Sial harus cepat kabur dari sini. Atma masih tidak sadarkan diri di dimensi sana. Ke mana arah jalan keluarnya? Dari lorong ini tadi harus belok ke kiri kah?
“Berhenti di sana!” teriak seorang penjaga yang melihatku. “Atas perintah Perdana Mentri kami harus menangkap Anda.”
Segerombolan penjaga muncul James dari belakang bersenjata lengkap. “Jangan pergi! Kita bisa membicarakan sesuatu tentang mendapatkan kubus secara personal!”
“Dalam mimpimu!” Aku maju menghindari senapan bius yang ditembakkan olehnya dan menyandra James. “Turunkan senjata kalian atau pemimpin faksi kalian tewas!”
“Manusia berengsek!” Umpatku dan menguatkan tanganku untuk mencengkram leher James. Tapi mereka tetap menembakiku dan salah satu pelurunya mengenai leherku. Kulepas James dan berlari ke dalam ruangan lagi.
Kuhantam temboknya sekuat tenaga dan hanya malah membuat James tertawa. Tapi selanjutnya dia t
Pintu kendaraan baja di buka. Kakak menemaniku untuk keluar dari kendaraan baja. Ternyata kami berada di hangar kapal induk terbang. Kapal induk ini besar sekali saat aku keluar dari kendaraan baja kerumunan warga menyorakiku.Mereka mulai menyanyikan hymne yang membuat kepalaku terasa sakit dan tertekan. Terdengar suara Diva untuk tidak mendengarkannya. “Jangan didengarkan! Jika kamu mendengarkannya maka kamu akan dikendalikan oleh ayahmu!”Mana mungkin, aku lebih memilih untuk tidak mempercayai Diva dan perlahan mencoba mendengarkannya meskipun rasa sakitnya semakin kuat. Sebuah bayangan hitam muncul di depanku dan bertambah banyak.Mereka menuntunku berjalan menggantikan kakak. Apa-apaan ini? Diva terdengar menggerutu di dalam sana. Aku kembali ke dunia nyata, aku berada dalam pelukan ayah. Madania ada di sampingnya, “Atma, suamiku.”“Aku ... .”“Nah sekarang tidurlah,” ayah menjentikkan jarinya da
Kurang 15 menit lagi sampai bangunan dari Kota 5029 terlihat, kubahnya sangat disayangnya transparan. Aha! Kepikiran suatu strategi yang bagus. Tanpa harus bersusah payah menjebol kubah. Apakah harus ada manusia yang kuampuni? Bagaimana mereka yang berdoa untukku aku ampuni? Entah bagaimana reaksi mereka saat tahu orang yang mereka mintai berkat dan doa adalah orang yang akan mengatur ulang Bumi? Oke saatnya kembali ke strategi. Aku menghentikan kendali otomatisnya dan berhenti sebentar. Aku suruh para manusia mutan, mutan, mayat hidup untuk bersembunyi di balik pasir. Mengubur diri mereka dengan pasir dan tidak akan keluar sebelum aku berhasil melubangi kubah atau memasuki kubah dan menonaktifkan kubah bagi mereka. Atma kumasukkan ke dalam kristal lagi dan bayangannya sudah muncul. “Perlu bantuanku? Terima kasih Diva membuatku berhenti sebentar melihat mimpi buruk.” “Tahu protokol memasuki kubah? Kita akan menyamar sebentar.” Aku turun dari mobil baj
Pria tua itu tidak mau menjawab. Kalau begini bakal membuang waktu lama. Kupegang dahinya dan mendapatkan informasi langsung dari otaknya. Hmmm, ada di bawah tanah markas pusat? Aku harus kembali lagi ke sana dong. Setelah mendapat informasi yang kuinginkan. Aku mengeluarkannya dari duniaku dan meremukkan kepalanya. “Terima kasih atas informasinya.” “Kamu benar-benar tidak mengerti belas kasihan.” Ucap bayangan Atma yang berjongkok dan mendoakan jasad pria tua itu. “Kukira setiap dewi itu baik. Ternyata ada yang sepertimu.” “Tidak semuanya baik dan jahat.” Balasku. “Cepat masuk lagi.” “Siap.” Atma memasuki duniaku yang lain. Aku bergerak menuju markas pusat. Para penjaga menghentikanku, tapi kali ini tidak perlu pengecekan. Kubantai semuanya bisa kan? Aku menghentikan waktu, satu persatu penjaga di sini aku renggut semua jantungnya dan menyisakan jasad dengan luka bolong di dadanya. “Atma, kamu mau makan?” “Makan manusia? Tidak.” balas
