Aku tidak tahu apakah keputusanku ini benar atau tidak. Kami dibawa pulang kembali ke Kota 01. Madania dan aku ditempatkan di sebuah rumah khusus. “Maafkan aku Madania, kamu jadi terlibat.”
“Yah tidak apa-apa. Setidaknya lebih baik daripada tidak tahu sama sekali.” Jawab Madania. “Ngomong-ngomong rumah ini bisa tidak ya tidak dijaga ketat. Aku ingin berangkat kuliah lagi dan berbincang-bincang dengan teman lainnya.”
Tiga orang penjaga masuk melalui pintu depan rumah. Mereka menuju kami yang sedang bersantai di sofa depan televisi. Madania menghembuskan napas panjangnya, dia meninggalkanku bersama orang-orang ini.
Tak lama ayah muncul dan menuju ke arahku yang sedang duduk di sofa dalam keadaan tegang. Dia duduk di sampingku dan merangkulku. Tangannya secara kasar mengambil tangan kananku dan melepas sarung tanganku.
Bekas-bekas kekerasannya padaku kelihatan. Dia tersenyum melihat luka-luka ini. Diperintahkannya seorang
Aku tidak ingin membahas apa yang terjadi di sana. Mencium bau makanan enak dari bawah. Aku turun dari kamarku ke lantai 2 menuju dapur yang ada di lantai 1. Kakak masih memasak makan malam untukku dan dirinya.“Ada sebuah buku kuno yang kakak temukan untukmu. Cari di saku jas kakak.” Kakakku menunjuk jasnya yang ada di tiang gantungan dekat pintu depan.“Akan kucari.” Aku berjalan perlahan mendekati pintu. Tapi langkah kakiku semakin berat dan diriku melemas. Aku kenapa ini? Sesampainya di dekat gantungan aku malah terjatuh dan tidak bisa bangkit lagi.Pintu depan terbuka lagi. Mengejutkan sekali, ayah datang bersam para tim peneliti. Kakak melihatnya dengan santai. Ayah melihatku jatuh di depan pintu membantuku berdiri. “Kamu kenapa?”Si brengsek ini sudah memasang gelang sialan ini. Menyiksa diriku atas nama sains dan ilmu pengetahuan serta menyelamatkan manusia. Memasang wajah tidak bersalah dipegangnya tanganku, &l
Kami sudah sampai di kampus. Suara doa itu terdengar lagi. Aku menahan rasa sakit yang timbul dari suara doa terlarang itu. Kami pun menuju area latihan kami.Roger dan kawan-kawan sudah ada di sana. Dia tampak sedang memberikan arahan pada teman-teman lainnya. Lalu melihatku dan Madania. “Wah, pagi-pagi tampak mesra.”“Bukan seperti itu!” seruku dan Madania.“Bergandengan tangan dengan erat. Apa yang cocok untuk mendeskripsikan kalian berdua.” Ucap Roger lagi. “Pembagian posisi tetap sama. Berhubung Atma ada bersama kita sekarang. Aku masih menimbang-nimbang apa yang cocok untuknya.”“Karena fleksibilitasnya yang luar biasa. Serta dia punya kemampuan yang banyak. Kurasa posisi spesialis cocok padanya.” Roger memberikan sebuah lencana padaku. Lencana bergambar beruang dengan segitiga di belakangnya. “Keuntungan spesialis senjata yang kamu kuasai banyak.”“Latihannya juga
