Share

Bab 491

Author: Kacang Merah
Maxime mendengar langkah kaki dan melihat ke arah pintu.

Reina tidak menyapa Maxime dan hanya berjalan menghampirinya sambil bertanya, "Kamu melukai Revin?"

Maxime menarik napas.

"Jangan bohong."

Maxime benar-benar tak berdaya dan menjawab dengan suara tertahan, "Ya."

"Hah? Kamu yang menghajarnya?" tanya Reina tidak percaya.

Maxime 'kan buta, bagaimana mungkin memukuli Revin sampai terluka parah.

Reina sangat marah hingga dia tidak tahu harus berkata apa, hanya bisa meninju bahu Maxime.

Maxime mengernyit karena terkejut. Dia tidak menyangka Reina akan memukulnya karena Revin.

Meski tidak sakit, dia sangat keberatan menerimanya.

Revin 'kan seorang pria? Masih untung hanya dipukul dan tidak langsung dikubur hidup-hidup.

Maxime hanya membatin, tapi tidak berani mengutarakannya.

"Nana, wajar kalau pria saling punya konflik. Apalagi kami bersaing dalam hal cinta. Nggak apalah berkelahi sedikit."

"Apa maksudmu nggak apa-apa berkelahi? Deron bilang Revin masih sekarat." Reina sangat marah dan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Ber tele2 ...Reina kok pk susah amat sih, bilang bahwa Riki dan Riko itu anak nya Maxim. ....Kan ssh satu rmh s ekarang......lebayy .....cerita nya mbulek disitu ajah.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 492

    Begitu Reina sampai di rumah, dia memberi Riki makanan yang dibelinya dan memintanya mengganjal perut dulu.Setelah itu, Reina pergi ke dapur untuk bekerja sendiri dan berhenti bicara dengan Maxime.Pada awalnya, Maxime mengira Reina hanya marah sementara, tetapi sampai makan malam Tahun Baru, Reina mengabaikannya.Riki yang mendapati perbedaan suasana di antara keduanya pun lebih bahagia dari siapapun.Hihi. Ayah bajingannya sudah membuat mamanya kesal?Hahaha, akhirnya hari ini datang juga!Saat makan, Riki dengan sengaja beraksi di depan Maxime, mengambilkan sayuran untuk Reina dan memintanya untuk menyuapinya."Ma, aku mau makan ayam. Tolong ambilin soalnya terlalu jauh.""Oke."Reina terlihat menjaga Riki.Maxime gagal mengambil sayuran beberapa kali dan Reina mengabaikannya.Setelah makan malam, semua orang menonton TV bersama.Di ruang tamu, hanya Reina dan Riki yang terus mengobrol.Ketika Reina pergi ke toilet, Riki dengan bangga pamer di depan Maxime, "Om Max, kamu tahu 'kan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 493

    "Kalau begitu aku tunggu sampai kamu minta maaf dan kasih ganti rugi ke dia. Sekarang aku mau mandi, lepasin!"Maxime melepaskan tangannya, bekas gigi Reina masih tertinggal di punggung tangannya.Setelah Reina pergi, Maxime menelepon Ekki, "Suruh orang selidiki di mana Revin sekarang."Ekki bertanya-tanya. Apa bosnya mau membunuh seseorang di malam Tahun Baru ini?"Bos, beberapa hari yang lalu aku periksa sepertinya dia masih belum pulih? Apa nggak kasihan kalau kita hajar lagi?"Kata-kata Maxime selanjutnya semakin mengejutkan Ekki."Kirim orang untuk melindungi keselamatannya dan jangan biarkan dia mati.""Hah?" Ekki pikir dia salah dengar."Reina sudah tahu tentang Revin dan memintaku untuk memberikan kompensasi dan meminta maaf. Kamu kasih aja beberapa proyek yang dulu kita rebut sebagai kompensasi."Ini adalah pertama kalinya Maxime melakukan hal seperti itu.Ekki tahu bosnya tidak mungkin begitu baik hati, ternyata ini permintaan Nyonya."Ya, aku akan kuatur sekarang juga.""Ing

