIS terkunci dan biasanya yang pegang kunci OSIS adalah pak Doni guru olahraga."Kok dikunci,percuma dong gue kamari?"keluh kayra dan langsung balik badan meninggalkan ruang OSIS,ini salah kayra juga sih,seharusnya kayra konfirmasi dulu ke pak Doni kalau hari Minggu ini dia mau pakai ruang OSIS untuk mengerjakan tugas.Kayra memutuskan dia tidak langsung pulang,dia melihat anak ektra tataboga juga lagi ada kegiatan hari libur ini,karena penasaran kayra berjalan mendakati aula tari untuk melihat nya,ternyata benar seperti nya mereka lagi membuat roti baunya harum sampai depa
Hari ini Tian berangkat sangat pagi sekali menuju sekolah,dia sengaja berangkat pagi berjalan kaki dari rumah karena memang jarak rumah Tian dari sekolah tidak terlalu jauh,dengan berjalan santai sambil menyanyikan lagu Tian tampak ceria pagi hari ini,karena semalaman dia sudah mempersiapkan dirinya untuk ulangan kimia hari ini.Kedua mata Tian melotot lebar setibanya diambang pintu ruang kelasnya,ternyata si tiang listrik sudah duduk manis dibangkunya sambil asik membaca sebuah buku."Gue kira ,gue yang pertama,ternyata ni anak udah ada disini, berangkat dari subuh mungkin dia."pikir tian."kayra juga udah ada dikelas?apa mereka janjian?"Tian langsung saja menerobos masuk kedalam kelasnya,dan duduk manis dibangku pojok nomer dua dari belakang.Semua anak dibuat kaget oleh perubahan Tian akhir akhir ini,buktinya saat ulangan kimia hari ini dia selesai yang pertama biasanya saka lah yang selesai pertama kali,tapi kal
Hari ini sepulang sekolah kayra bersiap untuk melakukan demo masak membuat nasi tumpeng bersama saka.Pukul 13.00 nanti dia sudah harus berada didalam aula tari.Kayra bergegas menuju aula tari setelah selesai memberikan proposal kepada kepala sekolah. "Semoga aja ,acaranya belum dimulai."Setibanya di aula tari,ruangan itu sudah dipenuhi banyak murid,rata rata yang ikut kebanyakan murid perempuan,bahkan sebagian sudah ada yang menggunakan pakaian ala ala chef terkenal seperti ditelevisi."Aku kira kamu nggak bakal datang Kay?"pertanyaan itu membuat Kayra menoleh kebelakang yang ternyata saka." Aku tungguin kamu dari tadi!''"Maaf,aku tadi harus laporan dulu ke kepala sekolah!""Ayo kita tempati tempat kita kay,sebentar lagi demo masaknya akan segera dimulai."ajak saka dan kemudian masuk kedalam aula tari.Kayra langsung menggunakan celemek yang sudah disediakan oleh panitia,begitupun dengan sa
Kayra menatap saka,setelah diamati lebih dalam ternyata saka tidak mempunyai teman dekat sama sekali dikelas,beda dengan Tian yang anaknya cenderung pecicilan dan gampang akrab dengan orang.Karena Dinda masih ngambek dan tidak mau berbicara dengan dirinya,terpaksa kayra hari ini kakantin seorang diri."Kay nggak kekantin?"tanya saka yang tiba tiba sudah berdiri disampingnya ."Hah,apa?"kayra balik nanya."Nggak kekanntin?"saka mengulangi lagi pertanyaan lagi."kenapa sih kok bengong ?""Eng..nggak papa kok,kenapa tumben ngajak gue kakantin?apa gue mau ditraktir lagi,jangan deh nggak usah,gue nggak enak tiap hari ditraktir sama Lo."tanya kayra menggoda saka,cowok itu hanya menyipitkan kedua matanya."Gue juga mau dong ditraktir tiang listrik!"tiba tiba saja Tian sudah berdiri dibelakang saka sambil menepuk pundaknya."gue juga ikut ya?""Apa tadi?tiang listrik?panggil orang yang bener
Sebenarnya kayra senang,kalau om gantengnya itu pulang,tapi sifat usil dan jail om nya itu yang membuat Kayra kesal .Kayra Sebenarnya memanggil Bagas dengan panggilan "om",karena Bagas adalau adik dari mamanya,berhubung menurut bagas dia masih muda pakai banget dan didukung dengan wajahnya yang super ganteng dia malu kalau keponakan kesayangannya itu memanggil dirinya dengan panggilan "om" ."Lo benaran udah punya pacar?"tanya Bagas antusias."Siapa yang pacaran sih mas?"sergah kayra sambil melotot kearah bagas."Yakin?"Bagas memastikan."gue bilangin mama Lo!""Apaan sih,kepo deh!""Pasti anak yang ketemu Lo,waktu beli nasi Padang kemarin?"Kayra reflek langsung menoleh."Diam jangan bertanya lagi."kayra memberi isyarat agar Bagas menutup mulutnya agar tidak bertanya lagi.Bagas langsung mencubit gemas pipi cuby kayra,yang dibalas kayra dengan memberengutkan bibirnya
