Beranda / Romansa / Romeo for Princess Swan / Feels Like a Thousand Roses 1

Share

Feels Like a Thousand Roses 1

Penulis: Theresia Rini S
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-12 23:25:43

Papan selamat datang itu bertuliskan; SELAMAT DATANG DI DESA VERNE.

“Kita akan menetap di sini?” tanya Swan dengan takjub.

Lexia tersenyum dan mengangguk.

Hamparan ladang jagung dan gandum menjadi pemandangan indah yang menyambut mereka. seperti kembali ke zaman dahulu, mereka bahkan menemukan orang yang memakai gerobak untuk membawa hasil panen.

Sore baru saja merangkak. Lexia dan Swan memutuskan untuk tinggal di desa tersebut karena lokasinya cukup jauh dan bukan pusat perkotaan yang mudah dijangkau.

Tempat sempurna untuk pelarian. Ketika tiba di pusat desa, mereka menemukan satu-satunya losmen yang menyediakan kamar untuk mereka menginap sementara.

Semua penghuni desa yang mereka temui sangat ramah dan bersahabat. Bagi Swan dan Lexia yang merupakan orang asli negara Northery, terlalu mudah mengenali bahwa sebagian dari mereka bukanlah penduduk asli. Mungkin imigran yang sudah lama menetap dan mendapatkan hak warga negara dari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Romeo for Princess Swan   Feels Like a Thousand Roses 2

    Tidak seharusnya jalan yang akan mereka tempuh menjadi sulit dan tidak bisa dihadapi dengan tegar. Setelah menempuh perjalanan dalam pelarian, Swan dan Lexia kini harus mulai berjuang untuk hidup dari nol.Setiap uang yang mereka punya digunakan sebijak mungkin untuk berhemat.“Kasur dan tempat tidur baru sangat mahal. Kita bisa mendatangi toko yang menjual barang bekas dan membeli dari sana. Siapa tahu? Ada perkakas lain yang bisa kita dapatkan?” saran Swan.Lexia mencatat dan menyetujuinya.“Kau benar, aku lihat ada toko garage sale di deretan toko roti,” imbuh Lexia. “Bagaimana dengan bibit tanaman? Kita memiliki tanah yang bisa kita olah dengan baik. tidak luas, hanya kurang lebih sekitar tujuh ratus meter, tapi kurasa cukup untuk menanam sayuran.”“Kita utamakan menanam sayur dan umbi saja, Lex. Jika memilih gandum, akan lebih sulit karena kita harus membajak tanah lebih dulu,” ucap Swan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-12
  • Romeo for Princess Swan   Everyone Try to Survive

    Swan mulai menjalani kehidupan sebagai petani dan menyukai semua hal yang ia jalani saat ini. Menolong dengan bekal sebagai putri Reinard yang banyak membaca mengenai cara bercocok tanam yang tepat pada beberapa tetangga mereka.Meskipun demikian, permulaan tidaklah pernah mudah bagi siapa pun.Rasa lelah yang mereka rasakan di tubuh, mungkin akan menjadi pengingat yang manis akan kerja keras. Akan tetapi apa yang mereka hadapi sekarang ini, benar-benar membutuhkan komitmen yang tinggi. Bagaimana tidak? Bangun sebelum matahari terbit dan selesai setelah matahari terbenam.Keduanya harus bekerja keras untuk mengupayakan tanaman di kebun mereka bisa berhasil.Lexia membalikkan kentang yang di panggang di atas bara api perapian mereka.Swan menunggu dengan sabar. Bahkan menikmati kentang dan sepotong kecil daging asap keras saja merupakan suatu hal yang mewah.Makan menjadi penghematan dan tidak membuang uang hanya untuk menikmati

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • Romeo for Princess Swan   She Can't Replace Her

    Siang itu Rose masih terbaring di kasur Losmen, sementara Dusk merawatnya.Luka bekas jahitan harus selalu diganti dan dengan sukarela, pria itu mengganti perban. Rose melihat jika Dusk sesungguhnya adalah pria baik yang memakai kedok menjadi lelaki brengsek.Tidak ada lagi sikap ketus dan arogan. Meski Dusk juga tidak banyak bicara.“Kate sudah mengirim seseorang untuk membereskan barang-barang kita di penginapan Barner. Dia setuju untuk sementara waktu kita tidak muncul lebih dulu. Jika Weston melihat luka di perutmu, maka kecurigaan itu akan mencuat,” tutur Dusk dengan pelan.“Apakah dokumen yang kita dapatkan dari rumah Weston masih aman?” tanya Rose khawatir.Dusk mengangguk seraya membereskan perban, alkohol dan semua alat-alat untuk membersihkan luka Rose.“Aku sudah mengirimkan pada Kate dan Loreta. Mungkin mereka sudah menerimanya.” Dusk kemudian mencuci tangan di kamar mandi.“Sebent

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • Romeo for Princess Swan   Suck It, Good or Bad!