Setelah berjalan kaki selama dua hari tanpa henti. Akhirnya sampai juga di perimeter markas besar di dekat tembok ini. Kusembuhkan tubuhku dahulu dan berkemah di dekatnya. Dari pengamatanku keamanannya ketat sekali.Mereka mengganti penjaga setiap 1 jam 2 kali. Tembok menuju markas besar sangat tinggi, walaupun itu bukan masalah bagiku karena bisa terbang. Tapi mereka sudah memakai peluru anti Gaia semua, yang sepertinya tipe terbaru.Manusia masih berpikir bisa membunuh dewa mereka kah? Tapi capek juga yah seperti ini terus. Bagaimana kalau aku menyuruh Atma yang ke sana. Risikonya juga tinggi sekali jika Atma tiba-tiba tidak mau bertukar.“Kamu menunggu apa?” tanya Atma di dalam sana.“Mengumpulkan informasi. Aku masih tidak mau menggunakan kekuatanku secara berlebih.” Jawabku.“Mau kubantu?” tanya Atma.“Tidak. kamu hanya berperan seperti ini saja dan memberitahuku di mana letak komputer utamanya.
Aku dimasukkan ke dalam sebuah ruangan introgasi berukuran 4x6 meter. Ada kaca satu arah dan aku disuruh menunggu di sini sendirian dengan beberapa buah-buahan dan minuman. Entah apa yang mereka tunggu dan tidak menanyaiku langsung.Setengah jam kemudian seseorang masuk ke sini. Dari pakaiannya tampak ia seorang petinggi militer. Dia menyuguhkan secangkir minuman coklat kepadaku. “Anda seorang penyihir?”“Penyihir? Kurasa bukan. Lalu mengapa tanganku diborgol? Kalian takut? Tenang, jangan khawatir. Aku ke sini dengan niatan yang baik tanpa ingin melukai siapapun.” Aku mengucapkannya dengan lembut dan halus.Pria militer ini tampak khawatir. “Tapi cara Anda mempraktekkan sihir membangkitkan orang mati ke salah satu anak buah saya cukup brutal. Oleh karena itu Anda kami borgol. Takutnya Anda akan berulah lagi.”“Hal konyol macam apa itu. Aku tadi hanya mempraktekkan sedikit. Mau contoh yang tidak brutal?” Aku
Suasana mulai menggelap. Kami berhenti di salah desa yang memiliki penginapan. Pemilik penginapan ketakutan melihat kami. Zaidin mendekati gadis anak pemilik penginapan di balik konter resepsionis.“Sedia berapa kamar?” tanya Zaidin.“Kosong tiga puluh lebih. Dengan 5 kamar fasilitas kelas utama sisanya kelas biasa.” Jawab gadis itu.“Aku sewa semuanya dan tutup tempat ini. Mari kita jalan-jalan sebentar Thoma. Sepertinya di desa ini banyak perempuan cantiknya.” Kata Zaidin dan mengajakku keluar.Gaya bangunan desa ini sangatlah kuno. Mereka masih terbuat dari tanah dan sangat primitif sekali. Hanya penginapan saja yang terlihat sedikit moderen. Apakah ini dulunya desa wisata tempat preservasi bangunan kuno?“Sepertinya saya tidak usah ikut Tuanku.” Jawabku. “Saya takut dengan wanita.”“Wajib ikut.” Zaidin memukul perutku lagi. “Kalau tidak ikut akan kuhajar lebih
