Aku membuka mataku dan merasakan sakit disekujur tubuh ku. Sudah seminggu tepatnya, Selir Vrantia meninggalkan istana. Dan akhir-akhir ini juga Yang Mulia Kaisar sering mengunjungi ku. Ia sering sekali menghabiskan malam bersamaku. Dalam hati, aku merasa senang sekali. Karena dengan bertambahnya kedekatan kami, Venezuela bisa cepat beristirahat dengan tenang. Namun di lain sisi aku juga merasa sedikit terganggu. Adanya Yang Mulia Kaisar di sekitarku, membuat aku sedikit waspada dengan langkah-langkah yang aku ambil. Aku takut dia curiga, aku takut dia tahu, aku merasa aku takut akan segalanya jika ia berada di sekitarku. Aku merasa karakterku sangat lemah, apalagi jika aku berdiri di sampingnya. Aku berpikir bahwa mungkin ini adalah perasaan Venezuela yang asli. Karena pada dasarnya, dia wanita yang sangat lemah lembut, dan selalu bergantung kepada Kaisar."Sepertinya semalam aku terlalu kasar kepadamu. Maaf ya, aku sedikit agresif." Rasanya menggelikan, ketika kata-kata seperti it
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan, kamipun akhirnya sampai di kuil putih. Kuil ini di lapisi oleh porselen murni berwarna putih. Siapapun yang mengunjungi kuil ini, harus melepas alas kaki mereka. Tidak terkecuali, termasuk anggota kekaisaran dan bangsawan tinggi sekalipun. Aku dan Selir Evelyn berjalan berdampingan menuju aula doa. Di sana banyak sekali bangsawan yang selalu mengunjungi kuil untuk beribadah. Kami berdua maju dan memberikan doa terakhir pada Pendeta tersebut. Ketika aku melihat wajahnya, rasanya seperti sangat aneh. Seperti kami pernah bertemu sebelumnya. Aku tak begitu menghiraukannya dan lalu duduk di kursi yang telah di sediakan. Ketika aku mengangkat kepalaku, aku melihat roh pendeta itu di depanku. Aku terkejut, pendeta itu adalah. Ayahku di kehidupan sebelumnya. Dia yang selalu memanjakan ku dan ber sumpah untuk melindungi ku. "Putriku sayang, aku yakin kau bisa melihatmu. Ayah pernah mengatakan untuk selalu melindungimu. Dan ayah akan melakukannya."
"Yang Mulia Permaisuri, Kaisar datang." Malam ini aku sedang bersiap untuk pesta kelahiran putra Raja negara bagian. Kami harus berangkat pada malam hari, agar bisa sampai tepat di siang hari keesokan harinya. Kaisar masuk dan melihat ku yang sedang bersiap. "Kau sudah selesai ? Kereta kudanya sudah menunggu di bawah." Tanya Kaisar sambil ikut bercermin. "Hampir, turunlah dulu. Aku akan menyusul sebentar lagi." Ujarku sambil mengemasi beberapa perhiasan. Kaisar hanya mengangguk ringan dan pergi. Setelah mengecek semuanya, aku juga menyusul Kaisar. Kali ini, aku akan di temani oleh Yuni dan Genio. Sisanya harus ada di istana untuk menjaga dan memberi informasi untukku. Aku menaiki kereta kudaku. Kereta ini sangat besar. Aku dan Kaisar duduk berhadapan. Jika aku tidak ada, keputusan yang harusnya di ambil Permaisuri, akan di ambil alih oleh 3 selir dan Ibu Suri. Namun, apabila keputusan tidak bisa di ambil. Merpati sihir akan mengirim pesan darurat. Jadi, Permaisuri yang mengamb