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 494

    Reina sedikit khawatir. Apa anak-anaknya akan diterima di Keluarga Sunandar?Joanna selalu memperhatikan Riko.Dia hendak menolak, tapi Riki langsung setuju, "Oke, Om Maxime.""Om Maxime, kalau sekarang Om ngajak aku pulang, artinya nanti Om jadi ayah tiriku ya?" Mata bulat besar Riki menatap Maxime penuh rasa ingin tahu.Kata "ayah tiri" membuat Maxime terlihat aneh.Riki sengaja berseru dengan lantang, "Ayah tiri! Ayo pulang."Reina hampir memuntahkan susu yang diminumnya."Riki, jangan teriak-teriak gitu!"Riki pun menahan sifat nakalnya, "Ma, ayo kita pulang sama Om Maxime, aku bosan di rumah seharian.""Om dokter juga bilang aku harus lebih sering jalan-jalan, agar rasa sakitnya nggak terlalu parah."Begitu Riki mengungkit tentang penyakitnya, Reina selalu mati kutu."Oke."Reina berpikir, kalau Maxime tetap seperti ini dan tidak berubah, suatu hari dia juga akan menceritakan yang sejujurnya pada Maxime tentang kedua anak mereka.Karena itu, tidak ada yang perlu ditakuti.Mereka b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 495

    Reina dan Riki berdiri di luar. Si ibu terlihat cantik mempesona, sementara si putra terlihat penurut dan menggemaskan seolah-olah dia adalah perwujudan nyata dari karakter buku komik.Saat ada yang diam-diam keluar dan melihat Riki, orang itu menyadari wajah Riki yang mirip dengan Maxime.Riki pun mengernyit menyadari tatapan yang tidak ramah itu.Ternyata memang tidak ada satu orang baik pun di keluarga ayahnya."Ma, aku mau pipis.""Yuk, sini Mama antar."Reina pun mengajak Riki ke toilet terdekat.Sesampainya di sana, Riki berkata, "Ma, Mama balik saja dulu dan tunggu Om Max. Nanti dia nyariin kita pas keluar.""Aku ingat jalannya, nanti aku temui Mama di sana."Karena toiletnya tidak jauh, jadi Reina setuju. "Oke, kalau nggak melihat Mama, telepon saja, ya."Riki dan Riko sama-sama membawa ponsel yang berbentuk jam tangan."Oke." Riki mengangguk berulang kali, lalu bergegas ke toilet pria.Sementara itu, di dalam aula.Sebagian besar kerabat Maxime ada di sini, tetapi sosok Morgan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 496

    Ibu mertua Melisha yang sekaligus merupakan ibu Rendy hanyalah seorang model yang tidak bisa naik ke atas panggung, jadi mereka tidak harus menghormatinya. Namun, Joanna lain cerita.Itu karena masing-masing dari saudara laki-laki Joanna memiliki kekuasaan dan uang. Mudah sekali bagi mereka untuk menghabisi Melisha.Melisha memang benci sekali dengan kenyataan bahwa dia gagal menjadi menantu Joanna. Seandainya saja bisa, putranya, Tommy, pasti sudah sedari dulu mendapatkan bagian di Grup Debrista.Walaupun Melisha merasa tidak rela, ekspresinya tetap terlihat baisa saja.Dia melirik Joanna dengan sopan, lalu menatap Syena yang cantik di sampingnya.Syena balas tersenyum sopan kepada Melisha. "Sepupu ipar.""Iya."Melisha hanya balas mengangguk, lalu berjalan pergi.Syena menatap punggung Melisha yang berjalan pergi dengan gembira. Sepertinya, dia bukan satu-satunya orang yang membenci Reina.Itu berarti dia harus menjalin hubungan baik dengan Melisha.Karena Joanna tidak melihat Riki,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 497

