Pusing!
Claudia merasakan kepalanya pusing dan tubuhnya berasa mual ingin memuntahkan darah yang sudah mengental di tenggorokannya. Bibirnya yang berdarah seperti habis disiksa oleh seseorang yang benci sekali kepadanya.
Claudia bahkan tidak ingat sama sekali tentang apa yang sedang terjadi kepadanya.
Siapa yang tega berbuat demikian kejam terhadapnya, sehingga harus mengikatnya dan membiarkan dirinya kelaparan dan kehausan.
Claudia bahkan tidak mempunyai musuh, tapi kini dia terikat di sebuah kursi besi dengan mulut terikat kain putih yang ketat. Tangannya terikat dua-duanya di belakang kursi besi yang tertanam mati di lantai beton bangunan yang sepertinya sudah ditinggalkan pemiliknya ini.
Bahkan kedua kakinya juga terikat erat pada kaki kursi besi ini yang membuatnya sama sekali tidak bisa bergerak kemanapun.
Mulutnya terasa asin dan kering akibat tidak ada air yang memasuki mulut dan tenggorokannya selama berjam-jam. Hanya ada darah yang terpaksa ditelannya untuk meredakan kekeringan tenggorokannya yang mulai sakit dan terasa perih ini.
"Aku ada di mana? Kenapa aku ada di bangunan kosong ini? Siapa yang tega melakukan semua ini padaku?" pikir Claudia.
Pikiran Claudia kosong.
Tidak ada yang diingatnya sama sekali mengenai kejadian buruk yang menimpanya ini.
"Apa aku diculik untuk meminta tebusan? Tapi kalau aku hanya diculik untuk uang, tentu aku tidak akan mengalami luka yang cukup dalam ini."
Pikiran Claudia terus bekerja, berusaha mengingat kejadian yang membuatnya terikat di bangunan kosong ini.
Pandangan Claudia masih kabur dan tidak jelas melihat keadaan sekitarnya. Hanya saja dia mengetahui kalau dia berada di dalam bangunan kosong terbengkalai yang tidak selesai pembangunannya.
Mulutnya tidak bisa berteriak karena tersumpal kain. Suaranya juga hilang akibat kekeringan yang melanda tenggorokannya.
Rasa lapar dan haus terus menyerang dirinya membuat kepalanya makin pusing, dan pandangannya makin terasa kabur yang membuatnya sangat tersiksa.
Claudia hanya berharap ada yang menemukannya dan menolongnya di bangunan kosong ini, tapi siapa yang akan mendatangi bangunan kosong yang juga tidak terletak di tengah kota?
Claudia mengetahuinya karena matanya bisa melihat rumput tinggi yang berada di sekeliling bangunan kosong ini, tanpa adanya bangunan lain di sekitarnya.
Wajah Claudia agak bengkak dan berdarah, mungkin akibat siksaan yang diterimanya dari penculik dirinya yang sama sekali dia tidak ketahui sebabnya ini.
Pakaian Claudia juga penuh dengan darah kering yang mungkin berasal dari luka dirinya akibat siksaan yang tidak jelas ini.
"Kenapa aku disiksa sampai separah ini? Siapa yang begitu benci padaku sampai harus melakukan kekerasan ini?"
Claudia benar-benar tidak ingat apapun. Bahkan dia juga tidak bisa mengingat kronologis penculikannya yang membawanya ke bangunan kosong yang terbengkalai pembangunannya ini.
Saat dirinya hampir pingsan karena tidak tahan dengan siksaan yang dideritanya ini, terdengar langkah kaki yang semakin lama semakin jelas mendekatinya.
***
Byuur!
Claudia merasakan tubuhnya disiram air yang sangat bau sekali dan hitam yang makin menambah rasa mual dirinya.
Air selokan yang entah diambil darimana yang membuat rasa mualnya bertambah parah.
"Sudah sadar kamu, perempuan jalang!"
Terdengar olehnya suara seorang wanita muda yang memaki dirinya sambil menjambak rambutnya dengan kencang membuat kepalanya makin sakit dirasakannya.
"Beraninya kamu merebut pacarku!" teriak wanita ini yang kemudian menghentakan kepala Claudia dengan keras ke belakang kursi besi.
Aduh!
Claudia merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya yang dibenturkan wanita ini.