Aku baru saja selesai berkemas dan membersihkan diri. Melihat Kaisar yang sedang menikmati pemandangan kerajaan Flo. "Yang Mulia saya sudah selesai." Ujarku menyapa Kaisar. "Baik, mari kita kunjungi bayi itu." Ujar Kaisar sambil menggandeng ku. Kami berjalan bersama ke istana utama. Melihat pangeran kerajaan Flo. Kami harus memberkati pangeran itu. Aku pun masuk ke dalam Istana utama. Dengan dekorasi yang sudah di atur sedemikian rupa, untuk orang yang akan mengunjungi bayi. Dan, Hanya ada kami berdua. Demi menghormati posisi kami. "Salam Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri." Aku dan kaisar hanya mengangguk dan langsung menuju bayi. "Lucu sekali, semoga engkau selalu di beri kesehatan dan kekuatan. Semoga engkau menjadi pribadi yang bijaksana, agar dapat memimpin kerajaan ini seperti ayahmu." Ujarku sambil menimang-nimang bayi itu. Ketika aku melihat ke lengan kirinya, ada tanda yang sangat aku kenali. Ini, seperti tanda lahir dari kekasihku di masa lalu. Suami yang paling bijaksa
Setelah mengunjungi Pangeran Gabriel, aku dan kaisar pun kembali ke kamar kami. Suasana langit malam kerajaan Flo memang beda. Di sini, banyak sekali kunang-kunang berkeliaran di taman. Menghiasi suasana. Aku menikmati indahnya suasana malam di balkon. Sambil memikirkan tentang apa yang terjadi selanjutnya. Jika, aku memang benar hamil. Apakah Kaisar akan lebih perhatian denganku ? "Apa yang kau pikirkan ?" Kaisar mendekat dan memelukku dari belakang. Sikapnya yang seperti ini, membuatku sedikit bingung. Bolehkah aku berharap ? Apakah aku berhak untuk menerima semua ini ? "Tidak ada. Hanya beberapa hal saja." Ujarku singkat. "Istirahat lah. Hari sudah malam, esok kita akan sibuk dengan pesta. Dan juga." "Dan juga ?" Tanyaku karna Kaisar menggantung kata-katanya."Dan juga, anak kita perlu beristirahat." Aku membalikkan badanku. Menatapnya tak percaya. Benarkah ia mengatakan itu ? "Apa ? Memangnya aku salah ?" Ujarnya sok polos. Aku memeluknya. Dapat ku dengar suara detak jantu
Hari ini adalah hari terakhir kami berada di kerajaan Flo. Dan hari ini, aku dan Kaisar berencana menghabiskan waktu bersama di alun-alun kerajaan ini. Malam ini kami harus kembali pusat kekaisaran. Tugas kami sudah selesai, dan saatnya kami kembali ke posisi masing-masing. Yahhh, meskipun mungkin akan ada sedikit perubahan. Oh, semalam aku bertemu dengan Count Adistin. Ia menjelaskan niat dan maksutnya. Aku sangat tertarik dengan kata-kata nya tentang cinta. Manusia ini, tidak pernah sekalipun di perhatikan. Bahkan pelayan istana tak begitu menghormati dia. Namun, ketika bertemu gadis pelayan itu, satu-satunya gadis yang menghormati dia. Dia pun merasa ingin di cintai. Ironis sekali, dia sampai melakukan banyak hal demi cinta. Karna hati yang kosong dan tidak pernah di cintai. Ah, aku ingat dulu. Ada seorang yang tak pernah merasakan cinta. Bahkan, dari keluarganya. Dan baginya, cinta adalah hal yang sangat berharga baginya. Dan orang itu adalah Venezuela yang asli.Aku memutuska
Kereta sudah melewati perbatasan kerajaan Flo. Mulai meninggalkan kota yang ramai. Aku melihat Kaisar yang tampak kelelahan di hadapanku. Aku tau, bahwa ia mungkin sangat lelah sekarang. Aku tak ingin mengganggu nya, jadi aku diam saja sepanjang perjalanan. Setelah melewati bagian terluar dari kerajaan Flo, kamipun akhirnya masuk ke area hutan. Hutan ini bukan berbahaya, hutan ini di kelola bersama antara kekaisaran dan kerajaan Flo. Di luar sangat sepi. Hanya ada suara beberapa penjaga hutan. Namun, itu jauh di tengah hutan. Suasananya juga sangat gelap. Hanya ada cahaya dari lentera yang kami bawa. "Kau lelah ?" Lamunanku buyar karna suara Kaisar.Aku menoleh dan hanya menggeleng sedikit. Yah, aku tadi tertidur sampai sore. Jadi, aku masih merasa bugar hingga saat ini. "Aku akan tidur sebentar. Aku merasa sedikit lelah." Aku mengangguk dan tersenyum."Aku mengerti. Selamat beristirahat." Ujarku sambil mempersilahkan ia tidur. Wajahnya ketika tertidur sangat tampan. Aku semakin
