"Tunggu !" Aku berhenti. Saat ini aku sedang perjalanan menuju ruang makan istana. Namun Lady Vrantia menghentikan ku. Aku sudah berusaha untuk mengontrol diriku seharian ini. Namun tak ku duga Lady Vrantia malah muncul saat ini. "Kenapa ? Kau kesal karna aku menjadi selir yang di pilih langsung oleh raja ? SAMPAI KAU TIDAK MEMBERIKU TUGAS HAH ?!" Mungkin ini adalah akhir dari kesabaran ku."Tidak bisakah kau menjaga mulutmu ? Kau seorang selir, tapi berani sekali kau berkata seperti itu kepada Permaisuri." Ketika akhirnya aku hendak mengeluarkan emosi ku. Lady Zaraela yang lebih kesal, mengungkap amarahnya lebih dulu. Ia nampak mengepal tangannya, menahan emosi saat ini. Aku tau bahwa ia saat ini sedang menahan dirinya untuk menampar Lady Vrantia. "Padahal sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa para selir utama lah yang memilih asisten mereka sendiri. Dan kau tidak bisa bersama Permaisuri, karena aku tahu bahwa kau tidak mengerti tentang pekerjaan itu dan kau akan mengacaukannya." La
Sudah 3 hari sejak secara resmi Lady Vrantia di larang untuk keluar dari istana. Hari ini juga para selir yang bertugas telah kembali. Esok adalah hari dimana Lady Vrantia keluar. "Permisi, Yang Mulia Permaisuri." Aku mengangkat kepalaku. Lady Arthic masuk ke ruangan ku. Nampaknya ia ingin menyampaikan sesuatu. "Duduklah." Aku berdiri dan berpindah duduk di sofa. Lebih nyaman jika kami duduk bersama seperti ini. "Begini, sebelumnya maaf atas kelancangan saya. Namun, apakah anda bisa memindahkan kamar saya ?" Aku mengangkat sebelah alisku keheranan. Menurut letak istana selir. Kamar Selir Arthic berada di sisi kanan dekat dengan air mancur utama. Ah, bersebelahan dengan Selir Vrantia. Lebih tepatnya, jika di urutkan. Kamar Selir Vrantia ada di bagian belakang kamar Selir Arthic. "Apa ini terkait Selir Vrantia ?" Tanyaku ragu-ragu. Bagaimanapun aku tidak bisa langsung menuduh itu. Namun, sepertinya tebakanku benar. Pikiran Selir Arthic terbaca. Ia tidak nyaman dengan Selir Vrant
Setelah kejadian yang menimpa Selir Ishfaroh, pihak kekaisaran memutuskan untuk memperketat penjagaan. Juga sampai Selir Ishfaroh pulih, para selir dilarang untuk bertemu satu sama lain tanpa pengawasan dayang ataupun penjaga. Demi keamanan, penjaga dari Selir Vrantia adalah para prajurit khusus. Yang mana mereka juga menguasai ilmu sihir tingkat dasar. Mungkin ini adalah janji Dewa tentang akan membantuku menyelesaikan masalah. Namun, masalah ini tak akan selesai begitu saja. Leana belum ter konfirmasi kehidupan nya. Aku masih belum tau pasti, apakah memang Leana menggunakan sihir hitam atau tidak. Musuh ku masih terlalu banyak di luar sana. "Yang Mulia Permaisuri, Selir Ishfaroh sudah sadar." Akhirnya, setelah 2 hari 3 malam ia tak sadarkan diri. Aku bahkan tak tau barang sekeras apa yang menghantam kepalanya, hingga ia bisa koma sampai saat ini. Aku masuk ke kamar Selir Ishfaroh. Wajahnya pucat dan nampak lemas. Aku tak tega melihatnya, mengingat rasa sakit yang harus ia rasak
