Share

Bab 838

Penulis: Kacang Merah
Maxime mengenakan jas pas badan, tubuhnya tinggi dan proporsional serta memancarkan aura yang menakjubkan.

Ari melihat Maxime berjalan menghampiri. Maxime memang tidak bisa melihat, tapi entah mengapa dia bisa merasa aura penindasan.

"Kak Max!" panggil Jovan.

"Ya."

Maxime menjawab.

Entah kenapa begitu dia datang, tempat itu seketika jadi dingin dan semua orang jadi tidak bebas.

Reina terkejut. Awalnya dia pikir Ekki datang karena mengkhawatirkan Gaby, tapi sekarang sepertinya tidak seperti itu?

Di depan Ari, Reina tidak bisa langsung bertanya pada Maxime kenapa dia datang.

Reina pun berkata, "Gimana kalau sekarang kita cari tempat tinggal dulu?"

Ari menjawab duluan, "Di depan sana ada kayak penginapan gitu, aku sudah pesan kamar buat kalian, tapi aku nggak nyangka ternyata orangnya sebanyak ini, jadi kayaknya semuanya harus desak-desakkan deh."

"Nggak masalah." Alana benar-benar tidak takut dan langsung berkata, "Jovan, Ekki, Maxime, kalian 'kan tamu nggak diundang, jadi kalian bertiga
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Othor Mania
lucuuuu hahahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 839

    "Semuanya, ayo makan dulu," kata bos.Mereka pun pergi ke ruang makan di lantai pertama. Di atas meja sudah tersaji beberapa masakan rumahan sederhana, tapi kelihatannya sangat menggugah selera.Ari berkata, "Hari ini kita makan di sini, besok kita akan mendaki gunung sambil mendirikan tenda untuk berkemah."Para wanita sangat puas dengan pengaturannya.Namun tidak lama kemudian, beberapa orang mengantar makanan lezat dari lereng gunung.Jovan berkata, "Ari, aku nggak enak kalau cuma kamu yang traktir. Jadi, aku pesan tambahan makanan."Ari mengangkat alisnya, lalu melepas masker dan memperlihatkan wajah ras campurannya yang terlihat sangat mencolok."Oke, kalau gitu aku nggak sungkan ya."Jovan tidak suka melihatnya seperti itu.Setelah makan, dia-diam Jovan berkata pada Maxime, "Kak Max, kamu harus berhati-hati. Ari ini kelihatannya benar-benar ...."Tidak tahu bagaimana menjelaskannya, Jovan pun membandingkan Ari dengan Revin."Dia lebih ganteng dari Revin dan poin pentingnya adalah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 840

    Setelah mendengar ucapan Reina, Maxime menjawab dengan dingin, "Mereka itu anak-anakku. Tentu aku akan bersabar dan memperlakukan mereka dengan baik."Reina pun merasa lega dan kembali ke anak-anaknya.Malamnya ....Semua orang kembali ke kamar untuk beristirahat dan Riki memeluk paha Maxime, "Papa, kamu nggak boleh ke mana-mana ya malam ini. Kita berempat tidur bareng, oke?"Begitu Riki mengatakan hal ini, semua orang pun menoleh.Sebelum Maxime sempat menjawab, Riko menyahut dengan dingin, "Riki, memangnya kamu masih anak kecil?""Om Ari 'kan sudah pesan kamar sendiri buat kita, ayo kita tidur berdua."Entah kenapa, Alana tersenyum kecil saat Riko berkata Riki masih anak kecil, "Riko, kamu itu seumur Riki."Riko memutar bola matanya.Alana merasa makin lama Riko makin tidak imut.Riki pun mulai merengek, "Biarin! Aku mau tidur sama Papa Mama. Kalau Kakak sudah besar, kamu tidur aja sendiri."Amarah Riko hampir meledak."Sini!""Nggak mau!" Riki memeluk Maxime lebih erat, "Papa, tolon

