Share

10

Author: R.S.Tama
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kalau kehebohan seperti ini. Pasti ayah akan tahu. Adikku tolol sekali kamu menunjukkan kekuatanmu. Kulipat kembali foto kami berdua di masa lalu di dompet. Foto berwarna satu-satunya yang tetap membuatku semangat hidup dan bertekad menemukan adikku.

Adikku kini sudah ketemu. Tapi dia hilang ingatan, ditambah lagi dia punya kekuatan yang sangat dicari-cari oleh ayah angkatku. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada adikku sehingga ia dirasuki seorang perwujudan dari Bumi.

TOK! TOK! TOK!

“Ayah, ini aku.” Kataku dan menutup mataku sebentar dan menarik napas panjang. Aku akan mencoba bernegosiasi dengannya supaya dia tidak dijadikan alat olehnya.

“Silakan masuk” katanya melalui interkom. Pintu terbuka dan terlihat dia sedang rapat bersama para komandan pemimpin kota lainnya. Meja bundar di sini sudah hampir penuh, kecuali kursi milikku. Sengaja aku biarkan kosong, aku ssengaja tidak ikut rapat ini.

“Silakan duduk. Kamu terlambat lama sekali Komandan Vina,” kata ayahku dan menunjuk kursiku.

“Kedatanganku bukan untuk hal itu.” Balasku dan berjalan mendekati ayahku. Hmm apa yang bisa membuat semuanya panik di sini dan kembali ke kota masing-masing? Ah, laporan yang kuterima kemarin soal Soviet dan RKAT akhirnya menyatakan perang terhadap kita. Mereka kemarin melancarkan dua serangan satu di Kota 8210 di Filipina, Sovyet menyerang Kota 1203 di Siberia.

“Kabar buruk semuanya. Di bagian Asia Timur dan Asia Tenggara kota-kota yang kita buat diserbu oleh RKAT  dan Sovyet. Akan saya bagikan datanya kepada kalian!” Ucapku dengan keras. Aku sekarang berdiri di samping ayahku, James Westburns.

Pendiri Silverstars dan seseorang yang telah menyelamatkan nyawaku. Aku membungkuk dan berbisik. “Ayah aku ingin berbicara sesuatu tentang adikku.”

“Ah ya. Ada apa? Aku berencana memperkenalkan diriku setelah dari sini.” Jawabnya. “Adikmu masih kehilangan ingatannya?”

Aku mengangguk, “Kumohon ayah tidak memaksanya dan menggunakannya sebagai alat percobaan. Aku tidak suka jika ayah seperti itu nantinya.”

“Hmmm. Tunggu sebentar.” Ayah berdiri dan membubarkan rapat pembangunan kota-kota yang dibangun Silverstars. “Kalian punya hak independen sendiri-sendiri untuk melindungi kota kalian. Jika perlu bantuan saling berkomunikasi antar kota terdekat. Tidak boleh ada rivalitas.”

Para komandan pergi dari ruangan ini. Tinggal aku dan ayahku sendiri. Tiba-tiba tangannya memegang kerah bajuku. “Sudah kubilang, jangan hentikan penelitian rahasia ayah.”

Perasaanku campur aduk ketika melihat seseorang yang kupanggil ayah ini. Satu sisi aku beruntung dia menyelamatkanku dan memberiku kehidupan seperti ini. Satunya lagi sisi gelap yang tidak ingin aku bahas.

Dia menarikku keluar dari ruangan ini dan membawanya menuju kamar kerjanya. Kami menemukan Atma yang  terbangun dan tertidur di depan perapian. Dia sedang memeluk buku tua yang menceritakan Gaia.

“Apa kamu tidak bahagia? Adikmu menjadi salah satu kunci suksesnya penelitian ayah.” Katanya.

“Ah? Apa yang terjadi?” Atma terbangun. Dia meletakkan buku itu kembali. “Terlalu berat dan aku tidak paham.”

“Ya karena buku itu memang buku yang rumit.” Kata ayahku dan mendekati Atma. Dia mengelus kepalanya berulang kali.

“Anda siapa?” tanyanya.

“James Westburns.” Jawab ayah. “Selamat datang di keluarga barumu. Kuharap ingatanmu segera pulih. Kakakmu bersedih mengetahui ingatanmu hilang.”