"Selir Vrantia masuk." Aku mengangkat kepalaku dan melihat ia masuk. Saat ini, sidang perkara tentang apa yang dia lakukan kepada Selir Ishfaroh sedang berjalan. Orang-orang kunci seperti para dayang, para pengawal, dan juga selir lain juga hadir. Mereka menjadi saksi tentang apa yang sebenarnya dilakukan oleh Selir Vrantia. Ayah dari Selir Vrantia, Yang Mulia Raja Felix juga hadir. Ia akan mengajukan banding dan juga peringanan hukuman. Sidang ini dipimpin oleh Yang Mulia Kaisar dan juga Ibu Suri. Dalam kasus apapun yang melibatkan para selir, Permaisuri dilarang ikut andil dalam hal tersebut. Maka dari itu, saat ini aku hanya menjadi seorang saksi. Di mana aku menyaksikan sendiri bahwa, Selir Vrantia tidak merasa bersalah ataupun menyesal setelah melakukan kejahatan. Jaksa mulai membaca putusan, dan Mentri juga mulai memberi usulan. Satu persatu saksi, termasuk aku. Di mintai keterangan. Selir Ishfaroh yang masih ber pura-pura juga memberi kesaksian. Dalam kasus ini, Selir Vran
Aku membuka mataku dan merasakan sakit disekujur tubuh ku. Sudah seminggu tepatnya, Selir Vrantia meninggalkan istana. Dan akhir-akhir ini juga Yang Mulia Kaisar sering mengunjungi ku. Ia sering sekali menghabiskan malam bersamaku. Dalam hati, aku merasa senang sekali. Karena dengan bertambahnya kedekatan kami, Venezuela bisa cepat beristirahat dengan tenang. Namun di lain sisi aku juga merasa sedikit terganggu. Adanya Yang Mulia Kaisar di sekitarku, membuat aku sedikit waspada dengan langkah-langkah yang aku ambil. Aku takut dia curiga, aku takut dia tahu, aku merasa aku takut akan segalanya jika ia berada di sekitarku. Aku merasa karakterku sangat lemah, apalagi jika aku berdiri di sampingnya. Aku berpikir bahwa mungkin ini adalah perasaan Venezuela yang asli. Karena pada dasarnya, dia wanita yang sangat lemah lembut, dan selalu bergantung kepada Kaisar."Sepertinya semalam aku terlalu kasar kepadamu. Maaf ya, aku sedikit agresif." Rasanya menggelikan, ketika kata-kata seperti it
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan, kamipun akhirnya sampai di kuil putih. Kuil ini di lapisi oleh porselen murni berwarna putih. Siapapun yang mengunjungi kuil ini, harus melepas alas kaki mereka. Tidak terkecuali, termasuk anggota kekaisaran dan bangsawan tinggi sekalipun. Aku dan Selir Evelyn berjalan berdampingan menuju aula doa. Di sana banyak sekali bangsawan yang selalu mengunjungi kuil untuk beribadah. Kami berdua maju dan memberikan doa terakhir pada Pendeta tersebut. Ketika aku melihat wajahnya, rasanya seperti sangat aneh. Seperti kami pernah bertemu sebelumnya. Aku tak begitu menghiraukannya dan lalu duduk di kursi yang telah di sediakan. Ketika aku mengangkat kepalaku, aku melihat roh pendeta itu di depanku. Aku terkejut, pendeta itu adalah. Ayahku di kehidupan sebelumnya. Dia yang selalu memanjakan ku dan ber sumpah untuk melindungi ku. "Putriku sayang, aku yakin kau bisa melihatmu. Ayah pernah mengatakan untuk selalu melindungimu. Dan ayah akan melakukannya."
