Share

Bab 1213

Penulis: Kacang Merah
Setelah Riki membujuk Sisil, dia kembali memulai siaran langsung.

Akhir-akhir ini Riki terlalu sibuk dan banyak tante-tante online yang menunggunya siaran. Untungnya Riki tidak selurus Sisil, kalau tidak, mana mungkin dia bisa menarik hati banyak tante-tante online?

Sisil hanya menatap sosok Riki yang pergi menjauh dan otaknya terasa kosong.

Kenapa dia harus belajar dengan wanita nakal?

Sisil tidak menganggap serius ucapan Riki.

...

Berita pernikahan Alana dan Jovan langsung menyebar ke segala penjuru. Saat ini semua media massa mengumumkan rencana pernikahan keduanya.

Reina langsung melihat berita ini saat bangun pagi harinya.

Sekarang setelah keduanya pasti menikah, Reina jadi memikirkan hadiah pernikahan apa yang harus dia siapkan untuk Alana.

Saat ini di Grup Rajawali.

Semua kejadian di pesta pernikahan Morgan kemarin lusa sedang di bahas dalam rapat internal.

Begitu Reina sampai di kantor, dia bisa langsung merasakan ada yang janggal dengan suasana kantor.

Sisil datang dan berkata
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1214

    "Apa hasilnya?" tanya Reina yang penasaran.Sisil yang sudah mencari tahu pun menjawab, "Posisi Morgan nggak berubah, tetapi pemegang saham memberinya waktu satu tahun. Kalau perusahaan kembali mengalami krisis, dia akan dipecat."Reina mengangguk.Setelah Sisil duduk, dia kembali berkata, "Tapi Grup IM itu punya siapa sih? Mereka kuat banget, mereka menekan dan mengendalikan Grup Rajawali.""Aku juga nggak tahu. Aku sudah memeriksanya, tapi cuma ada sedikit informasi." Reina berpikir sejenak, tiba-tiba terpikir sesuatu dan berkata kepada Sisil, "Harusnya Ari tahu! Dia artis di bawah naungan Grup IM.""Serius? Wah Ari memang hebat," ucap Sisil.Sayangnya mereka tidak tahu betapa sulitnya bagi Ari tinggal di luar negeri dan syuting iklan yang merusak citranya setiap hari.Bahkan manajer Ari sering bertanya padanya, "Kamu yakin nggak pernah menyinggung pimpinan Grup IM?"Kalau tidak, kenapa mereka mengirim Ari seorang superstar ke tempat semiskin ini untuk syuting iklan yang tidak bergun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1215

    Rendy yang sedang dirawat di rumah sakit saat ini merintih kesakitan.Aarav menunggu di luar kamar rawat sangat sedih. Setelah dokter dan suster pergi, dia dan Melisha masuk ke kamar rawat dan langsung melihat tubuh Rendy yang penuh ditempeli peralatan medis."Rendy, Ayah datang."Begitu Rendy mendengar suara Aarav, dia mengangkat tangannya dengan susah payah, "Ayah ...."Dia langsung menangis tersedu-sedu, dia sudah lama menderita."Ayah ... Ini ulah Maxime ...."Aarav tidak menyangka Maxime akan begitu kejam terhadap Rendy. Dia bertanya pada Melisha, "Di mana kamu menemukannya?""Di tempat pembuangan sampah yang terbengkalai. Kalau aku telat datang, Rendy pasti sudah mati." Melisha juga menutupi wajahnya dan menangis."Benar-benar keterlaluan!"Aarav menggertakkan gigi, "Apa Maxime pikir dia masih menguasai dunia sama kayak dulu?""Ayah harus membalaskan dendam Rendy. Dengan kondisi Rendy seperti ini, bagaimana nasibku dan Tommy?"Sebenarnya Melisha ingin memberi Rendy pelajaran kare

