"Kenalin ... namaku Jansen!" ujar General Manager baru di kantor tempatku bekerja.
"Claudia," ujarku.
Jansen memang tampan di usianya yang kelihatan masih muda.
Mungkin seumuran denganku, tapi bisa juga beberapa tahun di atasku.
Siapapun bisa suka dengan Jansen, tapi tidak dengan diriku.
Tujuanku hanyalah kerja keras agar bisa menanjak karirku di kantor.
Pertemuan dengan Jansen juga biasa-biasa saja antara atasan dan bawahan.
Tidak ada yang istimewa yanag akan mengarah ke hubungan yang tidak pantas.
Perkenalan singkat yang setahuku juga tidak berlanjut kemana-mana.
Jadi aku heran kalau wanita kejam ini menyebutku Pelakor.
*****
DUUAARR ....
Suara guntur yang keras mirip ledakan menyadarkan Claudia dari pingsannya.
"Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri? Kenapa aku sulit sekali menggerakkan badanku ini?" pikir Claudia.
Claudia mencoba melihat ke arah luar.
Hari masih gelap, berarti masih dini hari.
"Beruntung aku tidak pingsan lama, dan dibantu bangun oleh suara guntur yang sangat keras ini," ujar Claudia bersyukur masih ada waktu dan kesempatan untuk pergi dari gedung kosong ini.
Hujan turun lagi dengan derasnya, tapi Claudia tidak ingin lagi menunda kepergiannya dari gedung kosong ini.
Badannya sangat lemas, tapi dipaksakannya untuk tetap bisa bergerak meslipun dia harus menggesekkan tubuhnya ke lantai bangunan ini untuk bergerak ke arah luar.
*****
"Claudia, kamu dipanggil Pak Bos!" ujar teman kantorku, Janet saat melewati meja kerjaku.
"Buat apa Pak Bos memanggilku?" tanyaku padanya.
"Aku tidak tahu! kamu tanya sendiri saja sama Pak Bos!" ujar Janet dengan nada sinis.
Janet setahuku sering berusaha mendekati Jansen, atasanku di kantor.
Tapi tidak ada tanggapan apa-apa dari Jansen, yang membuat sikapnya sangat sinis saat dia disuruh Jansen untuk memanggilku ke kantor atasanku itu.
Aku segera beranjak dari meja kerjaku menuju ruangan Pak Bos alias Jansen ini.
Sejak Jansen bergabung di perusahaan tempatku bekerja ini, baru kali ini Jansen memanggilku ke kantornya.
"Ada apa ya? Apa aku membuat kesalahan besar?" tanyaku kepada diriku sendiri.
Sambil berpikir, tanpa sadar aku sudah berada di dalam ruangan atasanku tepat di hadapannya, tapi aku tetap dalam mode berpikir. Bahkan aku lupa mengetuk pintu kantornya terlebih dahulu untuk diijinkan masuk.
"Sudah selesai mikirnya?" tanya Pak Bos yang berada tepat di hadapanku, membuatku terkejut.
"Maaf Pak!" ujarku singkat.
"Kamu tahu kenapa dipanggil kemari?" tanya Jansen, atasanku ini.
"Tidak tahu, Pak! Kalau aku melakukan kesalahan, mohon segera diberitahukan kepadaku, Pak biar bisa segera keperbaiki!" ujarku dengan tegas.
"Kamu tidak melakukan kesalahan!" ujar Jansen.
*****
"Setahuku, aku memang tidak melakukan kesalahan apapun! Atas dasar apa wanita kejam itu memanggilku Pelakor dan menuduhku telah berselingkuh dengan kekasihnya atau suaminya ini!"
Claudia berusaha merayap dengan cepat, karena sudah banyak waktu yang terbuang karena pingsannya tadi.
'Seperti kata kekasihmu ... aku tidak pernah melakukan kesalahan apapun, wanita kejam!" geram Claudia dalam hati.
Hujan masih deras dengan awan hitam yang masih menutupi langit, sehingga Claudia tidak tahu pasti apakah sudah pagi atau belum.
Lantai bawah bangunan ini lebih parah karena penuh puing-puing yang tajam dan kasar, membuat Claudia kesulitan bergerak karena puing-puing ini sangat sakit menggores tubuhnya.
Tanpa menyerah, gadis ini memaksakan diri bergerak lebih cepat yang mengakibatkan luka semakin parah di sekujur tubuhnya.