“Aku ada di rumah?” tanyanya. Hidungnya mimisan lagi. Dia jatuh ke tanah lagi. Ayahku segera menangkapnya.

“Hahah. Terasa kuat sekali kekuatannya. Saatnya memulai tes yang pertama.” Kata ayah dan menggendongnya kembali ke tempat tidur.

Aku akan menghentikan ayah. Kutarik pistol yang tersembunyi di jasku dan mengarahkannya ke kepala ayahku. “Jangan perlakukan adikku seperti tikus percobaan.”

“Masih tidak paham? Adikmu ini bisa menyelamatkan manusia. Bahkan memenuhi mimpiku mengendalikan manusia.” Balasnya. “Mana mungkin aku melakukannya seperti itu.”

“Ayah pasti berbohong. Teman-temanku sudah banyak yang tewas setiap kamu jadikan percobaan.” Kataku.

Ayahku marah dia dengan cepat menendang pistolku dan mendorongku ke tembok. “Diam. Atau adikmu aku bunuh di sini. Harusnya kamu bersyukur sudah aku keluarkan saat dirimu masih kecil.”

“Aku akan melindungi adikku dari percobaanmu untuk mengeksploitasi kekuatannya.” Kataku dan mencoba melawannya. Tapi kekuatan ayahku terlalu kuat.

“Aku memohon padamu ayah.” Kataku dan sedikit melemas. Kekuatanku memang kalah dengannya. Dia memukulku dan membuatku pingsan.

Ketika aku terbangun, aku berada di sofa depan perapian. “Jangan khawatir soal adikmu. Mana mungkin anakku sendiri aku jadikan kelinci percobaan. Yang ada aku hanya akan mengembangkan kemampuannya. Supaya tujuan utama Silverstars tercapai.”

“Terima kasih.” Kataku.

“Lalu aku ingin kamu tinggal di sini dulu. Kotamu akan aku serahkan kepada yang lain. Surat resminya ada di mejaku.” Ayah langsung pergi setelah berkata itu. Aku menuju mejanya dan mengambil surat resmi yang ditujukan padaku.

Kurasa saat ini kami berdua harus tinggal di sini. Aku mendapat posisi sebagai komandan garnisun Kota 1. Aku pandangi Atma yang tertidur di kasur kamar ini.

“Ah adikku. Kita bersama lagi.” aku mengelus kepalanya. “Tapi aku sendiri tidak tahu nasib seseorang yang dirasuki pelindung Bumi akan jadi seperti apa.”

Gawaiku berbunyi banyak sekali. Aku melihat gawaiku dan ternyata berisi pesan dari ayah. Dia bilang sudah mengurus semuanya untuk Atma. Bagus, lalu ada juga pesan dari komandan garnisun ibukota sebelumnya.

“Berisi laporan kondisi garnisun. Besok saja dah aku ke sana. Saatnya mandi dulu,” setelah meninggalkan kecupan untuk adik tercinta. Aku berjalan keluar dari kamar ini dan menuju kamarku sendiri.

“Julian, sediakan makan malam untuk dua orang.” Perintahku kepada seorang pelayan. “Bangunkan adikku setelah semuanya siap.”

Aku menaiki tangga ke lantai 2 dan menuju kamarku. Sudah lama aku tidak ke kamarku yang ada di sini. Semuanya tetap sama saja, tanpa ada yang berubah.

“Ibu tidak tahu kamu pulang.” Seru seorang wanita di belakangku.

“Ah ibu. Ayah tidak memberitahu?” balasku dan kupeluk wanita itu. “Aku pulang.”

“Tidak sama sekali. Dia hanya memberitahu tentang adikmu saja. Ibu mau menemaninya.” Balasnya.

“Ada di ruangan kerja ayah. Aku mandi dulu.” Balasku dan melepas pelukanku dari wanita berambut pirang itu.aku masuk ke kamarku dan menguncinya.

Aku beruntung sekali bisa diselamatkan oleh ayahku yang ini. memiliki kehidupan yang baik dan lancar atau bahkan diimpikan oleh banyak anak lainnya. Bahkan anak-anak yang terkurung di ruang bawah tanah rumah ini.

Anak-anak di ruang bawah sini adalah anak dari keluarga tawanan perang yang ditangkap. Orang tua mereka akan bekerja di tambang Gaiantum. Anak-anaknya akan diseleksi lagi. Bila memenuhi seleksi, dia akan dibawa ke ruang bawah tanah di sini. Jika tidak akan masuk kamp edukasi.

