Home / Fantasi / Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain / Part 19.5 : Selen Pemimpin ASU

Share

Part 19.5 : Selen Pemimpin ASU

Author: Aldho Alfina
last update Last Updated: 2021-10-07 20:02:00

Cringg... Noa membuat bongkahan kristal es tepat di tempat orang itu berdiri, dengan cepat dihindarinya dan melompat ke atas pohon.

"Kebiasaan!" Noa melempar kristal es ke arah orang itu lagi.

"Ampun ampun, cuma bercanda." Dia mengangkat tangan lalu membuka topengnya dan melompat turun. Ternyata dia Selen, pemimpin pasukan ASU yang merupakan ras demihuman atau manusia setengah hewan.

"Bagaimana keadaan di sana?" tanya Erin yang berada tidak jauh dari Noa.

"Ahh mereka lemah, tidak ada apa-apanya," ucap Selen sambil duduk bersandar di pohon.

"Yakin bisa?" Erin mendekati Selen lalu ikutan duduk di sampingnya.

"Kita bertiga saja cukup untuk meratakan mereka." Selen sambil akan menginjak rombongan semut, namun segera Noa lindungi semut itu dengan es miliknya.

"Selen, bisa kau bantai assasin mereka sendirian? Biar pasukanmu di baw

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 20 : Ratu Es dengan Sihir Api

    "Sembuhkan semua yang terluka! Istio, waspadalah terhadap serangan kejutan, aku akan menuju ke tempat pangeran Maretus." Lily panik dengan keadaan penuh luka, dia berlari menuju arah pangeran Maretus tapi dihentikan oleh seseorang. Orang itu Noa sudah berada di depan mereka, dia berjalan santai di antara para mayat prajurit. Darah dan mayat di sekitarnya membeku setelah dilewati Noa. "Menjauh dari sini, biar aku yang melawannya!" Lily memerintah mereka untuk segera pergi, padahal dia tidak yakin bisa menang melawan musuh di depannya. Ratu es, itulah julukan yang selama ini didengar ke seluruh penjuru dunia. Bukan hanya karena elemen es yang Noa gunakan tapi juga karena sifatnya yang dingin kepada musuh. Ratu yang sangat kejam, suka sekali mempermainkan nyawa musuhnya menjadi momok yang menakutkan. Awalnya, Lily ingin membandingkan kekuatan apinya dengan sihir es milik Ratu es itu, namun semuanya sudah terjawab saat dia melihat serangan tadi. &nbs

    Last Updated : 2021-10-08
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 20.5 : Rencana Erin dan Noa

    Violet muncul dan langsung aku teleportkan kami bertiga menuju lokasi iblis itu. Sesaat setelah berpindah, Noa langsung terkena tebasan di bagian lengannya karena menangkis serangan yang mengarah ke lehernya. "Violet, kenapa menyerang Noa!?" Aku bentak Violet karena dia lah yang melancarkan serangan ke arah Noa. "Tuan, menjauhlah!" teriak Violet yang menghalangiku dari Noa. "Jadi ini sang naga bayang?"Noa melompat menjauh lalu berubah menjadi manusia rubah. Statusnya saat ini dapat aku baca, Lily sang Ratu rubah itu langsung melarikan diri. "Tuan selamatkan Noa!" teriak Violet, dia langsung mengejar rubah tadi. Hutan yang masih rindang dengan pohon-pohon yang tinggi tapi tiba-tiba saja mulai terbakar dari arah larinya rubah tadi dan menjalar dengan cepat. "Maaf tuan, saya lengah sampai membuat nyonya Noa seperti ini." Demon muncul samb

    Last Updated : 2021-10-08
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 21 : Roh Bangsawan

    "Mau lari ke mana!?" Violet sudah berada di depan Lily sambil membentangkan sayapnya. Lily sontak saja kaget, dia segera berhenti lalu melompat menjauh, namun reaksi Violet lebih cepat. Bruk dush dush dushh.. Violet sudah berada di arah lompatan rubah itu dan langsung menendang Lily. Ratu rubah itu terpental hingga menabrak beberapa pohon yang langsung tumbang. "Bodoh! Kau salah memilih lawan! Yahh ada bagusnya juga, makhluk legendaris akan berkurang jumlahnya karenamu." Violet walau mempunyai sayap, tapi dia berjalan kali mendekati Lily. "Hahaha dasar naga mainan vampir! Energi sihir Ratu es tadi sungguh nikmat, selanjutnya dirimu yang akan aku serap!" Seluruh tubuhnya diselimuti api, namun sekarang apinya membentuk tubuh rubah. Cresssh... Violet sudah berada di depannya, tangannya menusuk perut Lily dengan tatapan tajam menyala. "Kau