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1216

    Reina tertegun sesaat dan langsung menjauh dari Maxime. Dia yang malu pun berkata, "Nggak kok, mungkin suhu di mobil terlalu panas."Reina ingin sekali bersembunyi di dalam gua.Dia 'kan sudah lama mengenal Maxime dan bukannya belum pernah saling bersentuhan. Kenapa belakangan ini jantungnya berdegup kencang setiap kali berada dekat dengan Maxime? Bahkan ada hasrat untuk menyentuh Maxime.Maxime tidak mencurigai jawaban Reina, dia langsung meminta sopir menurunkan suhu di dalam mobil."Sudah lebih dingin?""Ya, sudah cukup."Reina duduk dan terus mencuri pandang pada Maxime.Reina berpikir, mungkin dia seperti ini karena memang sudah tertarik pada wajah Maxime sejak masih kecil.Karena takut ketahuan oleh Maxime, Reina pun terus berpaling ke arah jendela.Maxime melihat tingkah aneh Reina, dia pun menggandeng tangan Reina.Saat kedua tangan mereka bersatu, Reina merasa telapak tangannya sangat panas. Sebelum Reina sempat melepaskan gandengan tangan Maxime, pria itu tiba-tiba memasang b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1217

    Melihat Reina yang begitu keras kepala, Maxime pun berlari mengejar Reina dan langsung menggendongnya tanpa berkata apa-apa.Tubuh Reina terangkat dan spontan dia langsung meraih lengan Maxime dengan satu tangan dan melindungi perutnya dengan tangan lainnya."Kamu ngapain? Cepat turunkan aku!"Reina kaget setengah mati oleh sikap Maxime."Kamu mau pulang, 'kan? Aku gendong kamu pulang."Reina sampai tidak bisa berkomentar. Pulang jalan kaki? Butuh berapa jam?"Kamu bercanda?""Aku nggak bercanda, ayo kugendong pulang. Kamu 'kan mabuk mobil?" Maxime berjalan cepat sambil menggendong Reina.Awalnya Reina pikir Maxime hanya bercanda, sampai mereka sudah keluar area Vila Magenta, barulah Reina sadar betapa seriusnya Maxime. Penghuni vila lain dan para pejalan kaki mulai menatap mereka.Reina ingin sekali mengubur kepalanya ke dalam tanah, dia pun berkata, "Mmm ... mendingan pulang pakai mobil aja deh, aku bisa tahan kok.""Ya nggak bisa. Kamu bisa tahan, tapi anak kita nggak bisa. Nggak ap

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1218

    Sebelum Maxime dapat menjawab, Reina sudah mengambil ponselnya dan mengunci diri di kamar.Saat dia hendak menelepon Riki kembali, grup Reina dan para wanita yang tinggal di kediaman Keluarga Andara sudah ramai.Gaby: "Nana, sekarang kamu tinggal sama Maxime? Kalian sudah baikan?"Sisil: "Bos, sekarang kamu lagi hamil, jadi harus hati-hati ya. Katanya kalau lagi hamil nggak boleh 'itu' lho."Brigitta: "Nana, kamu jangan sampai tertipu sama kegantengan dan kata-kata manis laki-laki. Kamu ingat-ingat lagi kenapa dulu kamu menceraikannya."Brigitta: "Susah payah kamu bisa keluar dari jurang kegelapan pernikahan, kamu nggak boleh terjebak di kegelapan itu lagi."Gaby: "Brigitta benar. Kalau kamu mau kembali menerima Maxime, kamu harus mengetesnya dulu."Sisil: "Ya, ya! Setidaknya jangan terlalu gampang menyerahkan diri."Reina sungguh tidak tahu harus tertawa atau menangis setelah membaca obrolan itu.Namun, Reina tahu para sahabatnya ini tidak punya niat buruk, jadi dia menjelaskan."Jang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1219