Ide darinya memang bagus sekali. Baiklah, aku akan menghampirinya sendiri dan bilang niatku dengan tulus untuk membantunya. Kira-kira di mana orang tua itu? Oh ya, sehabis ini aku masih ada acara dengan instruktur Roux.“Instruktur Roux saya di sini.” Aku menemui Roux di ruangan para instruktur berkumpul. Setelah itu dia membawaku pergi naik kendaraannya.“Aku meminta bantuanmu untuk menyembuhkan ibuku.” Katanya. “Itu ada minuman soda kalau kamu mau.”“Terima kasih.” Aku mengambil minuman soda di tempat cup mobil darinya dan meminumnya. Perjalanan kami tiba-tiba berbelok ke tempat yang aneh. Masih termasuk area rural Kota 01 tapi agak lebih jauh bahkan hanya beberapa km saja sudah sampai di kubah pelindung.“Yang kamu minum adalah obat bius. Selamat tidur selama aku akan menculikmu dan bermain denganmu. Sekutu pasti akan membayarku mahal dengan mendapatkanmu.” Roux tersenyum bengis.Aku pe
Apalagi ini sistem pasangan? Aku sama sekali tidak tahu tentang hal ini. Tapi dengan berkata seperti itu ayah telah berhasil pergi. Aku mengambil napas lega dan duduk di lantai.Melirik ke arah gelang hitam terkutuk ini. Gelang ini menjadi baru seperti semula. Madania membuka sebuah kantong belanjaan di atas meja. “Mau makan?”“Apa itu? Aku minta penjelasan soal sistem pasangan dong.” Kataku dan duduk di depannya.“Sama seperti hubungan Roger dan Vivian.” Jawab Madania memerah malu. Menyadari hal tersebut aku juga sempat tersipu.“A-air panasnya sudah siap pasti. Sana mandi duluan!” ucap Madania sedikit gagap. “Akan kucarikan bajuku yang longgar untukmu. Aku akan bergabung denganmu nanti.”“Ha? Ha? Hah?”“Kamu masih ingat janjimu waktu di Kuril?” tanya Madania lagi.Aku bertanya pada bayangan yang ada di dalam diriku. “Apa yang kamu lakukan di Ku
“Kamu tidak boleh ikut.” Katanya dan tersenyum manis. “Tugasku ini. Jangan khawatir, tidak berbahaya kok.”Ya mana mungkin aku melepasmu setelah melihatmu terkapar tadi di depan asrama? Aku harus ikut pokoknya dan mengawasinya. Dari perkataan Komandan Vina, Atma sering diperlakukan kasar oleh ayahnya untuk diuji coba. Aku harus mengikutinya dan memastikan itu tidak terjadi.“Aku tetap mau ikut.” Balasku. Bila tidak apa yang akan terjadi pada kekasihku ini? Aku curiga pada ayahnya. Sekaligus mau mencari tahu apa rahasia Silverstars.Aku tidak ingin pria yang menjadi cinta pertamaku ini mati. Aku tidak ingin menyesal seperti ibu juga. Meskipun dia menjadi Diva pun aku akan tetap bersamanya. Adler menatapku tanpa ekspresi.Kemudian dia berbalik dan menyuruh kami menyelesaikan belanjanya. Setelah mengajari Atma cara membayar di kasir. Kami pergi keluar dan mendapati banyak sekali warga berkerumun.“Terkenal nih
Gelang di tanganku akhirnya di lepas oleh ayah. Aku dan bayanganku akhirnya bisa bertukar tubuh. Aku menuruti rencana ayahku untuk mengambil alih dunia. Pertunjukkan kekuatanku kemarin pasti akan membuat negara netral dan negara lainnya berpikir dua kali untuk mengganggu.“Ayo kita ambil kubus berikutnya.” Kata bayangan yang muncul di hadapanku.“Ayo.” Ucapku.Aku meminta ayah mengantarku ke kuil. Para pendeta dan pembantu pendeta memberikan jalan untukku dan membuka ruangan rahasia itu lagi. Sang bayangan memberi tahu cara membuka pintunya. Pasukan kemarin dan makhluk aneh kemarin bangkit lagi dan memberi jalan.Pintu kedua terbuka, sebuah tangga dari akar terbentuk. Prajurit dari tanah dan batu itu melarang siapapun selain aku masuk ke dalam sini. Aku mengamati sturktur dan relief yang ada di tembok ini.“Ini menggambarkan apa?”“Kehidupan kaumku dulu. Kaum yang dipilih oleh Gaia sendiri.”