Tapi perjuangannya membawa hasil, dengan dirinya berada di area luar gedung kosong ini.
Sekeliling bangunan kosong ini ditumbuhi rumput yang cukup tinggi sehingga Claudia tidak tahu arah tujuannya hendak kemana.
'Bagaimana caranya aku menerobos padang ilalang belukar ini tanpa bisa berjalan sama sekali?"
Rasa putus asa mulai menghinggapi hati Claudia.
Sementara pagi sudah mau tiba, dia masih berada di bangunan kosong ini dengan tenaga yang sudah hampir habis.
Claudia harus menerobos hujan deras menuju tempat yang aman.
Semakin lama dia berada di dalam bangunan kosong ini, semakin rentan dia bertemu dengan wanita kejam dengan tiga pengawal mesumnya.
Claudia lalu menjatuhkan tubuhnya ke tanah berlumpur yang masih tergenang air hujan.
Air kotor berwarna kekuningan ini memercik ke wajahnya begitu dia berusaha bergerak dengan menggesekan tubuhnya ke tanah berlumpur ini menuju tempat yang lebih aman.
Berhasilkah Claudia meninggalkan bangunan kosong ini, sekaligus bebas dari wanita kejam ini?
"Aku kagum dengan hasil kerjamu! Jarang sekali yang bisa berprestasi hebat seperti dirimu, Claudia!" ujar Jansen kepadaku."Terima kasih, Pak! Tapi bapak tidak mungkin memanggilku kemari hanya untuk memuji hasil kerjaku saja kan?" tanyaku tanpa banyak basa basi dengannya."Benar sekali katamu! Kantor pusat akan mengirimkan seseorang untuk memberi semangat dan sedikit pelatihan ke cabang kantor ini yang baru buka di Manchester. Aku ingin kamu yang ke sana! Tapi jangan khawatir, aku akan menemanimu ke sana!" ujar Jansen."Kenapa tidak pilih karyawan laki-laki saja, Pak?" tanyaku.'Karyawan laki-laki tidak ada yang prestasinya sehebat dirimu, jadi kamu yang aku pilih! Kenapa? Kamu keberatan?" tanya Jansen kepadaku."Aku masih banyak kerjaan di kantor pusat ini. Aku hanya ingin menyelesaikan pekerjaanku secepat mungkin, agar bisa mengambil cuti untuk liburan panjang," ujarku."Aku akan memberikan cuti langsung kepadamu tanpa melalui prosedur kantor, apabila kamu mau menemaniku ke Manchest
Hujan turun dengan derasnya di sekitar gedung kosong ini, tapi pencarian yang dilakukan oleh tiga pengawal wanita sadis ini tidak berhenti.Mereka terus menyisir sekeliling gedung kosong untuk memastikan keberadaan Claudia."Sialan pelakor itu! Kemana dia pergi? Bikin susah saja!" seru Gilbert penuh kemarahan karena dipaksa wanita sadis itu untuk tetap melakukan pencarian di tengah hujan deras."Jangan mengeluh, Gilbert! Kalau kamu tahan sedikit saja nafsumu itu, tentu pelakor itu tidak akan lolos!" ejek Walter penuh kekesalan."Aku tidak mengeluh! Hanya saja Nona terlalu sadis, membiarkan kita kehujanan mencari pelakor itu, sementara dia diam saja di dalam mobilnya!" ujar Gilbert."Apa yang kamu lakukan, Gilbert?" tanya Albert yang penasaran."Aku tidak melakukan apa-apa!" elak Gilbert."Jangan sampai pelakor ini lolos! Dia tahu semua nama-nama kita!" ujar Albert."Bukannya kemarin kamu yang bela pelakor ini, Albert?" ejek Gilbert."Hei! Kalian! Cepat cari pelakor itu! Jangan hanya k
"Kalian sudah menemukan pelakor itu belum ? Lama banget kerjanya! Bahaya kalau sampai dia lolos!" seru wanita sadis ini dari balik kaca mobil.Wanita sadis bernama Christine ini rupanya tidak akan melepaskan Claudia begitu saja, seperti dugaan Claudia."Tidak ada tanda-tanda keberadaan gadis ini, Nona Christine!" sahut Walter."Kamu cari mati ya! Sudah berulang kali aku tekankan, jangan pernah menyebutkan namaku di depan umum seperti ini!" seru Christine penuh kemarahan."Maafin aku, Nona! Tidak akan terulang kembali!" sahut Walter dengan nada suara yang ketakutan."Cepat cari pelakor ini! Aku tidak mau tahu! Kalau kalian gagal menemukannya, akan aku hukum kalian!" ancam Christine."Baik, Nona!' seru Gilbert yang menjadi pemimpin dari tiga pengawal Christine ini."Aku tidak bisa berlama-lama lagi di sini! Cepat temukan dia sebelum aku meninggalkan gedung ini!""Kalian dengar kata Nona! Cepat cari pelakor brengsek itu!" perintah Gilbert kepada dua rekannya serta beberapa pengawal lainn