Wanita ini dengan kebencian yang luar biasa menganiaya Claudia dengan seenaknya, tanpa mempedulikan sakit yang diderita oleh Claudia.
"Pacar?" pikir Claudia. "Kapan aku merebut pacar perempuan kejam ini?"
Claudia hendak berucap tapi mulutnya yang masih tersumpal kain serta suaranya yang hilang membuat tidak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya.
"Apa yang akan kita lakukan dengan perempuan ini, Nona?"
Terdengar oleh Claudia suara pria yang mungkin pengawal atau orang suruhan wanita yang menyiksanya ini. Tapi matanya yang sembab dan bengkak masih belum bisa melihat dengan jelas."Kalian ingin menikmati tubuh gadis muda?" tanya perempuan yang menyiksanya ini kepada pengawalnya yang mungkin berjumlah dua orang atau lebih.Claudia merasakan kengerian yag luar biasa dari ucapan perempuan sadis ini.Tidak ada kengerian yang sangat menakutkan bagi wanita selain dipaksa melakukan perbuatan hina yang sepertinya sedang direncanakan wanita sadis ini."Hei ... bangun!" teriak perempuan sadis ini kepada Claudia yang tidak sadarkan diri akibat trauma yang dideritanya ini.Byuuur ....Siraman air kembali menerpa wajahnya, tapi kali terasa perih sekali karena wanita sadis ini menyuruh anak buahnya menyiram wajah Claudia yang luka dengan air bercampur garam."Masih beruntung kamu tidak kusiram dengan air keras yang akan merusak wajah binalmu ini! Dasar pelakor!" teriak wanita sadis ini sambil menampar wajahnya.Plaak ... Plaak ... Plaak ...Tiga tamparan keras mengenai wajah Claudia menyebabkan rasa perih dan sakit yang semakin tidak bisa ditahannya ini."Kenapa wanita sadis ini menyebut dirinya Pelakor? Apa aku telah merebut dan merayu suaminya? Tapi aku tidak ingat apa-apa?" pikir Claudia yang tidak kuat terus menerus menahan siksaan ini."Bagaimana bos? Jadi menyuruh kita bermain-main dengan gadis ini?" tanya salah satu pengawalnya.Wanita sadis ini tersenyum kejam sambil tangannya memegang dagunya berpikir tentang siksaan terbaik ya
Gelap! Dunia terasa gelap bagi Claudia, saat harga dirinya hancur oleh perbuatan bejat pengawal perempuan sadis yang menuduhnya sebagai pelakor ini.Claudia benar-benar tidak menyangka, kalau perkenalannya dengan rekan kerjanya yang bernama Jansen berakibat dirinya disiksa oleh wanita yang mengaku sebagai kekasih Jansen.Alasan wanita ini menyiksanya dengan sangat kejam ini juga tidak bisa diterima akal olehnya.Kalau dia hanya berkenalan dengan Jansen saja, tidak mungkin wanita ini bersikap sangat kejam dan jijik terhadapnya, seolah-olah dia melakukan perbuatan yang nista dan sama sekali tidak termaafkan di dunia dan akhirat."Tuhan ... kenapa kamu limpahkan nasibku yang buruk ini! Aku ingin mati saja!" teriaknya.Tubuh Claudia terasa remuk dan sakit di mana-mana akibat tindakan kasar yang dilakukan oleh pengawal wanita sadis ini.Mereka hanya menganggapnya sebagai sampah yang harus dihukum seberat-beratnya, padahal dia sendiri juga tidak mengetahui perbuatannya sebagai pelakor, s
"Masih hidup rupanya kamu, gadis cantik!"Terdengar suara yang paling menakutkan baginya. Suara laki-laki bejat yang telah menodainya.Laki-laki ini langsung mendekati Claudia dan meremas bagian pribadi Claudia di bagian atas dan memainkan dengan mulutnya, membuat Claudia meringis kesakitan."Layani diriku sekarang, perempuan jalang! Aku akan memberimu minuman kalau kamu melayaniku dengan keinginanmu sendiri!" seru laki-laki ini sambil membuka kain yang mengikat mulut Claudia."Aku tidak sudi melayanimu, laki-laki brengsek!' seru Claudia dengan sisa tenaganya.Plaaak!Tamparan keras mendarat di wajahnya membuat bibirnya agak berdarah."Aku ingin kamu melayaniku! Aku tidak terima penolakan, apalagi dari pelakor yang sudah biasa melakukannya! Aku tidak ingin memasuki dirimu yang dingin bagai benda mati saja!" ujar laki-laki ini tanpa perasaan."Sini!" panggil Claudia kepada laki-laki ini.Laki-laki bejat ini terlihat senang dipanggil oleh Claudia."Sudah mau menyerah rupanya!' katanya s