Setelah sampai di istana, kukira aku akan terbebas dari Kaisar. Ternyata aku salah. Ia malah semakin posesif luar biasa.Ia terang-terangan mengikuti ku, kemanapun aku pergi. Ia selalu mencicipi makananku, sebelum aku memakannya. Ia melarang ku melakukan pekerjaan berlebihan, dan banyak beristirahat."Yang Mulia anda berlebihan !" Ucapku pada akhirnya. Kali ini ia bahkan mengikuti sampai ke pesta perjamuan minum teh antar para wanita. "Aku hanya ingin memastikan kau aman." "Cukup ! Bayi ini bahkan belum menunjukkan tanda-tanda keberadaannya !" Semua orang terdiam dan saling memandang. Sepertinya, aku telah membeberkan berita kehamilanku dengan mulutku sendiri. "Permaisuri, apa maksud dari yang anda katakan." Aku mengalihkan pandanganku dan mengode kepada Kaisar. Namun, sepertinya ia juga tidak tau bagaimana cara untuk menghindari situasi ini."Venezuela ? Apa yang kau katakan itu benar." Aku dan Kaisar membalikkan badan dengan cepat.Melihat Ibu Suri yang membeku di tempatnya. Me
"Pihak kekaisaran kami, bukanlah pihak yang menyerang lebih dulu. Serangan beruntun ada dua sisi kekaisaran kami mengejutkan. Kami adalah pihak yang dirugikan, dan karena insiden mendadak ini banyak sekali korban yang tidak bisa diselamatkan." Kaisar memberikan sanggahan terhadap serangan balik yang kami lakukan untuk kekaisaran Matari. "Meskipun kami menyerang lebih dulu, kami tidak menggunakan senjata pemusnah massal, yang sangat berbahaya dan tidak terdaftar dalam senjata perang." Sanggah Kaisar Matari dalam rapat Akbar bersama Asosiasi perang dunia. "Sejujurnya yang mulia senjata kami sudah terdaftar sejak 500 tahun yang lalu." Ujarku membuat semua yang ada di sana terkejut. "Racun yang kami buat, terbuat dari tumbuhan langka yang di mana buahnya akan matang setelah tumbuh 20 tahun. Itu termasuk tumbuhan langka jenis purba yang harus dikembangbiakkan secara khusus. Selain untuk racun tumbuhan ini juga bisa digunakan untuk obat. Dan racun jenis ini juga sudah ada sejak 500 tahu
Kaisar Matari, menginginkan negosiasi perdamaian. Ia menginginkan hal tersebut, setelah pasukannya tumbang oleh racun yang di lempar Kaisar. Ia menginginkan gencatan senjata. Namun, itu masih belum pasti. Pihak kami, berfikir bahwa mungkin itu adalah jebakan. Pihak kami sangat berhati-hati. Mengingat Kaisar Matari adalah pria yang licik. "Negosiasi ini nampak mencurigakan." Ujar Kaisar di hadapan para komando pasukan. Aku ada di dalam tenda. Tapi, aku masih bisa mendengar semuanya. Aku mencoba beristirahat dengan tenang. Karna, esok adalah hari yang sibuk untukku. Sejak aku menginjakkan kaki di sini. Aku selalu sibuk dengan mengurus para korban. Mengobati dan memperhatikan mereka. Trauma akibat peperangan adalah hal pertama yang harus di obati. "Jangan tertidur. Seseorang berusaha menyelinap kemari." Aku tidak bisa melihat wujud Delano dan Zaniel. Tapi, aku bisa merasakan dan mendengar mereka. "Apakah itu dari pihak Kaisar Matari ?" Tanyaku pelan. "Benar !" Aku langsung mengamb
