Share

Sebuah Ancaman

“Maafkan Ibu, Clara,” bisik Nilam lirih.

Clara mengurai pelukannya, dalam hatinya ingin sekali mencerca beribu pertanyaan pada wanita yangg telah melahirkannya, tapi ia urungkan, ketika melihat air mata tak hentinya luruh pipi Nilam dan mata penyesalan tergambar jelas di mata Nilam.

“Clara tidak mau menyalahkan ibu, melihat ibu berdiri di sini, di depan Clara, itu adalah suatu keajaiban, yang patut Clara syukuri, tidak perduli dengan keputusan ibu di masa lalu, yang terpenting saat ini Clara bisa memeluk ibu,” balas Clara.

“Kamu anak baik Clara, semoga kamu bahagia,” bisik Nilam lirih, memeluk erat putrinya yang belasan tahun, tanpa tersentuh tangannya.

Nilam, meraih tangan Clara dan membawanya untuk duduk di sofa, kini ibu dan anak itu duduk saling berhadapan, dan saling menggenggam.

“Clara, waktu ibu tahu ternyata kamu menjalin hubungan dengan Adrian, ibu bahagia. Baskoro memberikan restu atas hubungan kalian, Baskoro selalu mengabari ibu tentang keadaanmu, mengirimkan foto-fo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status