Semua orang di dalam sini takjub melihat kekuatanku. Mereka bertepuk tangan dan bertanya padaku apakah aku bisa mengobati penyakit tua yang diderita oleh mereka. Kerumunan mereka dipecah oleh Zaidin.“Kalian bisa diobati semuanya oleh dia. Pokok setelah kudeta ini berakhir. Aku memberinya rumah di kompleks istana. Kalian bisa datang setelah kudeta ini berhasil.” Zaidin merangkulku. “Kita punya kartu AS.”“Kamu tidak akan mengkhianati kami kan?” tanya Zaidin.“Tentu saja tidak tuanku. Anda semua bisa percaya pada saya.” Jawabku. “Tuan Zaidin sendiri juga sudah memberi saya banyak keuntungan.”Semuanya lega mendengarkan perkataanku. Mereka membeberkan jurnal mereka dan membuka laptop mereka masing-masing. Seorang anggota militer yang duduk di samping Beria membuka suara. “Kurasa harus dimulai dari saya. Angkatan Udara juga sudah siap untuk memulai kudeta. Semua yang ada di Angkatan Udara mend
Kompleks Istana seluas 15km ini memiliki 4 bagian. Bagian di tengah tempat istana Emir, bangunan 5 lantai bergaya timur-tengah di depannya ada lapangan luas. Bagian kedua adalah kompleks selir dan keluarga Emir yang terletak di belakang istana. Bagian ketiga adalah kompleks perumahan untuk bangsawan dan perwakilan rakyat. Bagian keempat terletak di depan lapangan luas istana adalah kompleks gedung pemerintahan pusat.Jalur masuk ke kompleks ini bisa dari sisi kanan istana yang berupa taman luas, tetapi hanya diperuntukkan oleh Emir dan keluarganya saja. Tempat pesta rakyat terjadi, selebihnya rakyat biasa masuk melalui jalur pemerintahan pusat. Sekarang kami berada di lapangan depan istana.Keluarga Emir Rifai dikumpulkan di tengah lapangan. Disaksikan oleh para warga. Zaidin menarik adiknya yang sakit-sakitan. Kemudian dilemparkan padaku. Dari matanya sepertinya ia tidak tega mengeksekusi adiknya yang paling bungsu dan sakit-sakitan ini.“Eksekusi saja ak
Madania kembali mengambil buku kuno yang isinya kosong. Firasatnya mengatakan ada sesuatu yang terjadi pada buku itu. Buku kuno tebal itu isinya hanya lembaran kosong. Peneliti dan dirinya sendiri bingung kenapa buku kuno yang dikatakan kitab suci ini bisa kosong. Madania membuka kembali buku itu dan kini sudah ada isinya. “Kok bisa? Kenapa bisa ada isinya? Padahal dulu kosong kan?” Madania dengan cepat berlari ke meja kerjanya. Menyalakan komputernya dan memeriksa foto dokumentasi buku kuno itu dulu. “Memang benar kosong. Lalu kenapa ada tulisannya sekarang?” Madania mengambil kamus bahasa kuno miliknya dan buku kuno ini. “Diva dari Gaia, asal-usul. Diva, dewi yang terlahir dari perkawinan X dengan Gaia. Tunggu, ini buku sejarah jadinya?” “Kalau begitu ini buku yang asli?” Madania menaruh buku kuno itu dan mengambil buku-buku kuno lainnya. Namun, buku kuno lainnya kini menjadi kosong. “Kok kosong.” “Berarti ... ada apa ini? Kenapa aku tidak paham?” Madania memegang kepalanya. “Ap
Madania menerima laporan langsung dari pasukan elit yang menyerang Emirat Timur Tengah. Atma malah melarikan diri dan lolos dari kepungan pasukan elitnya. Tingkah laku Atma hanya menambah rasa penasaran Madania.Tapi dia tidak bisa meninggalkan kursi pemerintahan. Siapa yang akan dia percayai untuk memerintah bila dia pergi ke sana. Vina, kakak iparnya belum kembali. Hanya dia yang bisa dia percayai untuk menggantikan dirinya.“Harusnya invasinya dibagi menjadi 3. Tapi karena keterbatasan personel kita cuma bisa 2 saja.” Madania bergumam. “Andai saja sekutu berhenti menyerang dan meminta untuk berdamai.”“Dua front sangat tidak menguntungkan bagi kita.” Madania mendengus. “Apakah kita meminta front timur untuk berdamai dengan pecahan RKAT dan Sekutu?”“Kurasa itu hal buruk Yang Mulia,” jawab mentri pertahanannya. “Kita harus tetap tegar dan kuat. Kaisar kembali, pastilah dia bisa mengatasi