Jadilah mereka warga yang fanatik menyembah Gaia. Sebuah sekte yang sangat rumit dan mungkin akan membuatku bertarung dengan ayahku bila menginvestigasinya. Terlebih lagi dia Pemimpin Besar sekte Gaia ini.

Memasuki kamar mandi. Aku tidak bisa beristirahat, aneh sekali padahal biasanya berendam saat mandi adalah cara efektifku melepas penat dan stres. Selesai mandi dan mengeringkan badan. Kulemparkan begitu saja tubuhku ke atas kasur.

“Hmmm.”

Tiba-tiba aku teringat buku harianku yang masih ada sejak kecil. Dengan cepat aku memakai baju tidurku dan membuka lemari penyimpanan. Kutempelkan sidik jariku, lemari ini langsung membuka secara otomatis.

Kalau tidak salah aku menyimpannya bersama foto kami pergi memancing bersama keluarga asli kami dahulu. Setelah 15 menit aku mencari aku menemukannya. Buku harian ini spesial, karena aku dan adikku menulisnya secara bergantian.

Di sisi kiri adalah punyaku. Sisi kanan adalah punyanya, dulu dia punya mimpi untuk jadi penulis yang hebat. Tapi berkat perang dan kemiskinan keluarga asli kami dahulu. Semua mimpinya jadi hangus.

Untunglah saat ini dia sudah bertemu denganku kembali. “Semoga ini bisa membuatnya mendapatkan ingatannya kembali. Saatnya menemuinya lagi.”

“Nona Vina, makanannya siap.” Kata Julian dan menggedor pintuku. “Adik Anda sudah bangun dan berada di ruang makan.”

“Oke, terima kasih.” Jawabku dan keluar kamar. Julian baru saja pergi menuruni tangga. Ah tunggu, ada satu lagi yang mungkin bisa mengembalikan ingatannya. Tapi nanti saja sesudah makan aku mencarinya.

Aku turun ke ruang makan dan menemukannya dia sedang melamun. Aku menutupi matanya dari belakang. “Coba tebak, siapa?”

“Kak Vina?”

Aku melepaskan tanganku dan muncul di hadapannya. Kugeser kursi makan yang berada di sebelahnya. “Sudah cukup beristirahat?”

“Kurasa begitu. Aku masih belum paham aku ada di mana.” Balasnya.

“Jangan khawatir, nanti akan aku jelaskan. Ayo cepat makan, kamu bilang tadi kelaparan.”  Ucapku dan menyuruhnya makan. “Jangan bilang kamu lupa cara memakai sendok?”

“Ya.” Jawabnya.

“Jangan bercanda.” Tukasku. “Masa mau aku suapin seperti waktu kecil dulu?”

“Hahaha, aku bercanda. Wajah kakak serius sekali daritadi. Aku hanya mencairkan suasana saja.” balasnya. “Lalu tadi aku menemukan pintu yang aneh. Di dekat kamar ayah, ruangan apa itu?”

“Whoa, kemajuan kamu langsung memanggil James dengan sebutan ayah. Aku dulu tidak mau menyebutnya karena dia tidak berhasil menemukanmu.” Kataku. “Jangan sekali-kali dibuka. Pintu itu hanya ayah dan ibu yang boleh masuk.”

Atma mengangguk halus. “Selamat makan. Setelah ini ada yang ingin kubicarakan dengan kakak.”

Selesai makan bersama kami berdua menuju ke taman luar. Taman khusus dengan latar belakang Kota 1 yang indah bersama hinterlandnya. Rumah kami terletak di tempat paling tinggi di Kota 1.

“Indah sekali.” Ucap Atma. Dia kemudian duduk di sampingku. “Apa benar aku adikmu?”

“Itukah yang ingin kamu tanyakan? Atau ada lagi?” balasku.

“Ada lagi. Aku harap kakak mau menjawabnya dengan jujur tentang pertanyaanku.” Dia menatap ke langit. Wajahnya menampakkan raut muka yang bingung dan heran. “Terutama soal ayah yang berkata diriku penyelamat Bumi. Serta tentang kekuatanku. Tidak mungkinkan ada seorang manusia biasa tiba-tiba bisa memurnikan kembali Bumi?”

