Share

Bab 1858

Penulis: Kacang Merah
"Kak Maxime, Nana."

Morgan yang sudah berjalan sampai di dekat paviliun pun memanggil mereka berdua.

Reina dan Maxime menoleh menatap Morgan.

"Ya," sahut Maxime, lalu dia berbisik pada Reina, "Kalau terjadi sesuatu, langsung kasih tahu aku ya. Aku tungguin kamu di sini."

"Oke."

Maxime berjalan keluar dari paviliun.

Morgan memegangi payung Reina.

"Terima kasih." Reina mengucapkan terima kasih dengan sopan, lalu mundur selangkah dan menjauh dari Morgan.

Morgan melihat semua gerakan kecil Reina dan tidak berkata apa-apa.

Reina langsung berkata, "Sisca itu teman baikku. Dia nggak bisa hamil dan sangat ingin mengadopsi Talitha. Kamu setuju saja ya, Talitha dia adopsi dia?"

Morgan mengencangkan cengkeramannya pada payung di tangannya saat melihat Reina begitu tidak sabar berhadapan dengannya. Morgan tidak menjawab Reina dan malah melihat sekeliling.

"Kita sudah lama nggak ke sini, 'kan?"

Reina mengangguk, "Ya."

"Kamu tahu nggak belakangan ini aku sering mimpiin masa kecil kita?" Morgan menam
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1859

    Reina menoleh menatapnya, "Jess?"Jess langsung mendatanginya, "Apa Pak Morgan menolak permintaanmu?"Reina mengangguk, "Ya."Jess juga tidak menyangka, "Kenapa dia begitu ya? Sebenarnya apa salah Talitha ke dia?""Begitulah, kita nggak tahu isi hati seseorang," sahut Reina.Jess menggenggam tangan Reina dan berkata, "Menurutku Pak Morgan punya pertimbangan sendiri, Nona Reina jangan salahkan dia. Nanti aku ngomong sama dia dan pasti cari cara agar Nona Sisca bisa mengadopsi Talitha."Jess juga sering menjenguk Talitha.Talitha sangat lucu dan bijaksana, tidak seharusnya anak seperti Talitha jadi anak yatim piatu tanpa ada yang mencintainya."Terima kasih ya."Kemudian Reina berkata pada Jess, "Tapi sepertinya dia nggak punya pertimbangan lain sih. Jess, aku ingetin ya, jangan sampai tertipu sama dia."Wajah Jess mematung, dia tidak mengerti."Pak Morgan memang agak keras kepala, tapi dia bukan orang jahat."Dulu, Reina juga berpikiran sama.Jess masih ingin mengucapkan sesuatu, tetapi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1860

    Jess baru ingat, sekarang adalah waktu kerja.Dia langsung memesan makanan untuk Erik, lalu menatap Erik dengan sungkan, "Aku harus balik ke kantor."Erik menatap Jess dengan sedih, "Kamu mau ninggalin aku sendirian di rumah sakit? Dokter bilang, aku harus dirawat di rumah sakit untuk observasi selama dua tiga hari, takut ada luka dalam yang belum ketahuan."Jess pun mengatur jadwalnya."Nanti abis kerja, aku ke sini.""Terus aku makan dan mandinya gimana?" tanya Erik.Jess berpikir sejenak, "Bisa, nanti aku ambil cuti dua hari buat jagain kamu."Baru akhirnya Erik merasa puas, tapi dia masih bertanya, "Terus nanti si Morgan bakalan marah nggak?"Jess menggeleng, "Harusnya sih nggak, aku belum pernah cuti kok dari dulu. Lagian, aku 'kan cuti karena kamu kecelakaan, ini masalah besar."Tadi sebelum ke sini, Jess sudah berniat ambil cuti untuk mengurus Erik.Erik adalah tunangannya, selain keluarganya sendiri, mulai sekarang Erik adalah orang paling penting bagi Jess."Jess, kamu baik ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1861

    Jess langsung kembali ke rumah sakit, tetapi sebelum sempat masuk ke kamar rawat Erik, dia mendengar percakapan dari dalam.Jess tidak bermaksud menguping, tapi dia mendengar nama Morgan.Jess spontan terpaku dan tidak jadi mengetuk pintu."Apa Morgan melakukan hal ini buat balas dendamnya si Maxime?""Nggak mungkin, hubungan si Morgan itu nggak baik sama si Maxime," ucap Erik pada lawan bicaranya, "Kali ini aku lengah sih, aku nggak nyangka bakal ketemu penjahat licik kayak dia yang bakal nyuruh orang buat nabrak aku."Jess langsung tercengang saat mendengar ucapan Erik.Sopir taksi yang menabrak Erik ... orang suruhan Morgan?Benarkah Morgan yang melakukannya?Tapi kenapa?"Ya ... kayaknya kita juga nggak bisa ngapa-ngapain sih kali ini. Ya sudah aku pulang dulu ya, kalau ada apa-apa langsung kabarin aku ya."Orang yang bicara dengan Erik adalah temannya.Saat Jess mendengar teman Erik akan keluar kamar, dia langsung mencari tempat untuk sembunyi.Setelah orang itu pergi, Jess menung

