Share

Bab 18b

Arnav melirik Ilyas sekilas.

“Kenapa, kamu melihatku?”

“Om ada-ada aja.”

“Kamu sudah makan?”

Arnav menggeleng.

“Ayahmu itu, anak bukannya dikasih makan. Urusan begini pun dia enggak bisa diandalkan.”

“Om.”

“Ya?”

“Kenapa Ayah enggak masuk, Bunda sama Ayah baik-baik aja ‘kan?”

“Om enggak tahu Nav, sebaiknya kita cari makan dulu. Om belikan makanan yang enak-enak, oke.”

“Bagaimana bisa aku makan enak, kalau Mamah masih enggak mau bangun.”

“Kalau begitu makan ini saja!”

Ilyas mengangkat paper bag yang selalu diberikan Ali.

“Dari orang yang tadi di sini, ya?” tanya Arnav.

“Kamu kenal?”

“Dia ayahnya anak yang aku tusuk. Aku bahkan enggak tahu wajahnya seperti apa, hanya saja cara jalan dan pakaiannya terlihat enggak asing.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status