    Ada tiga peraturan yang menjadi prinsip hidup Dusk selama ini. Jatuh cinta hanya sekali, menikah hanya sekali dan tidak akan menjadi penjilat untuk siapa pun.Hingga detik ini, cintanya pada Swan tidak tergoyahkan. Semakin lama ia menjauh dan tidak bertemu dengan Swan, perasaan ini belum berubah sedikit pun.Setelah Rose sembuh dan kondisi lebih baik dari sebelumnya, Polin mengabari keduanya untuk kembali ke markas mereka. begitu Rose ia serahkan pada Polin, Dusk pergi dengan buru-buru.“Ia mencari Swan dan Lexia.” Rose mengatakan dengan mata redup.Polin menghela napas panjang lalu memintanya untuk beristirahat.“Keluargamu akan menjemput sebentar lagi,” ucap Polin tidak berusaha menanggapi kalimat kecewa sahabatnya.Rose hanya duduk bergeming di sofa dengan mata menatap lurus ke depan. Perhatian Dusk untuknya sudah berakhir, haruskah ia kecewa? Ia berharap semua itu tetap untuknya. Rose menikmati kelembutan Dusk sew

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-15
  • Romeo for Princess Swan   Bitterness

    Pemakaman itu tampak gersang tanpa bunga yang ditaburkan di atas tanah merah. Nisan itu hanya bertuliskan satu nama tanpa tambahan nama keluarga. NERO.Mungkin inilah nasibnya nanti. Mati kesepian dan tidak akan ada satu pun kerabat atau orang yang mengunjunginya. Pemakaman untuk para imigran memang terkenal sebagai kuburan yang paling hina.Tempat tersebut hanya diperuntukkan bagi mereka yang tidak terdaftar sebagai warga resmi Northery atau penjahat tanpa identitas dan keluarga.Betapa kelas social di negara ini sangat jelas terlihat kesenjangannya. Dusk sebetulnya ingin mundur dari kiprah politiknya selama ini. Membantu Polin dan Loreta membuatnya jauh dan Swan terlepas dari rengkuhannya.Namun saat melihat kenyataan pahit yang ada di hadapannya sekarang, Dusk mulai berpikir kembali. Dia akan mati dengan kehormatan keluarga yang akan ia bentuk nantinya. Nama keluarganya memang tidak sudi ia pakai sebagai nama yang akan terukir di batu nisannya, t

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-15
  • Romeo for Princess Swan   Revenge for the Pain

    Berita mengenai Dusk yang akan menumbangkan Crane demi membalas dendam atas kematian Nero, akhirnya terdengar oleh Loreta. Menteri wanita itu segera mengunjungi Polin yang baru saja mengabarinya.“Kau yakin akan berita itu, Polin?” tanya Loreta dengan terkesima.Polin yang tidak menyangka Loreta akan menemuinya mengiyakan dengan tegas.“Jika semudah itu Dusk mendapat dukungan untuk menumbangkan Crane, kenapa kau tidak pernah memberitahuku?!”“Nona Deiz, kupikir kau tahu siapa Dusk sesungguhnya!”“Tidak sedikit pun! Aku tidak tahu jika dia memiliki massa yang dengan mudah ia kumpulkan dan memberikan bakti juga sumpah setia untuknya! Kau tahu apa artinya ini?” Loreta tampak bersemangat dan keceriaan jelas terukir di wajahnya.“Dusk akan menjadi pelindung organisasi kita!”“Tepat sekali! Dengan begitu, tidak akan ada yang menyentuh kita! Sekalipun itu Daniel Weston!”

