Beranda / Fiksi Remaja / Rayhan Story / Pertama kali bertemu

Share

Pertama kali bertemu

Penulis: Darmawati212
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Baru saja raka sampai di apartemen, seorang wanita yang juga baru datang langsung menghampirinya.

"Kok telat?" Tanya wanita cantik itu saat telah berada di hadapan raka.

"I..itu yang macet," jawab Raka sedikit gugup.

Mereka berdua memasuki apartement dengan Raka yang terus bergelut manja di lengan istrinya tak mempedulikan dinda yang kesal karenanya.

Nama wanita itu adinda Nia Az-Zahra istri sah Raka, seorang wanita cantik bak ABG meskipun telah berusia 31 tahun. Banyak yang mengira kalau dia masih anak SMA karena wajahnya yang baby face dan imut menggemaskan.

Baru saja mereka tiba di ruang keluarga, raka mencium bau bau masakan.

"Yang kamu tadi masak?" Tanya Raka pada adinda yang hanya duduk diam.

"Nggak," 

Brukk 

(Anggap aja suara pecahan gelas).

"Eh yang dengar kan tadi?" Tanya Raka dan langsung mendekat kearah Dinda.

"Hmm palingan cuma kucing" jawab Dinda santai dan sedikit menggeser posisinya.

"Gak mungkinlah kita kan gak melihara kucing. Atau jangan jangan maling lagi," jawab raka mulai takut, padahal kan dia ketua black karlos masa sama maling aja takut.

"Cek sana,"ucap dinda.

"Gak, gue takut kalo maling beneran terus ngapa ngapain gue. Entar Lo kawin lagi," kata Raka dramatis.

Dinda memutar bola matanya malas, kok bisa yah dia memiliki suami kek Raka untung aja ganteng dan kaya kalo nggak, gak mungkin dia mau nikah sama dia.

"Terus Lo nyuruh gue? Gue capek habis kerja." kata Dinda memelas.

"Kan Lo sendiri yang mau kerja yang, padahal tanpa Lo kerja pun gue bisa menafkahi Lo tanpa kekurangan sedikitpun bahkan sampai 14 turunan."

"Terserah deh gue capek malas berdebat," jawab Dinda sembari memejamkan matanya, duduk si sofa.

"Yang jangan tidur dulu," kata raka yang takut.

Tak tak...

Suara langkah kaki seseorang refleks membuat Raka terlonjak kaget dan tanpa sengaja memukul keras bahu Dinda yang memejamkan matanya.

Hal itu membuat Dinda membuka matanya tak lupa memukul tangan rak "Lo apa apansih, sakit tau," kata dinda mengusap bahu nya yang tadi di pukul si raka.

"Tadi ada suara.." belum sempat Raka menyelesaikan ucapannya seorang remaja datang dan mengambil tempat duduk di sofa dengan sepiring nasi goreng di genggamannya.

Raka yang tak mengenal remaja itu refleks berdiri "woy lu siapa?!" Tanyanya dengan telunjuk mengarah pada Rayhan yang sedang menikmati nasi goreng buatannya.

Rayhan mendongak menatap seseorang yang juga menatap dirinya. Rayhan bingung siapa pemuda di hadapannya ini, mengapa ia bisa masuk ke apartement papanya.

"Anda yang siapa, kenapa bisa masuk ke apartement saya," jawab rayhan tajam pada si pemuda.

"Ini apartement gue, jangan ngaku ngaku Lo" kata Raka dengan sorot tajam pula.

"Apa maksudnya dengan mengaku apartement miliknya. Atau jangan jangan gue kali yah yg salah masuk apartement" batin Rayhan.

"Kok diam? Lo maling kan ngaku Lo!" Tuntut raka.

"Anda jangan asal bicara mana mungkin saya maling,"elak rayhan. Masa cowok setampan dan se unyu dia di katakan maling.