    Mana mungkin Riki seceroboh itu? Sebenarnya, dia memang sengaja membuat celana Maxime basah.Riki pun berpura-pura mengelap celana Maxime. "Mama bilang jadi ayah tiri itu lebih susah daripada jadi ayah kandung. Jangan marah, ya. NIh, aku lap."Semua orang nyaris tertawa terbahak-bahak.Bahkan Tuan Besar Latief yang selalu serius saja menahan tawanya.Namun, dia tetap berpikir dengan jernih. Dari mana asal bocah ini? Apa dia benar-benar putra Max?Ketika Tuan Besar Latief hendak bertanya, Tommy yang duduk di samping pun bertanya dengan kaget, "Riko, kamu panggil omku apa barusan?"Riko?Riki pun berhenti berpura-pura, matanya yang besar menatap Tommy. "Namaku Riki, bukan Riko. Karena Om Maxime pasangan mamaku, jadi dia akan menjadi ayah tiriku."Tommy sontak tertegun.Jelas-jelas wajah mereka sama persis, kenapa bocah ini bilang dia bukan Riko?Dia menatap Riki dengan saksama. Satu-satunya yang berbeda adalah wajah anak kecil di hadapannya ini lebih pucat dan ucapannya lebih polos darip

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 498

    Keluarga Sunandar tidak pernah seramai hari ini.Wajah Tommy memerah dan dia menunjuk Riki dengan kesal.Yang lainnya saling bertatapan. Mereka tidak menyangka Melisha diam-diam mengatakan hal seperti itu pada anak kecil.Melisha agak malu, "Tommy, jangan ngomong sembarangan. Dulu Mama bilang istri Om Maxime lagi nggak ada di sini, jadi dia nggak punya anak."Tommy hanya seorang anak kecil. Dia tidak memahami liku-liku kehidupan politik orang dewasa."Nggak, dulu Mama bilangnya Om Maxime itu nggak normal dan nggak bisa punya anak, 'kan?"Melisha ingin sekali rasanya menampar mulut putranya ini. "Kamu salah dengar."Tommy tidak peduli, dia berlari ke sisi Tuan Besar Latief dan menggandeng tangannya."Kakek buyut, cepat suruh bocah liar ini pergi. Dia bukan dari Keluarga Sunandar kita, dia pembohong. Dia itu mau mencuri posisi pewaris Keluarga Sunandar dariku."Setelah itu Tommy menuding Riki lagi sambil berseru, "Akulah calon pewaris Keluarga Sunandar. Jangan coba-coba merebut posisiku,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 499

    Maxime mematung di tempat. "Nana ....""Nggak perlu ngejelasin, kamu benar."Reina tidak marah, dia malah merasa hati yang tadinya tercekik sekarang jadi lebih lega.Padahal tadi dia sedang bertanya-tanya bagaimana Maxime bisa tahu fakta ini."Tapi aku nggak akan pakai uangmu untuk membesarkan Riki dan Riko, jangan khawatir."Reina tidak kekurangan uang dan bisa membesarkan kedua anaknya sendiri.Padahal yang dimaksud Maxime tentang membesarkan anak pria lain bukan tentang materi.Maxime mau menjelaskan tetapi tidak tahu harus mulai dari mana."Ayo, pulang."Reina melangkah maju dan meraih tangan Riki.Riki menghela napas, mamanya ini terlalu baik. Huft, tidak bisa! Riki tidak akan membiarkan dirinya jadi anak ayah bajingan ini begitu saja."Ma, aku capek banget. Boleh nggak kita istirahat dulu sebentar sebelum pulang?""Kayaknya aku nggak sanggup deh kalau harus duduk lama di mobil." Riki berpura-pura lemah.Reina langsung berjongkok dan memeriksa kondisinya, "Ada apa? Mana yang sakit

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status