    Dalam kabut uap, Reina bisa melihat tubuh kekar nan sempurna Maxime. Reina pun meliriknya beberapa kali.Saat Reina sedang melamun, Maxime buru-buru mengambil handuk dan keluar dari kamar mandi.Reina langsung membuang muka dan berpura-pura melihat ponselnya.Maxime sudah dari tadi tahu Reina mengintipnya, Maxime pun berjalan mendekat, "Gimana? Bagus?"Wajah Reina memerah."Apanya yang bagus? Aku nggak liatin kamu kok.""Aku nanya yang lagi kamu lihat di ponselmu." Maxime tersenyum, "Kapan kamu melihatku? Barusan?"Reina menunduk. Setelah mendengar ucapan ini, dia baru sadar kalau dirinya sudah ketahuan."Tadi pintu kamar mandimu terbuka sedikit, aku jadi lihat sedikit."Reina bangkit berdiri sambil menggerutu, "Lagian aku juga sudah pernah lihat, nggak ada yang bagus.""Oh gitu? Terus kok kamu nggak berani menatapku?" tanya Maxime sambil menelan ludah.Reina berhenti bersikap malu-malu, lalu mengangkat kepalanya untuk menatap Maxime.Pria itu baru saja mandi, rambut pendeknya masih ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1220

    Reina tersadar dari lamunannya dan langsung mengambil handuk mandi untuk menutupi tubuhnya. Setelah itu dia berkata, "Maaf ..."Entah mengapa, Reina tidak bisa mengendalikan diri.Wajah Maxime yang ditampar Reina terasa kaku."Nggak apa. Barusan kamu ... nggak apa-apa?"Reina merasa lebih bersalah setelah mendengar pertanyaan Maxime. "Nggak apa-apa, aku nggak sengaja menjatuhkan botol sabun mandi."Maxime merasa lega, lalu berkata dengan wajah serius, "Mulai sekarang biar aku temani kamu mandi.""Nggak perlu, beneran nggak perlu."Reina tersipu malu sambil menutupi tubuhnya dengan handuk mandi.Maxime bisa melihat gerak-gerik Reina. Wanita ini memperlakukannya seolah dia adalah penguntit.Orang lain pasti tidak menyangka kalau Reina dan Maxime sudah punya dua anak.Dulu Reina menggoda Maxime, ternyata memang demi kepentingan anakSetelah merapikan handuk mandinya, Reina mengambil gaun tidurnya dan langsung memakainya."Oke, ayo tidur.""Ya."Maxime mengikuti Reina.Reina mengambil pons

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1221

    Karena dipeluk Maxime, Reina tidak bisa melihat cahaya redup di mata gelap Maxime."Tentu saja, kamu cuma boleh hidup sama aku, kecuali aku mati," sahut Maxime dengan tegas.Dulu Maxime menceraikan Reina karena Maxime pikir karena dia akan menjadi idiot dan dia tidak ingin merepotkan Reina.Lagi pula, jadi orang idiot itu sama saja dengan mati.Reina merasa marah mendengar ucapan Maxime, dia langsung mengepalkan tinjunya dan memukul bahu Maxime."Aku bisa bersama siapa pun yang aku mau. Kamu bukan lagi suamiku dan kamu nggak punya hak buat ngatur aku!"Reina hanya asal bicara. Bagaimanapun dia sudah punya dua orang anak, bahkan sekarang sedang hamil.Mana mungkin dia hidup bersama pria lain dan membuat anak-anaknya punya ayah tiri?Selain itu, dengan kondisi Reina sekarang, pasangan hidupnya pasti akan kerepotan.Faktor lainnya juga Reina tidak membutuhkan pria untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya.Awalnya Reina hanya asal bicara saja untuk membuat Maxime kesal. Siapa sangka Maxim