Malam makin larut, meniggalkan kegelapan di bangunan kosong yang terlupakan ini.Udara malam sangat tidak bersahabat bagi siapapun, terutama oleh wanita yang berada di bangunan kosong ini dalam keadaan telanjang, tanpa ada pakaian ataupun penutup badan yang bisa melindunginya dari dinginnya angin malam.Tubuh wanita ini terikat pada sebuah kursi besi yang kaki kursinya dibor di lantai beton gedung kosong yang sudah terbengkalai ini.Wanita ini tampak terkulai tidak sadarkan diri di tengah angin malam yang bertiup memasuki gedung yang dindingnya baru setengah jadi ini.Brrr ...! Tubuh Claudia menggigil begitu udara malam yang dingin bertiup ke arah tubuhnya yang polos tanpa pakaian sama sekali.Wanita ini langsung tersadar dari pingsannya karena derita yang tidak kuat ditanggungnya ini akibat siksaan wanita kejam yang mengunjunginya sebelumnya, juga perlakuan ketiga pengawal wanita ini yang telah menghancurkan hidupnya."Dasar laki-laki brengsek! Akan kubunuh mereka semua kalau aku be
Claudia makin bertambah semangat untuk memotong tali pengikat kakinya juga, agar bisa lepas seluruhnya dari ikatan di kursi besi ini.Tapi, semangat Claudia tidak bisa diimbangi oleh kelelahan yang dirasakannya.Claudia langsung tidak sadarkan diri lagi saat berhasil membuka tali pengikat tangannya."Apa aku sudah mati? Syukurlah, aku sudah terbebas dari siksaan dan derita yang kualami!"Tubuh telanjang Claudia terkulai lemas kembali dengan posisi kepalanya menunduk, terduduk di atas kursi besi ini.Sebagian tubuhnya sudah membiru akibat hipothermia dan rasa dingin yang melandanya terus-terusan ini.Terpaan angin hujan membuat Claudia tersadar dari pingsannya dan mulai membuka matanya yang berat.Mata yang masih sembab dan bengkak sangat menyulitkan dirinya untuk membuka matanya."Semoga aku sudah tidak berada lagi di gedung yang terkutuk ini!" pikirnya.Harapan Claudia tinggal harapan saja.Saat matanya mulai bisa membuka kembali, ternyata dia masih berada di kursi besi dengan kaki t
"Kenalin ... namaku Jansen!" ujar General Manager baru di kantor tempatku bekerja."Claudia," ujarku.Jansen memang tampan di usianya yang kelihatan masih muda.Mungkin seumuran denganku, tapi bisa juga beberapa tahun di atasku.Siapapun bisa suka dengan Jansen, tapi tidak dengan diriku.Tujuanku hanyalah kerja keras agar bisa menanjak karirku di kantor.Pertemuan dengan Jansen juga biasa-biasa saja antara atasan dan bawahan.Tidak ada yang istimewa yanag akan mengarah ke hubungan yang tidak pantas.Perkenalan singkat yang setahuku juga tidak berlanjut kemana-mana.Jadi aku heran kalau wanita kejam ini menyebutku Pelakor.*****DUUAARR ....Suara guntur yang keras mirip ledakan menyadarkan Claudia dari pingsannya."Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri? Kenapa aku sulit sekali menggerakkan badanku ini?" pikir Claudia.Claudia mencoba melihat ke arah luar.Hari masih gelap, berarti masih dini hari."Beruntung aku tidak pingsan lama, dan dibantu bangun oleh suara guntur yang sangat