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-15
  • Romeo for Princess Swan   Delicate Post Massacre

    Ketika Dusk kembali ke markas Polin, semua memandangnya dengan penuh penasaran sekaligus takut. Apa yang telah Dusk perbuat pada Crane menimbulkan kekaguman yang mengerikan.Pria yang sekilas tampaknya tidak mungkin melakukan hal yang keji, kini membuka mata semuanya serta mengubah cara pandang orang yang tidak mengenal Dusk sebelumnya.Loreta sudah menyambut dengan wajah sumringah dan terlihat tidak sabar menggali informasi dari Dusk.“Luar biasa! Kau benar-benar menakutkan, Dusk! Bagaimana bisa, polisi tidak menyelidiki sedikit pun pembantaian yang kau lakukan?” tanya Loreta tampak tertarik dengan strategi yang Dusk lakukan.“Kau harus menjadi bajingan untuk itu, Nona Deiz!” sahut Dusk seraya menerima gelas minuman dari Rose.“Maksudmu, mencari kambing hitam yang tepat?” sindir Rose yang ternyata cukup mengenal cara kerja Dusk selama ini.Pria itu melirik dan tersenyum samar. Tidak pernah ia sangka jika

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-16
  • Romeo for Princess Swan   Raising the Baby

    Dusk meminta pada Polin untuk mencarikan rumah atau apartemen kecil yang bisa ia sewa. Namun alih-alih melakukan hal tersebut, Polin justru mengutarakan ide yang jauh lebih baik.“Ada pavilion di belakang yang jika diperbaiki atapnya, masih layak untuk ditempati. Aku membeli bangunan ini memang untuk dijadikan rumah bagi siapa pun yang membutuhkan,” saran Polin dengan lembut.Dusk menimbang dan masih belum mengiyakan penawaran itu. Bayi yang ada di keranjang oval tersebut tampak lelap tertidur. Usianya baru satu bulan dan Dusk cukup kerepotan mengurusnya.“Tinggalkan motel, dan pindahlah bersama kami. Kau juga butuh bantuan untuk membesarkan dia!” cetus Rose yang datang dengan botol susu hangat di tangan.Dengan sedikit kaku, Rose mendekatkan botol tersebut pada bibir mungil bayi itu.“Siapa namanya, Dusk?” tanya Polin tampak tersihir dengan pesona bayi tampan tersebut.“Lion,” sahut Dusk singk

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-16

Bab terbaru

  • Romeo for Princess Swan   I'll Change the World for You

    Dusk meletakkan lasagna ke dalam oven, lalu melepas sarung tangan tahan panas.Rose baru selesai menidurkan Leon dan kini waktunya menikmati masa santai dengan segelas wine. Sementara menunggu Dusk memasak untuk makan malam, Rose menyalakan televisi dan duduk dengan segelas wine di tangan.Tidak lama, tayangan berita mulai muncul dan Rose mengeraskan volume. Reporter memberitahu mengenai pengumuman penobatan ratu yang akan dilaksanakan dalam waktu tiga bulan dari sekarang.Dusk yang tadinya ada di dapur, berjalan dengan langkah pelan menuju ke ruang tengah. Sikapnya terlihat tertegun, begitu melihat Swan yang berada di layar televisi saat ini. Gadis yang tampak mulai menjadi seorang wanita sepenuhnya, mengenakan setelan jas celana panjang berwarna biru muda. Topi kecil yang menghiasi kepala, melengkapi penampilan penuh gaya Swan.Dusk menatap sepuasnya sosok tersebut. Rose menyadari jika tatapan mata itu masih menyimpan rasa yang sama. Kini dengan pandang

  • Romeo for Princess Swan   I Won't Bow Down

    Lorong istana pagi itu sibuk dengan para pelayan dan pegawai istana. Hari senin pada minggu pertama tiap bulannya, adalah waktunya mengganti semua dekorasi. Dari tirai, taplak hingga pernak pernik terkecil.Swan melangkah dengan ayunan kaki mantap, menuju ke ruang neneknya. Meski riasan wajahnya menutupi kesan sembab yang disebabkan kejadian kemarin, tapi mata Swan tidak bisa disembunyikan.Semua menyapa Swan yang tidak peduli membalas sedikit pun. Gadis itu lurus berjalan tanpa menoleh atau melontarkan sapaan kembali.Kate baru saja keluar dari kantor Theodore ketika melihat Swan datang. Dengan tatapan mata nanar, Kate memandang Swan.Calon ratu Northery hanya melihatnya sekilas, tanpa menyapa, Swan segera mendorong pintu. Gadis itu melewati Kate tanpa sepatah kata pun terucap.“Putri Swan, tunggu!” tahan Kate menahan Swan untuk masuk.Sebagai pengawal pribadi ratu, Kate berhak menahan Swan untuk bertanya kepentingan bertemu The