Atma kini berada di satu gudang pusat di wilayah Kairo. Zaidin menunjuk ke arah puluhan silo yang berisi gandum. “Kira-kira sebanyak inilah yang akan aku gunakan untuk mendapatkan hati rakyat yang pro terhadap ayahku.”“Kamu bisa menggunakan sihirmu untuk menyuburkan tanah pertanian juga kan? Kamu saat ini berguna sekali dan sangat berharga bagiku.” Zaidin menepuk pundak Atma. “Thoma, kamu pasti bisa kan?”“Tuanku kalau aku sudah tidak berguna bagi tuan. Tuan akan membuangku?” Atma memelas pada Zaidin.“Tentu saja tidak. Tanpamu semua ini tidak akan bisa terjadi Thoma! Aku tidak pernah berpikiran untuk membuangmu.” Zaidin memeluk Atma. “Kamu sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri.”“Tu-tuanku,” Atma berpura-pura terharu. “Saya senang akhirnya punya tempat yang menetap. Selama ini saya diusir karena kemampuan saya.”“Tetapi tuan memberi saya temp
Madania kaget saat membaca berita tentang Emirat Timur Tengah. Serta kehadiran sosok penyihir yang muncul di sana membantu Zaidin untuk merebut kekuasaan. Itu pasti Atma, suaminya yang diculik oleh Dewi Diva yang kini adalah dewi yang mereka sembah.Madania berjalan perlahan menuju ruang dewan rakyat. Eksistensi tambang kerjasama mereka dengan emir terdahulu soal Gaiantum terancam. Namun Madania juga ingin memastikan apakah penyihir yang ada di berita tersebut adalah Atma atau bukan.“Semuanya berdiri!” teriak perdana mentri ketika Madania memasuki ruangan. Suaranya menggema karena keheningan semua anggota rapat menghormati Madania.“Silakan duduk kembali.” Perintah Madania. “Kurasa dalam rapat bulanan hari ini. Kita akan mendahulukan agenda untuk memastikan keamanan tambang Gaiantum kita di emirat.”“Bagaimana tentang kesiapan pasukan di front timur tengah? Jendral Roger?” tanya Madania pada Roger.&
Kompleks Istana seluas 15km ini memiliki 4 bagian. Bagian di tengah tempat istana Emir, bangunan 5 lantai bergaya timur-tengah di depannya ada lapangan luas. Bagian kedua adalah kompleks selir dan keluarga Emir yang terletak di belakang istana. Bagian ketiga adalah kompleks perumahan untuk bangsawan dan perwakilan rakyat. Bagian keempat terletak di depan lapangan luas istana adalah kompleks gedung pemerintahan pusat.Jalur masuk ke kompleks ini bisa dari sisi kanan istana yang berupa taman luas, tetapi hanya diperuntukkan oleh Emir dan keluarganya saja. Tempat pesta rakyat terjadi, selebihnya rakyat biasa masuk melalui jalur pemerintahan pusat. Sekarang kami berada di lapangan depan istana.Keluarga Emir Rifai dikumpulkan di tengah lapangan. Disaksikan oleh para warga. Zaidin menarik adiknya yang sakit-sakitan. Kemudian dilemparkan padaku. Dari matanya sepertinya ia tidak tega mengeksekusi adiknya yang paling bungsu dan sakit-sakitan ini.“Eksekusi saja ak
