Share

Bab 414

Penulis: Kacang Merah
"Kamu mau buat manusia dari tumpukan daun lagi?" Maxime tiba-tiba bertanya.

Maxime ingat Reina sangat menyukai hujan karena daun akan berguguran dan dia bisa membuat manusia dari tumpukan daun. Dulu Maxime selalu menghina sikap kekanak-kanakkan Reina.

Reina tidak menyangka Maxime akan mengusulkan membuat manusia daun. "Nggak ah, di luar terlalu dingin, lagian itu mainan anak-anak."

Maxime tercekat.

Reina pun masuk. "Aku mau istirahat, kamu keluar sana."

Reina pikir Maxime akan menolak keluar seperti semalam, tidak disangka kali ini pria itu patuh dan keluar kamar.

Reina menghela napas lega karena tidak perlu mengusirnya. Dia langsung mengunci pintu dan mengganjal pintunya dengan meja.

Tidak lama setelah berbaring di kasur, Reina pun terlelap.

Keesokan harinya.

Waktu Reina bangun, hujan sudah reda dan matahari mulai bersinar.

Reina membuka tirai jendela dan kaget saat melihat manusia daun mini tak terhitung jumlahnya di halamannya.

Reina yang begitu terkejut langsung membuka jendela dan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 415

    Hening ....Setelah beberapa saat, Joanna baru menjawab, "Ya, benar."Syena tersenyum menyindir, "Ngomong-ngomong, dia itu putri ibu tiriku lho. Sebagai kakak, aku belum pernah ketemu dia sejak aku pulang."Ada kalimat yang tepat untuk menggambarkan situasi mereka saat ini. Baik Joanna atau Syena adalah wanita licik, untuk apa pura-pura di depan satu sama lain?Joanna menerima Syena tentu setelah menyelidiki latar belakangnya. Joanna memastikan Treya tidak mungkin menjadi vampir penghisap kekayaannya, selain itu Joanna menghormati ibu kandung Syena, Liane.Dia tidak mau menantu perempuannya yang lain sama tidak bergunanya seperti Reina."Ke depannya pasti banyak kesempatan untuk ketemu. Yuk, makan." Joanna tersenyum, tapi jelas terlihat dia tidak mau membicarakan Reina.Syena sengaja bersikap demikian karena mau menguji bagaimana calon ibu mertuanya memperlakukan menantu perempuan tertua. Sekarang tampaknya setelah nanti masuk ke Keluarga Sunandar, Syena bisa mengendalikan kekuatan eko

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 416

    Hari sudah malam saat Reina dan Maxime sampai di kediaman utama Keluarga Sunandar.Pelayan membukakan pintu untuk mereka, "Tuan Maxime, Nona Reina. Makan malam sudah siap dan hanya menunggu kalian."Maxime bertanya pada pelayan itu tanpa ekspresi, "Kamu panggil istriku apa?"Maxime ingat sebelum amnesia, dia sudah memberi tahu semua pelayan bahwa Reina adalah Nyonya Muda Keluarga Sunandar.Ketika pelayan itu mendengar teguran ini, dia menunduk dan langsung mengubah kata-katanya."Nyonya Muda."Pelayan itu bukannya lupa pesan Maxime yang dulu. Hanya saja sekarang Morgan yang berkuasa atas rumah ini dan dari dulu para pelayan sudah menindas Reina, mereka masih belum bisa mengubah kebiasaan mereka.Reina tidak menyangka Maxime akan membelanya. Reina terkejut dan melihat Maxime dari sisi yang berbeda.Keduanya turun bersama dari mobil dan datang ke ruang makan.Morgan dan Syena sudah tiba lebih dulu. Syena masih agak kesal karena kejadian siang tadi.Tatapannya langsung tertuju pada Reina.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 417

    Syena juga berdiri dan mau ikut mengantar, tetapi Morgan menghentikannya. "Syena, tunggu aja di sini sampai aku balik."Morgan berujar dengan lembut dan Syena juga tidak enak hati membantah di depan Joanna.Meski begitu dalam hati sebenarnya Syena sangat tidak terima. Jelas-jelas sebentar lagi mereka akan bertunangan, harusnya Morgan mengantarnya ke kamar dulu.Sesudah Morgan pergi, Syena mencubit telapak tangannya kuat-kuat.Di luar, di malam yang gelap, hujan turun lebat dan angin bertiup kencang.Reina pikir Morgan hanya akan mengantar sampai pintu depan, jadi dia tidak menolak. Reina hanya meremas ujung baju Maxime karena entah kenapa pandangannya jadi kabur, Reina bahkan tidak bisa melihat jalan di depan dengan jelas.Reina mencubit dirinya sendiri untuk tetap fokus.Maxime tahu Morgan mengikuti mereka. Dia pun mengulurkan tangan untuk meraih tangan Reina yang terasa hangat.Reina tersentak dan hendak menarik tangannya, tapi Maxime menggenggamnya lebih erat dan berkata pada Morgan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 418

    Di dalam mobil.Reina merasa sangat tidak nyaman. Dokter bilang tidak masalah kalau dia hanya minum segelas anggur, tapi hari ini dia merasa sangat tidak nyaman, mengantuk dan kepanasan."Maxime, kita mau pergi ke mana? Kayaknya aku mabuk darat deh.""Sini, bersandar padaku dan tidur. Kamu nggak mungkin pusing kalau tidur." Maxime membujuknya dengan lembut.Reina bersandar di bahu Maxime dan memejamkan matanya.Keduanya sangat dekat, Maxime bisa mencium aroma samar dari tubuh Reina.Maxime menelan ludah dan menekan jantungnya yang berdebar.Akhirnya mereka sampai di rumah sakit.Maxime menggendong Reina dan langsung membawanya ke ruang perawatan privat.Setelah diperiksa, untungnya obat yang dimasukkan dalam anggur tidak berbahaya. Begitu efek obatnya hilang, semuanya akan baik-baik saja.Jovan juga bergegas datang, "Kak Max, ada apa?"Saat ini Reina sudah tertidur.Maxime memberinya isyarat untuk diam, lalu keduanya ke luar kamar rawat Reina."Kak Max, Reina kenapa?""Nggak apa-apa, d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 419