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2132

    Morgan tidak bisa menghindar, tidak punya pilihan selain menerima pukulan keras itu.Darah keluar dari sudut mulutnya, tubuhnya limbung. Cengkeraman tangannya di lengan Jess terlepas saat dia terdorong mundur dan hampir jatuh ke tanah.Erik mengepalkan tinjunya dan berdiri di antara dia dan Jess, menatap Morgan dengan dingin."Aku sudah berbaik hati mengantarmu ke rumah sakit, tapi aku nggak menyangka kamu akan datang ke sini dan berbuat kasar sama Jess. Sepertinya kamu masih belum cukup sadar, jadi aku akan membuatmu sadar!"Jika dia tidak datang untuk menjemput Jess, dia tidak akan melihat adegan Morgan yang mengganggu Jess.Dia mengatupkan giginya karena marah, ada sedikit kejengkelan dalam tatapannya saat dia menatap Jess."Kamu baik-baik saja?" tanyanya.Jess sedikit panik saat mendengar pertanyaannya, tetapi dia mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja."Erik menoleh ke arah Morgan dan melangkah mendekatinya.Morgan berdiri diam sebelum menatap orang di depannya. Dia mengangkat tangan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2131

    Morgan melihat ke arah panggilan yang ditutup, suasana hatinya langsung jatuh ke titik terendah.Namun, dia tidak beranjak pergi.Di dalam perusahaan.Jess mengira Morgan sudah pergi, jadi dia berkemas seperti biasa dan keluar dari perusahaan.Sebelum dia keluar, Erik bahkan mengiriminya pesan."Aku jemput, ya?"Jess membalas pesan itu, "Nggak perlu, aku pulang sendiri saja."Dia terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri, bahkan setelah menghabiskan banyak waktu dengan Erik, dia masih belum terbiasa untuk dijaga olehnya seperti itu."Penolakan ditolak, aku sudah di lantai bawah perusahaanmu, cepat keluar." Erik tersenyum dan mengirimkan pesan itu.Jess sedikit tidak berdaya saat melihat pesan itu, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.Erik memang seperti itu, selalu melakukan segala sesuatu terlebih dahulu, baru memberitahunya. Jess sudah terbiasa dengan hal itu.Berjalan keluar dari pintu perusahaan, Jess mencari-cari mobil Erik. Namun, sebelum dia bisa menemukannya, sesosok tu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2130

    Morgan hanya perlu menunggu persetujuan Jess, tidak mempermasalahkan apakah Jess sudah menikah atau belum.Jess tidak tahu harus bahagia atau sedih saat ini.Ternyata orang yang dia sukai kini juga menyukainya. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.Namun, yang menyedihkan adalah dia sudah menikah. Pernikahan ini diatur oleh orang tuanya, yang juga atas keinginannya sendiri. Erik memperlakukannya dengan baik, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu yang kiranya bisa mengkhianati Erik."Maafkan aku, Tuan Morgan. Tuan mungkin sudah salah paham dengan niatku untuk Tuan. Tuan itu atasanku, jadi aku harus bersikap baik kepada Tuan karena tuntutan pekerjaan, bukan karena aku menyukai Tuan seperti yang Tuan katakan." Jess terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, "Selain itu, aku sudah menikah dan suamiku memperlakukanku dengan sangat baik. Kami berdua saling mencintai dan aku nggak akan menceraikannya."Kami berdua saling mencintai!Kata-kata itu sangat tajam dan menusuk ketika terdenga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2129

    Morgan membuka kontaknya dan melihat catatan panggilan pegawai tempat dia minum dengan Jess saat dia mabuk.Pikirannya kacau dan dia ingin sekali memastikannya.Entah sudah berlalu berapa lama, Morgan akhirnya berhasil menghubungi nomor Jess.Pada saat itu, Jess sedang sendirian di dalam perusahaan, sementara Erik pergi untuk menjalankan tugasnya sendiri setelah mengantarnya.Melihat panggilan dari Morgan, Jess ragu-ragu sejenak sebelum mengangkatnya."Tuan Morgan, ada apa?"Tuan Morgan?Morgan sedikit terdiam saat mendengar panggilan yang tidak biasanya digunakan Jess saat memanggilnya."Kamu yang membawaku ke rumah sakit hari ini?" tanya Morgan.Jess tidak mencoba menyembunyikan apa pun dan menjawab, "Aku dan Erik yang mengantarmu. Untung saja ada dia yang membantu. Kalau nggak, aku nggak akan bisa membawamu ke rumah sakit sendirian."Sepanjang jawabannya, dia menyebutkan nama Erik hingga beberapa kali.Morgan mengerti bahwa ini adalah untuk memberitahukan bahwa dia dan Erik sudah me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2128

