Share

Bab 404

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-31 13:09:47
"Bodoh, mana mungkin ada dokter sehebat itu?" Lyann tahu bahwa Reina sedang bercanda.

Dia menepuk tangan Reina sembari berkata, "Aku nggak hidup lama-lama. Orang tua itu makin menjengkelkan kalau makin tua. Aku sudah merasa cukup bisa hidup sampai sekarang."

Mata Reina mulai basah, dia berusaha menahan air matanya.

"Jangan ngomong gitu dong Bu Lyann. Ibu masih harus lihat Riko dan Riki tumbuh besar, melihat mereka menikah dan punya anak, Ibu nanti bisa jadi nenek buyut."

Lyann menatap mata Reina yang penuh pengharapan.

Dia tentu mau menunggu sampai saat itu tiba, tapi dia sendiri tahu kondisi tubuhnya yang tidak mungkin bisa bertahan selama itu.

Dia sudah merasa puas bisa hidup sampai hari ini dan memiliki Reina sebagai putri kandungnya.

Satu-satunya hal yang masih dia khawatirkan sampai sekarang adalah karena Reina masih sendiri.

Beberapa hari yang lalu, Lyann akhirnya sadar kalau ingatan Maxime pasti sudah banyak kembali, dia juga tahu Maxime tidak punya utang dan terlihat jelas baga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 405

    Banyak orang yang memperhatikan wajah tampan Maxime dan berseru kagum."Aduh memang tampan sih, tapi kalau buta tetap aja nggak bisa mandiri.""Kok kamu mikirnya dia dirawat sama si cewe sih? Menurutku cewenya juga cantik.""Iya juga, berarti si cowo menghidupi si cewe? Ya ampun, cewe cantik gitu mau sama cowo buta?"Beberapa wanita yang juga sedang berbelanja di tempat yang sama mulai bergosip.Maxime mendengar perbincangan itu dengan jelas dan auranya menjadi dingin."Reina, aku keluar sebentar.""Mau kubantu?" Reina bertanya."Nggak perlu."Maxime ingat jalannya, dia hanya takut menabrak seseorang.Salah seorang resepsionis pun langsung memapah Maxime dan terpana dengan ketampanannya. "Pak, mau pergi ke mana? Mari saya antar."Namun, senyum di wajah resepsionis itu tidak bertahan lama karena Maxime langsung menepis tangannya sambil membentak."Pergi!"Resepsionis itu kaget dan takut, tubuhnya terhuyung ke belakang dan karena tidak bisa menjaga keseimbangan, dia pun terjatuh.Semuany

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 406

    Syena!Tubuh Reina menegang.Maxime yang memeluknya dan dapat dengan jelas merasakan perubahan pada diri Reina."Kenapa?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak apa-apa."Maxime mengernyit, suasana hatinya yang baik pun menghilang."Kalau kamu nggak mau pergi, aku bisa pergi sendiri.""Kata Bu Lyann aku 'kan kakak iparnya. Jadi aku harus datang ke acara pertunangannya."Sesudah mendengar Reina mengakui dirinya adalah adik ipar Morgan, suasana hati Maxime perlahan membaik.Sesampainya di rumah, Reina membereskan hadiah yang mereka beli, lalu duduk di sofa untuk istirahat.Tidak lama kemudian, seseorang meneleponnya.Reina mengangkatnya dan saat hendak bertanya siapa yang menelepon, dia mendengar suara yang familiar."Nana, ini aku, Morgan."Hati Reina langsung menegang.Meski keduanya pernah bertemu, mereka belum pernah mengobrol secara pribadi karena keterbatasan status."Oh, ada apa?"Padahal Reina punya banyak pertanyaan, tapi ujung-ujungnya dia tidak jadi menanyakannya."Apa kita bol