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1862

    Jess tahu Erik berkata seperti ini untuk menghiburnya."Ya." Jess mengangguk. Meski begitu, dia langsung teringat ucapan Reina hari ini juga sikap buruk Morgan.Mungkin karena dulu Jess terlalu terobsesi dengan Morgan, atau karena selama mereka di luar negeri Morgan selalu dalam keadaan sakit.Jadi, selama ini Jess hanya melihat sisi baik Morgan, tetapi sekarang, dia perlahan-lahan menyadari Morgan berbeda dan itu tidak sesederhana yang terlihat di permukaan."Sudah, nggak usah dibahas lagi." Erik bisa melihat Jess sedikit tidak senang, jadi dia langsung mencari topik lain.Jess pun tidak lanjut membicarakan masalah ini....Di sisi lain, Sisca juga tahu negosiasi Reina tidak berhasil.Sisca kecewa, tapi dia berkata, "Kalau aku nggak bisa mengadopsi Talitha, aku tetap bakal sering mengunjunginya."Reina tidak tahu harus berkata apa.Sisca berkata, "Eh, Nana kamu tahu nggak? Aku tahu si Cath ada dimana.""Cepat banget?" tanya Reina."Menurut aku malah lama banget aku baru tahu." Saat in

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1863

    Ibu Carlos masih bisa berpikir jernih. Waktu melihat Cath hampir kehabisan napas, dia langsung membujuk putranya."Carlos, cepat lepaskan dia, jangan sampai dia mati di tanganmu."Carlos tersadar dan langsung menghempaskan Cath.Cath terhempas ke lantai dengan keras hingga terbatuk berulang kali.Carlos sudah tidak punya rasa kasihan pada Cath. Dia menghampiri Cath dan menendangnya, "Aku tanya sekali lagi, di mana uangnya?"Cath terbatuk sambil menggeleng, "Beneran ... Uhuk! Uhuk! Sudah ... dicuri."Carlos terlalu malas terus bicara dengan Cath, jadi dia minta bantuan ibunya untuk menggeledah seluruh ruangan untuk memastikan apa Cath membohonginya atau tidak.Sayangnya, setelah mencari lebih dari setengah jam mereka tidak menemukan apa pun.Saat ini Cath sudah lebih tenang, wajahnya berlinang air mata."Aku nggak bohong, benar-benar sudah dicuri, kalau nggak aku sudah terbang ke luar negeri.""Kurang ajar!" Carlos menendangnya lagi.Ibu Carlos hanya bisa menuding Cath, "Bahkan meski ka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1864

    Sisca menutup telepon dan bersiap untuk istirahat.Namun ponselnya berdering lagi, telepon masuk dari nomor yang tidak dikenalnya.Sisca mengangkat telepon itu sambil mengernyit bingung."Sisca? Ini Sisca bukan?"Suara Ibu Carlos terdengar.Ibu Carlos sudah memblokir kontak Sisca setelah Sisca dan Carlos bercerai.Sekarang dia meminjam ponsel orang lain untuk menelepon Sisca.Supaya Sisca tidak langsung menutup telepon, ibu Carlos-lah yang menghubungi Sisca.Sisca mengernyit, "Ya.""Oh syukurlah, akhirnya Ibu bisa menghubungimu. Sisca, kapan kamu punya waktu? Ayo main ke rumah kami, nengok Ibu." Ibu Carlos berusaha sekuat tenaga untuk terdengar baik.Sisca merasa geli, "Nyonya, apa Anda lupa kalau aku dan anakmu sudah cerai? Ibuku bukan kamu."Ucapan sinis Sisca membuat ekspresi ibu Carlos berubah.Namun kini, nasib Keluarga Winston bergantung pada Sisca.Ibu Carlos hanya bisa menahan rasa malu dan berujar dengan sabar yang dibuat-buat, "Sisca, Carlos-lah yang duluan mau selingkuh, dar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1865

    Ibu Carlos menelepon lagi, tetapi tidak dapat tersambung.Carlos langsung bertanya, "Gimana?""Sisca ini mau mutusin hubungan dengan kita." Ibu Carlos terlihat sangat kesal.Cosco ikut terlihat kesal, "Papa, Nenek, aku mau pulang. Aku mau mainan pesawat, kapan kita bisa pulang?"Carlos juga terlihat tidak sabar, "Jangan bikin masalah, emangnya kamu nggak lihat di rumah sekarang lagi ada masalah?"Cosco tidak terlalu peduli."Aku mau makan kue coklat buatan Bibi Indah, cepat suruh Bibi Endah balik."Setelah Keluarga Winston bangkrut, Carlos memecat Indah, pembantu mereka.Ibu Carlos langsung membujuk cucu kesayangannya, "Cucuku sayang, tunggu sebentar lagi ya. Nanti kami minta Bibi Endah buat balik dan bikinin kue coklat untukmu.""Nggak, aku maunya sekarang ... " Karena sudah terbiasa dimanja, Carlos pun terus merengek."Makan! Makan! Makan! Kamu cuma tahunya makan aja, mau kupukul?" bentak Carlos.Ini adalah pertama kalinya Cosco dimarahi oleh ayahnya, dia langsung berhenti menangis,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1866

    Begitu masalah Syena terungkap, banyak orang mengetahuinya termasuk Marshanda yang sedang bersembunyi di rumah.Selama ini Marshanda hidup seperti tahanan karena takut dituntut. Hati kecilnya juga sedang menyiapkan diri, dia takut sekali suatu hari Reina dan Maxime akan memberikan pelajaran padanya.Marshanda tidak sadar, Reina memang sengaja melakukan ini untuk membuatnya ketakutan setiap hari.Setelah Reina selesai menyelesaikan masalah Syena, dia juga bertanya pada Deron bagaimana keadaan Marshanda akhir-akhir ini.Deron memberitahunya bahwa Marshanda bersembunyi di rumah kontrakan dan tidak berani keluar kecuali untuk mengambil makanan untuk dibawa pulang setiap hari."Sepertinya sekarang dia cukup baik-baik saja," ucap Reina.Marshanda sudah mencelakai Reina dengan kejam dan hampir melukai Alana.Reina tidak akan melepaskan Marshanda begitu saja."Sudah waktunya membiarkan dia menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Nggak bisa aman damai lagi," ucap Reina.Deron mengerti maksud Rei

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status