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 841

    "Kamu mau kubantu?" tanya Reina balik.Dasar sombong, jelas-jelas butuh bantuan orang lain, tetap saja mulutnya tidak mau mengucapkan kata 'tolong'.Maxime mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan setelah terdiam lama dia pun membuka mulutnya dan menjawab, "Ya.""Mana ada orang minta tolong kayak kamu? Harusnya kamu bersikap sopan sedikit. Coba ulangin, kamu mau minta tolong apa?" Jarang-jarang Reina punya kesempatan mempersulit Maxime, kalau Reina melepaskan kesempatan ini begitu saja, bukankah artinya dia bersalah pada diri sendiri yang dulu selalu ditindas Maxime?Saat ini Maxime ingin sekali rasanya memotong gaji Ekki. Bisa-bisanya Ekki melemparnya ke Reina lalu menelantarkannya begitu saja.Maxime punya OCD, dia sudah pasti tidak bisa tidur kalau tidak mandi dulu, apalagi malam ini harus tidur di tempat asing.Lagian, meski tidak mandi pun, dia tetap harus ke toilet bukan?Reina memanfaatkan situasi ini."Tolong bantu aku mandi." Maxime langsung menyesal begitu ucapan ini terlontar da

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 842

    "Mmm, nggak juga sih. Kamu memang perlu waktu di tempat baru, tapi kalau tempat lama bisa langsung ingat kok. Biasanya aku cuma perlu bimbing kamu selama tiga hari, terus abis itu kamu bisa ingat sendiri. Bisa dibilang, sebenarnya kamu nggak butuh bantuanku." Setelah Reina selesai bicara, dia meletakkan sikat gigi ke tangan Maxime dan berkata, "Ayo sikat gigi, abis itu kita tidur."Maxime tidak berkata apa-apa dan mulai mandi.Dia cuci muka, lalu gosok gigi."Kamu keluar sebentar."Reina bingung, "Kenapa?""Aku mau mandi."Reina pun menggumam, "Orang udah pernah lihat juga."Maxime menahan lengan Reina dan berkata, "Apa katamu?""Bukan apa-apa," sangkal Reina.Karena Maxime kira dia salah dengar, Maxime pun melepaskan tangan Reina dan tiba-tiba mendengar suara aneh di tengah pancuran air."Ekki, bajingan! Keluar dari sini!"Itu adalah suara Gaby. Meski suaranya tidak terlalu keras, namun tetap samar-samar terdengar.Karena semua adalah orang dewasa, tentu mereka mengerti apa yang terja

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 843

    Jovan terbatuk, membuat kamar itu hening seketika.Lalu, Jovan langsung menarik Alana ke kamarnya.Alana langsung panik, "Jovan bajingan! Kamu mau ngapain? Aku panggil polisi lho."Jovan mengernyit, melepaskan Alana, lalu menutup pintu dengan punggung tangannya, "Aku nggak minat sama kamu."Alana menghela napas lega.Lagian Jovan tidak pernah tertarik padanya, pria itu pasti tidak berniat melakukan sesuatu padanya."Terus ngapain kamu narik aku ke kamarmu?"Jovan duduk dan menatap Alana dengan serius, "Alana, bagaimanapun juga di mata orang luar itu kita tunangan. Aku nggak mau dipermalukan sama kelakuanmu.""Kalau kamu memang suka sama si artis pesolek itu, kamu langsung bilang aja ke kakek."Alana pun sadar kalau Jovan sudah salah paham."Kamu gila ya? Di kamarku nggak ada cerek, aku tanya sama pemilik penginapan katanya di kamar Ari ada banyak.""Terus mana cereknya?"Jovan tidak memercayai omong kosong Alana, kalau dia butuh pemanas air, ngapain keluar mengendap-ngendap begitu?Ala