    Last Updated : 2021-10-09
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 21.5 : Kembalinya Raja Danirmala

    "Leluhur siapa yang kau maksud hah!?" Demon itu melepaskan tangannya dari Zhar, namun tubuh Zhar seperti tertekan oleh sesuatu dan menjadi bola kecil lalu menghilang. Zhar hanya bisa berteriak kesakitan sebelum keberadaannya benar-benar lenyap. "Kau apakan dia?" tanyaku. "Al sudahlah, ayo pulang!" Erin menarik tanganku. "Woi! Buka gerbang teleportasi menuju ruang tahta!" perintah Erin kepada demon itu, dengan segera ia ulurkan tangannya ke depan. Lorong hitam besar muncul di depan kami dan perlahan menutupi kami semua, setelah itu kami berpindah tempat. Ruangan yang sangat luas, dengan ada 7 singgasana yang sudah diduduki oleh para Ratu. Erin segera duduk di singgasana yang kosong dan tersisa satu di tengah. Singgasana yang berbeda dan ada 2 orang berpakaian hitam tertutup di samping singgasana itu. Para pasukan serigala tadi segera berlutut, aku yang bingung mau ngapain jadi ikutan berlutut. Sebelum aku berlutut,

    Last Updated : 2021-10-10
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 22 : Pulau Pribadi

    "Nay, Erin kenapa kalian di sini?" Aku mendekati Nay dan Erin yang berada di lantai 2 rumah Danirmala. "Kamu bermain dengan mereka sampai melupakanku!" ucap Erin ketus. "Hahaha maaf, kalian semua cantik sekali jadi mana bisa aku menahannya," "Sayang, ayo ikut aku!" Nay menarik tanganku, lalu berteleport ke suatu ruangan. Ruangan yang berbeda dengan hotel yang ada di pohon Nay maupun asrama akademi, ruangan ini terlihat lebih sederhana. Udara yang aku rasakan lebih hangat dibandingkan udara gunung yang dingin dan juga ada aroma khas. "Mmm bau ini, laut?" "Iya, ini pulau pribadi milik kami," jawab Nay sambil membuka korden beserta jendela. Ada kolam di depan kamar yang dihadapkan langsung dengan pantai pasir putih dan air laut yang jernih. Karena bulan sedang bersinar terang, terlihat banyak sekali pulau karang di depan sana dengan jarak hanya beberapa puluh meter s

    Last Updated : 2021-10-11
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 22.5 : Bertemu Kembali dengan Lia

    "Lia!?" "Mesumm!" Lia malah menampar pipiku. "Oh sakit ya? Maaf maaf," lanjutnya sambil mengusap-usap pipiku yang memerah karena ditamparnya. "Dasar ini anak!" Aku sentil dia tepat di dahinya. "Kenapa kamu ada di sini? Bukannya kamu menikah dengan bangsawan?" "Sayang, kemarilah berendam, akan aku jelaskan!" teriak Noe yang sedang berendam di kolam. "Pantas saja sampai melupakan aku, ternyata Ratu negeri ini yang jadi saingan!" Lia membuka ikatan kimonoku lalu menarikku masuk ke dalam kolam. "Hahaha jadi kamu akan menyerah?" Noe "Tentu tidak!" Lia langsung duduk di pangkuanku. "Jadi sekarang jelaskan kepadaku!" "Lihatlah apakah ada yang berbeda dari Lia?" ucap Noe. "Untuk penampilan sih tambah cantik." Aku pegangi mukanya dan aku panda

    Last Updated : 2021-10-12
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 23 : Gua Cryostar