"Yang Mulia Permaisuri, Kaisar datang." Malam ini aku sedang bersiap untuk pesta kelahiran putra Raja negara bagian. Kami harus berangkat pada malam hari, agar bisa sampai tepat di siang hari keesokan harinya. Kaisar masuk dan melihat ku yang sedang bersiap. "Kau sudah selesai ? Kereta kudanya sudah menunggu di bawah." Tanya Kaisar sambil ikut bercermin. "Hampir, turunlah dulu. Aku akan menyusul sebentar lagi." Ujarku sambil mengemasi beberapa perhiasan. Kaisar hanya mengangguk ringan dan pergi. Setelah mengecek semuanya, aku juga menyusul Kaisar. Kali ini, aku akan di temani oleh Yuni dan Genio. Sisanya harus ada di istana untuk menjaga dan memberi informasi untukku. Aku menaiki kereta kudaku. Kereta ini sangat besar. Aku dan Kaisar duduk berhadapan. Jika aku tidak ada, keputusan yang harusnya di ambil Permaisuri, akan di ambil alih oleh 3 selir dan Ibu Suri. Namun, apabila keputusan tidak bisa di ambil. Merpati sihir akan mengirim pesan darurat. Jadi, Permaisuri yang mengamb
Aku baru saja selesai berkemas dan membersihkan diri. Melihat Kaisar yang sedang menikmati pemandangan kerajaan Flo. "Yang Mulia saya sudah selesai." Ujarku menyapa Kaisar. "Baik, mari kita kunjungi bayi itu." Ujar Kaisar sambil menggandeng ku. Kami berjalan bersama ke istana utama. Melihat pangeran kerajaan Flo. Kami harus memberkati pangeran itu. Aku pun masuk ke dalam Istana utama. Dengan dekorasi yang sudah di atur sedemikian rupa, untuk orang yang akan mengunjungi bayi. Dan, Hanya ada kami berdua. Demi menghormati posisi kami. "Salam Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri." Aku dan kaisar hanya mengangguk dan langsung menuju bayi. "Lucu sekali, semoga engkau selalu di beri kesehatan dan kekuatan. Semoga engkau menjadi pribadi yang bijaksana, agar dapat memimpin kerajaan ini seperti ayahmu." Ujarku sambil menimang-nimang bayi itu. Ketika aku melihat ke lengan kirinya, ada tanda yang sangat aku kenali. Ini, seperti tanda lahir dari kekasihku di masa lalu. Suami yang paling bijaksa
"Pihak kekaisaran kami, bukanlah pihak yang menyerang lebih dulu. Serangan beruntun ada dua sisi kekaisaran kami mengejutkan. Kami adalah pihak yang dirugikan, dan karena insiden mendadak ini banyak sekali korban yang tidak bisa diselamatkan." Kaisar memberikan sanggahan terhadap serangan balik yang kami lakukan untuk kekaisaran Matari. "Meskipun kami menyerang lebih dulu, kami tidak menggunakan senjata pemusnah massal, yang sangat berbahaya dan tidak terdaftar dalam senjata perang." Sanggah Kaisar Matari dalam rapat Akbar bersama Asosiasi perang dunia. "Sejujurnya yang mulia senjata kami sudah terdaftar sejak 500 tahun yang lalu." Ujarku membuat semua yang ada di sana terkejut. "Racun yang kami buat, terbuat dari tumbuhan langka yang di mana buahnya akan matang setelah tumbuh 20 tahun. Itu termasuk tumbuhan langka jenis purba yang harus dikembangbiakkan secara khusus. Selain untuk racun tumbuhan ini juga bisa digunakan untuk obat. Dan racun jenis ini juga sudah ada sejak 500 tahu
Kaisar Matari, menginginkan negosiasi perdamaian. Ia menginginkan hal tersebut, setelah pasukannya tumbang oleh racun yang di lempar Kaisar. Ia menginginkan gencatan senjata. Namun, itu masih belum pasti. Pihak kami, berfikir bahwa mungkin itu adalah jebakan. Pihak kami sangat berhati-hati. Mengingat Kaisar Matari adalah pria yang licik. "Negosiasi ini nampak mencurigakan." Ujar Kaisar di hadapan para komando pasukan. Aku ada di dalam tenda. Tapi, aku masih bisa mendengar semuanya. Aku mencoba beristirahat dengan tenang. Karna, esok adalah hari yang sibuk untukku. Sejak aku menginjakkan kaki di sini. Aku selalu sibuk dengan mengurus para korban. Mengobati dan memperhatikan mereka. Trauma akibat peperangan adalah hal pertama yang harus di obati. "Jangan tertidur. Seseorang berusaha menyelinap kemari." Aku tidak bisa melihat wujud Delano dan Zaniel. Tapi, aku bisa merasakan dan mendengar mereka. "Apakah itu dari pihak Kaisar Matari ?" Tanyaku pelan. "Benar !" Aku langsung mengamb