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 844

    "Huhuhuhuhu! Riko! Kamu memang yang terbaik deh!"Alana menyerahkan tas kecilnya dengan sopan pada Riko.Riki juga menghampiri, "Tante Alana, sini biar aku yang bawa botol minumnya.""Aduh hebatnya kedua pahlawan kecilku!"Reina menatap kedua putranya dengan bangga. Riki dan Riko memang masih kecil tapi sudah tahu cara memperlakukan wanita, ini hal bagus.Setelah itu Reina memperhatikan versi besar kedua anaknya, Maxime. Padahal jelas-jelas mereka semua naik gunung untuk bertamasya, tapi Maxime tetap memasang wajah dingin dan seperti terpaksa.Kenapa perbedaan ayah dan anak begitu jauh?"Nana, sini! Bunga di sini bagus banget, ayo foto." Alana sudah berjalan jauh ke depan dan berteriak memanggil Reina."Oke.""Pelan-pelan, jangan buru-buru." Ari mengingatkan.Reina mengangguk, "Aku tahu, jangan khawatir."Gunung Skandina tidak tinggi dan jalan aksesnya terbang datar sehingga tidak masalah bagi wanita hamil dan anak-anak.Meski sedang hamil, Reina tidak kesulitan menempuh jalur ini.Ari

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 845

    Sungguh perusak suasana yang sangat sempurna. Apa yang lebih menyebalkan daripada bertemu orang yang paling dibenci saat sedang menikmati momen hidup?Suasana hati Reina seketika jadi jelek begitu melihat Christy menggeret kopernya.Kok bisa-bisanya Christy menemukan tempat ini?Kaki Christy mau patah rasanya dan sudah hampir mati rasa. Dia menjelajahi seluruh gunung sepanjang malam demi bisa menemukan Reina.Kalau bukan karena dia ingat untuk meminta bantuan Morgan, mungkin dia tidak akan kembali bahkan sampai Reina selesai tamasya."Kak Reina, kok nggak balas pesanku sih? Aku ada minta Kakak kirim titik lokasi." Christy langsung menghampiri Reina, tapi sudut matanya tidak lupa melirik Jovan dan Maxime.Jovan juga ada di sini?"Maaf, mungkin nggak ada signal, aku nggak lihat."Reina sebenarnya membaca pesan Christy, tapi dia tidak cukup bodoh untuk memberi tahu wanita ini di mana titik lokasinya."Oh, oke."Christy pura-pura tidak ambil pusing, lalu melirik Riko yang sama persis denga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 846

    Meski Christy dan Jovan mengobrol dengan begitu riang, Christy tidak lupa memperhatikan Maxime dan berkata, "Kak Max, kamu kedinginan nggak? Aku ambilkan jaket ya? Cuaca di gunung itu dingin, gawat kalau sampai kamu flu."Maxime menyesap anggurnya."Nggak dingin kok, nggak usah."Jovan malah ikut-ikutan saat melihat sikap Maxime yang begitu dingin."Kak Max, jangan dingin gitu lah. Jarang-jarang lho Christy seperhatian ini sama orang lain."Alana kesal mendengar ucapan ini.Jovan ini suka jadi mak comblang ya? Dulu nyomblangin Maxime sama Marshanda, apa sekarang dia mau nyomblangin Christy dan Maxime?Alana berjalan menghampiri dan menjitak belakang kepala Jovan.Jovan yang bingung pun menoleh dan langsung marah saat melihat Alana memukulnya, "Kenapa mukul aku?"Jovan cuma bicara dengan nada tinggi, tapi tidak berani melawan Alana."Sini."Alana memberi Jovan perintah.Jovan pun bangkit berdiri, dia mau lihat ulah apalagi yang akan Alana lakukan.Christy menyahut, "Kak Jovan, ini pacar