    Setelah kedatangan Lia, kami di pulau pribadi beberapa hari. Karena aku jenuh, aku meminta mereka untuk jalan-jalan ke tempat lain. Aku diajak mereka semua untuk berkunjung ke kota Cryostar yang ada di dalam pegunungan Smabor. Kota para dwarf dan juga kota bawah tanah dan tambang terbesar di dunia ini. Kami berteleport di samping pegunungan Smabor, terlihat ada gerbang yang sangat besar dan juga rel kereta api. "Keretanya digerakkan secara manual, karena tidak ada minyak bumi maupun batubara di dunia ini," ujar Nay seakan membaca pikiranku. "Ada listrik kan? Ada sihir juga, kenapa tidak digunakan?" "Kau kira kita tau cara bikinnya!" Noe ketus. "Tidak ada yang bisa membuatnya, ada sihir Alkimia namun sangat susah di pelajari karena harus tau bahan, proses dan cara kerja benda yang akan dibuat," Nay "Kalian bahas apaan? Violet, Nay, gantian lah! Kalian memeluk lengan Al t

    Last Updated : 2021-10-13
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 23.5 : Seleksi dwaft

    Kami di arahkan menuju ruangan yang letaknya di bagian atas gua, ruangan yang lebih hangat dibandingkan dengan tempat awal. Atap ruangan ini berbentuk kerucut dan ada lubang di ujung atasnya. Mirip dengan joglo yang ada di ranting atas pohon Danirmala, di sini juga ada meja bundar yang lebar namun terbuat dari kristal. "Kok udaranya hangat? Bukankah ini di dataran sangat tinggi, sebelumnya aku lihat bahkan ada salju di pucuk gunung," tanyaku. "Ohh, ini memang di atas gunung, tapi di balik dinding ini ada magma." Jade menjawab sambil menunjuk ke dinding di sekitar. "Ini gunung berapi!? Kalau meletus bagaimana?" "Gunung yang sudah tidak aktif, itu di dinding juga ada penghalangmu yang menyelimuti," Erin. "Penghalangku!?" Karena penasaran, aku berjalan mendekati dinding. "Violet, hancurkan dinding ini!" perintahku kepada Violet, semuanya kaget

    Last Updated : 2021-10-14

Latest chapter

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   122. End

    Author rekap aja langsung end.Arlom akhirnya setuju membantu, namun ia hanya terima beres saja. Semua sudah diselesaikan oleh pasukan Elf dan dia hanya menggantikan tahta saja. Saat melihat-lihat para korban perbudakan, ada yang menarik perhatian kami. Seorang gadis kecil ras serigala, ia adalah senjata pembunuh yang mereka ciptakan. Anak dari kedua serigala hybrid. Instingnya sangat mengerikan, bahkan hanya didekati saja langsung melesat bagaikan petir. Bukan melesat menjauh, namun langsung menyerang tanpa pandang bulu.Akhirnya ia kami besarkan dan diberi nama Selen, ada juga ayahnya yang diberi nama Fenrir. Mereka semua kami rehabilitasi, namun Sania aku urus sendiri. Sifatnya yang masih ganas, tidak mungkin orang biasa yang menanganinya. Kalaupun para Elf, mereka tetap terpaksa menggunakan kekerasan untuk menghentikannya. Jadi lebih baik bersama kami dan ternlyata malah dekat denganku, bahkan Fenrir sebagai ayah Selen, mereka tidak pernah bertemu satu sama lain. Emosinya tidak b

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   121 -- Peluasan Wilayah Danirmala

    "Baiklah! Aku hargai kepedulianmu kepada makhluk lain, tapi kau urus sendiri mereka. Latihlah dengan benar!" Aku menyetujuinya sambil memberikan syarat."Deal!" Ignis langsung menyetujuinya dan mengulurkan jabat tangan, aku diam sejenak karena sedikit terkejut sebelum menjabat tangannya."Oi kamu yang paling besar, siapa namamu!?" Ignis meneriaki serigala terbesar yang memiliki 5 ekor, serigala itu langsung berubah wujud menjadi manusia dan berlutut di depan Ignis."Saya pemimpin kawanan ini, nama saya serigala petir ekor lima tuan," jawabnya membuat Ignis menepuk jidat."Kamu, tuanku ini ingin menjadikanmu bawahannya. Bersyukurlah dan patuhi dia!" Ignis menunjuknya sambil menepuk pundakku cukup kuat hingga membuatku terhuyung ke depan, sedangkan si serigala petir ekor lima bingung akan apa yang dikatakan Ignis."Kalian serigala petir merupakan makhluk tingkat tinggi, tapi kehidupan kalian terlalu bebas hingga lalai melatih bakat asli kalian. Aku Aldho Alfina akan membuat kalian menja