“Wah itu pertanyaan dengan jawaban yang panjang sekali.” Jawabku. Aku mengeluarkan buku harianku. “Untuk menjawab apakah kamu benar-benar adikku buku ini menjawabnya. Kalau soal kekuatanmu. Temui kakak di kamar kakak di lantai 2 setelah Julian –si pelayan- yang membangunkanmu membunyikan bel jam tidur.”

“Baiklah. Bagaimana bila dijawab sekarang?” tanyanya padaku.

“Tidak bisa. Sekarang aku ingin kamu menikmati pemandangan ini.” Jawabku dan memeluknya. “Ahahaha, perlu waktu bertahun-tahun bagiku bisa memelukmu sama seperti waktu kecil dulu.”

“Mulai sekarang jangan tinggalkan kakak lagi oke? Setelah puas menikmati pemandangan lalu ke kamar tadi ya.” Ucapku dan melepaskan pelukanku darinya.

Dia menaruh buku harian itu dan menuju balkan dan menikmati pemandangan Kota 1. Dari raut mukanya sudah berubah lagi menjadi tenang. Atau dia benar-benar penasaran dengan ruang bawah tanah? Kurasa tidak. Ayah pasti marah besar nantinya jika tahu.

Related chapters

  • Re:Diva dari Gaia   11

    TENG! TENG! TENG!Apakah ini pertanda jam tidur? Bayangan ini keluar dari tubuhku dan memegang tanganku. Dia berhenti sejenak entah menatapku atau tidak.“Ruang bawah tanah. Aku merasakan sesuatu di dalam sana.” Katanya. “Aku mohon carilah cara menuju ruang bawah tanah itu.”“Kamu tidak mendengar perkataan kakakku? Ayah angkatku akan membunuhku bila aku ke sana.” Jawabku dan menolaknya. “Terlebih lagi aku sudah berjanji akan ke kamar kakakku.”“Aku mohon. Aku merasakan sesuatu di dalam sana. Entah berbahaya atau tidak.” tukasnya. “Jika berbahaya bukankah akan membahayakan keluargamu?”Tok! Tok!Gawat! Aku segera melompat kembali ke dalam kasur dan pura-pura tertidur. Pintu kamar ini terbuka dan terdengar derap langkah suara orang banyak. Aku merasakan diriku digendong oleh seseorang.Aku membuka mataku dan melihat siapa yang menggendongku ternyata seseorang memaka

  • Re:Diva dari Gaia   12

    Begitu terbangun, aku mendapati aku berada di sebuah kamar. Hanya tersedia meja belajar, satu lemari, gantungan pakaian dan satu pintu lagi yang aku yakini pintu ke kamar mandi kamar. Er, semalam terjadi apa ya?Benar, percobaan di bawah tanah. Aku pingsan lalu bagaimana caranya aku bisa sampai ke sini? Pasti orang-orang bertandu itu kah yang membawaku ke sini. Lalu kamar ini di mana?Aku bangkit dari kasur ini dan menuju jendela. Aku buka jendelanya dan mendapati fakta bahwa aku berada di lantai 3. Whoa, dingin sekali saat membuka jendela rasanya. Yah karena tempat ini berada di atas bukit sih.Saatnya ke kamar mandi dan melepas berat yang kuterima dalam tubuh. Tisu toilet di dalamnya juga tertata dengan rapi. Setelah membersihkan diri aku teringat bahwa aku belum punya baju ganti sama sekali.Aku menuju lemari dan mengecek lemari. Sudah ada beberapa baju yang tersedia bagiku. Belum selesai aku berpakaian pintu sudah diketuk saja dari luar.Tok!

  • Re:Diva dari Gaia   13

    Setelah memakai peralatan yang diberikan padaku. Aku diberikan sebuah senapan serbu. Madania masih tampak senang melihatku. “Ah benar Atma. Aku lupa memberikan sesuatu padamu. Nanti kalau sudah pulang aku kasihkan.” “Ngomong-ngomong enak jadi tanker dengan pakaian seberat itu?” tanyaku padanya. “Enak saja sih walaupun berat. Enaknya tingkat bertahan hidupku paling tinggi di tim. Tidak enaknya jadi tameng tubuh!” Madania mendengus kesal. “Terlebih lagi Roger sering plin-plan! Aku pernah dikeroyok segerombolan mutan dan Roger belum memerintahkan apapun buat menyelamatkanku!” “Terkepung selama 20 menit dan pelindungku hampir rusak! Barulah Roger membantu sialan!” katanya lagi. “Ah waktu itu kan aku sengaja menunggu gerombolannya lebih banyak biar banyak yang kena jebakan!” tukas Roger membela diri. “Kalian simpan pembicaraan untuk nanti. Fokusnya sekarang adalah menghentikan para mutan dan makhluk aneh itu.” Terdengar suara kakak melalui alat kom

