Share

Bab 1908

Author: Kacang Merah
Diego membelalak tidak percaya, "Kok bisa? Bukannya dia sangat menyukaimu?"

"Kalian 'kan sama-sama pria, coba kutanya, memangnya kamu bisa terus menyukai satu wanita?"

Diego terdiam.

Sebagai sesama pria, dia tahu betul kelakuan pria. Mana ada pria yang bisa terus-terusan mencintai tanpa henti?"

"Ngomong-ngomong, Kakak sudah nyari orangtua Hanna belum?" tanya Diego saat tiba-tiba dia teringat hal ini.

Saat mengungkit masalah ini, Reina berpura-pura marah, "Diego, kenapa kamu nggak ngasih tahu aku, kalau kamu banyak utang di luar?"

"Hah?" Diego mengernyit bingung, "Kak, kok kamu tahu?"

"Awalnya aku juga nggak tahu, tapi waktu aku memperkenalkanmu ke ibu Hanna, mereka bilang mereka sudah menyelidikimu dan ternyata kamu itu nggak berpendidikan, nggak bisa apa-apa, punya banyak utang lagi di luar. Benar, 'kan?" tanya Reina.

Jika dari awal Reina berkata seperti ini, Diego pasti tidak bisa memaksa Reina untuk terus membantunya.

Benar saja, wajah Diego seketika terlihat murung.

"Kenapa mereka
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1909

    Sisil merasa Diego benar-benar harus bersyukur karena punya ayah yang baik. Kalau tidak, pasti dia akan hidup menyedihkan sekarang."Oke, aku urus.""Ya."Sisil pun pergi.Reina bersandar di kursi, mengeluarkan ponsel dan membuka album foto yang berisi foto dirinya dan ayahnya, Anthony."Ayah pasti mendukung keputusanku, 'kan?"Maksud Reina adalah dalam memberi pelajaran pada Diego agar dia benar-benar tumbuh dewasa. Bagaimanapun, dalam hidup kita hanya bisa mengandalkan diri sendiri.Diego yang sudah menerima uang terlihat panik, "Hahh, uang segini bisa buat apa?"Karena tidak tahu harus minta bantuan pada siapa, Diego mencari neneknya.Ibunya Treya.Saat nenek Diego mendengar cucunya membutuhkan untuk memulai sebuah perusahaan, dia mengeluarkan harta simpanannya. Tapi ternyata hanya ada puluhan miliar, untuk membayar hutang Diego saja tidak cukup."Nenek, apa uangmu cuma ada segini?" Diego bertanya.Nenek Diego mengangguk, "Segini banyaknya masih nggak cukup? Ini uang pemberian orang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1910

    Angin dingin bertiup di luar jendela."Menurutku dia nggak akan menyesal."Tatapan Liane penuh dengan rasa bersalah, "Sama kayak aku. Kalau bukan karena kamu adalah putriku, aku akan tetap mengincarmu dan membabi buta membantu Syena. Aku tetap jadi orang jahat."Ucapan Liane membuat tenggorokan Reina seperti ditusuk jarum."Bu, nggak apa-apa. Ibu nggak menyakiti orang lain. Aku nggak menyalahkanmu," sahut Reina.Sampai hari ini, dia tidak menyimpan dendam pada Liane.Mungkin ini juga keegoisannya."Nggak ada orang yang sempurna dan nggak ada di antara kita yang suci," ucap Reina dengan mata memerah.Liane menggeleng, "Kamu nggak menyalahkan aku, tapi aku menyalahkan diriku sendiri. Aku merasa dulu aku sudah seperti penjahat, jadi sekarang aku sekarat adalah karmaku.""Rizki benar. Kalau kita melakukan kesalahan, kita pasti mendapat hukuman."Dia menatap Reina dan berkata, "Rizki akan menyerahkan diri setelah aku mati. Jangan hentikan dia, itu bisa membuatnya merasa nyaman."Hati Reina

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1911

    Jason adalah putra paman Melisha.Ayah dan ibu Melisha punya nama keluarga yang sama, sama-sama Chalisa.Melisha mengangguk, "Ya. Tapi ... terjadi sesuatu.""Apa?" Aarav terkejut, "Hanna nggak suka? Tenang, bisa aku comblangin. Nggak masalah, harusnya nggak ada orang lain yang sehebat dia."Melisha terlihat kesal saat mengungkit hal ini.Dia tidak menyangka Jason begitu bodoh. Bisa-bisanya begitu terburu-buru menikahi Hanna sampai terpikir menggunakan cara kotor. Gawatnya lagi, akhirnya dia malah mendapat masalah."Hanna nggak suka dia, tapi itu semua salahnya sendiri." Tentu saja Melisha tidak mungkin menceritakan semua skandal tentang keluarganya pada ayah mertuanya.Aarav pun berkata, "Kalau kita bisa bersatu sama Hanna, gabungan keluarga kita dan dia pasti akan sangat kuat. Nggak akan ada yang bisa ngalahin kita."Melisha tadinya juga berpikir begitu, tapi sekarang semuanya sudah berubah.Bahkan meski Tuhan datang, orangtua Hanna tidak akan rela menikahkan putri mereka dengan Kelua