"Aku kagum dengan hasil kerjamu! Jarang sekali yang bisa berprestasi hebat seperti dirimu, Claudia!" ujar Jansen kepadaku."Terima kasih, Pak! Tapi bapak tidak mungkin memanggilku kemari hanya untuk memuji hasil kerjaku saja kan?" tanyaku tanpa banyak basa basi dengannya."Benar sekali katamu! Kantor pusat akan mengirimkan seseorang untuk memberi semangat dan sedikit pelatihan ke cabang kantor ini yang baru buka di Manchester. Aku ingin kamu yang ke sana! Tapi jangan khawatir, aku akan menemanimu ke sana!" ujar Jansen."Kenapa tidak pilih karyawan laki-laki saja, Pak?" tanyaku.'Karyawan laki-laki tidak ada yang prestasinya sehebat dirimu, jadi kamu yang aku pilih! Kenapa? Kamu keberatan?" tanya Jansen kepadaku."Aku masih banyak kerjaan di kantor pusat ini. Aku hanya ingin menyelesaikan pekerjaanku secepat mungkin, agar bisa mengambil cuti untuk liburan panjang," ujarku."Aku akan memberikan cuti langsung kepadamu tanpa melalui prosedur kantor, apabila kamu mau menemaniku ke Manchest
Hujan turun dengan derasnya di sekitar gedung kosong ini, tapi pencarian yang dilakukan oleh tiga pengawal wanita sadis ini tidak berhenti.Mereka terus menyisir sekeliling gedung kosong untuk memastikan keberadaan Claudia."Sialan pelakor itu! Kemana dia pergi? Bikin susah saja!" seru Gilbert penuh kemarahan karena dipaksa wanita sadis itu untuk tetap melakukan pencarian di tengah hujan deras."Jangan mengeluh, Gilbert! Kalau kamu tahan sedikit saja nafsumu itu, tentu pelakor itu tidak akan lolos!" ejek Walter penuh kekesalan."Aku tidak mengeluh! Hanya saja Nona terlalu sadis, membiarkan kita kehujanan mencari pelakor itu, sementara dia diam saja di dalam mobilnya!" ujar Gilbert."Apa yang kamu lakukan, Gilbert?" tanya Albert yang penasaran."Aku tidak melakukan apa-apa!" elak Gilbert."Jangan sampai pelakor ini lolos! Dia tahu semua nama-nama kita!" ujar Albert."Bukannya kemarin kamu yang bela pelakor ini, Albert?" ejek Gilbert."Hei! Kalian! Cepat cari pelakor itu! Jangan hanya k
Runtuhnya kekaisaran Kingpin di Dunia Hitam dengan Organisasi Hitamnya ini menjadi tajuk berita di mana-mana.Bahkan berita kejatuhan Kingpin menjadi berita terlaris yang paling banyak ditonton di semua sosial media yang ada. Apalagi yang meruntuhkan Kekaisaran Kingpin ini adalah seorang wanita yang bisa ilmu pendekar dan kultivator, membuat orang makin penasaran untuk melihat juga sosok wanita yang hebat ini.Master Wu yang awalnya marah terhadap Claudia yang tidak mematuhi perintahnya, berubah menjadi khawatir terhadap gadis ini."Akhir itu adalah awal dari suatu kejadian baru, Claudia! Hukum sebab akibat akan berlaku untukmu!" seru Master Wu."Master berjanji akan mengungkapkan jati diriku yang sebenrnya. Kenapa sampaai sekarang masih merahasiakan siapa sebenarnya diriku di masa lalu yang aku tidak mengetahuinya sama sekali!" sahut Claudia."Lebih baik kamu tidak mengetahui masa lalumu ini, Claudia. Begitu kamu mengetahuinya, akan sangat berbahaya bagi dirimu maupun orang-rang di
Christine menjadi gila setelah kejadian yang menimpa dirinya membuatnya shock.Rumah sakit jiwa menjadi tujuan akhir Christine setelah ditemukan oleh warga setempat dalam keadaan stress dan gila.Tidak ada tanda-tanda keberadaan Claudia atau siapapun di tempat Christine ditemukan,karena sesuai perjanjian dengan Aaron kalau dia yang akan menghilangkan jejak Claudia di sana."Aku tidak bermaksud kejam terhadapmu, Christine tapi perlakuanmu terhadapku sudah sangat keterlaluan!" ujar Claudia dalam hati.Sebenarnya Claudia tidak juga bermaksud mengejar Kingpin yang merupaakan pemimpin besar Organisasi Hitam, tapi informasi yang berhasil dibuka oleh tim IT dari Interpol dari pesan enkripsi di ponsel Albert menyebutkan siapa sebenarnya pemimpin golongan hitam yang paling ditakuti ini."Tidak mungkin dia, Aaron! Mana mungkin pria seperti ini bisa memimpin semua golongan hitam dengan Organisasi Hitam yang dipimpinnya? Mustahil sekali!""Aku tidak tahu kebenarannya, tapi berdasarkan isi dari pe