  • Romeo for Princess Swan   Other Happiness

    Tempat duduk yang berbentuk ayunan di teras tersebut baru selesai diperbaiki oleh Dusk. Mereka menempati rumah bergaya country di sebuah desa yang jauh dari kota Barner. Menempuh sekitar sepuluh jam dengan menggunakan mobil.Di kota kecil inilah Dusk memilih tempat tinggal bersama Leon, putranya, dan Rose, yang ternyata bersedia menemani dirinya.Alasan Rose karena tidak ada hal lain yang ia lakukan di Barner, maka pilihannya adalah menempuh petualangan bersama Dusk. Mereka menyewa rumah yang tadinya hampir bobrok tersebut. Dusk tidak ingin menghamburkan banyak uang untuk tempat tinggal.Ia harus berhemat demi masa depan Leon nanti. Rose muncul dengan dua gelas wine dan sepiring pie hangat yang baru ia keluarkan dari oven. Dusk tersenyum samar dan menepuk ayunan untuk memastikan kokoh.“Pie yang memiliki rasa standar namun terbaik untuk saat ini,” goda Dusk sementara tangannya mencomot salah satu pie tersebut.Rose tertawa kecil dan men

  • Romeo for Princess Swan   Fear of Self Destruction

    Polin menatap Swan yang melesat dengan mobil porsche hitamnya, meninggalkan halaman losmen. Tidak ada yang bisa menebak kebahagian dalam hidup. Siapa pun yang berada dalam situasi Swan, pasti akan merasakan kehancuran yang mengubah segala pola pikir juga mental.Swan memacu mobil mahalnya melewati jalanan yang mulai sepi, di tengah guyuran hujan bulan September. Musim gugur baru saja dimulai dan angin bertiup cukup kencang, dengan suhu udara yang dingin dan kering. Air mata menguburkan pandangannya. Swan melihat jembatan di depan dan entah kenapa, mendadak ia menekan pedal rem.Gadis itu menepikan mobil dan untuk sesaat ia terdiam dengan pandangan ke luar. Hanya lampu jalanan yang menerangi sisi jalan. Trotoar yang biasa digunakan oleh pemakai sepeda juga pejalan kaki tampak sepi.Tidak ada satu orang pun yang ingin berkeliaran di malam musim gugur yang cukup dingin tersebut.Swan keluar dari mobil, melangkah menuju ke tempat ia hampir melompat turun untu

  • Romeo for Princess Swan   The World Just Don't Care

    Gaun berwarna biru pastel selutut itu membalut tubuh Swan dengan sempurna. Pagi ini, ia baru saja selesai melakukan pertemuan resmi pertamanya dengan para anggota dewan kerajaan dengan menteri baru yang terpilih.Selama rapat berlangsung, Theodore, neneknya, menunjukkan bagaimana kiprah seorang ratu dalam memimpin rapat dan memutuskan beberapa hal penting yang mendesak.Sudah hampir seminggu lebih, Dusk tidak menemuinya lagi. Sempat Swan mendengar jika kini Dusk juga merawat bayi yang diadopsinya.Tidak banyak pembicaraan yang mereka lakukan sejauh ini. Minimnya waktu dan tuntutan pekerjaan juga tanggung jawabnya, menghalangi Swan untuk melakukan keperluan pribadi.Sementara mengganti baju dengan celana panjang dan kaos, Swan melihat Lexia masuk dan menyapanya dengan buru-buru. Rentetan kalimat yang meminta Swan membaca beberapa tugas dari Theodore, tidak ia indahkan.“Aku mau libur hari ini, Lexia!” tukas Swan dengan cepat memakai jake

