Pukul sembilan pagi, ratu Theodore mengumumkan susunan parlemen yang baru setelah mengadakan rapat selama tiga hari penuh.
Dari lima belas menteri, lima di antaranya adalah wanita. Loreta menjadi penasehat utama kerajaan dan Kate menjadi menteri pertahanan yang akan membawahi semua anggota polisi dan tentara.
Sementara itu, Anne mendapat posisi sebagai menteri luar negeri. Koneksi ayah Anne yang bagus, bisa memperlancar hubungan dengan negara lain dan Theodore memilih orang yang tepat untuk itu.
Polin mendapat tempat sebagai menteri pemberdayaan wanita dan pelayanan masyarakat, sementara Markus, kakak sulung Anne, menjadi Jaksa Agung tertinggi.
Fabrice menggantikan Markus sebagai kepala imigrasi.
Semua mendapat porsi dan bagian yang tepat juga adil.
Swan masih menelusuri nama yang ada di layar kaca televisi, namun tidak menemukan nama ayahnya.
“Tidak ada nama Hector Barnes Reinard,” gumam Swan dengan kecewa.
Lexia b
Lexia membangunkan Swan dan gadis itu terbangun dengan tergagap.“Bangun, Swan!” seru Lexia dengan suara keras.Tubuhnya masih terasa lelah karena baru terlelap setelah berkemas untuk rencana kepulangan mereka siang nanti.“Ini masih gelap dan baru jam tiga pagi!” protes Swan sembari menyibak selimutnya.“Ayahmu mengadakan kudeta, Swan!” pekik Lexia dengan kalut.Swan hampir tersandung sandalnya sendiri.“Apa?!”Swan mengejar Lexia yang sedang mengangkat koper ke atas mobil.“Cepat ganti baju dan kita harus kembali ke Barner secepat mungkin!”“O-ok!”Dengan kalang kabut, keduanya membereskan semua dan berangkat dengan buru-buru. Tidak sempat berpamitan atau mengirim kabar pada Susan dan Hary. Situasinya sangat mencekam.Rose menelepon Lexia dan mengabarkan jika Hector menyerang istana dan hampir mencelakakan bibinya, ratu Theodore.
Segalanya menjadi berubah untuk Swan. Dirinya tidak menyangka akan hidup dalam jadwal tersusun rapi yang telah Loreta canangkan untuknya.Anne, ibunya, memang mendampingi selama Loreta menjelaskan dan membimbingnya. Tapi Swan tidak bisa terus menerus meminta ibunya untuk berada di sampingnya. Anne memiliki pekerjaan dan tanggung jawab sendiri saat ini.Swan akhirnya mengandalkan Lexia untuk menemani dirinya.“Ini tidak cocok untukku, Lex.” Swan melepas blazer dan menghela napa dengan dengusan kesal.“Lelah?”“Melelahkan teramat sangat! Ini jauh lebih buruk dari berkebun dan tidak menyenangkan sama sekali!”Lexia tersenyum dan menarik tangan Swan untuk duduk bersamanya di sofa.“Aku menolak untuk hidup terkungkung di balik tembok kastil mawar, tapi sekarang terperangkap dalam situasi yang sama!”“Hei! Berhenti bicara dan lihat ini!”Swan mengalah dan menuruti per
Sebuah limosin hitam meluncur memasuki lobi restoran termahal di kota Barner. Seorang petugas parkir valet menyapa dengan ramah dan membuka pintu untuk mereka.Moses keluar, kemudian berjalan dengan tegap ke pintu samping dan mengulurkan tangan pada Lexia. Wanita itu menyambut dengan senyum tersipu.Penampilan Lexia malam itu sungguh mempesona.Dengan rambut pendek, Lexia justru sangat pas dengan gaun berwarna merah tua itu. Gaun dengan punggung terbuka ketat setinggi lutut, membalut tubuh Lexia dengan sempurna. Tubuhnya yang ramping dan fit tampak mempesona dan seksi.Moses menggandeng Lexia dengan bangga. Gadis yang selama ini menjadi pujaan hati, berhasil Moses dapatkan tanpa harus bersembunyi lagi. Sapaan ramah pelayan restoran yang mengantar mereka ke meja yang teah dipesan tampak kagum akan kedua tamunya.Sepasang tamu yang sangat ideal dan pas. Moses adalah salah satu dari beberapa pria tampan yang menjadi rebutan di kota Barner. Selama ini,
Berita pertunangan Moses dan Lexia menggemparkan keluarga mereka. Sahabat dan rekan Anne tampak turut gembira karena tidak menyangka jika pilot kerajaan yang terkenal dengan prestasinya memilih seseorang yang berasal dari rakyat jelata.Anne yang paling tampak bahagia di antara semuanya. Wanita itu terlihat tidak menyembunyikan bagaimana dirinya begitu bangga ketika memperkenalkan Lexia pada teman dan rekannya.Emily menarik tangan Anne ketika mereka sedang mengadakan pesta pertunangan yang hanya dihadiri oleh keluarga dan teman dekat saja.“Kau tidak memberitahu Hector?” tanya Emily dengan wajah menyelidik.Anne meneguk sampanye dan menggelengkan kepala.“Mengunjungi penjara bukan hal yang aku sukai, Em. Moses yang akan memberitahu ayahnya sendiri,” sahut Anne tanpa beban.“Kau tidak bisa begitu, Anne! Kalian belum bercerai dan Hector masih suamimu!”“Oh, kau bicara sebagai wanita yang memili
