Share

Bab 444

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-31 19:54:11
Treya berdiri dengan tidak sabar. Dia terkejut saat melihat Reina.

Treya menatap Riki dengan ragu.

Anak siapa ini?

Treya tidak mengenal Riki, tetapi Riki sudah menyelidikinya dan sekilas tahu bahwa dia adalah neneknya.

Kilatan kemarahan muncul di matanya, dan dia diam-diam mengepalkan tinjunya.

Wanita tua ini hampir membunuh Ibu. Aku harus memberinya pelajaran.

Treya jelas bisa melihat anak kecil itu sangat membenci dirinya. Treya agak terkejut, kenapa anak kecil yang tidak dia kenal bisa begitu membencinya?

Namun, Treya tidak terlalu memedulikan dan langsung menghampiri mereka bertiga.

Reina secara naluriah langsung berdiri di hadapan Riki. "Riki, kamu pulang sama Om Maxime dulu ya, Mama ada urusan."

Maxime juga mendengar ada langkah kaki orang asing, tapi dia tidak tahu siapa orang itu.

Riki tidak ingin melakukan hal buruk di depan ibunya, jadi dia menoleh pada Maxime dan berkata, "Om Max, ayo pulang."

"Ya." Maxime mengangguk.

Sesudah masuk rumah, Maxime bertanya pada Riki, "Siapa ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lilik Soeprijani
mantap reina... kasih pelajaran nenek lampir itu... .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 445

    Wajah Treya langsung memerah, dia menatap Reina dengan tidak percaya karena tidak menyangka putrinya yang dulunya sangat patuh, sekarang berani menamparnya.Reina juga menjatuhkan tangannya yang gemetar."Nyonya Treya, tolong jaga mulut kotormu itu. Kalau kamu berani melakukannya lagi, aku nggak cuma akan menamparmu."Treya mematung di tempat. Butuh waktu lama baginya untuk sadar kalau dia harus membalas Reina.Namun kali ini, tidak sesederhana itu. Beberapa pengawal bergegas mendekat dan menahannya.Treya yang diringkus pun tidak lagi bisa bersikap anggun dan terlihat sangat menyedihkan."Lepaskan! Lepaskan aku! Apa hak kalian menahanku? Aku lagi kasih pelajaran ke putriku sendiri!"Tanpa instruksi Maxime, mana mungkin para pengawal berani melepaskannya?Reina merasa sangat konyol saat mendengar teriakan Treya.Biasanya, Treya tidak akan pernah mengakui Reina sebagai putrinya. Tapi sekarang demi bisa menampar Reina, Treya bersedia mengaku.Reina mengepalkan tangannya dan berkata, "Usi

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 446

    Reina dan Maxime langsung berpisah dan merasa malu."Riki kok keluar?" Wajah Reina rasanya terbakar.Riki bukan anak kecil yang polos. Dia tahu ayah bajingannya mau berhubungan dengan ibunya lagi.Ibu sangat polos, gimana kalau sampai ditipu ayah bajingannya lagi?Riki berjalan ke bawah. "Aku bosan di atas. Om Maxime, temani aku main di luar yuk.""Tapi ini sudah malam banget ...."Sebelum Reina selesai bicara, Maxime sudah menyetujui, "Oke."Sesama pria, tentu Maxime bisa merasakan hawa permusuhan Riki terhadapnya?Maxime sama sekali tidak menyukai bocah nakal ini, tapi dia anak Reina. Kalau Maxime mau hidup bersama Reina, tentu dia juga harus merawat anak ini.Kalau bukan karena prinsip ini, sudah dari awal Maxime membuang kedua anak itu ke sungai jadi makanan ikan.Reina merasa hangat saat melihat suami dan anaknya berjalan dengan harmonis.Reina tidak tahu bahwa begitu sampai di luar, Riki membungkuk, mengambil segenggam daun, membentuknya menjadi bola dan melemparkannya ke punggun