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1912

    Sisil, Gaby dan Brigitta, semuanya diundang dan akan pergi bersama-sama."Tapi aku nggak punya gaun." Sisil menghela napas."Kalau gitu, ayo kita belanja bareng." Reina mengajak mereka pergi berbelanja, tentu dia yang akan mentraktir mereka."Terima kasih Bos."Sisil memeluk Reina dan merasa keputusannya mengikuti Reina sangat tepat.Reina spontan tersenyum, "Bodoh, terima kasih untuk apa?"Sisil telah banyak membantunya selama bertahun-tahun."Ngomong-ngomong, kapan kamu sama Deron akan bertunangan?" tanya Reina. Di matanya, hubungan Sisil dan Deron jadi semakin baik akhir-akhir ini.Saat Reina mengungkit tentang pertunangan, Sisil pun menunduk, "Hahh, dia bahkan nggak pernah bilang mau tunangan sama aku."Sisil merasa Deron seharusnya menyukainya, tetapi karena alasan tertentu, Deron belum kunjung melamarnya.Gaby saja sudah menikah, sekarang di grup mereka, hanya dirinya yang belum menikah.Reina jadi bertanya-tanya apa Deron tidak paham akan logika ini dan hendak mengingatkan Deron

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1913

    Pesta amal yang diadakan oleh orangtua Hanna diadakan di hotel terbesar di pusat kota Simaliki dan banyak tamu terhormat diundang.Namun mereka tetap bersikap sederhana, tidak mengundang wartawan dan berusaha untuk tidak membiarkan paparazi masuk memotret acara itu.Para tamu pun berdatangan.Hanna tetap menatap keluar, menunggu kedatangan Reina dan teman-temannya.Akhirnya begitu dia melihat Reina, dia langsung melambai ke Reina, "Kak Reina!"Reina pamit pada Maxime, lalu berjalan bersama Sisil dan beberapa sahabatnya."Hanna."Reina membalas sapaan Hanna, lalu mengenalkan para sahabatnya pada Hanna.Hanna pernah bertemu mereka saat di klub.Hanna adalah orang yang cukup terbuka dan sangat bersemangat."Pestanya belum dimulai, tapi aku sudah siapin ruangan privat buat kalian. Ayo kita ngobrol di dalam."Reina mengangguk, "Oke."Mereka pergi ke sebuah ruangan, namun Reina tidak sadar ada tatapan jahat dari kejauhan.Hanna sudah menyiapkan berbagai jenis makanan lezat di dalam ruangan i

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1914

    Mereka melihat Hanna ditarik ibunya untuk menemui beberapa orang. Hanna memasang tampang dingin dan membuatnya seperti putri gunung es, berbeda sekali dari antusiasme yang baru saja Hanna tunjukkan pada Reina dan sahabatnya.Alana bergumam, "Nana, sepupumu itu ... nggak suka sesama jenis, 'kan? Dia nggak akan tertarik pada kita, 'kan?"Reina tertawa saat mendengar hal ini."Kamu mikir apaan sih? Dia itu gadis yang baik, mungkin dia cuma nggak suka sama orang-orang itu."Selain itu dengan kejadian terakhir kali, Hanna pasti sangat waspada terhadap pria yang akan dijodohkan padanya.Di lantai bawah.Hanna mengikuti ibunya dan bertemu para nyonya kaya."Aduh cantiknya si Hanna, pria beruntung mana ya yang bisa menikahinya?""Ya, dia cantik dan anggun. Kudengar dia lulusan universitas luar negeri yang terkenal.""Kak Ines, kamu sangat beruntung."Ines tidak bisa menyembunyikan senyuman di wajahnya saat mendengar sanjungan dan pujian dari orang-orang di sekitarnya, namun dia tetap berkata d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1915

    Bagaimanapun, kakak Jason, Hans sudah beristri.Para orang kaya kelas atas Kota Simaliki mengetahuinya.Jika Melisha mengenalkannya di depan publik begini, semua orang pasti akan menghina pilihan Melisha.Kalau itu terjadi, orangtua Hanna pasti tidak akan menyetujui pernikahan kedua keluarga tersebut.Itulah kenapa dia tidak memberi tahu siapa yang akan dia kenalkan. Dia akan membiarkan Hanna dan Hans saling kenal. Berharap Hanna jatuh cinta secara alami pada Hans.Hans, sepupu tertua Melisha, sangat berbakat dan tampan.Sayang sekali dia menikah dengan wanita dari keluarga biasa, bahkan mereka tidak dikaruniai anak."Kamu pintar banget jadi mak comblang.""Bibi jangan marah. Aku cuma mau mereka berteman dulu, nggak apa-apa 'kan kalau mereka saling kenal dulu?" ucapan Melisha sangat menyanjung.Ines tentu saja tidak bisa berkata apa-apa."Ya, kamu benar." Ines berkata sambil tersenyum, "Kalau pilihanmu jadi suami yang baik untuk Hanna, aku pasti kasih banyak hadiah buatmu sebagai mak c

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1916

    Menghasut anaknya?Reina merasa Intan sudah keterlaluan. Kapan dia menghasut anaknya untuk menyakiti Tommy?Padahal pelakunya jelas-jelas adalah Melisha, kenapa tuduhan ini malah berbalik padanya?Reina benar-benar tidak tahu bagaimana Melisha menceritakan tentang dirinya pada orang lain.Suara Intan begitu keras sampai para wanita di sekitar menoleh, semuanya membelalak tidak percaya."Menghasut anak sendiri untuk menyakiti orang lain? Keterlaluan.""Bukannya ini putri kandung Liane dari Grup Yinandar yang baru saja ditemukan? Dia juga menantu perempuan dari Keluarga Sunandar.""Ya, itu dia. Dulu dia putri dari Keluarga Andara, tapi ternyata salah. Beruntung banget dia jadi putri Keluarga Yinandar.""Kalau nggak kejam, gimana bisa merebut posisi sebagai menantu Keluarga Sunandar?"Para wanita tidak ingin memperkeruh suasana dan mulai bergosip dengan berbisik.Mereka tahu posisi Reina sekarang, jadi tentu mereka tidak berani menggosipkannya secara terang-terangan.Reina melirik Intan,

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status