Claudia merasakan tubuhnya digotong oleh seseorang, tapi matanya tidak kuasa untuk hanya sekedar melihat siapa yang membawa tubuhnya ni."Mampuslah aku! Pasti orang-orang suruhan wanita sadis itu yang telah menemukanku! Akhirnya hidupku akan berakhir di tangan wanita kejam itu! Aku tidak terima!" jeritnya dalam hati.Tubuhnya terus dibawa menjauh dari bangunan kosong dan menjauh juga dari rumput ilalang yang banyak terdapat di sekitar bangunan kosong ini."Kenapa aku malahan menjauh dari bangunan kosong ini? Bukannya wanita sadis itu berada di dalam gedung kosong?" pikir Claudia."Gadis ini akan kita apakan?" Terdengar olehnya suara salah satu pria yang menggotongnya ini."Kita serahkan saja ke Master Wu! Biar Master yang menentukan nasib gadis ini!" ujar pria yang satu lagi."Kenapa gadis secantik ini bisa telanjang dan terluka parah di tengah rumput ilalang ya?" tanya pria yang memegang kedua tangannya, yang bernama Steven."Aku rasa gadis ini dibuang setelah disiksa dengan parah!"
Claudia yang digotong terus menerus oleh kedua orang ini mulai merasakan pusing di kepalanya.Rasa lapar dan haus yang dialaminya membuat sekujur tubuhnya lemas tidak bisa bergerak sama sekali.Gadis ini mulai bisa membuka matanya yang bengkak dan sembab, tapi dia belumbisa menggerakkan mulutnya untuk meminta pertolonga kedua orang yang dianggapnya telah menolongnya dari cengkraman wanita kejam."Hei! Lihat ... gadis ini sudah sadar!" teriak Thomas yang kebetulan melihat mata Cklaudia yang terbuka."Ayo kita turunkan di sini!" kata Steven yang menurunkan tubuh Claudia di atas rerumputan ."Kamu sudah sadar?' tanya Thomas.Claudia hanya bisa terdiam, bahkan mengangukan kepala saja dia tidak bisa.Tubuhnya seakan sudah mati rasa dan dia tidak bisa merasakan tubuhnya sama sekali."Hei ... kalau ditanya jawab! Jangan diam saja!" seru Steven penuh kemarahan.Claudia berusaha untuk hanya sekedar mengangukan kepala tapi dia benar-benar tidak bisa merasakan tubuhnya yang tampaknya sudah mati
BUUUKK! PLAAAK! Sebuah tendangan jarak dekat dan pukulan jarak jauh mengenai tubuh Steven yang hendak melakukan aksi bejatnya ini. Tubuh Steven langsung terpental jauh dengan luka dalam yang parah. Steven langsung muntah darah dengan tubuh telanjangnya yang tidak bisa bergerak. Tendangan dan pukulan ini juga menotok jalan darahnya yang membuatnya terdiam tanpa bisa bergerak sama sekali tapi dengan luka dalam yang sangat parah. "Master Wu, maafkan aku!" kata Thomas yang langsung bersujud di depan sosok kakek misterius yang berpakaian serba putih ini. BUUUK! Sebuah tendangan lagi dilakukan kakek misterius yang disebut Master Wu ini kepada Thomas tanpa ampun. Tapi tendangan ini hanya menyebabkan luka ringan pada Thomas. "Kalian tahu perbuatan kalian ini sangat hina dan keji! Bukannya menolong wanita yang sudah hampir sekarat ini, malahan kalian berusaha menodainya! Belum cukup penderitaan yang dirasakan wanita ini sehingga kalian harus menodainya lagi!" seru Master Wu dengan waj