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   120 -- Serigala Hybrid

    Pada lokasi kedua, kami menemukan 4 bangsawan yang telah berkumpul. Banyak sekali pasukannya yang sedang berjaga di halaman kediamannya membuat Erin san Noe harus turun tangan.Di dalam ruang utama, para bangsawan terkejut mendengar suara ledakan dari energi listik milik Erin. Semuanya langsung mendekat ke jendela dan melihat ke halaman depan. Saat mereka baru mengecek dari jendela, ada satu penjaga yang berlari hingga tersandung-sandung masuk ruangan."Tuan, tuan!""Ada apa!?" teriak salah satu bangsawan."Elf menyerang, ada vampir, juga yang ikut!" teriaknya terbata-bata karena kehabisan napas."Bagaimana bisa ada Elf di sini? Apalagi vampir." Para bangsawan tidak percaya, namun mereka berfikir ulang karena penyerangan ini."Tidak mungkin juga pasukan kerajaan, sebagian besarnya merupakan orang-orang kita," ujar bangsawan lain."Hallo semuanya!" Noe mengagetkan para bangsawan dengan muncul tiba-tiba bersama kami semua."Topeng dan jubah itu!" Salah satu bangsawan menunjuk Noe, lalu

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   119 -- Perbudakan

    "Mereka keluar dari pegunungan Goromo, baru saja aku rasakan dari penghalangku," ucapku kepada Noe dan Erin setelah merasakan ada yang melewati penghalangku."Mungkin mencari kita," ujar Erin cuek."Iya, paling hanya kembali ke kota Danirmala," ujar Noe, ia lalu berdiri dari singgasana, mendekati para bangsawan kerajaan Lamris...Beberapa saat yang lalu"Yang Mulia! Para pemberontak di sekitar istana telah di singkirkan. Tidak ada korban jiwa dari pasukan kami, hanya beberapa saja yang mengalami luka dan sedang proses pengobatan." Tim melapor kepada Noe dengan tubuh yang dilumuri oleh darah, keadaanya terluka ataupun sehat tidak bisa diketahui karena tertutup oleh darah.Erin mengulurkan tangannya ke depan, ia membuka telapak tangannya dan tersorot mata vampirnya yang merah menyala. Darah di sekujur tubuh Tim tiba-tiba melayang ke arah telapak tangan Erin dan berkumpul membentuk bola. Gumpalan darah itu tiba-tiba menghilang seakan diserap olehnya."Bagaimana kondisimu?" Noe bertanya

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   118 -- Latihan para Naga

    Rumah di pegunungan GoromoNay bangun dan tidak menemukan Al di sisinya, ia kemudian dikejutkan oleh sesuatu dan bergegas keluar rumah."Darah?" ujarnya, lalu melihat Noa dan Violet yang sedang berlatih bersama Ignis.Ignis berdiri di tengah padang rumput, area sekitarnya sudah menjadi seperti kawah gunung berapi. Lava panas bergerak mengikuti alunan gerakan Ignis yang menari-nari untuk menyerang dan bertahan dari serangan Noa dan Violet.Violet seakan menggunakan teleportasi, ia selalu berpindah ke area sekitar Ignis untuk melakukan serangan. Menendang dan ditangkis oleh Ignis, berpindah lagi ke sisi lain dan mengayunkan lengannya yang ada satu cakar berbentuk bilah pedang menempel sejajar dengan lengan dan jari kelingking. Serangannya terus ditangkis, namun Violet juga terus menyerang, bahkan dirinya tidak pernah menapak di tahan karena selalu berpindah dengan sangat cepat."Ignis, lepaskan penguasaan areamu!" Noa tidak bisa menyerang dengan jarak dekat, ia dari jarak jauh hanya mel

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   117 -- Bangsawan Pemberontak

    "Tidak ada yang tidak mungkin, lihatlah dia." Aku menunjuk ke arah Erin yang masih berdiri di samping Downer dan Harnes, mereka berdua masih berada di bawah tekanan Erin."Dia vampir yang membantuku pergi, dia juga yang membuat tubuhku seperti ini. Untuk kematian kakek tua itu, dia patut mendapatkan. Kelakuan bejat dan semena-menanya sungguh membuatku muak." Aku membantu paman Ronald jalan menuju singgasananya, lalu melambaikan tangan ke arah Erin. Dia mengerti dan melepaskan Downer serta Harnes dari tekanan gravitasinya."Jadi kamu beneran pangeran Aldho?" ujar Harnes sambil berjalan mendekat."Iya, tidak ada waktu buat bercerita tentangku. Sekarang jelaskan apa yang terjadi pada kerajaan Lamris!" ucapku sambil berjalan menuju tempat duduk di sisi samping singgasana."Baik pangeran." Downer dan Harnes menunduk sambil terus menurunkan pandangan karena ada Erin di sampingku."Para bangsawan mengerahkan anak buahnya dan menyewa beberapa petualang untuk melengserkan posisi Raja Lamris,"