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2123

    Tepatnya, Diego lah yang berutang kepada Reina.Hanya saja, Diego memiliki ayah yang baik. Dulu, Anthony memperlakukan Reina dengan sangat baik, jadi Reina tidak tega menyakiti putra satu-satunya yang dia tinggalkan di dunia ini."Ke depannya terserah dia." Reina berkata dengan lesu....Salju pun mencair dan waktu pun berlalu dengan cepat.Alana melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan.Tuan Besar Jacob hampir jatuh pingsan karena terlalu bahagia setelah melihat cicitnya.Untungnya, dia berada di rumah sakit dan butuh banyak usaha dari staf medis agar bisa menyelamatkannya.Pada saat itulah Jovan menyadari bahwa kakeknya tidak berpura-pura sakit, kesehatannya memang sudah tidak seperti dulu lagi."Kakek, istirahat yang cukup dan jangan terlalu terpancing emosi," kata Jovan sambil duduk di depan ranjang rumah sakit kakeknya.Tuan Besar Jacob melambaikan tangannya. "Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku. Kamu sudah jadi seorang ayah, jadi harus terus menemani Al

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2122

    Diego bersulang untuk Reina dan Maxime, lalu bersulang untuk seluruh anggota Keluarga Libera.Saat ini, orang-orang Keluarga Libera tidak akan berani mengatakan apa pun, bahkan Nyonya Liz sendiri.Semua orang tahu bahwa uang dan kekuasaan adalah hal yang paling penting dalam masyarakat sekarang.Para tamu memiliki pemikiran mereka sendiri, hanya Sophia yang ingin bersulang untuk para kerabat dan teman-teman Diego.Dia sangat gugup sampai dia tidak sadar bahwa semua orang di pesta ini memiliki pemikiran yang berbeda.Setelah selesai, dia dan Diego mengantar Reina dan Maxime kembali.Reina tidak tahan lagi dan mengatakan, "Antar sampai sini saja. Kamu masih harus mengantar tamu-tamu pebisnismu selagi ada waktu."Sophia merasa aneh, para pebisnis?Bukankah Diego mengatakan kalau mereka semua temannya?Diego terlihat canggung dan mengedipkan mata ke arah Reina, bermaksud memberitahunya untuk tidak berbicara terlalu banyak, takut Sophia akan tahu.Namun, Reina justru melakukannya dengan sen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2121

    Nyonya Liz mencoba membuat Reina marah, kemudian membuat tamu yang hadir berpikir bahwa Reina tidak bisa bersikap dewasa karena membuat masalah dengan orang tua.Reina tersenyum lembut. "Bagaimanapun juga, ini masalah hidup dan mati, jadi tentu saja aku harus mengingatnya.""Selain itu, pada saat itu Nona Tia masih muda, tetapi Nyonya Liz dan kedua putranya sudah dewasa. Harusnya kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah, bukan?""Tapi saat itu, alih-alih mendidik Nona Tia, kalian malah bilang aku pantas diperlakukan seperti itu. Kalian juga membuatku berdiri di tengah salju yang dan membeku sepanjang malam. Saat itu terjadi, aku baru berusia sepuluh tahun." Reina mengucapkan kata-kata ini dengan kesedihan di dasar matanya.Mendengar ini, mereka yang hadir langsung mengerti mengapa Reina tidak mau mengakui kedua putra dari Keluarga Libera."Mereka melakukan itu sama anak berusia sepuluh tahun! Nggak manusiawi sekali!""Wah, Keluarga Libera bisa sukses juga karena mengandalkan Kel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2120

    Ketika Reina hanyalah putri yang tidak menonjol di Keluarga Andara, kedua om-nya ini bukan hanya memperlakukannya dengan buruk, tetapi juga membiarkan putri mereka menggertaknya.Sekarang, dia telah menjadi pewaris Keluarga Yinandar, kaya dan berkuasa, mereka malah menyanjungnya. Lucu sekali.Reina tidak akan melakukan apa yang mereka inginkan dan tidak segan dengan mereka."Om? Apa kalian nggak salah? Ibuku nggak punya saudara kandung."Satu kalimat ini membuat wajah kedua anak laki-laki Keluarga Libera memerah dan terlihat sedikit kikuk.Mereka yang awalnya mengira bahwa keduanya adalah om Reina pun kelu."Ternyata rumit juga hubungan keluarga mereka. Pantas saja, aku nggak pernah dengar kalau Keluarga Yinandar punya dua anak laki-laki, karena mereka hanya punya satu anak laki-laki.""Keluarga Yinandar memang hanya punya satu anak laki-laki, tapi itu hanya anak angkat. Aku nggak tahu kesalahan apa yang dia lakukan sampai dipenjara di usia muda.""Kalau begitu, dua orang dari Keluarga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2119