  • Re:Diva dari Gaia   14

    Aku membuka topengku dan melepaskan tali penarik ini dari bajuku. Temanku yang satu ini punya kekuatan hebat. Sepertinya harus mendesakku untuk mencari tahu lebih dalam padanya. Aku membuka saluran komunikasiku.“Komandan VVIP berhasil aku dapatkan.” Laporku pada Komandan Vina.“Bagus. Cepat bawa ke kembali.” Jawabnya.Atma, kekuatanmu bisa berguna dan berbahaya sekaligus. Tapi aku merasa aneh dengan kepribadiannya saat mengeluarkan kekuatan dan tidak. Sekilas sebelum aku terkena lemparan batu besar itu aku melihat dia seperti menahan diri.Setelah itu dia berubah menjadi seseorang yang berbeda sekali. Bahkan menyerang kami seolah-olah sesuatu mengendalikan dirinya. Anehnya lagi para mutan dan makhluk aneh itu seolah tunduk dan menurut padanya.Mereka menganggapnya tidak ada sama sekali dan hanya terdiam saat Atma menyentuhnya dan mengubah mereka jadi tanaman dan meleburkan mereka ke tanah. Setelah perlahan-lahan muncu

  • Re:Diva dari Gaia   15

    Keesokan harinya, adalah hari pertama masuk ke Universitas Kota 1. Universitas terbaik diseluruh kota-kota buatan Silverstars. Warga umum bisa masuk ke dalam sini. Tapi pendidikan yang mereka terima hanya akan berfokus terhadap ilmu-ilmu penunjang pemerintahan dan menjadikan mereka menjadi ilmuwan.Tapi khusus mereka yang menjadi anggota yang bersenjata universitas ini menyajikan segalanya. Alaram kamarku berbunyi dahulu kumatikan dengan halus sekali. Aku keluar kamar dan mendapati yang lain masih tidur. Serius kalian ini sudah dapat promosi khusus malah malas-malasan.Oh ya. Saat ini kami berada di asrama yang disediakan universitas. Bangunannya mirip bangunan rumah susun. Tinggi bangunan ini mencapai lantai 6. Oh, gawaiku bergetar.Aku ambil gawai disaku celanaku. Pesan rahasia dari Komandan Vina. Yang berbunyi, “Gawat, aku tidak menemukan Atma di mana saja. Terakhir aku lihat dia bersama James. Tidak sesuai ekspetasiku, ternyata orang tua itu berg

  • Re:Diva dari Gaia   16

    Kubawa Atma keluar melalui gerbang utama universitas dan sialnya lagi. Kami berpapasan dengan James yang ingin menjemput Atma. Uh-oh, ini tidak ada di dalam rencanaku.“Nah di sini kamu rupanya Atma,” ucap James dan mencengkram lengan Atma. Kulihat reaksi Atma sedikit kesakitan. “Kamu tidak melupakan setelah ini ikut ayah ke pertemuan penting?”Atma memejamkan matanya sebentar. Dia tampak menahan sesuatu rasa sakit. “Benar. Aku ingat. Maaf Madania, aku harus ikut ayahku.”“Kamu siapanya? Temannya?” tanya James padaku. Pria tua itu menatapku dengan tajam. “Hoo. Atau jangan-jangan kekasihnya? Kamu kalau mau ikut tidak apa-apa.”“Bukan, aku bukan kekasihnya. Saya hanya teman satu timnya.” Jawabku. Tapi melihat raut muka Atma yang aneh. Akan bagus juga apabila aku ikut dia.Kini tangan kirinya menggenggam tanganku dengan erat. Tak ingin melepaskanku entah kenapa. Apakah ini isyarat