Sesuai dengan pembicaraan semalam. Aku dan Kaisar sekarang dalam perjalanan ke Medan perang. Ada beberapa syarat yang harus ku lakukan. Salah satunya adalah, aku hanya bisa berada di sisi terbelakang. Aku hanya boleh berada di garis aman. Dimana pos prajurit, dan unit bantuan berada. Meskipun begitu, aku tetap menyetujui nya. Karna, lebih baik dari pada berada di istana sendirian. Aku menyerahkan urusan istana pada para selir. Terkhusus, selir-selir kepercayaan ku. Kereta kuda sudah memasuki wilayah area peperangan. Suasananya sunyi, dan kebanyakan yang terdengar hanyalah rintihan kesakitan. Para anak-anak yang menangis karena kelaparan, dan juga para prajurit yang sedang mengalami pengobatan. Kami berhenti di tanda yang sudah disiapkan. Kami turun Dan disambut langsung oleh komando pasukan milik kerajaan. "Anda pasti lelah karena perjalanan jauh. Kami sudah menyiapkan tempat untuk Anda berdua beristirahat." Aku hanya mengangguk dan mengikutinya. Yah, ia juga tidak salah. perjalan
Awalnya, aku tidak ingin membuat semuanya semakin rumit seperti ini. Dari pihak dari kekaisaran Matari sudah berbuat sesuatu yang membuat kami kewalahan. Dugaanku yang pertama benar. Leana dan penyihir hitam kabur kekaisaran Matari. Lihat bahwa jantung dari pinggir hitam tersebut adalah jantung monster yang berasal dari kekaisaran Matari. Mereka menggunakan kekuatan penyihir hitam untuk memunculkan sekitar 20 monster. Di mana jumlah itu sudah cukup untuk menghancurkan ibukota di kerajaan barat Daya. Keputusan dalam rapat diambil, dan Kaisar akan turun tangan menuju ke wilayah peperangan. Namun ternyata keputusan itu diambil tanpa meminta persetujuan ke dahulu. "Kau mau pergi ke sana ? Apakah jika kau pergi ke sana kau akan merubah sesuatu ?" Usia kandungan ku semakin bertambah dari hari ke hari. Aku tahu bahwa ada sesuatu yang mengancam bayiku. Jadi aku, berpikir bahwa aku tidak akan jauh dari Kaisar."Bagaimanapun aku adalah pemimpin negeri ini. Aku harus turun untuk bertanggung
"Kami tidak bisa membatalkan secara sepihak, karna kami sudah mendapatkan tumbal dengan jumlah yang sangat besar." Aku secara khusus meminta dan memanggil iblis yang menjalin kontrak dengan kaisar negara Matari. Aku hendak mencari tau bagaimana cara membatalkan kontrak. Tapi, sepertinya aku terlambat memikirkan cara ini. Korban dan tumbal sudah hampir setara dengan kontrak perjanjiannya. "Maafkan kami. Kami tidak menyangka bahwa tumbal yang akan di ambil adalah tempat dimana dirimu berada." Iblis tak seharusnya memiliki rasa bersalah. Tapi, mereka bisa meminta maaf padaku. "Tidak masalah. Lagi pula bukan salah kalian jika kalian tidak tau tentang ku." Ujar ku dengan lemas. "Tapi, tak bisakah kau jangan meninggalkan istana ini ?" salah satu iblis itu tiba-tiba mengatakan hal itu. Aku mengerutkan keningku dan menatap Delano. Delano menatap mereka dengan tajam. Sepertinya ini berhubungan dengan takdir. "Memangnya ada apa ?" Tanya ku penasaran."Kau tak perlu tau !" Aku terkejut de
Suasana semakin memanas dari hari ke hari. Keberadaan Leana juga belum di temukan. Iblis yang memiliki kontrak dengan Leana juga tidak menemukan keberadaannya. Sepertinya Leana berlindung di bawah penyihir hitam.Raja dari negara bagian barat daya datang dan meminta bantuan kepada kami. Putrinya yang berusia 9 tahun di jadikan sandra oleh pihak musuh. "Pihak musuh meminta surat perjanjian dagang antar negara sebagai ganti dari putrinya.""Di surat perjanjian tertulis, negara mana saja yang bisa menjalin kerja sama antar satu sama lain. Ada negara yang tidak terdaftar. Selain karena negara tersebut adalah negara yang kurang maju, negara yang tidak tertulis juga masuk dalam negara nakal yang suka mengacau yang lain.""Bantuan dari negara tetangga sedang menuju kemari. Namun, di sela-sela waktu itu, kita harus sekuat tenaga melawan mereka." Raja dari negara bagian barat daya terus menekan kepada Kaisar. Bagaimanapun, ia adalah seorang ayah sebelum seorang raja. Tapi, surat perjanjian