  • Romeo for Princess Swan   Romeo O Romeo, You Have to Go

    Dusk memeluk Leon dengan dekapan erat penuh kerinduan. Bayinya tertawa senang seakan tahu jika pria yang ia selalu lihat dan dekat dengannya selama ini telah kembali.Leon membasahi seluruh wajah Dusk dengan ciuman penuh liur. Dusk terbahak geli sementara Leon memekik senang saat mendengar tawa ayahnya.“Kau benar-benar pencium yang buruk, Leon! Saat besar nanti, papa akan mengajari yang benar!” seru Dusk di antara derai tawa yang terlontar.Rose yang mendengar semua kelakar, tersenyum diam-diam. Siapa pun menginginkan untuk menjadi pendamping pria tampan yang ternyata bisa berperan sebagai ayah yang luar biasa penyayang.“Dia sempat rewel tidak mau tidur pada hari pertama. Aku sempat dibuat kalang kabut hingga menjelang dini hari. Ternyata Leon suka sekali tidur dengan memeluk salah satu kemejamu. Untung aku menemukannya di lemari,” tutur Rose dengan geli.Dusk terenyuh saat mendengar cerita Rose mengenai Leon sementara dir

  • Romeo for Princess Swan   Forbidden Love for the Queen

    Tiga hari berturut-turut Dusk melakukan penyelidikan dengan teliti dan cermat. Satu persatu ia bongkar dan selidiki. Segala kiprah Weston dan Newton tidak ada yang lepas dari pengamatannya.Data-data yang diberikan oleh Remmy, ahli teknologi kerjaan Northery yang notabene anak buah Kate, mampu memudahkan semua urusan yang Dusk tangani.Bahkan sector impor dan ekspor ternyata juga melibatkan mereka berdua. sejumlah kejahatan memang berhasil Dusk dapatkan melalui oknum yang ia bayar dengan mahal. Uang memang mampu menyelesaikan segala permasalahan saat ini.Orang yang pernah kedua penjahat itu tugaskan, ternyata tidak sepenuhnya melenyapkan barang bukti yang akan meringankan hukuman Hector.Secara teknis, Hector tetap saja akan menerima ganjaran atas keterlibatannya dalam aksi yang dilakukan oleh dua bekas pejabat negara tersebut.Namun tidak seperti ancaman yang akan ditimpakan pada Hector dengan tudingan makar.Sejauh ini, Kate cukup puas da

  • Romeo for Princess Swan   Life Choices

    Life ChoicesLucu permainan orang dalam dunia ini. Ada yang beralasan demi kenyamanan hidup, seseorang sanggup melakukan hal yang tidak sesuai dengan hati nuraninya juga merugikan orang lain. Ambisi mengalahkan segalanya. Itulah yang terjadi pada sebagian manusia.Ambisi.Bagi Dusk sendiri, mendengar kisah Anne yang meninggalkan Hector adalah sesuatu yang sebenarnya tidak mengejutkan. Wanita itu berhak bahagia dan mencari tujuan hidupnya sendiri, setelah sekian lama mengalah dan mundur demi suami tercinta.Tapi Hector, seorang pahlawan negeri ini yang salah mengambil langkah, juga patut mendapat kesempatan kedua. Dia tidak pantas ditinggalkan oleh istrinya, walau Hector telah memperlakukan begitu buruk, juga tidak sepatutnya dihukum karena begitu banyak jasa untuk Northery tercinta.Hector melupakan semua urusan keluarga, mengorbankan hal-hal penting dalam hidupnya, demi negeri yang ia banggakan.Kil

  • Romeo for Princess Swan   Nothing Left

    Anne masih duduk dengan piring makan malam yang belum tersentuh sedikit pun. Moses duduk di seberangnya dengan raut prihatin.Ibunya masih belum mau mengunjungi ayahnya hingga detik ini.Alasan Anne cukup membuat Moses naik pitam tadinya, tapi kini ia hanya melihat seorang wanita kesepian yang masih ragu memaafkan.Hector adalah pria yang Anne cintai hampir seluruh hidupnya. Tapi kekecewaan terus Hector berikan selama dua tahun belakangan. Rasanya kembali pada pria yang membuat hidupnya berantakan adalah sulit. Bukan hanya rasa tidak percaya, tapi ada ketakutan jika masa itu akan terulang kembali.“Aku tahu, Ma. Tidak nyaman rasanya kembali pada titik yang kita tinggalkan. Tapi siapa tahu, kita bisa memulai ulang dan memperbaiki eror tersebut?”Mata Anne bergerak dan kini menatap Moses.“Kau tidak tahu, Nak. Mama terlanjur meletakkan harapan untuk kembali pada hari pergi dari rumah. Cinta dan keinginan menjalani hidup denga

DMCA.com Protection Status