  • Re:Diva dari Gaia   17

    Setelah 1 jam terbang kami berada di dekat kepulauan Kuril. Kami melihat ada empat buah kapal induk bersandar di salah satu pulau. Bendera RKAT, Sovyet, Sekutu, serta simbol yang tidak kuketahui dinaikkan pada semua kapal induk itu.“Simbol apakah itu?” tanyaku.“Gaia.” Jawab James. “Simbol bagi kita. Simbol bagi pihak-pihak netral yang diundang.”“Atma kamu sudah tahu peranmu nanti kan?” tanya James pada Atma.Atma mengangguk-angguk halus. James kemudian mengusap kepalanya. Perlahan helikopter kami mendarat di atas atap hotel di tepi pantai. Ah suasana yang sudah kembali normal, berkat Atma dulu memulihkan bagian timur. Tidak ada hujan abu, sinar matahari sudah masuk kembali.Beberapa prajurit Silverstar ada di atap. James tersenyum melihat para pemimpin dari RKAT, Sekutu, Sovyet muncul menunggunya di atap. “Atma, apapun yang terjadi. Berhati-hatilah terhadap mereka bertiga. Mereka licik, bisa

  • Re:Diva dari Gaia   18

    Aku di bawa ke mana oleh ayah? Mataku terbuka secara perlahan dan menemukan diriku terduduk di kursi ruangan yang sangat gelap sekali. Madania ada di mana? Bukankah tadi aku ke sini bersamanya?Lampu menyala, dari atasku ada sebuah ruangan yang menyala dengan terang. Ada bayangan beberapa orang di dalam sana. Apa yang terjadi pada diriku? Setelah dia mengambil alih, lalu kita bertukar kembali. Lalu aku ada di sini?Dia sendiri saat ini sedang beristirahat. Karena tubuhku terlalu lemah katanya. Dia menjadi kecapekan saat menggunakan kekuatannya. Dari yang kulihat di dimensi lain itu ada pertarungan dahsyat. Lalu ... entah kenapa tiba-tiba suara doa jahat itu terdengar. Membuatku tidak sadarkan diri di dalam sana.SPATS!Pintu terbuka, seseorang berpakaian tanker mirip milik Madania masuk. Dia membawa sebuah kubus yang bercahaya gelap. Bayangan itu muncul di hadapanku. “Jangan sentuh kubus palsu ini. Ini dibuat manusia untuk mencoba mengendalikan kita

Latest chapter

  • Re:Diva dari Gaia   47

    Madania kembali mengambil buku kuno yang isinya kosong. Firasatnya mengatakan ada sesuatu yang terjadi pada buku itu. Buku kuno tebal itu isinya hanya lembaran kosong. Peneliti dan dirinya sendiri bingung kenapa buku kuno yang dikatakan kitab suci ini bisa kosong. Madania membuka kembali buku itu dan kini sudah ada isinya. “Kok bisa? Kenapa bisa ada isinya? Padahal dulu kosong kan?” Madania dengan cepat berlari ke meja kerjanya. Menyalakan komputernya dan memeriksa foto dokumentasi buku kuno itu dulu. “Memang benar kosong. Lalu kenapa ada tulisannya sekarang?” Madania mengambil kamus bahasa kuno miliknya dan buku kuno ini. “Diva dari Gaia, asal-usul. Diva, dewi yang terlahir dari perkawinan X dengan Gaia. Tunggu, ini buku sejarah jadinya?” “Kalau begitu ini buku yang asli?” Madania menaruh buku kuno itu dan mengambil buku-buku kuno lainnya. Namun, buku kuno lainnya kini menjadi kosong. “Kok kosong.” “Berarti ... ada apa ini? Kenapa aku tidak paham?” Madania memegang kepalanya. “Ap

  • Re:Diva dari Gaia   46

    Madania menerima laporan langsung dari pasukan elit yang menyerang Emirat Timur Tengah. Atma malah melarikan diri dan lolos dari kepungan pasukan elitnya. Tingkah laku Atma hanya menambah rasa penasaran Madania.Tapi dia tidak bisa meninggalkan kursi pemerintahan. Siapa yang akan dia percayai untuk memerintah bila dia pergi ke sana. Vina, kakak iparnya belum kembali. Hanya dia yang bisa dia percayai untuk menggantikan dirinya.“Harusnya invasinya dibagi menjadi 3. Tapi karena keterbatasan personel kita cuma bisa 2 saja.” Madania bergumam. “Andai saja sekutu berhenti menyerang dan meminta untuk berdamai.”“Dua front sangat tidak menguntungkan bagi kita.” Madania mendengus. “Apakah kita meminta front timur untuk berdamai dengan pecahan RKAT dan Sekutu?”“Kurasa itu hal buruk Yang Mulia,” jawab mentri pertahanannya. “Kita harus tetap tegar dan kuat. Kaisar kembali, pastilah dia bisa mengatasi