Markas Master Wu lebih mirip bangunan yang terbengkalai juga, tapi berupa perumahan yang setengah jadi, sehingga bisa menjadi rumah persinggahan bagi anak-anak remaja yang tidak emmpunyai tempat tinggal.Tidak ada yang tahu asal usul Master Wu ini, yang tiba-tiba muncul dan menempati kompleks perumahan setengah jadi yang tidak dilanjutkan pembangunannya ini.Ada yang menduga kalau Master Wu ini bukan berasal dari jaman kini, melainkan dari jaman sewaktu dunia persilatan masih ada di negeri yang jauh dari kota London.Master Wu lebih mirip gelandangan daripada seorang master.Sebutan master diberikan oleh anak-anak remaja sekitar, karena hanya dengan seorang diri Master Wu berhasil mengusir anggota geng atau berandalan yang sering menganggu lingkungan mereka.Kemampuan ilmu bela diri Master Wu saat itu bahkan bisa membuatnya menghindari tembakan pistol dari anggota geng yang tidak senang diusir dari tempat mereka.Sejak saat itu, banyak anak-anak remaja yang mengikuti Master Wu, dengan
Kondisi Claudia perlahan-lahan mulai membaik.Master Wu benar-benar merawatnya dengan tekun sampai semua memar dan luka di seluruh tubuh Claudia perlahan-lahan mulai menghilang.Kakek misterius ini juga memberikannya baju-baju bekas yang entah didapatnya dari mana untuk dipakai Claudia."Setiap pagi kamu harus melatih energi chi yang terkandung di dalam tubuhmu agar bisa ditingkatkan untuk mempercepat pemulihan kondisimu seperti sedia kala!" perintah Master Wu."Baik, Master!" kata Claudia yang sudah bisa bangkit dari tempat tidurnya yang membuatnya tergeletak selama seminggu lebih."Nanti kalau tubuhmu sudah benar-benar pulih, baru aku ajarkan teknik pengolahan chi untuk dasar-dasar ilmu bela diri yang bisa kamu pelajari.""Terima kasih atas kebaikan hati Master Wu! Aku sangat berhutang budi!" kata Claudia sambil membungkuk memberi salam hormat."Sudah kewajibanku menolong orang yang kesusahan! Sebenarnya ada kejadiaan apa sehingga kamu mengalami siksaan yang sangat kejam ini? Kalau
Runtuhnya kekaisaran Kingpin di Dunia Hitam dengan Organisasi Hitamnya ini menjadi tajuk berita di mana-mana.Bahkan berita kejatuhan Kingpin menjadi berita terlaris yang paling banyak ditonton di semua sosial media yang ada. Apalagi yang meruntuhkan Kekaisaran Kingpin ini adalah seorang wanita yang bisa ilmu pendekar dan kultivator, membuat orang makin penasaran untuk melihat juga sosok wanita yang hebat ini.Master Wu yang awalnya marah terhadap Claudia yang tidak mematuhi perintahnya, berubah menjadi khawatir terhadap gadis ini."Akhir itu adalah awal dari suatu kejadian baru, Claudia! Hukum sebab akibat akan berlaku untukmu!" seru Master Wu."Master berjanji akan mengungkapkan jati diriku yang sebenrnya. Kenapa sampaai sekarang masih merahasiakan siapa sebenarnya diriku di masa lalu yang aku tidak mengetahuinya sama sekali!" sahut Claudia."Lebih baik kamu tidak mengetahui masa lalumu ini, Claudia. Begitu kamu mengetahuinya, akan sangat berbahaya bagi dirimu maupun orang-rang di
Christine menjadi gila setelah kejadian yang menimpa dirinya membuatnya shock.Rumah sakit jiwa menjadi tujuan akhir Christine setelah ditemukan oleh warga setempat dalam keadaan stress dan gila.Tidak ada tanda-tanda keberadaan Claudia atau siapapun di tempat Christine ditemukan,karena sesuai perjanjian dengan Aaron kalau dia yang akan menghilangkan jejak Claudia di sana."Aku tidak bermaksud kejam terhadapmu, Christine tapi perlakuanmu terhadapku sudah sangat keterlaluan!" ujar Claudia dalam hati.Sebenarnya Claudia tidak juga bermaksud mengejar Kingpin yang merupaakan pemimpin besar Organisasi Hitam, tapi informasi yang berhasil dibuka oleh tim IT dari Interpol dari pesan enkripsi di ponsel Albert menyebutkan siapa sebenarnya pemimpin golongan hitam yang paling ditakuti ini."Tidak mungkin dia, Aaron! Mana mungkin pria seperti ini bisa memimpin semua golongan hitam dengan Organisasi Hitam yang dipimpinnya? Mustahil sekali!""Aku tidak tahu kebenarannya, tapi berdasarkan isi dari pe