Sebenarnya kayra senang,kalau om gantengnya itu pulang,tapi sifat usil dan jail om nya itu yang membuat Kayra kesal .Kayra Sebenarnya memanggil Bagas dengan panggilan "om",karena Bagas adalau adik dari mamanya,berhubung menurut bagas dia masih muda pakai banget dan didukung dengan wajahnya yang super ganteng dia malu kalau keponakan kesayangannya itu memanggil dirinya dengan panggilan "om" ."Lo benaran udah punya pacar?"tanya Bagas antusias."Siapa yang pacaran sih mas?"sergah kayra sambil melotot kearah bagas."Yakin?"Bagas memastikan."gue bilangin mama Lo!""Apaan sih,kepo deh!""Pasti anak yang ketemu Lo waktu beli nasi Padang kemarin?"Kayra reflek langsung menoleh."Diam jangan bertanya lagi."kayra memberi isyarat agar Bagas menutup mulutnya agar tidak bertanya lagi.Bagas langsung mencubit gemas pipi cuby kayra,yang dibalas kayra dengan memberengutkan bibirnya
"Ma,papa beneran dinas keluar kota atau cuma menghindari kita?"tanya Tian saat dia sedang berdua dengan mamanya diruang tamu."sepertinya papa sudah tidak peduli lagi sama kita ma?"Mama mengusap rambut putra kesayangannya itu,lalu tersenyum. "Sabar ya,mungkin papa kamu butuh waktu.""Butuh waktu?emang papa butuh waktu berapa lama lagi ma?apa waktu tujuh tahun lebih masih belum cukup buat papa,bersikap menyebalkan seperti ini,mama terlalu sabar menghadapi papa!"Hampir tujuh tahun lebih papanya bersikap menyebalkan seperti ini,jarang dirumah,sering dinas keluar kota,bukan dua atau tiga hari saja,papanya kadang sampai berbulan bulan melakukan tugas bisnis.semenjak gendis lahir papa jarang banget ada dirumah,bahkan dia tidak pernah menyentuh ataupun mengendong gendis."Apa karena mama melahirkan gendis,emang salah ya ma kalau gendis lahir,itu juga bukan kemauan gendis ma,itu sudah ketentuan yang maha kuasa,kalau papa m
Tak akan aku biarkan orang mengetahui jati diriku selain kamu...ya hanya kamu!Setelah selesai latihan main futsal,Tian segera buru buru pulang kerumah,karena dia lupa ada tugas rumah yang harus dia kerjakan secepatnya,beruntung sekali digerbang sekolah dia bertemu dengan feri."Fer!" Teriak Tian keras belari mendekat kearah sahabatnya itu."Anterin gue bentar ya,gue lupa hari ini harus ke rumah sakit?"tambah Tian."Kok Lo baru kerumah sakit?pasti keasikan main futsal sampai lupa waktu,gimana sih Lo bro?"sahut Feri setengah melotot kepada Tian. "Ayo buruan naik!"Tanpa membuang waktu lagi Tian langsung melompat keboncengan belakang motor feri."Pegangan,gue bakal ngebut ni supaya Lo cepat sampai rumah?''.Feri segera menyalakan mesin motornya,lalu melewati jalan perumahan Tian yang tidak jauh dari sekolah mungkin jaraknya sekitar 500 meteran."Buruan turun,salam buat nyokap Lo ya!"
Pikiran saka saat ini campur aduk,apa yang sebenarnya ingin ibunya katakan,ada apa dengan papanya."Papa kenapa?"tanya saka tak sabar.Ibunya menghela nafas panjang."papamu nggak ada,saka."Saka masih bingung,apa yang dimaksud ibu nya bahwa papanya tidak ada. "Maksud ibu apa,papa memang nggak ada disini kan Bu?"Ibu saka terlihat tidak berdaya ,bingung bagaimana cara menjelaskan kepada putra semata wayangnya tentang keadaan mantan suaminya saat ini."Tadi setelah melakukan operasi ibu menerima telefon dari saudara papamu di Bristol,katanya papamu sakit keras disana,setelah seminggu dirawat dirumah sakit,Allah lebih sayang papamu sayang."Jantung saka seolah berhenti mendadak mendengar cerita ibu nya,pelupuk matanya memanas,bagaimana mungkin papanya sakit keras tapi tidak ada yang memberi tahu mereka,tapi kenapa saat papanya meninggal,baru mereka memberi tahu,saudara macam apa