  • Re:Diva dari Gaia   45

    Atma kini berada di satu gudang pusat di wilayah Kairo. Zaidin menunjuk ke arah puluhan silo yang berisi gandum. “Kira-kira sebanyak inilah yang akan aku gunakan untuk mendapatkan hati rakyat yang pro terhadap ayahku.”“Kamu bisa menggunakan sihirmu untuk menyuburkan tanah pertanian juga kan? Kamu saat ini berguna sekali dan sangat berharga bagiku.” Zaidin menepuk pundak Atma. “Thoma, kamu pasti bisa kan?”“Tuanku kalau aku sudah tidak berguna bagi tuan. Tuan akan membuangku?” Atma memelas pada Zaidin.“Tentu saja tidak. Tanpamu semua ini tidak akan bisa terjadi Thoma! Aku tidak pernah berpikiran untuk membuangmu.” Zaidin memeluk Atma. “Kamu sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri.”“Tu-tuanku,” Atma berpura-pura terharu. “Saya senang akhirnya punya tempat yang menetap. Selama ini saya diusir karena kemampuan saya.”“Tetapi tuan memberi saya temp

  • Re:Diva dari Gaia   44

    Madania kaget saat membaca berita tentang Emirat Timur Tengah. Serta kehadiran sosok penyihir yang muncul di sana membantu Zaidin untuk merebut kekuasaan. Itu pasti Atma, suaminya yang diculik oleh Dewi Diva yang kini adalah dewi yang mereka sembah.Madania berjalan perlahan menuju ruang dewan rakyat. Eksistensi tambang kerjasama mereka dengan emir terdahulu soal Gaiantum terancam. Namun Madania juga ingin memastikan apakah penyihir yang ada di berita tersebut adalah Atma atau bukan.“Semuanya berdiri!” teriak perdana mentri ketika Madania memasuki ruangan. Suaranya menggema karena keheningan semua anggota rapat menghormati Madania.“Silakan duduk kembali.” Perintah Madania. “Kurasa dalam rapat bulanan hari ini. Kita akan mendahulukan agenda untuk memastikan keamanan tambang Gaiantum kita di emirat.”“Bagaimana tentang kesiapan pasukan di front timur tengah? Jendral Roger?” tanya Madania pada Roger.&

  • Re:Diva dari Gaia   43

    Kompleks Istana seluas 15km ini memiliki 4 bagian. Bagian di tengah tempat istana Emir, bangunan 5 lantai bergaya timur-tengah di depannya ada lapangan luas. Bagian kedua adalah kompleks selir dan keluarga Emir yang terletak di belakang istana. Bagian ketiga adalah kompleks perumahan untuk bangsawan dan perwakilan rakyat. Bagian keempat terletak di depan lapangan luas istana adalah kompleks gedung pemerintahan pusat.Jalur masuk ke kompleks ini bisa dari sisi kanan istana yang berupa taman luas, tetapi hanya diperuntukkan oleh Emir dan keluarganya saja. Tempat pesta rakyat terjadi, selebihnya rakyat biasa masuk melalui jalur pemerintahan pusat. Sekarang kami berada di lapangan depan istana.Keluarga Emir Rifai dikumpulkan di tengah lapangan. Disaksikan oleh para warga. Zaidin menarik adiknya yang sakit-sakitan. Kemudian dilemparkan padaku. Dari matanya sepertinya ia tidak tega mengeksekusi adiknya yang paling bungsu dan sakit-sakitan ini.“Eksekusi saja ak

