Share

Part 45 : Skandal

Aku membopong rusa setelah kompetisi berburu, tanda kemenangan. Para pengawal dengan sigap mengambilnya saat kuserahkan pada mereka. Luna menyambutku riang dengan pelukan.

"Kau sangat luar biasa," pujinya, diakhiri kecupan di bibir.

"Terima kasih," balasku.

"Sekarang istirahatlah dulu."

Kami berjalan saling merangkul menuju tenda di tepi hutan.

Hari pun berlalu dengan kesenangan dan malam semakin larut. Pesta semakin meriah menjelang penutupan acara.

Aku berkali-kali menang saat memainkan beberapa permainan kartu dan itu membuat lawan mainku was-was untuk menghadapiku.

Jika aku bermain dengan pelayan, sudah pasti ia akan membiarkanku menang. Namun, kali ini aku bermain bersama para raja, tentu saja mereka takan mengalah.

Ini benar-benar seru.

"Hei, kau tidak mau melihat istrimu bertarung? Dia sedang bermain adu pedang!" Raja Hans memberi tahu.

"Adu pedang?" Seketika aku menghentikan permainan. "Dengan siapa?"

"Ratu Zora," jawabnya. "Mereka ada di halaman dan para wanita sedang menonto
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status