    Syena terlihat sangat arogan. "Bagaimanapun, ibu tiriku itu ibu kandungmu."Reina pun menjawab, "Kalau kamu mau jadi Nona Muda Kedua dari Keluarga Sunandar, tentu kamu harus memanggilku Kakak ipar."Syena terpukul.Entah mengapa sejak dia melihat Morgan mengantar Reina semalam, naluri wanitanya membuat Syena membenci Reina."Ya sudah, kupanggil Adik aja dulu. Lagian aku belum sah menikah dengan Keluarga Sunandar."Setelah itu, Syena melanjutkan, "Dik, hari ini temani aku beli barang-barang yang kuperlukan untuk acara pertunangan ya."Kalau bukan karena Morgan, Reina tidak sudi bicara sepatah kata pun dengan wanita ini."Oke, tunggu aku sepuluh menit."Setelah itu, Reina meninggalkan Syena sendirian di ruang tamu dan bersiap.Syena melihat ke sekeliling. Keluarga Sunandar memang keluarga terbesar di Kota Simaliki. Kediaman Maxime ini begitu megah dan mewah.Kalau dibandingkan, tempat tinggal Morgan jauh lebih sederhana.Syena agak tidak rela, kenapa Maxime yang buta masih bisa tinggal d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 420

    Ekspresi Treya tiba-tiba berubah, dia hendak bertanya pada Reina apa dia tahu sesuatu.Reina melanjutkan pertanyaannya, "Kenapa aku yang putri kandung nggak kamu perlakukan sebaik putri tirimu? Kalau kamu segitunya membenciku, kenapa kamu melahirkanku?"Treya yang tadi sempat sangat tegang, sekarang lebih rileks.Ekspresi dinginnya seolah sedang mencemooh Reina. "Kalau bukan karena ayahmu, aku nggak sudi ngelahirin kamu! Melahirkanmu itu sebuah kesalahan!"Reina pikir karena sudah berulang kali mendengar jawaban ini hatinya tidak begitu sakit lagi, tapi ternyata entah kenapa sekarang rasanya ... pedih ....Mungkin hati kecilnya mendambakan cinta seorang ibu, sama seperti orang lain.Sebelum pergi, Reina menatap Treya acuh tak acuh, "Kalau aku bisa memilih, aku juga nggak sudi jadi putrimu."Sesudah mengatakan itu, dia langsung pergi.Treya melihat Reina yang pergi dan mengepalkan tangannya diam-diam.Syena menghampirinya, "Bu, kalian ngobrolin apa?"Treya tersadar dari lamunannya dan s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 421

    Reina kembali ke kediamannya sendiri setelah membantu Morgan kembali ke tempat tinggalnya.Begitu dia masuk ke ruang tamu, ruangan terasa sedingin kulkas.Di hari yang sedingin ini, pemanas di dalam ruangan bahkan tidak dinyalakan.Reina merapatkan jaketnya dan berjalan masuk. Dia melihat Maxime duduk sendirian di sofa dan memasang tampang dingin.Sejak Maxime kehilangan ingatannya, Reina jarang melihatnya seperti ini."Kok kamu nggak nyalain pemanasnya? Memangnya kamu nggak kedinginan?"Maxime menatap Reina dengan mengandalkan arah sumber suara. "Sekujur tubuhku panas terbakar, dingin apanya?"Nada bicara Maxime aneh dan menakutkan, Reina jadi makin bingung, "Apa maksudmu? Panas terbakar apanya?"Maxime tidak menyangka Reina masih berpura-pura bodoh.Dia kira Maxime benar-benar buta?Maxime malas bicara omong kosong dengan Reina, dia langsung mengambil setumpuk foto dan melemparkannya ke Reina.Setumpuk foto itu berserakan di lantai. Foto yang menunjukkan Reina dan Morgan saling berpe

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 422

    Keesokan paginya, pelayan melihat Maxime tidur di sofa untuk pertama kalinya.Maxime yang mendengar ada gerak-gerik seseorang langsung membuka matanya. "Nana.""Tuan, ini aku. Nyonya Muda belum bangun."Maxime mengernyit. "Oh, kalian keluar dulu. Kalau aku nggak kasih perintah, hari ini kalian nggak perlu datang ke sini."Maxime sudah terbiasa tinggal di Kabupaten Sariang, jadi tidak suka terlalu banyak pelayan."Baik."Pelayan itu keluar dengan hati-hati, lalu menutup pintu.Sesudah Maxime bangun, dia tidak lagi merasa mengantuk dan menunggu Reina bangun.Saat hamil, Reina memang banyak tidur dan setiap hari akan bangun siang.Karena kemarin seharian dia pergi berbelanja dengan Syena, hari ini Reina baru bangun jam 10.Sesudah mandi, Reina turun ke bawah dan mencium aroma makanan.Reina awalnya tidak melihat Maxime, tapi begitu dia berjalan mendekat, dia melihat Maxime berdiri di dekat kompor dan terlihat bingung.Maxime sangat ahli dalam bekerja dan bermain piano, kecuali memasak.Re

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status