Semua orang di dalam sini takjub melihat kekuatanku. Mereka bertepuk tangan dan bertanya padaku apakah aku bisa mengobati penyakit tua yang diderita oleh mereka. Kerumunan mereka dipecah oleh Zaidin.“Kalian bisa diobati semuanya oleh dia. Pokok setelah kudeta ini berakhir. Aku memberinya rumah di kompleks istana. Kalian bisa datang setelah kudeta ini berhasil.” Zaidin merangkulku. “Kita punya kartu AS.”“Kamu tidak akan mengkhianati kami kan?” tanya Zaidin.“Tentu saja tidak tuanku. Anda semua bisa percaya pada saya.” Jawabku. “Tuan Zaidin sendiri juga sudah memberi saya banyak keuntungan.”Semuanya lega mendengarkan perkataanku. Mereka membeberkan jurnal mereka dan membuka laptop mereka masing-masing. Seorang anggota militer yang duduk di samping Beria membuka suara. “Kurasa harus dimulai dari saya. Angkatan Udara juga sudah siap untuk memulai kudeta. Semua yang ada di Angkatan Udara mend
Suasana mulai menggelap. Kami berhenti di salah desa yang memiliki penginapan. Pemilik penginapan ketakutan melihat kami. Zaidin mendekati gadis anak pemilik penginapan di balik konter resepsionis.“Sedia berapa kamar?” tanya Zaidin.“Kosong tiga puluh lebih. Dengan 5 kamar fasilitas kelas utama sisanya kelas biasa.” Jawab gadis itu.“Aku sewa semuanya dan tutup tempat ini. Mari kita jalan-jalan sebentar Thoma. Sepertinya di desa ini banyak perempuan cantiknya.” Kata Zaidin dan mengajakku keluar.Gaya bangunan desa ini sangatlah kuno. Mereka masih terbuat dari tanah dan sangat primitif sekali. Hanya penginapan saja yang terlihat sedikit moderen. Apakah ini dulunya desa wisata tempat preservasi bangunan kuno?“Sepertinya saya tidak usah ikut Tuanku.” Jawabku. “Saya takut dengan wanita.”“Wajib ikut.” Zaidin memukul perutku lagi. “Kalau tidak ikut akan kuhajar lebih
Aku dimasukkan ke dalam sebuah ruangan introgasi berukuran 4x6 meter. Ada kaca satu arah dan aku disuruh menunggu di sini sendirian dengan beberapa buah-buahan dan minuman. Entah apa yang mereka tunggu dan tidak menanyaiku langsung.Setengah jam kemudian seseorang masuk ke sini. Dari pakaiannya tampak ia seorang petinggi militer. Dia menyuguhkan secangkir minuman coklat kepadaku. “Anda seorang penyihir?”“Penyihir? Kurasa bukan. Lalu mengapa tanganku diborgol? Kalian takut? Tenang, jangan khawatir. Aku ke sini dengan niatan yang baik tanpa ingin melukai siapapun.” Aku mengucapkannya dengan lembut dan halus.Pria militer ini tampak khawatir. “Tapi cara Anda mempraktekkan sihir membangkitkan orang mati ke salah satu anak buah saya cukup brutal. Oleh karena itu Anda kami borgol. Takutnya Anda akan berulah lagi.”“Hal konyol macam apa itu. Aku tadi hanya mempraktekkan sedikit. Mau contoh yang tidak brutal?” Aku
Setelah berjalan kaki selama dua hari tanpa henti. Akhirnya sampai juga di perimeter markas besar di dekat tembok ini. Kusembuhkan tubuhku dahulu dan berkemah di dekatnya. Dari pengamatanku keamanannya ketat sekali.Mereka mengganti penjaga setiap 1 jam 2 kali. Tembok menuju markas besar sangat tinggi, walaupun itu bukan masalah bagiku karena bisa terbang. Tapi mereka sudah memakai peluru anti Gaia semua, yang sepertinya tipe terbaru.Manusia masih berpikir bisa membunuh dewa mereka kah? Tapi capek juga yah seperti ini terus. Bagaimana kalau aku menyuruh Atma yang ke sana. Risikonya juga tinggi sekali jika Atma tiba-tiba tidak mau bertukar.“Kamu menunggu apa?” tanya Atma di dalam sana.“Mengumpulkan informasi. Aku masih tidak mau menggunakan kekuatanku secara berlebih.” Jawabku.“Mau kubantu?” tanya Atma.“Tidak. kamu hanya berperan seperti ini saja dan memberitahuku di mana letak komputer utamanya.