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 407

    Morgan akhirnya mendapatkan pertanyaan yang sudah dia tunggu-tunggu. "Nana, dari kecil kamu sudah sering datang ke Keluarga Sunandar, apa kamu nggak pernah dengar kalau Keluarga Sunandar punya anak kembar?"Reina menggeleng.Kalau Reina tahu Maxime punya saudara kembar, dari dulu dia pasti akan bertanya-tanya apa dia mencintai orang yang salah.Sejak dibawa ke Kota Simaliki oleh orang tuanya, Reina memang kadang-kadang mengunjungi rumah Keluarga Sunandar.Tidak ada seorang pun yang pernah mendengar Maxime punya saudara kembar."Karena aku sakit parah sejak lahir, aku nggak tahan dingin dan takut matahari. Aku menghabiskan sebagian besar waktuku di ICU sejak kecil. Bahkan keluargaku aja mengira aku akan mati muda.""Jadi aku nggak memberi tahu dunia luar bahwa aku ada.""Setelah kondisiku membaik, aku pulang. Namun, tubuhku masih terlalu lemah dan hampir tidak pernah berkomunikasi dengan dunia luar, kecuali kamu tentunya."Morgan melanjutkan, "Alasan kenapa aku mengaku sebagai Maxime ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 408

    Reina membeku dan buru-buru melepaskan diri dari pelukan Morgan."Aku sudah menikah."Reina terlihat sangat panik dan perlawanan Reina terlihat jelas di mata Morgan.Morgan tercekat dan akhirnya memutuskan untuk menarik kembali tangannya. Dia terlihat sangat kesepian, "Kalau gitu, apa kita tetap bisa berteman?"Reina menenangkan diri, menatapnya dan menjawab dengan lembut, "Ya, sekarang kita bukan cuma teman, tapi saudara.""Aku akan datang ke pertunanganmu.""Oke, aku tunggu." Morgan berusaha tersenyum."Kalau nggak ada lagi yang mau dibicarakan, aku pergi dulu."Reina pun berjalan pulang.Morgan hanya berdiri di samping mobilnya, memperhatikan punggung Reina yang berjalan menjauh dan perlahan menghilang.Sosok Reina tenggelam dalam derasnya hujan.Saat ini di Kota Simaliki.Morgan tidak kunjung kembali ke perusahaan dan Jess merasa aneh.Ini adalah pertama kalinya dia tidak mengetahui keberadaan Morgan, jadi mau tidak mau dia pun meneleponnya."Tuan Morgan, ada di mana sekarang?"Mor

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 409

    Reina tercengang. Samar-samar dia mendengar ayah Alana sedang marah-marah di ujung telepon, "Siapa ayah anak itu? Sini, aku bunuh dia!"Disusul dengan suara pecah vas dan beberapa benda pecah beling lainnya.Riko yang juga mendengar suara itu langsung buru-buru berkata, "Ma, sudah dulu ya. Aku mau memohon sama Kakek untuk nggak mukulin Tante Alana."" .... Oke ... " Reina pun menutup telepon.Riko menutup telepon lalu keluar dari kamar.Saat ini Alana berbaring di sofa dengan santai sementara ayahnya terus melemparkan barang-barang dengan marah.Meski demikian, ayah Alana tetap berhati-hati agar tidak menyakiti putrinya."Ayah, tolong jangan tanya lagi. Aku nggak tahu siapa ayahnya, kami cuma ketemu sebentar doang." Alana menguap, lalu melanjutkan, "Jadi jangan coba-coba menjodohkanku sama Jovan lagi, nggak usah atur kencan buta lagi. Anak orang kaya kayak mereka nggak mungkin mau sama wanita yang sudah punya anak."Ayah Alana tidak menyangka putrinya bahkan sampai tidak tahu siapa aya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 410

    Reina bisa mendengar suara Riki yang biasanya manja, sekarang terdengar waspada. Reina pun langsung menjelaskan, "Hari ini Mama sibuk banget, jadi lupa telepon Riki. Maaf ya, besok Mama ke sana, oke?"Riki pun menghela napas lega dan menjawab dengan patuh, "Nggak apa-apa Ma, Mama urusin kerjaan aja.""Aku baik-baik aja kok di rumah sakit, Mama nggak usah repot-repot ke sini."Kalau dulu, Riki pasti akan bertingkah genit dan memohon pada Reina untuk datang menemaninya sekarang.Reina merasa sangat tertekan sesudah mendengar jawaban Riki.Reina pun memutuskan untuk meluangkan waktu menjenguk Riki besok.Sesudah mengobrol sebentar, Reina menutup telepon.Sesudah menutup telepon, dia berbaring di sofa untuk beristirahat.Tiba-tiba seseorang yang bertubuh tinggi besar berdiri di depannya dan menghalangi cahaya.Reina mengernyit dan membuka matanya. Entah sejak kapan Maxime sudah berdiri di depannya."Ada apa?" Reina bertanya dengan ragu."Kamu beneran cuma jalan-jalan sebelum makan tadi?" M