Esok pagi, aku dipanggil oleh ayah di labnya. Wajahnya tampak marah sekali dan tidak enak untuk dilihat. Tiba-tiba dia memukulku begitu saja. “Kamu pikir aku tidak tahu? Kamu berencana mempermainkan ayah?”Ayah menunjukkan monitor di mana kakak disandra. “Anakku sendiri mengkhianatiku. Untung aku menemukan data rahasia ini.”Aku memohon pada ayah agar membebaskan kakak. Data-data rahasia yang dipegang kakak dibeberkan di hadapanku. Ayah yang emosi kini melampiaskannya padaku. Soal kekuatanku? Dia memasang versi baru dari gelang itu.Kulihat kakak juga memohon agar ayah tidak menyiksa diriku. Ayah menatapku dengan tajam, “Kurasa kamu perlu dicuci otak sebentar. Untuk kakakmu, aku akan membuangnya bersama pasanganmu. Bersyukurlah karena aku tidak membunuh mereka.”“Madania? Jangan sentuh dia ayah! Jangan sentuh kakak juga! Jangan apa-apakan mereka!” pintaku.“Kalian berdua akan kucuci otak bersama
Menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan cukup membosankan semua. Diva dari tadi menggangguku bilang kalau semua yang ada di buku ini salah semua. Terkadang dia juga memberi bocoran tentang apa yang kubaca.Mentang-mentang sudah ada sejak Bumi diciptakan begitu ya? Jadi tahu semuanya tetapi tidak tahu lokasi kuil tubuhnya sendiri? Terkadang aku masih kaget hanya melihat bayangan ada wajahnya.Seperti melihat hantu kadang aku berteriak jika dia tiba-tiba muncul di depanku. Yah bayangkan saja kalian melihat muka saja dan sebagian tubuhnya lain hanya berupa bayangan.Waktu istirahat selesai. Jadwal kami adalah latihan bersama tim kami. Aku bertemu dengan Madania tepat di depan stadion latihan. Dia bersama Roger dan anggota tim lainnya.“Yang Mulia.” Sapa Roger.“Er. Aku lebih suka bila kalian memanggilku seperti biasanya.” Balasku.“Madania beruntung sekali. Menemukan pasangan tiba-tiba menjadi calon ratu.&rdqu
Madania kembali mengambil buku kuno yang isinya kosong. Firasatnya mengatakan ada sesuatu yang terjadi pada buku itu. Buku kuno tebal itu isinya hanya lembaran kosong. Peneliti dan dirinya sendiri bingung kenapa buku kuno yang dikatakan kitab suci ini bisa kosong. Madania membuka kembali buku itu dan kini sudah ada isinya. “Kok bisa? Kenapa bisa ada isinya? Padahal dulu kosong kan?” Madania dengan cepat berlari ke meja kerjanya. Menyalakan komputernya dan memeriksa foto dokumentasi buku kuno itu dulu. “Memang benar kosong. Lalu kenapa ada tulisannya sekarang?” Madania mengambil kamus bahasa kuno miliknya dan buku kuno ini. “Diva dari Gaia, asal-usul. Diva, dewi yang terlahir dari perkawinan X dengan Gaia. Tunggu, ini buku sejarah jadinya?” “Kalau begitu ini buku yang asli?” Madania menaruh buku kuno itu dan mengambil buku-buku kuno lainnya. Namun, buku kuno lainnya kini menjadi kosong. “Kok kosong.” “Berarti ... ada apa ini? Kenapa aku tidak paham?” Madania memegang kepalanya. “Ap
Madania menerima laporan langsung dari pasukan elit yang menyerang Emirat Timur Tengah. Atma malah melarikan diri dan lolos dari kepungan pasukan elitnya. Tingkah laku Atma hanya menambah rasa penasaran Madania.Tapi dia tidak bisa meninggalkan kursi pemerintahan. Siapa yang akan dia percayai untuk memerintah bila dia pergi ke sana. Vina, kakak iparnya belum kembali. Hanya dia yang bisa dia percayai untuk menggantikan dirinya.“Harusnya invasinya dibagi menjadi 3. Tapi karena keterbatasan personel kita cuma bisa 2 saja.” Madania bergumam. “Andai saja sekutu berhenti menyerang dan meminta untuk berdamai.”“Dua front sangat tidak menguntungkan bagi kita.” Madania mendengus. “Apakah kita meminta front timur untuk berdamai dengan pecahan RKAT dan Sekutu?”“Kurasa itu hal buruk Yang Mulia,” jawab mentri pertahanannya. “Kita harus tetap tegar dan kuat. Kaisar kembali, pastilah dia bisa mengatasi