Sesuai dengan pembicaraan semalam. Aku dan Kaisar sekarang dalam perjalanan ke Medan perang. Ada beberapa syarat yang harus ku lakukan. Salah satunya adalah, aku hanya bisa berada di sisi terbelakang. Aku hanya boleh berada di garis aman. Dimana pos prajurit, dan unit bantuan berada. Meskipun begitu, aku tetap menyetujui nya. Karna, lebih baik dari pada berada di istana sendirian. Aku menyerahkan urusan istana pada para selir. Terkhusus, selir-selir kepercayaan ku. Kereta kuda sudah memasuki wilayah area peperangan. Suasananya sunyi, dan kebanyakan yang terdengar hanyalah rintihan kesakitan. Para anak-anak yang menangis karena kelaparan, dan juga para prajurit yang sedang mengalami pengobatan. Kami berhenti di tanda yang sudah disiapkan. Kami turun Dan disambut langsung oleh komando pasukan milik kerajaan. "Anda pasti lelah karena perjalanan jauh. Kami sudah menyiapkan tempat untuk Anda berdua beristirahat." Aku hanya mengangguk dan mengikutinya. Yah, ia juga tidak salah. perjalan
Awalnya, aku tidak ingin membuat semuanya semakin rumit seperti ini. Dari pihak dari kekaisaran Matari sudah berbuat sesuatu yang membuat kami kewalahan. Dugaanku yang pertama benar. Leana dan penyihir hitam kabur kekaisaran Matari. Lihat bahwa jantung dari pinggir hitam tersebut adalah jantung monster yang berasal dari kekaisaran Matari. Mereka menggunakan kekuatan penyihir hitam untuk memunculkan sekitar 20 monster. Di mana jumlah itu sudah cukup untuk menghancurkan ibukota di kerajaan barat Daya. Keputusan dalam rapat diambil, dan Kaisar akan turun tangan menuju ke wilayah peperangan. Namun ternyata keputusan itu diambil tanpa meminta persetujuan ke dahulu. "Kau mau pergi ke sana ? Apakah jika kau pergi ke sana kau akan merubah sesuatu ?" Usia kandungan ku semakin bertambah dari hari ke hari. Aku tahu bahwa ada sesuatu yang mengancam bayiku. Jadi aku, berpikir bahwa aku tidak akan jauh dari Kaisar."Bagaimanapun aku adalah pemimpin negeri ini. Aku harus turun untuk bertanggung
"Kami tidak bisa membatalkan secara sepihak, karna kami sudah mendapatkan tumbal dengan jumlah yang sangat besar." Aku secara khusus meminta dan memanggil iblis yang menjalin kontrak dengan kaisar negara Matari. Aku hendak mencari tau bagaimana cara membatalkan kontrak. Tapi, sepertinya aku terlambat memikirkan cara ini. Korban dan tumbal sudah hampir setara dengan kontrak perjanjiannya. "Maafkan kami. Kami tidak menyangka bahwa tumbal yang akan di ambil adalah tempat dimana dirimu berada." Iblis tak seharusnya memiliki rasa bersalah. Tapi, mereka bisa meminta maaf padaku. "Tidak masalah. Lagi pula bukan salah kalian jika kalian tidak tau tentang ku." Ujar ku dengan lemas. "Tapi, tak bisakah kau jangan meninggalkan istana ini ?" salah satu iblis itu tiba-tiba mengatakan hal itu. Aku mengerutkan keningku dan menatap Delano. Delano menatap mereka dengan tajam. Sepertinya ini berhubungan dengan takdir. "Memangnya ada apa ?" Tanya ku penasaran."Kau tak perlu tau !" Aku terkejut de