Tidak akan ada yang menyangka bahwa masalah yang akan datang, sangat banyak seperti ini. Hari ini sudah hari keempat di mana raja Felix tinggal di pusat kekaisaran. Sayangnya berita buruk sampai di hari ini juga. Gerbang terluar dari kerajaan milik Raja Felix diserang oleh pasukan dari negara asing.Mau tidak mau Kaisar harus mengirimkan bala bantuan berupa pasukan dan juga obat-obatan ke gerbang terluar dari kerajaan tersebut. Raja Felix juga kembali ke kerajaannya untuk melihat situasi terkini. Aku sudah mencurigai mereka sejak aku menemukan, bahwa. Salah satu rumah yang diperebutkan oleh dua bersaudara itu berada di kerajaan milik Raja Felix. Rumah tersebut adalah rumah yang paling mewah dan juga megah. Mata-mata yang aku kirimkan untuk mengikuti raga Leana, memberi kabar bahwa Leana meminta izin untuk kembali ke kampung halamannya. Aku dengan tegas mengatakan untuk tidak membiarkan dia pergi, namun sepertinya ia menyelinap dan pergi tanpa sepengetahuan ku. Kontrak para iblis y
"INTINYA SAYA SANGAT KEBERATAN YANG MULIA !!" Suara Raja Felix diiringi ke belakang meja menggema di seluruh Aula. Singkat cerita, surat yang disampaikan tentang kecelakaan yang terjadi kepada putrinya, telah sampai kepada raja Felix. Ia yang telah mendengar kabar itu pun langsung memutuskan untuk datang ke pusat kekaisaran untuk melihat keadaan putrinya. Raja Felix ingin membawa Selir Vrantia kembali ke kerajaan nya untuk di rawat. Namun Kaisar tidak menyetujui dengan alasan kekeluargaan. Karena, bagaimana pun Selir Vrantia sudah menjadi bagian dari Kekaisaran. Aku juga tidak memberi izin.Bukan aku berniat memisahkan anak dan ayah tersebut, tapi aku bisa melihat ada aura gelap di sekitar Raja Felix. Sejujurnya hal tersebut sudah terlihat sejak pertama kali kami berdua bertemu. Hanya saja pada saat itu Aura itu tidak begitu kuat dan juga seperti hampir hancur. Pada saat itu aku berpikir bahwa mungkin saja ada seseorang yang mengirimkan sihir hitam kepada raja Felix. Jadi aku tidak
"Di rumah ke 3, dimana rumah tersebut adalah yang paling megah. Di temukan banyak sekali lukisan wanita. Ada sekitar 8 wanita berbeda di lukisan tersebut. Penyelidik telah mencari mereka, dan menemukan bahwa 5 dari mereka telah meninggal." Begitu saja, setelah penyelidikan yang membutuhkan waktu 2 Minggu. Akhirnya terungkap salah satu misteri rumah pertama. Menurut Delano, hubungan antara raga Leana dan si termuda adalah, keponakan dan bibi. Si termuda mengenali raga Leana. Dan Leana yang tau tentang hubungan mereka lalu memberi tau soal harta. Hubungan antara ibu termuda dan ibu tertua adalah kakak adik. Delano juga menjelaskan hal yang mengejutkan. Tuan Leonardo menikahi ibu yang tertua. Lalu ketika ia hamil, beliau meninggalkan perhiasan untuknya. Adiknya yang iri diam-diam mencuri anting itu. Membuatnya seperti pasangan, dan menyelipkan anting yang lain pada Tuan Leonardo. Ia juga mencuri kalung pasangan. Dan dengan alasan berkerja ia pergi dan mengikuti Tuan Leonardo. Sampai