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 411

    Reina terlalu malas menggubris Maxime. Reina menarik selimut dengan marah dan membungkus dirinya sendiri lalu membiarkan Maxime berbaring di pinggir kasur."Ya sudah kalau kamu mau tidur di sini, tidur aja begini."Sesudah mematikan lampu, Reina pun tertidur tidak lama kemudian.Mendengar napas Reina sudah melembut, Maxime pun menarik Reina ke dalam pelukannya.Keesokan harinya, waktu Reina bangun dia langsung menabrak dada kekar Maxime.Reina membuka matanya perlahan, mengangkat kepalanya dan langsung berhadapan dengan wajah tampan Maxime.Reina bergerak perlahan untuk melepaskan diri dari pelukan Maxime, setelah memastikan pria itu masih terjaga, Reina pun memakai jaket dan berdiri.Begitu Reina membuka pintu kamar, ternyata Lyann kebetulan lewat di depan pintunya.Lyann menatapnya dengan hangat."Nana, sini. Ibu mau bicara denganmu."Reina agak malu, Lyann pasti salah paham.Reina ikut Lyann kembali ke kamarnya dan menjelaskan, "Maxime yang nggak mau balik ke kamarnya, kami nggak ng

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 412

    Akhirnya Alana baru tahu kalau sikap Maxime berubah hanya saat berhadapan dengan Reina seorang.Namun, nada bicara Maxime ke Lyann bisa dibilang cukup bersahabat, Maxime memang berubah.Tidak berselang lama, tim dokter datang sambil membawa berbagai peralatan medis mutakhir.Alana kagum, "Nana, kamu yang cari semua ini?""Maxime yang nyari." Reina menjawab dengan jujur.Reina masih tidak tahu bahwa alasan dia bisa mendatangkan para dokter ahli ini karena Maxime.Lyann tahu, tapi Maxime memintanya untuk tidak memberi tahu Reina.Dia tidak mau Reina terpaksa bersamanya karena merasa utang budi.Justru karena itulah Lyann yakin Maxime sudah berubah.Seharian ini Lyann menghabiskan waktunya menjalani perawatan medis oleh para ahli.Setelah pemeriksaan selesai, dokter ahli tersebut memberi tahu Reina, "Nona Reina, penyakit Bu Lyann tidak mungkin sembuh, tapi kita bisa mengoperasinya untuk memperpanjang umurnya.""Oke, kapan kita bisa operasi?""Perlu minum obat dulu untuk sementara waktu, n

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2095

    Sudut mulut Imran bergerak pelan, apakah itu kabar baik?"Lalu bagaimana sekarang?"Mereka berharap bisa bertemu dengan calon menantu mereka hari ini, tetapi tidak disangka semuanya tidak seperti yang mereka bayangkan.Retno berpikir sejenak, lalu menjawab, "Karena anak kita lebih suka yang sudah menikah, kenapa kita nggak carikan janda saja untuknya?"Raut wajah Imran terlihat makin aneh."Kamu nggak lagi bercanda?""Di zaman sekarang ini, bercerai bukanlah masalah besar." Retno berpikiran terbuka. "Yang penting anak kita bisa cepat menikah dan memberi kita cucu."Imran tidak menolak atau membantah.Dia hanya diam saja.Retno menganggapnya sebagai jawaban persetujuan darinya."Ayo. Karena ini salah paham, kita pulang saja." Imran berdiri.Pada saat itulah dia tiba-tiba mendengar Ari berkata lagi, "Bu Reina, apa kamu dan Tuan Maxime rujuk? Kamu sudah yakin nggak mau mempertimbangkan yang lain?"Reina sedikit bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu."Kenapa kamu tanya begitu?""Mak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2094