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 447

    Pribadi Riki itu mirip dengan Reina. Lyann mengingatkan Maxime karena khawatir pria itu memperlakukan Riki dengan buruk."Ya, jangan khawatir."Maxime tidak mungkin menyakiti anak kecil.Di kamar mandi, sambil mandi Riki sambil memikirkan cara menghentikan ibunya berhubungan dengan ayah bajingannya.Akhirnya, dia memutuskan untuk mengambil inisiatif.Waktu akan tidur, Riki menggandeng tangan Reina erat-erat."Ma, malam ini tidur sama aku ya?"Melihat Riki yang tadi malu-malu waktu mandi, Reina pun langsung setuju tanpa berpikir, "Oke."Riki pun dengan senang hati melompat ke kasur setelah keinginannya dikabulkan.Setelah lampu kamar dimatikan.Riko memeluk Reina dan bertanya, "Mama, Om Revin mana?"Reina juga bingung, dia tidak melihat Revin sejak terakhir kali mereka makan malam bersama."Mama juga nggak tahu, mungkin lagi sibuk kerja."Riki merasa tidak sesederhana itu. Dulu, Revin akan selalu menghubungi ibunya tidak peduli seberapa sibuknya dia."Bu, aku kangen banget sama Om Revin

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 448

    Reina tidak menyangka Riki yang kelihatan punya hubungan baik dengan Maxime ternyata tidak menyukainya dan tidak ingin bersamanya.Reina tentu akan mengambil keputusan demi kebaikan putranya, "Oke, Mama dengerin maunya Riki aja ya. Yuk tidur."Riki pun tidur, namun ada satu hal yang mengganjal di hatinya.Keesokan paginya saat Reina sedang sibuk, Riki menelepon Riko menggunakan fitur telepon di jam tangannya.Riko lama sekali baru mengangkat telepon.Riki agak tidak puas, "Kak, kamu lagi ngapain sih kok baru angkat telepon."Riko saat ini sedang berdiri di sudut balkon di lantai atas sebuah vila super mewah, menatap sekeliling dan melihat pemandangan indah Kota Simaliki.Sekarang dia berada di vila Keluarga Tambolo.Setelah pesta pertunangan Syena dan Morgan diselenggarakan, Tuan Besar Jacob sekarang sedang sibuk mengurus pesta pertunangan Alana dan Jovan.Ayah Alana begitu gembira. Malam itu juga dia langsung mengirim Alana dan Riko tinggal di kediaman utama Keluarga Tambolo.Waktu ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 449

    Tanu dan Treya hari ini sengaja datang mengunjungi Tuan Besar Jacob untuk membicarakan tentang sebidang tanah di pusat Kota Simaliki.Sekarang Keluarga Hinandar dan Keluarga Sunandar sudah terikat pernikahan sedangkan Keluarga Sunandar dan Keluarga Tambolo punya hubungan yang sangat baik.Treya dan Tanu mengira dengan mengandalkan posisinya sebagai besan Keluarga Sunandar, urusan tanah ini akan beres dengan mengobrol santai.Namun, Treya tidak menyangka muncul faktor tidak terduga di sini.Waktu masuk ke ruang tamu, sosok Riko memang menjadi fokus perhatiannya. Meski merasa sosok Riki cukup familiar, Treya tidak ingat siapa Riko. Wajar, karena dia baru pernah melihat Riki sekilas.Tuan Besar Jacob sedang minum teh dan tidak berdiri untuk menyambut mereka berdua.Semua pemain kakap dalam dunia bisnis. Sebelum ini, tentu Tuan Bedar Jacob sudah memeriksa latar belakang Tanu dan Treya.Kalau bukan karena putri mereka bertunangan dengan Morgan, Tuan Besar Jacob tidak sudi membiarkan kedua o