  • Re:Diva dari Gaia   42

    Semua orang di dalam sini takjub melihat kekuatanku. Mereka bertepuk tangan dan bertanya padaku apakah aku bisa mengobati penyakit tua yang diderita oleh mereka. Kerumunan mereka dipecah oleh Zaidin.“Kalian bisa diobati semuanya oleh dia. Pokok setelah kudeta ini berakhir. Aku memberinya rumah di kompleks istana. Kalian bisa datang setelah kudeta ini berhasil.” Zaidin merangkulku. “Kita punya kartu AS.”“Kamu tidak akan mengkhianati kami kan?” tanya Zaidin.“Tentu saja tidak tuanku. Anda semua bisa percaya pada saya.” Jawabku. “Tuan Zaidin sendiri juga sudah memberi saya banyak keuntungan.”Semuanya lega mendengarkan perkataanku. Mereka membeberkan jurnal mereka dan membuka laptop mereka masing-masing. Seorang anggota militer yang duduk di samping Beria membuka suara. “Kurasa harus dimulai dari saya. Angkatan Udara juga sudah siap untuk memulai kudeta. Semua yang ada di Angkatan Udara mend

  • Re:Diva dari Gaia   41

    Suasana mulai menggelap. Kami berhenti di salah desa yang memiliki penginapan. Pemilik penginapan ketakutan melihat kami. Zaidin mendekati gadis anak pemilik penginapan di balik konter resepsionis.“Sedia berapa kamar?” tanya Zaidin.“Kosong tiga puluh lebih. Dengan 5 kamar fasilitas kelas utama sisanya kelas biasa.” Jawab gadis itu.“Aku sewa semuanya dan tutup tempat ini. Mari kita jalan-jalan sebentar Thoma. Sepertinya di desa ini banyak perempuan cantiknya.” Kata Zaidin dan mengajakku keluar.Gaya bangunan desa ini sangatlah kuno. Mereka masih terbuat dari tanah dan sangat primitif sekali. Hanya penginapan saja yang terlihat sedikit moderen. Apakah ini dulunya desa wisata tempat preservasi bangunan kuno?“Sepertinya saya tidak usah ikut Tuanku.” Jawabku. “Saya takut dengan wanita.”“Wajib ikut.” Zaidin memukul perutku lagi. “Kalau tidak ikut akan kuhajar lebih

  • Re:Diva dari Gaia   40

    Aku dimasukkan ke dalam sebuah ruangan introgasi berukuran 4x6 meter. Ada kaca satu arah dan aku disuruh menunggu di sini sendirian dengan beberapa buah-buahan dan minuman. Entah apa yang mereka tunggu dan tidak menanyaiku langsung.Setengah jam kemudian seseorang masuk ke sini. Dari pakaiannya tampak ia seorang petinggi militer. Dia menyuguhkan secangkir minuman coklat kepadaku. “Anda seorang penyihir?”“Penyihir? Kurasa bukan. Lalu mengapa tanganku diborgol? Kalian takut? Tenang, jangan khawatir. Aku ke sini dengan niatan yang baik tanpa ingin melukai siapapun.” Aku mengucapkannya dengan lembut dan halus.Pria militer ini tampak khawatir. “Tapi cara Anda mempraktekkan sihir membangkitkan orang mati ke salah satu anak buah saya cukup brutal. Oleh karena itu Anda kami borgol. Takutnya Anda akan berulah lagi.”“Hal konyol macam apa itu. Aku tadi hanya mempraktekkan sedikit. Mau contoh yang tidak brutal?” Aku

  • Re:Diva dari Gaia   39

    Setelah berjalan kaki selama dua hari tanpa henti. Akhirnya sampai juga di perimeter markas besar di dekat tembok ini. Kusembuhkan tubuhku dahulu dan berkemah di dekatnya. Dari pengamatanku keamanannya ketat sekali.Mereka mengganti penjaga setiap 1 jam 2 kali. Tembok menuju markas besar sangat tinggi, walaupun itu bukan masalah bagiku karena bisa terbang. Tapi mereka sudah memakai peluru anti Gaia semua, yang sepertinya tipe terbaru.Manusia masih berpikir bisa membunuh dewa mereka kah? Tapi capek juga yah seperti ini terus. Bagaimana kalau aku menyuruh Atma yang ke sana. Risikonya juga tinggi sekali jika Atma tiba-tiba tidak mau bertukar.“Kamu menunggu apa?” tanya Atma di dalam sana.“Mengumpulkan informasi. Aku masih tidak mau menggunakan kekuatanku secara berlebih.” Jawabku.“Mau kubantu?” tanya Atma.“Tidak. kamu hanya berperan seperti ini saja dan memberitahuku di mana letak komputer utamanya.

DMCA.com Protection Status