    Reina dan Maxime tiba di dalam restoran sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Maxime menerima telepon dan keluar sebentar.Melihatnya dari kejauhan, Ari langsung berjalan cepat ke arahnya.Setelah sampai di tempat itu, dia melihat sekeliling dan bertanya, "Katanya Tuan Maxime datang juga, di mana dia?""Oh, dia keluar sebentar buat jawab telepon," jawab Reina.Mendengar itu, Ari mengangguk dan duduk di seberang Reina.Dia tidak menyadari bahwa saat ini orang tuanya sedang duduk di ruang sebelah.Orang tua Ari senang saat melihat orang yang ditemui putra mereka adalah seorang wanita dan memiliki penampilan yang khas."Ternyata dia sudah punya pacar, tapi menyembunyikannya dari kita," kata Imran.Retno bertanya bingung, "Apa kamu nggak merasa wanita ini agak familier? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat."Sebelumnya, Ari dan Reina pernah digosipkan dan berita keduanya menjadi pemberitaan hangat.Pada waktu itu, Retno sempat melihat foto profil Reina di berita."Memang n

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2093

    Ibu kota.Keluarga Yinandar sangat meriah seperti biasa, Naria takut kedua orang tua itu kesepian, jadi meminta Reta untuk kembali lebih awal untuk menemani mereka merayakan Tahun Baru.Begitu Reina dan yang lainnya tiba, keduanya terlihat sangat gembira.Keempat cicit kecil itu memanggil mereka, kemudian mereka memberi keempatnya hadiah.Reina melihat bahwa mereka tidak bisa memegang semua hadiah itu dengan tangan mereka."Kakek, Nenek, kenapa beli banyak hadiah begini?""Kami senang karena mereka datang. Setiap kali kami melihat sesuatu yang bagus dan menyenangkan, kami berpikir untuk membelinya dan menyimpannya untuk mereka."Reina tidak berkata apa-apa lagi saat mendengar ini.Reina meminta keempat anaknya bermain bersama kakek dan neneknya, kemudian dia dan Maxime bisa keluar jalan-jalan, lalu sorenya menemui Ari....Rumah Ari.Ayah dan ibunya memegang banyak foto perempuan cantik dan menyerahkannya kepadanya. "Coba lihat."Ari hanya melirik mereka dan mengalihkan pandangannya."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2092

    "Ya."Riko mengiakan dengan sangat patuhDia menguap dan menyuruh ketiga adiknya untuk bangun.Kedua adiknya yang paling kecil langsung bangun, tetapi Riki yang selalu bersikap malas tidak mau bangun."Hoaam, Kak, aku masih ingin tidur. Kamu balik dulu saja, aku mau tidur sambil peluk Mama."Reina tidak bisa menahan tawa saat melihat adegan ini."Ya, kalian istirahat di sini dulu saja." Reina tidak tega berpisah dengan beberapa anak.Rasanya sangat bahagia bisa bersama anak-anak.Namun, Maxime berkata dengan tidak sabar, "Cepatlah."Riki beranjak dari lantai dengan gusar saat mendengar suara marah papanya."Ayo pergi." Dia menepuk lipatan di tubuhnya. Ternyata dia sudah bangun sejak tadi, dia hanya sengaja tidak ingin meninggalkan tempat itu.Reina melihat tanpa daya saat keempat anaknya pergi. Lalu, dia menggerutu kepada Maxime, "Kamu kenapa, sih? Kenapa ngusir mereka begitu?"Maxime bergegas menghampirinya dan memeluknya."Kalau ada mereka, bagaimana kita bisa punya waktu berdua?"".

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2091

    Ketika Morgan pergi, dia melewati ruang tamu, melewati Aarav dan Daniel."Kamu baru pulang, apa sudah mau pergi lagi?" Daniel bertanya saat melihat Aarav akan keluar rumah."Hmm," jawab Morgan singkat.Daniel mengerutkan keningnya. "Jangan pergi, tunggu sampai makan nanti."Morgan tidak sependapat, bersikap seakan tidak mendengar perkataannya dan terus melangkahkan kakinya keluar rumah.Sikapnya membuat Daniel merasa canggung.Aarav yang berada di sampingnya memperhatikan semuanya dalam diam. Dia menyesap tehnya, lalu berkata, "Anak-anak sudah besar, jadi suka memberontak. Rendy juga sering membuatku kesal, jadi jangan ambil pusing.""Hmm." Daniel mengangguk."Kalau nggak ada yang lain, kami akan pulang dulu. Aku minta tolong kepadamu untuk bicara dengan Max terkait kerja sama ini." Aarav berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Bagaimanapun juga, kamu itu ayah Max, kepala keluarga.""Kak, jangan khawatir."Daniel mengantarnya pergi.Sebenarnya Daniel tidak bodoh, mana mungkin dia tidak ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

DMCA.com Protection Status