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 450

    "Kakek buyut, setahuku dalam waktu tiga hari pemerintah akan mengeluarkan surat penggusuran pabrik dan akan membangun MRT di sana. Nilai harga tanah setidaknya bisa naik tiga kali lipat.""Kalau Kakek buyut mau membangun perumahan, harga rumahnya pasti bisa mahal berkali-kali lipat."Riko berkata tanpa ragu-ragu.Tuan Besar Jacob tertegun sesaat, lalu melambaikan tangan dan meminta anak buahnya datang."Coba periksa.""Baik."Tuan Besar Jacob tidak terlalu peduli dengan apa benar akan ada penggusuran pabrik, dia lebih menekankan pada Tanu yang mempermainkannya.Tanu juga membelalak tidak percaya pada Riko yang paling baru berusia empat tahun.Bagaimana bocah ini bisa tahu informasi yang hanya diketahui orang dalam ini?"Hei anak kecil, jangan sembarangan bicara. Kalau memang ada penggusuran, mana mungkin aku nggak tahu?"Waktu Treya melihat rencana suaminya dibongkar oleh seorang bocah, dia pun memberi pembelaan, "Ya Nak, jangan sembarangan bicara."Treya diam-diam memelototi Riko, pik

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 451

    Riko sangat berhati-hati dalam bicara. Dia tidak secara langsung mengatakan Treya adalah nenek kandungnya, hanya mengaku bahwa keduanya terikat hubungan darah.Reina menduga Riko tahu tentang Treya dari internet, Reina bingung dan tidak tahu harus menjawab apa saat Riko sudah kembali menambahkan, "Mama, aku tahu nenek itu jahat sama Mama, aku nggak akan mengakuinya sebagai Nenek. Kalau dia berani menindas Mama, kasih tahu aku ya, biar aku yang melindungi Mama."Reina sangat tersentuh dengan besarnya perhatian Riko padanya."Jangan khawatir, Mama bisa melindungi diri sendiri." Reina kembali mengingatkan, "Untuk sementara kamu harus ikut sama Tante Alana ya, nggak boleh sampai nyusahin dia."Alana tersipu saat mendengar hal ini.Sejujurnya Alana lah yang menyusahkan Riko. Tanpanya, Alana tidak bisa menjawab pertanyaan para senior.Tuan Besar Jovan juga bersikap baik padanya karena kehadiran Riko."Jangan khawatir, Riko itu lebih bijak dan pengertian dari orang dewasa."Alana masih ingin

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 452

    Tommy yang berdiri di luar memandangi iring-iringan mobil mewah itu dengan tatapan tidak percaya.Dalam hati dia membatin, "Siapa anak TK Kota Simaliki yang lebih kaya dariku?"Seorang pengawal membukakan pintu, Tommy pun membelalak kaget melihat Riko turun dari mobil.Tak satu pun dari mereka pernah melihat ayah Riko, inikah kehebatan ayah Riko?"Riko bayar semahal apa buat panggil mobil sebanyak ini?" Tommy yang tidak percaya berujar dengan arogan.Alfian yang ada di sampingnya menguap, "Kamu belom tahu ya? Riko itu menikahkan tanteku sama Keluarga Tambolo, jadi dia akan menjadi cicit Keluarga Tambolo."Sebenarnya Riko sudah memberi tahu Tuan Besar Jacob kalau dirinya bukan cicitnya.Namun, entah apa yang salah dengan gen mereka, Tuan Besar Jacob punya pendirian yang sama dengan Jovan. Dia langsung memutuskan Riko adalah cicitnya dan akan mengganti nama belakang Riko.Tuan Besar Jacob bahkan sudah bersiap merilis berita untuk mengumumkan Riko adalah cicitnya.Riko membujuk Tuan Besar

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2104

    Akhirnya, Sophia merasa lega setelah berhasil meyakinkan orang tuanya untuk kembali ke rumah sakit. Dalam perjalanan pulang, dia menggenggam erat tangan ayah dan ibunya, tidak mau melepaskannya."Dokter bilang kalau penyakit kalian disebabkan karena kelelahan jangka panjang. Selama kalian menerima perawatan satu atau dua tahun, kalian bisa pulang dengan sehat."Sophia tersedak, lalu melanjutkan, "Sekarang, pengobatan tinggal setengah tahun lagi, lalu kita bisa hidup dengan baik. kalian jangan pernah punya pikiran buat melarikan diri lagi.""Ya." Erna menghibur dan memeluknya dengan lembut, "Maafkan Ibu karena sudah membuatmu khawatir, Nak."Robi juga berkata, "Kali ini Ayah dan Ibu memang salah, kami minta maaf sama kalian."Sophia tersenyum. "Lain kali kalian nggak boleh seperti ini lagi.""Hmm, ya." Robi mengangguk berulang kali, nadanya lembut.Diego yang duduk di kursi depan menatap Sophia, Erna dan Robi yang terlihat bahagia, entah kenapa jadi teringat masa kecilnya.Dia teringat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2103