Swan masih mencoba mengatasi debaran hatinya yang kian tidak menentu.Dusk berdiri dengan wujud yang sama seperti Swan melihat terakhir kali. Dia tetap tampan dan menarik meskipun di bawah lampu yang remang-remang. Tidak ada yang berubah, kecuali cara berpakaian yang jauh lebih rapi, dan itu membuat Swan makin sulit menentukan sikap.“Aku sudah kembali dari beberapa hari lalu,” sahut Swan dengan pelan.Ada kebimbangan yang tersirat dari matanya.“Aku mencarimu, tapi kau sepertinya tidak ingin menemuiku.”Dusk langsung mengajukan pernyataan yang membuat Swan tidak lagi bisa menahan gejolak hatinya.Dia masih mencintai Swan dengan kadar yang sama.“Kupikir aku belum mendengar permintaan maaf darimu secara langsung. Jadi, buat apa aku menemuimu?” Suara Swan terdengar ketus dan jengkel.Dusk tersenyum tipis dan akhirnya melangkah ke arahnya. Pria itu duduk dengan pelan di samping Swan.&ld
“Aku menemuinya, Lex.”Swan merebahkan tubuhnya di sofa sementara Lexia meletakkan dokumen yang harus dipelajari hari itu.“Dusk?” tanya Lexia.Swan mengangguk sementara meluruskan kaki. Kamar itu terasa dingin dan Lexia menaikkan suhu pemanas ruangan.“Apa yang kalian bicarakan? Kau tahu dengan posisimu saat ini, memilih pasangan bukan hanya keputusan sepihak saja bukan? Dusk akan diinvestigasi oleh pihak kerajaan. Latar belakangnya akan dikulik dengan seksama, pendidikan juga menjadi pertimbangan termasuk sejarah hidup Dusk. Setiap hal yang pernah dia lakukan.”Dengan cemas Swan menelan cairan di mulutnya.“Apakah aku harus khawatir? Dusk hanya berandalan yang mungkin catatan kriminalitasnya tidak begitu mencekam, bukan?”“Berandalan kecil maksudmu? Ayolah, Swan! Kau mungkin tidak tahu, tapi aku paham siapa dia!”Mendadak Swan bangkit dan menatap Lexia dengan menyeli
Semua sudah berkumpul dan ratu mereka memimpin pertemuan tersebut. Jajaran para menteri yang baru duduk dengan konsentrasi penuh mendengarkan arahan ratu mereka sebelum mengajukan rencana kerja selama periode pertama jabatan mereka.Ternyata masalah yang sekarang jadi pembahasan ratu mereka adalah bagaiman mengatasi beberapa hal yang menyangkut kudeta yang baru saja dilakukan oleh Hector Barnes Reinard.Setelah menyampaikan dengan terperinci, masing-masing diberi arahan untuk mengambil tindakan pengamanan.Selain itu, Theodore juga mengatakan dengan jelas bagaimana beberapa bekas menteri akan mendapat panggilan terkait kejahatan yang telah mereka lakukan secara tersembunyi.Berhubung posisi kepala penyelidikan khusus kerajaan masih kosong karena Jack Newton dicopot dengan tidak hormat.“Penyelidikan akan berada dalam pengawasan langsung oleh Railey Paxon sebagai kepala polisi tertinggi. Dan detektif yang akan menangani akan dipilih langsung o
Lexia masih ragu saat Swan mengutarakan tentang niatnya untuk mengunjungi ayahnya yang saat ini ada di penjara.“Kenapa, Lexi? Kau tidak melarangku untuk mengunjungi ayahku sendiri, bukan?” tanya Swan dengan wajah mulai kesal.“Mengunjungi Hector saat ini mungkin akan mengundang kontroversi di masyarakat yang mendukungmu, Swan. Dia terbukti telah melakukan kudeta dan memakan korban yang tidak sedikit!”“Tapi itu semua bukan hanya andil papa saja! Merson, Weston dan Newton juga terlibat!”“Kata siapa? Moses? Ada bukti yang bisa menjerat mereka? Tidak! Mereka hanya dicopot dari jabatan dengan tidak hormat dan masih dalam penyelidikan! Sidang pun ditunda, karena buktinya tidak cukup kuat!”Swan menghela napas jengkel dan mulai kehilangan kesabaran.“Aku akan bicara dengan Moses.” Swan meninggalkan Lexia dan segera meminta pada Kate, pengawal khusus kerajaan, untuk mendampinginya.