Berita pelecehan dan pedofilia yang dilakukan Gilbert menjadi berita utama di semua media elektronik, namun media tetap menjaga privasi Cindy dengan tidak menganggu hidup gadis muda di bawah umur ini.Gilbert menjalani persidangan tanpa ada bantuan apapun dari Organisasi Hitam yang sesuai ucapan Claudia, sangat membenci perbuatan pedofilia, apalagi dilakukan oleh petinggi Organisasi Hitam itu sendiri.Juri dan Hakim langsung memutuskan bersalah terhadap Gilbert yang beritanya menjadi tagar dan viral di semua media sosial, tanpa ada keraguan sedikit pun.Setelah beberapa hari di dalam penjara, Gilbert ditemukan gantung diri.Banyak rumor dan soekulasi tentang kematian petinggi Organisasi Hitam ini.Banyak yang menduga kalau Gilbert dihabisi oleh organisasinya sendiri yang murka dengan aib yang dilakukan oleh Gilbert.*****Setelah membalaskan dendamnya terhadap Walter dan Gilbert yang telah membuatnya sengsara ini, Claudai sekali lagi melanggar aturan dari Master Wu dengan mengincar Ch
Berdasarkan informasi dari Master Wu, akhirnya Claudia mengetahui lokasi Gilbert.Pria ini tinggal di Penthouse Hotel Mewah yang terdapat di Kota London.Hanya saja Master Wu memperingatkan dirinya untuk bertindak cerdik terhadap Gilbert dan jangan gegabah agar tidak celaka."Seorang pengawal memiliki kehidupan yang begitu mewah? Ada yang tidak beres!" ujar Claudia dalam hati.Claudia terus mengamati pergerakan Gilbert yang tampak sangat dihormati di hotel mewah ini."Kenapa bajingan seperti dia bisa memiliki kehidupan yang begitu mewah? Apa yang dilakukan olehnya di dalam Organisasi Hitam setelah kejadian di bangunan kosong?" Claudia pantas heran, karena Gilbert yang dilihatnya adalah bajingan yang tidak mungkin memiliki kemewahan seperti yang diperlihatkannya sekarang.Bahkan dahulu, pria ini tunduk sekali terhadap Christine."Apa dia naik jabatan ya di organisasi Hitam?" pikir Claudia.Gilbert sangat sulit didekati, karena sebagai salah satu pilar penting di Organisasi hitam, di a
Berkat petunjuk dari Master Wu, tidak sulit bagi Claudia menemukan Walter yang merupakan salah satu laki-laki yang membuatnya menderita ini.Walter sudah tidak bekerja untuk Organisasi Hitam lagi dan membuka jasa pengawalan sendiri.Pengejaran Claudia terhadap Walter sampai di kota pelabuhan Liverpool."Jangan kira kamu bisa lepas dari kukuman akibat perbuatnmu padaku, Walter!" ujar Claudia dalam hati.Walaupun tidak bekerja untuk Organisasi Hitam lagi, tidak mudah bagi Claudia menddekati Walter karena pria ini juga menggunakan bodyguard untuk mengawal dirinya.Entah apa yang ditakuti oleh Walter, tapi kemungkinan besar pria ini takut terhadap sepak terjang Claudia yang mengejar para penyiksanya ini. Atau mungkin juga untuk melindungi dirinya dari persaingan bisnis di dunia hitam.Claudia terus mengamati kegiatan Walter sehari-hari untuk mencari celah mendekati pria ini untuk menjauhkannya dari bodyguard dan karyawan jasa pengawalannya.Setelah beberapa hari mengamati pergerakan Walte