    Reina langsung menghubungi Diego setelah meminta pengawal itu mengirimkan alamat hotel di mana keduanya berada.Saat itu masih pagi sekali.Diego dan Sophia masih berada di luar.Ketika Diego menerima telepon itu, bagian bawah matanya berbinar. "Kak, terima kasih banyak, kamu benar-benar sangat membantuku."Reina tidak banyak bicara saat mendengar ucapan terima kasihnya."Cepat pergi dan jemput mereka kembali. Selain itu, perlakukan temanmu itu dengan baik.""Ya, ya, ya."Diego langsung mengiakan. Karena cuaca terlalu dingin, jadi suaranya sedikit bergetar.Setelah menutup telepon, Diego langsung memberi tahu Sophia."Ayo, aku tahu di mana Om sama Tante."Wajah Sophia pucat, pipinya memerah karena kedinginan. Dia mencoba mengucapkan terima kasih, tetapi ia terlalu dingin untuk berbicara.Diego segera menghentikan taksi.Keduanya duduk di dalam, penghangat di dalam mobil sangat memadai, membuat tubuh Sophia menghangat. Dia berkata, "Di mana orang tuaku sekarang? Apa mereka baik-baik saj

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2102

    Reina sedikit tidak percaya saat mendengar itu.Teman Diego? Bukankah itu wanita yang bernama Sophia?Sekarang, Diego tidak punya uang atau kedudukan, teman-temannya dulu sudah mengabaikannya."Ya, berikan informasi orang tua temanmu, aku akan menyuruh seseorang mencarinya.""Ya, terima kasih, Kak. Kamu benar-benar sangat baik."Diego tidak pernah berterima kasih pada Reina setulus hari ini.Bahkan jika Reina pernah melunasi tagihannya, rasa terima kasihnya kepada Reina tidak sebanyak hari ini.Reina juga mendengar ketulusan di dalam suaranya, masih belum percaya bahwa pria itu benar-benar telah berubah."Kita masih belum menemukannya, jadi jangan bilang makasih dulu.""Hmm, baiklah."Setelah menyelesaikan panggilan, Diego menemui Sophia, meminta informasi orang tua Sophia dan sebagainya.Setelah Reina melihatnya, dia menyadari bahwa semuanya seperti yang dia duga. Teman yang dimaksud Diego adalah Sophia."Aku mau tanya sesuatu," kata Reina."Kak, tanya saja.""Kenapa demi seorang tema

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2101

    Diego membungkuk dan berjongkok di sisi Sophia, menghiburnya dengan lembut, "Jangan terlalu sedih, Tante sama Om bakal baik-baik saja, ayo kita cari lagi. Kamu nggak boleh terlalu sedih, nanti kamu nggak bakal punya kekuatan buat cari Om sama Tante."Mendengar perkataannya, Sophia perlahan-lahan menjadi tenang."Ya, aku harus tenang, harus tetap tenang.""Hmm." Diego mengangguk. "Ayo cari lagi.""Ya."Namun, ketika Diego baru melangkah beberapa langkah ke depan, tiba-tiba pandangannya menghitam dan tubuhnya jatuh ke bawah.Sophia bergerak cepat untuk menopangnya, menahannya tepat sebelum Diego jatuh ke aspal."Diego," teriak Sophia.Diego menjawab dengan gugup, "Ada apa?""Barusan kamu hampir jatuh." Sorot mata Sophia penuh dengan kecemasan dan kekhawatiran.Diego mengusap-usap kepalanya. "Hah? Aku nggak sadar, mungkin aku kurang istirahat. Ayo, kita lanjut cari."Sophia menatap Diego yang linglung, mana mungkin dia berani membiarkan pria itu terus mencari."Kita pulang dan istirahat d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2100