Atma kini berada di satu gudang pusat di wilayah Kairo. Zaidin menunjuk ke arah puluhan silo yang berisi gandum. “Kira-kira sebanyak inilah yang akan aku gunakan untuk mendapatkan hati rakyat yang pro terhadap ayahku.”“Kamu bisa menggunakan sihirmu untuk menyuburkan tanah pertanian juga kan? Kamu saat ini berguna sekali dan sangat berharga bagiku.” Zaidin menepuk pundak Atma. “Thoma, kamu pasti bisa kan?”“Tuanku kalau aku sudah tidak berguna bagi tuan. Tuan akan membuangku?” Atma memelas pada Zaidin.“Tentu saja tidak. Tanpamu semua ini tidak akan bisa terjadi Thoma! Aku tidak pernah berpikiran untuk membuangmu.” Zaidin memeluk Atma. “Kamu sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri.”“Tu-tuanku,” Atma berpura-pura terharu. “Saya senang akhirnya punya tempat yang menetap. Selama ini saya diusir karena kemampuan saya.”“Tetapi tuan memberi saya temp
Madania kaget saat membaca berita tentang Emirat Timur Tengah. Serta kehadiran sosok penyihir yang muncul di sana membantu Zaidin untuk merebut kekuasaan. Itu pasti Atma, suaminya yang diculik oleh Dewi Diva yang kini adalah dewi yang mereka sembah.Madania berjalan perlahan menuju ruang dewan rakyat. Eksistensi tambang kerjasama mereka dengan emir terdahulu soal Gaiantum terancam. Namun Madania juga ingin memastikan apakah penyihir yang ada di berita tersebut adalah Atma atau bukan.“Semuanya berdiri!” teriak perdana mentri ketika Madania memasuki ruangan. Suaranya menggema karena keheningan semua anggota rapat menghormati Madania.“Silakan duduk kembali.” Perintah Madania. “Kurasa dalam rapat bulanan hari ini. Kita akan mendahulukan agenda untuk memastikan keamanan tambang Gaiantum kita di emirat.”“Bagaimana tentang kesiapan pasukan di front timur tengah? Jendral Roger?” tanya Madania pada Roger.&
Kompleks Istana seluas 15km ini memiliki 4 bagian. Bagian di tengah tempat istana Emir, bangunan 5 lantai bergaya timur-tengah di depannya ada lapangan luas. Bagian kedua adalah kompleks selir dan keluarga Emir yang terletak di belakang istana. Bagian ketiga adalah kompleks perumahan untuk bangsawan dan perwakilan rakyat. Bagian keempat terletak di depan lapangan luas istana adalah kompleks gedung pemerintahan pusat.Jalur masuk ke kompleks ini bisa dari sisi kanan istana yang berupa taman luas, tetapi hanya diperuntukkan oleh Emir dan keluarganya saja. Tempat pesta rakyat terjadi, selebihnya rakyat biasa masuk melalui jalur pemerintahan pusat. Sekarang kami berada di lapangan depan istana.Keluarga Emir Rifai dikumpulkan di tengah lapangan. Disaksikan oleh para warga. Zaidin menarik adiknya yang sakit-sakitan. Kemudian dilemparkan padaku. Dari matanya sepertinya ia tidak tega mengeksekusi adiknya yang paling bungsu dan sakit-sakitan ini.“Eksekusi saja ak