"Siapa sebenarnya dirimu? Kenapa kamu terus mengikutiku?" tanya Claudia yang memergoki gadis muda berambut pirang dengan tubuh yang agak berotot terus mengikutinya.Claudia baru saja terbebas dari sergapan Christine berkat pertolongan Aaron,interpol yang telah lama menyelidiki Organisasi Hitam.Walaupun harus melewati saluran air yang bai, tapi lolos dari sergapan Christine merupakan pengalaman yang indah bagi Claudia yang sebenaarnya sudah terpojok oleh taktik Christine.Gadis ini tidak berusaha melawan dan tersenyum kepada Claudia."Aku, Amber ... aku diutus Master Wu untuk menjagamu setelah Master Wu mendengar tentang penyelamatanmu yang gagal oleh Steve!' ujar Amber."Kamu ... salah satu anak didik Master Wu?" tanya Claudia."Lebih tepatnya menjadi pengawalnya sekarang! Aku diutus khusus oleh Master Wu yang khawatir Christine akan mengejarmu!" jelas Amber."Aku tidak butuh baby sitter untuk menjagaku!" sahut Claudia dengan ketus menolak bantuan Amber."Wah! Kamu galak juga ya? Mas
"Ikut aku kalau ingin selamat!" seru pria misterius yang menolongnya dari tembakan beruntun pasukan bayaran yang disewa oleh Christine."Siapa kamu? Kenapa ikut campur urusanku?" tanya Claudia."Kamu telah mengacaukan penyelidikanku selama bertahun-tahun terhadap jaringan Organisasi Hitam ini sejak kamu ikut campur dengan segala kegiatan oraganisasi ini. Siapa sebenarnya dirimu? Apa kamu ini agen rahasia dari agensi lain?" tanya pria misterius ini."Seharusnya aku yang bertanya padamu, dan bukan sebaliknya! Aku berterima kasih karena telah menyelamatkan nyawalu, tapi aku juga butuh penjelasan kenapa kamu menolongku!" sahut Claudia."Aku tidak ingn kamu mati sia-sia, karena kamu merupakan elemen penting bagi Organisasi Hitam! Aku tidak tahu apa itu, tapi aku pasti akan mencari tahu!" tegas pria misterius ini."Siapa namamu? Atau kamu ini pria misterius yang tidak memiliki nama?" tanya Claudia."Aaron! Aku agen interpol yang telah menyelidiki jaringan Kingpin dengan Organisasi Hitamnya
"Mampus kau, Christine!' seru Claudia yang menekan semua tombol lift menuju ke arah Basement.Gadis ini tidak ingin berlari kencang yang dapat menimbulkan suara berisik yang memancing Christine dan anggota Organisasi Hitam mengetahui keberadaannya.Penghuni apartemen kumuh juga tidak terlihat satupun yang berkeliaran di apartemen ini.Semua penghuni ketakutan oleh pengepungan yang dilakukan Christine beserta anggota Organisasi Hitam sehingga mereka memutuskan mengunci diri di kamar apartemen masing-masing agar tidak celaka.Claudia memegang Standard Desert Eagle pemberian Master Wu untuk berjaga-jaga kalau kepergok oleh anggota Organisasi Hitam.Sebisa mungkin korban dihindari, tapi apabila terpaksa, Claudia akan menmbak penghalangnya untuk meloloskan diri.Smith and Wesson 500 Magnum tersimpan rapi di dalam tubuhnya, yang bisa digunakan sewaktu-waktu apabila diperlukan.Claudia mulai serius dengan kehidupan barunya setelah hampir tewas akibat ulah Christine."Bersiaplah Christine ...
Claudia sudah tidak bisa berlama-lama lagi bertahan di bawah jendela dengan hanya mencengkram tepian dinding yang sempit.Saat Christine berbalik dari jendela kamar apartemen Albert ini, Claudia langsung memanjat jendela dan berlari cepat dengan ilmu meringankan tubuh yang diajarkan oleh Master Wu.Christine dan beberapa anggota Organisasi Hitam hanya merasakan desiran angin yang menerpa tubuh mereka."Apa ini? Kenapa tiba-tiba ada angin kencang yang lewat di sampingku? Jangan-jangan ...!"Christine baru menyadari apa yang sedang terjadi pada dirinya."Kalian semua! Tinggalkan kamar apartemen ini dan segera kejar gadis yang barusan melewati kita!" perintah Christine.Ternyata selama ini dia ada di kamar apartemen ini. Kenapa kami tidak bisa menemukan dirinya?Christine memeriksa kamar apartemen Albert untuk melihat dan mencari tempat persembunyian Claudia selama ini."Kurang ajar ... dia mendengarkan percakapanku dengan Jansen! Atau, Jansen sengaja memancingku untuk bicara panjang leb