    Tatapan Sophia menghangat dan dia sangat tersentuh.Sekarang, dia benar-benar tidak punya banyak uang dan tidak ingin membuat orang tuanya khawatir. Jadi, dia mengambil uang Diego terlebih dahulu, lalu membayarnya kembali setelah dia dapat gaji.Sophia mengambil uang itu, kemudian pergi untuk membuat sarapan.Anehnya, biasanya pada jam-jam seperti ini kedua orang tuanya sudah bangun, tetapi hari ini tidak satu pun dari mereka yang terlihat. Pintu kamar mereka pun tertutup rapat.Sophia mengira kedua orang tuanya masih beristirahat, jadi dia tidak tega mengganggu mereka.Setelah sarapan siap, Sophia pergi ke depan pintu kamar mereka, mengetuk pintu dan berkata, "Ayah, Ibu, bangun, ayo sarapan."Namun, setelah memanggil mereka beberapa kali, mereka tidak mendengar satu jawaban pun.Jantungnya berdebar kencang dan dia pun mendorong pintu kamar.Ketika pintu kamar terbuka, dia melihat bagian dalam kamar sudah dibersihkan dengan rapi. Semua barang terlipat rapi dan kamar dalam keadaan koson

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2099

    "Kamu dengar sendiri, aku sudah jelasin sama dia." Reina menyimpan ponselnya kembali dan menatap mata Maxime tanpa sedikit pun rasa bersalah.Memang benar bahwa dia tidak memberikan sinyal apa pun kepada Ari, jadi dia tidak melakukan kesalahan apa pun.Sekelebat kerumitan melintas di mata Maxime. Dia mengangkat tangannya, ujung jarinya membelai wajah Reina."Aku mengerti. Istriku sangat luar biasa, wajar kalau ada yang menyukainya."Reina menjadi agak malu ketika tiba-tiba dipuji olehnya.Keduanya berdiri diam di tengah kerumunan, indah seperti sebuah lukisan."Salju turun, salju turun ...."Banyak orang di sekitar mulai berseru.Reina kembali tersadar dan menatap kepingan salju yang berjatuhan, bagian bawah matanya berkilau."Cantik sekali."Maxime menggenggam tangannya dan tetap berada di sisinya tanpa berbicara.Dia berharap waktu tetap berada di momen ini sekarang....Saat ini musim dingin, ada tumpukan salju di mana-mana.Beberapa orang menganggapnya indah, tetapi bagi sebagian o

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2098

    "Baguslah kalau kamu mengerti," kata Imran.Ari tidak ingin berbicara dengan mereka lagi dan melangkah menuju kamarnya.Retno mencoba mengejarnya untuk menjelaskan, tetapi Imran menghentikannya."Biarkan dia sendiri dan merenungkan semuanya. Sebagai orang tua, kita nggak bisa mendiktenya seumur hidup."Mata Retno berkaca-kaca dan mengangguk kaku. "Ari sangat hebat, kenapa dia nggak memilih gadis baik-baik, menikah dan memulai sebuah keluarga?""Kalau tahu begini, seharusnya aku nggak membiarkannya terjun ke dunia hiburan." Imran selalu memandang rendah industri aktor. "Jadi dokter sepertiku dan menikah dengan wanita dengan profesi yang sama, bukankah itu bagus?"Keduanya tidak bisa memahami pikiran anak muda saat ini, jadi mereka membiarkannya.Ari tinggal sendirian di kamar, mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi Reina, tetapi Reina tidak bisa dihubungi.Entah sudah berapa lama dia tinggal di dalam kamar, tetapi melihat hari sudah mulai gelap, dia tidak bisa menahan diri lagi dan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

DMCA.com Protection Status