Share

Perjodohan Jihan Dan Adrian

Malam semakin larut, Jihan dan Adrian terbawa dalam suasana romantis kafe. Akhirnya mereka menyadari kalau waktu semakin malam dan tanpa mereka sadari ada sepasang mata memandang dengan sorot mata kecewa. Mala, yang sedari SMA menjadi pengagum Adrian juga ada di kafe itu, mengawasi Jihan dan Adrian dengan menahan rasa cemburu di dada sambil sesekali mengusap titik embun yang berada di sudut matanya.

“Adrian, ayo kita pulang, sudah pukul sebelas lebih,” ajak Jihan sambil matanya melirik jam yang melingkar di tangannya, tak biasanya Jihan keluar rumah sampai selarut itu.

“Yuk, sebentar aku ke kasir dulu,” Adrian melangkahkan kaki ke meja kasir dan kemudian membayar.

Setelah itu mereka berdua ke luar kafe dan langsung tancap gas meninggalkan kafe. Mobil membelah sepinya jalanan kanan dan kiri jalan hanya ada jurang, Jihan nampak memejamkan matanya. Tiba-tiba dia berteriak.

“Awasss!” Nafasnya terengah-engah.

Adrian menghentikan jeepnya, Adrian tahu betul apa yang dirasakan Jihan, ja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status