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   116 -- Kembali ke kerajaan Lamris

    "Memangnya tidak ada Raja Elf sebelumnya? Mungkin dialah ayahmu kalau ras Elf susah hamil dengan ras manusia." Aku sontak diam telat menyadari, lalu kemudian bangun dan duduk di samping Noe."Aku manusia, kamu Elf, lalu bagaimana?" tanyaku khawatir dan bingung, Noe mengelus pipiku, lalu menyuruhku untuk rebahan kembali."Mungkin kalau sering-sering bikin ada kemungkinan jadi," "Sudah pernah ada half Elf?" "Kalau ayahnya Elf dan ibunya manusia banyak, tapi kalau sebaliknya belum pernah ada," jawabnya membuat hatiku semakin sakit."Memangnya kenapa? Kan ada kakak-kakakku, mereka." Noe terdiam dan tidak melanjutkan bicaranya."Mereka kenapa?""Tidak apa-apa," ujarnya, walau terlihat tenang tapi jelas sekali menutupi sesuatu."Nay roh dari tanaman, Nia juga seorang peri, tubuh mereka hanya sebuah energi yang menyerupai tubuh manusia. Sedangkan Noa dulunya roh yang menempati tubuh naga sejati. Mereka bisa hamil?" Aku bertanya dengan ragu-ragu, takut akan jawaban yang sesuai dengan perkir

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   115 -- Kucing kuno

    "Noa bagus!" seruku sambil tersenyum lebar dan mendekatkan mukanya kepadaku."Bagus kepalamu!" Nia spontan berteriak dan menamparku. Aku terjungkal ke belakang dan menatapnya bingung, ia kemudian berjalan mendekatiku."Kalau mau menenangkan orang, jangan begitu juga caranya!" teriaknya sambil menarik kerah bajuku dan menatapku dengan sinis. Aku hanya tersenyum, kemudian melepaskan tangannya dari kerah bajuku dan merangkulnya."Nia marah-marah mulu," ujarku secara halus sambil mendorongnya perlahan mendekati Noa. Aku duduk di antara mereka berdua dan merangkulnya secara bersamaan. Kepala mereka aku sandarkan di dadaku sambil aku usap perlahan rambutnya."Kenapa sih!? Ishh!" Nia menepis tanganku, sedangkan Noa masih menangis."Ei kalian diem dulu, perhatikan," ucapku secara halus sambil menatap ke arah Violet, kemudian aku buat penghalang di depan Violet."Violet, tolong serang penghalang itu dengan sekuat tenaga," ucapku sambil tersenyum."Jangan aneh-aneh!" Nia menatapku dengan geram

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   114 -- Seluk-beluk Dunia

    "Kontrak darah denganku, kau menjadi tuanku dan harus melindungi apa yang aku lindungi!" ucap Ignis dengan serius."Aku lebih lemah darimu, bukannya malah terbalik?""Kau saat ini memang lemah, tapi para Ratu di sekelilingmu tidak bisa dikatakan lemah. Belum lagi kalau kau meningkatkan kekuatan rua..""Stop!" Erin bersama Noe serempak menghentikan Ignis berbicara. "Al, akan aku jelaskan semuanya nanti," ujar Erin saat mengetahui kegelisahanku."Ok baiklah, tapi apa tugasku? Apa yang harus aku lindungi?" tanyaku lagi untuk memastikan agar lebih jelas."Menjaga benua Kalenex dan juga menjaga dunia Roh dari semua ancaman!" ucap Ignis dengan serius."Dunia Roh!?" tanyaku sambil menengok ke arah Noa."Al, lakukan kontraknya dulu, nanti aku jelaskan." Erin meyakinkanku, aku segera melihat ke arah kembar 4 dan Violet. Mereka semua mengangguk menyetujuinya, setelah itu aku segera mengulurkan jariku kepada Erin. Dengan kukunya yang tajam, ia dengan mudah menggores jariku. Setelah menggabungka

DMCA.com Protection Status