Suasana semakin memanas dari hari ke hari. Keberadaan Leana juga belum di temukan. Iblis yang memiliki kontrak dengan Leana juga tidak menemukan keberadaannya. Sepertinya Leana berlindung di bawah penyihir hitam.Raja dari negara bagian barat daya datang dan meminta bantuan kepada kami. Putrinya yang berusia 9 tahun di jadikan sandra oleh pihak musuh. "Pihak musuh meminta surat perjanjian dagang antar negara sebagai ganti dari putrinya.""Di surat perjanjian tertulis, negara mana saja yang bisa menjalin kerja sama antar satu sama lain. Ada negara yang tidak terdaftar. Selain karena negara tersebut adalah negara yang kurang maju, negara yang tidak tertulis juga masuk dalam negara nakal yang suka mengacau yang lain.""Bantuan dari negara tetangga sedang menuju kemari. Namun, di sela-sela waktu itu, kita harus sekuat tenaga melawan mereka." Raja dari negara bagian barat daya terus menekan kepada Kaisar. Bagaimanapun, ia adalah seorang ayah sebelum seorang raja. Tapi, surat perjanjian
Tidak akan ada yang menyangka bahwa masalah yang akan datang, sangat banyak seperti ini. Hari ini sudah hari keempat di mana raja Felix tinggal di pusat kekaisaran. Sayangnya berita buruk sampai di hari ini juga. Gerbang terluar dari kerajaan milik Raja Felix diserang oleh pasukan dari negara asing.Mau tidak mau Kaisar harus mengirimkan bala bantuan berupa pasukan dan juga obat-obatan ke gerbang terluar dari kerajaan tersebut. Raja Felix juga kembali ke kerajaannya untuk melihat situasi terkini. Aku sudah mencurigai mereka sejak aku menemukan, bahwa. Salah satu rumah yang diperebutkan oleh dua bersaudara itu berada di kerajaan milik Raja Felix. Rumah tersebut adalah rumah yang paling mewah dan juga megah. Mata-mata yang aku kirimkan untuk mengikuti raga Leana, memberi kabar bahwa Leana meminta izin untuk kembali ke kampung halamannya. Aku dengan tegas mengatakan untuk tidak membiarkan dia pergi, namun sepertinya ia menyelinap dan pergi tanpa sepengetahuan ku. Kontrak para iblis y
"INTINYA SAYA SANGAT KEBERATAN YANG MULIA !!" Suara Raja Felix diiringi ke belakang meja menggema di seluruh Aula. Singkat cerita, surat yang disampaikan tentang kecelakaan yang terjadi kepada putrinya, telah sampai kepada raja Felix. Ia yang telah mendengar kabar itu pun langsung memutuskan untuk datang ke pusat kekaisaran untuk melihat keadaan putrinya. Raja Felix ingin membawa Selir Vrantia kembali ke kerajaan nya untuk di rawat. Namun Kaisar tidak menyetujui dengan alasan kekeluargaan. Karena, bagaimana pun Selir Vrantia sudah menjadi bagian dari Kekaisaran. Aku juga tidak memberi izin.Bukan aku berniat memisahkan anak dan ayah tersebut, tapi aku bisa melihat ada aura gelap di sekitar Raja Felix. Sejujurnya hal tersebut sudah terlihat sejak pertama kali kami berdua bertemu. Hanya saja pada saat itu Aura itu tidak begitu kuat dan juga seperti hampir hancur. Pada saat itu aku berpikir bahwa mungkin saja ada seseorang yang mengirimkan sihir hitam kepada raja Felix. Jadi aku tidak
"Di rumah ke 3, dimana rumah tersebut adalah yang paling megah. Di temukan banyak sekali lukisan wanita. Ada sekitar 8 wanita berbeda di lukisan tersebut. Penyelidik telah mencari mereka, dan menemukan bahwa 5 dari mereka telah meninggal." Begitu saja, setelah penyelidikan yang membutuhkan waktu 2 Minggu. Akhirnya terungkap salah satu misteri rumah pertama. Menurut Delano, hubungan antara raga Leana dan si termuda adalah, keponakan dan bibi. Si termuda mengenali raga Leana. Dan Leana yang tau tentang hubungan mereka lalu memberi tau soal harta. Hubungan antara ibu termuda dan ibu tertua adalah kakak adik. Delano juga menjelaskan hal yang mengejutkan. Tuan Leonardo menikahi ibu yang tertua. Lalu ketika ia hamil, beliau meninggalkan perhiasan untuknya. Adiknya yang iri diam-diam mencuri anting itu. Membuatnya seperti pasangan, dan menyelipkan anting yang lain pada Tuan Leonardo. Ia juga mencuri kalung pasangan. Dan dengan alasan berkerja ia pergi dan mengikuti Tuan Leonardo. Sampai