    Simpul di tenggorokan Morgan bergulir. Dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk membuka matanya dan melihat Jess. Ketika dia yakin itu adalah Jess, dia langsung mengangkat kedua tangannya.Jess tidak tahu apa yang ingin dilakukan Morgan, jadi dia mendekat dan bertanya kepadanya."Tuan Morgan, apa Tuan baik-baik saja? Apa ada yang nggak nyaman? Apa Tuan butuh air? Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit."Begitu kata-kata terakhir itu terucap, tangan Morgan tiba-tiba mendarat di sisi wajahnya.Pria itu bergumam dengan suara pelan, "Jess? Apa aku sedang ... bermimpi?"Wajah Jess terasa panas, tubuhnya menegang dan dia menatapnya tidak percaya.Wajah Erik yang duduk di samping langsung berubah muram. Dia mengangkat tangannya untuk menepis tangan Morgan."Ngapain kamu?"Tangan Morgan jatuh dan dia benar-benar kehabisan tenaga, menutup matanya lagi.Jess menatap Erik dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Maafkan aku."Erik kesal, tetapi tidak menunjukkannya."Dia yang menyentuhmu, jadi kam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2127

    Ketika Jess dan Erik sampai, mereka langsung dimarahi."Kalian akhirnya datang juga. Bukan hanya mabuk, dia juga merusak banyak minuman di toko kami. Jadi, jangan lupa bayar dulu sebelum kalian membawanya pergi," kata pemilik tempat itu.Mendengar itu, Jess melihat ke arah yang pria ini tunjuk.Ini adalah pertama kalinya dia melihat Morgan seperti itu.Pakaiannya sedikit acak-acakan, wajahnya berjanggut dan sedikit tidak terawat. Dia mabuk berat, duduk tidak berdaya di kursi. Ada banyak pecahan botol di sekelilingnya, membuat udara pekat oleh bau alkohol.Mata Jess terlihat khawatir. Dia hendak meminta maaf kepada pemilik tempat ini, tetapi Erik yang berada di antara mereka berkata dengan dingin, "Apa kalian nggak tanggung jawab? Apa kamu tahu, kalau sesuatu terjadi dengannya di tempatmu ini, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa lepas dari tanggung jawab."Dia tidak sebaik Jess."Itu masalah dia, apa hubungannya dengan kita?" Pelayan tidak terintimidasi oleh perkataan Erik.Ini ada

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2126

    Jess sedikit tidak percaya. Kesehatan Morgan tidak baik. Selama bertahun-tahun dia merawatnya, dia tidak pernah melihat Morgan minum.Sekarang, mendengar nada bicara pria itu, Morgan sepertinya sedang mabuk berat.Namun ....Jess menoleh ke arah Erik, hatinya terkoyak.Dia sudah menikah dan bertekad untuk menjauhi Morgan. Dia tidak akan pernah bisa mengkhianati Erik."Itu, aku nggak bisa ke sana. Kalau kamu ada waktu, tolong antar dia ke rumah sakit. Setelah dia sadar dari mabuk, dia pasti akan sangat berterima kasih kepadamu," jawab Jess dengan sopan."Apa kamu bercanda? Kamu yang temannya saja nggak mau antar dia ke rumah sakit, apalagi aku yang cuma orang asing? Kamu ingin aku mengantarnya? Aku masih harus kerja." Pria itu menjawab dengan tidak sabar. "Kalau kamu nggak datang, aku juga nggak peduli lagi."Setelah mengatakan itu, pria di seberang sana menutup telepon.Wajah Jess terlihat cemas.Melihat ini, Erik tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Ada apa?""Morgan mabuk." Jess me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status