Berita pelecehan dan pedofilia yang dilakukan Gilbert menjadi berita utama di semua media elektronik, namun media tetap menjaga privasi Cindy dengan tidak menganggu hidup gadis muda di bawah umur ini.Gilbert menjalani persidangan tanpa ada bantuan apapun dari Organisasi Hitam yang sesuai ucapan Claudia, sangat membenci perbuatan pedofilia, apalagi dilakukan oleh petinggi Organisasi Hitam itu sendiri.Juri dan Hakim langsung memutuskan bersalah terhadap Gilbert yang beritanya menjadi tagar dan viral di semua media sosial, tanpa ada keraguan sedikit pun.Setelah beberapa hari di dalam penjara, Gilbert ditemukan gantung diri.Banyak rumor dan soekulasi tentang kematian petinggi Organisasi Hitam ini.Banyak yang menduga kalau Gilbert dihabisi oleh organisasinya sendiri yang murka dengan aib yang dilakukan oleh Gilbert.*****Setelah membalaskan dendamnya terhadap Walter dan Gilbert yang telah membuatnya sengsara ini, Claudai sekali lagi melanggar aturan dari Master Wu dengan mengincar Ch
Berdasarkan informasi dari Master Wu, akhirnya Claudia mengetahui lokasi Gilbert.Pria ini tinggal di Penthouse Hotel Mewah yang terdapat di Kota London.Hanya saja Master Wu memperingatkan dirinya untuk bertindak cerdik terhadap Gilbert dan jangan gegabah agar tidak celaka."Seorang pengawal memiliki kehidupan yang begitu mewah? Ada yang tidak beres!" ujar Claudia dalam hati.Claudia terus mengamati pergerakan Gilbert yang tampak sangat dihormati di hotel mewah ini."Kenapa bajingan seperti dia bisa memiliki kehidupan yang begitu mewah? Apa yang dilakukan olehnya di dalam Organisasi Hitam setelah kejadian di bangunan kosong?" Claudia pantas heran, karena Gilbert yang dilihatnya adalah bajingan yang tidak mungkin memiliki kemewahan seperti yang diperlihatkannya sekarang.Bahkan dahulu, pria ini tunduk sekali terhadap Christine."Apa dia naik jabatan ya di organisasi Hitam?" pikir Claudia.Gilbert sangat sulit didekati, karena sebagai salah satu pilar penting di Organisasi hitam, di a
Berkat petunjuk dari Master Wu, tidak sulit bagi Claudia menemukan Walter yang merupakan salah satu laki-laki yang membuatnya menderita ini.Walter sudah tidak bekerja untuk Organisasi Hitam lagi dan membuka jasa pengawalan sendiri.Pengejaran Claudia terhadap Walter sampai di kota pelabuhan Liverpool."Jangan kira kamu bisa lepas dari kukuman akibat perbuatnmu padaku, Walter!" ujar Claudia dalam hati.Walaupun tidak bekerja untuk Organisasi Hitam lagi, tidak mudah bagi Claudia menddekati Walter karena pria ini juga menggunakan bodyguard untuk mengawal dirinya.Entah apa yang ditakuti oleh Walter, tapi kemungkinan besar pria ini takut terhadap sepak terjang Claudia yang mengejar para penyiksanya ini. Atau mungkin juga untuk melindungi dirinya dari persaingan bisnis di dunia hitam.Claudia terus mengamati kegiatan Walter sehari-hari untuk mencari celah mendekati pria ini untuk menjauhkannya dari bodyguard dan karyawan jasa pengawalannya.Setelah beberapa hari mengamati pergerakan Walte