Semua orang di dalam sini takjub melihat kekuatanku. Mereka bertepuk tangan dan bertanya padaku apakah aku bisa mengobati penyakit tua yang diderita oleh mereka. Kerumunan mereka dipecah oleh Zaidin.“Kalian bisa diobati semuanya oleh dia. Pokok setelah kudeta ini berakhir. Aku memberinya rumah di kompleks istana. Kalian bisa datang setelah kudeta ini berhasil.” Zaidin merangkulku. “Kita punya kartu AS.”“Kamu tidak akan mengkhianati kami kan?” tanya Zaidin.“Tentu saja tidak tuanku. Anda semua bisa percaya pada saya.” Jawabku. “Tuan Zaidin sendiri juga sudah memberi saya banyak keuntungan.”Semuanya lega mendengarkan perkataanku. Mereka membeberkan jurnal mereka dan membuka laptop mereka masing-masing. Seorang anggota militer yang duduk di samping Beria membuka suara. “Kurasa harus dimulai dari saya. Angkatan Udara juga sudah siap untuk memulai kudeta. Semua yang ada di Angkatan Udara mend
Suasana mulai menggelap. Kami berhenti di salah desa yang memiliki penginapan. Pemilik penginapan ketakutan melihat kami. Zaidin mendekati gadis anak pemilik penginapan di balik konter resepsionis.“Sedia berapa kamar?” tanya Zaidin.“Kosong tiga puluh lebih. Dengan 5 kamar fasilitas kelas utama sisanya kelas biasa.” Jawab gadis itu.“Aku sewa semuanya dan tutup tempat ini. Mari kita jalan-jalan sebentar Thoma. Sepertinya di desa ini banyak perempuan cantiknya.” Kata Zaidin dan mengajakku keluar.Gaya bangunan desa ini sangatlah kuno. Mereka masih terbuat dari tanah dan sangat primitif sekali. Hanya penginapan saja yang terlihat sedikit moderen. Apakah ini dulunya desa wisata tempat preservasi bangunan kuno?“Sepertinya saya tidak usah ikut Tuanku.” Jawabku. “Saya takut dengan wanita.”“Wajib ikut.” Zaidin memukul perutku lagi. “Kalau tidak ikut akan kuhajar lebih
Aku dimasukkan ke dalam sebuah ruangan introgasi berukuran 4x6 meter. Ada kaca satu arah dan aku disuruh menunggu di sini sendirian dengan beberapa buah-buahan dan minuman. Entah apa yang mereka tunggu dan tidak menanyaiku langsung.Setengah jam kemudian seseorang masuk ke sini. Dari pakaiannya tampak ia seorang petinggi militer. Dia menyuguhkan secangkir minuman coklat kepadaku. “Anda seorang penyihir?”“Penyihir? Kurasa bukan. Lalu mengapa tanganku diborgol? Kalian takut? Tenang, jangan khawatir. Aku ke sini dengan niatan yang baik tanpa ingin melukai siapapun.” Aku mengucapkannya dengan lembut dan halus.Pria militer ini tampak khawatir. “Tapi cara Anda mempraktekkan sihir membangkitkan orang mati ke salah satu anak buah saya cukup brutal. Oleh karena itu Anda kami borgol. Takutnya Anda akan berulah lagi.”“Hal konyol macam apa itu. Aku tadi hanya mempraktekkan sedikit. Mau contoh yang tidak brutal?” Aku
Setelah berjalan kaki selama dua hari tanpa henti. Akhirnya sampai juga di perimeter markas besar di dekat tembok ini. Kusembuhkan tubuhku dahulu dan berkemah di dekatnya. Dari pengamatanku keamanannya ketat sekali.Mereka mengganti penjaga setiap 1 jam 2 kali. Tembok menuju markas besar sangat tinggi, walaupun itu bukan masalah bagiku karena bisa terbang. Tapi mereka sudah memakai peluru anti Gaia semua, yang sepertinya tipe terbaru.Manusia masih berpikir bisa membunuh dewa mereka kah? Tapi capek juga yah seperti ini terus. Bagaimana kalau aku menyuruh Atma yang ke sana. Risikonya juga tinggi sekali jika Atma tiba-tiba tidak mau bertukar.“Kamu menunggu apa?” tanya Atma di dalam sana.“Mengumpulkan informasi. Aku masih tidak mau menggunakan kekuatanku secara berlebih.” Jawabku.“Mau kubantu?” tanya Atma.“Tidak. kamu hanya berperan seperti ini saja dan memberitahuku di mana letak komputer utamanya.