    Diego membawa Sophia mendekati Reina dan Maxime, melewati Tia dan Nyonya Liz tanpa menyapa mereka berdua.Nyonya Liz mengerutkan kening tidak senang. Namun, Diego adalah cucu kesayangannya, jadi dia tidak bisa marah kepadanya.Reina mengangguk pada Diego."Hmm."Diego berkata, "Ayo, aku akan membawa kalian masuk.""Nggak perlu. Kamu dan Sophia bisa bawa nenekmu masuk. Aku dan Maxime bisa sendiri," kata Reina.Mana mungkin Reina tidak memahami apa yang ada di dalam pikiran Diego?Dia ingin membawanya dan Maxime masuk hanya ingin menunjukkan wajahnya kepada para pengusaha kaya itu.Diego sedikit canggung saat mendengar ini. Sekarang, dia baru menyadari keberadaan neneknya dan Tia."Kak, Nenek, kalian juga sudah datang? Ayo masuk," katanya.Nyonya Liz mengangguk. "Ya, ayo masuk."Mereka berjalan bersama ke dalam hotel.Diego dengan penuh perhatian berdiri di samping Reina dan Maxime, sementara Sophia menemani Nyonya Liz dan Tia."Kak, aku senang kalian bisa datang hari ini." Diego berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2118

    Lusa pun tiba.Reina dan Maxime menghadiri pernikahan Diego seperti yang telah dijanjikan.Reina mengira tidak banyak orang di dalam hotel, tetapi ketika sampai di pintu masuk, dia melihat beberapa pengusaha kaya juga datang.Reina bertanya-tanya, "Kenapa tamunya banyak sekali? Apa ada orang lain yang juga lagi melangsungkan pernikahan?"Begitu dia dan Maxime turun dari mobil, manajer hotel langsung menyambut mereka."Nyonya Reina, Tuan Maxime, kalian benar-benar datang?""Apa maksudnya?" tanya Reina sambil mengerutkan kening."Oh, Tuan Diego bilang akan menikah, Nyonya dan Tuan Maxime akan datang. Jadi, saya datang untuk menyambut kedatangan kalian." Manajer mengulurkan tangannya. "Kalian bisa lihat-lihat, kalau ada yang kurang, kalian bisa memberitahu saya."Mendengar manajer mengatakan ini, apa yang tidak bisa dimengerti oleh Reina?Rasanya seperti Diego memanfaatkannya dan Maxime sebagai alat untuk berteman dengan orang kaya dan terkenal."Sekarang aku tahu kenapa dia juga memintam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2117

    "Apa orang tua Hanna tahu tentang hal ini?" Maxime bertanya lagi."Pasti nggak tahu," jawab Reina.Mendengar itu, Maxime terdiam selama beberapa saat, lalu melanjutkan, "Jangan ikut campur sama masalah ini."Dia tahu bahwa orang tua Hanna mendesak Hanna untuk segera menikah. Namun mereka tidak akan menerima anak yatim piatu sebagai menantu mereka."Ya, aku mengerti."Reina dan Hanna hanyalah teman biasa, jadi Reina juga tidak akan ikut campur.Dia tidak bisa tidur lagi, jadi memutuskan untuk bangun.Maxime memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "Tidurlah sebentar lagi.""Nggak bisa tidur." Reina menepis tangannya tanpa daya. "Aku mau bangun, aku mau kerja."Dia hanya ingin fokus untuk mengurus Grup Yinandar.Maxime terpaksa melepaskan tangannya karena takut Reina akan marah.Reina segera bangkit dari tempat tidur, tidak berani berada di dalam kamar tidur lebih lama lagi.Kenapa sebelum ini dia tidak sadar kalau Maxime memiliki kebiasaan bermalas-malasan di tempat tidur?...Sebelum Re

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status