"Siapa sebenarnya dirimu? Kenapa kamu terus mengikutiku?" tanya Claudia yang memergoki gadis muda berambut pirang dengan tubuh yang agak berotot terus mengikutinya.Claudia baru saja terbebas dari sergapan Christine berkat pertolongan Aaron,interpol yang telah lama menyelidiki Organisasi Hitam.Walaupun harus melewati saluran air yang bai, tapi lolos dari sergapan Christine merupakan pengalaman yang indah bagi Claudia yang sebenaarnya sudah terpojok oleh taktik Christine.Gadis ini tidak berusaha melawan dan tersenyum kepada Claudia."Aku, Amber ... aku diutus Master Wu untuk menjagamu setelah Master Wu mendengar tentang penyelamatanmu yang gagal oleh Steve!' ujar Amber."Kamu ... salah satu anak didik Master Wu?" tanya Claudia."Lebih tepatnya menjadi pengawalnya sekarang! Aku diutus khusus oleh Master Wu yang khawatir Christine akan mengejarmu!" jelas Amber."Aku tidak butuh baby sitter untuk menjagaku!" sahut Claudia dengan ketus menolak bantuan Amber."Wah! Kamu galak juga ya? Mas
"Ikut aku kalau ingin selamat!" seru pria misterius yang menolongnya dari tembakan beruntun pasukan bayaran yang disewa oleh Christine."Siapa kamu? Kenapa ikut campur urusanku?" tanya Claudia."Kamu telah mengacaukan penyelidikanku selama bertahun-tahun terhadap jaringan Organisasi Hitam ini sejak kamu ikut campur dengan segala kegiatan oraganisasi ini. Siapa sebenarnya dirimu? Apa kamu ini agen rahasia dari agensi lain?" tanya pria misterius ini."Seharusnya aku yang bertanya padamu, dan bukan sebaliknya! Aku berterima kasih karena telah menyelamatkan nyawalu, tapi aku juga butuh penjelasan kenapa kamu menolongku!" sahut Claudia."Aku tidak ingn kamu mati sia-sia, karena kamu merupakan elemen penting bagi Organisasi Hitam! Aku tidak tahu apa itu, tapi aku pasti akan mencari tahu!" tegas pria misterius ini."Siapa namamu? Atau kamu ini pria misterius yang tidak memiliki nama?" tanya Claudia."Aaron! Aku agen interpol yang telah menyelidiki jaringan Kingpin dengan Organisasi Hitamnya
"Mampus kau, Christine!' seru Claudia yang menekan semua tombol lift menuju ke arah Basement.Gadis ini tidak ingin berlari kencang yang dapat menimbulkan suara berisik yang memancing Christine dan anggota Organisasi Hitam mengetahui keberadaannya.Penghuni apartemen kumuh juga tidak terlihat satupun yang berkeliaran di apartemen ini.Semua penghuni ketakutan oleh pengepungan yang dilakukan Christine beserta anggota Organisasi Hitam sehingga mereka memutuskan mengunci diri di kamar apartemen masing-masing agar tidak celaka.Claudia memegang Standard Desert Eagle pemberian Master Wu untuk berjaga-jaga kalau kepergok oleh anggota Organisasi Hitam.Sebisa mungkin korban dihindari, tapi apabila terpaksa, Claudia akan menmbak penghalangnya untuk meloloskan diri.Smith and Wesson 500 Magnum tersimpan rapi di dalam tubuhnya, yang bisa digunakan sewaktu-waktu apabila diperlukan.Claudia mulai serius dengan kehidupan barunya setelah hampir tewas akibat ulah Christine."Bersiaplah Christine ...
Claudia sudah tidak bisa berlama-lama lagi bertahan di bawah jendela dengan hanya mencengkram tepian dinding yang sempit.Saat Christine berbalik dari jendela kamar apartemen Albert ini, Claudia langsung memanjat jendela dan berlari cepat dengan ilmu meringankan tubuh yang diajarkan oleh Master Wu.Christine dan beberapa anggota Organisasi Hitam hanya merasakan desiran angin yang menerpa tubuh mereka."Apa ini? Kenapa tiba-tiba ada angin kencang yang lewat di sampingku? Jangan-jangan ...!"Christine baru menyadari apa yang sedang terjadi pada dirinya."Kalian semua! Tinggalkan kamar apartemen ini dan segera kejar gadis yang barusan melewati kita!" perintah Christine.Ternyata selama ini dia ada di kamar apartemen ini. Kenapa kami tidak bisa menemukan dirinya?Christine memeriksa kamar apartemen Albert untuk melihat dan mencari tempat persembunyian Claudia selama ini."Kurang ajar ... dia mendengarkan percakapanku dengan Jansen! Atau, Jansen sengaja memancingku untuk bicara panjang leb