"Eh tapi kok Lo bisa masuk sini sih kan yang tau password nya cuma gue, dan keluarga gue,"kata raka mulai bingung.

"Grandpa" kata Rayhan pelan.

Raka melipat kedua tangannya mendengar kata rayhan"Heh Bocah emang kakek Lo siapa? Ngapain nyuruh Lo ke apartement gue, dan dari mana dia tahu password nya."

Rayhan hendak menjawab namun di dahului oleh Dinda "Lo sebenarnya siapa?" tanya dinda ikut berbicara.

Rayhan mengalihkan pandangannya ke arah wanita yang berbicara tadi. Saat melihat wajah wanita itu tiba tiba ada perasaan aneh yang datang padanya, seperti perasaan nyaman dan rindu entahlah padahal ini pertama kalinya ia melihat wanita itu kalo di masa lalu entah pernah bertemu atau enggak. 

"A..ku," Rayhan berkata gugup sambil menatap Dinda.

"Ngapain Lo natap istri gue kek gitu," sinis Raka.

"Gue tahu istri gue memang cantik, imut tapi dia udah punya suami dan suaminya itu gue orang tertampan di Indonesia awas aja jika Lo berani macam macam."

Rayhan tak mengurusi apa yang Raka ucapkan karena fokusnya hanya menatap wanita yg berdiri dihadapannya.

"Dinda ih jangan natap dia juga dong nanti dia salting gue kan cemburu," kata Raka memanyunkan bibirnya beberapa senti.

"Dinda" gumam Rayhan masih menatap wajah wanita yang di panggil Dinda itu.

"Dinda?" Ulangnya sekali lagi.

("Om nama Mama ku siapa?" Tanya Rayhan pada Dika. Ray cuma menanya kan tentang mama nya tidak dengan papa nya.

Dika tertawa mendengar pertanyaan dari keponakannya itu,"masa kamu gak ingat nama orang tua kamu sendiri."

"Beneran om, Rayhan lupa."

"Baru 6 tahun udah lupa sama mereka gimana kalo puluhan tahun," kekeh Dika

"Kan namanya juga manusia om tempat salah dan lupa."

"mama kamu namanya Dinda. Pesan om kamu jangan kaget ya melihat bagaimana kelakuan mereka, yang perlu kamu lakukan hanya bersabar, pokoknya kamu harus banyak banyakin stok kesabaran deh kalo ketemu sama mereka."

"Emangnya kenapa om?"

"Nanti kamu tau sendiri," kata Dika dan pergi ke kamarnya.

"Om Dika gak asik" kesal Rayhan)

Rayhan mengingat bagaimana percakapannya dengan omnya semalam sebelum datang ke sini. Kata omnya nama mamanya Dinda tapi masa iyya Dinda yg di maksud om Dika itu Dinda yang berhadapan dengannya kini.

Rasanya itu mustahil. Gimana gak mustahil, wanita yang berhadapan dengannya ini sangat imut, muda dan cantik tidak seperti ibu ibu di luar sana. Dia tampak seperti remaja yang sebaya dengannya, rasanya gak mungkin.

"Eh bocah ngapain bengong," kata Raka menyadarkan Rayhan dari melamun nya.

"Ma..ma," cicit Reyhan sangat pelan sehingga tidak begitu kedengaran.

"Apa? Gue gak denger," kata Raka.

"Mama," ulang Rayhan menatap pada Dinda dengan pandangan yang berkaca kaca.

Raka dan Dinda syok mendengar perkataan dari remaja asing itu. 

"Jangan ngadi Ngadi Lo, dia itu istri gue," kata Raka tak terima dan berdiri di hadapan Dinda.

"Apaan sih," ketus Dinda masalah nya itu si raka menghalangi pandangannya.

"Mama," panggil Rayhan dan berjalan ke arah Dinda tak peduli pada Raka yg terus mengoceh serta menatapnya tajam.

"Minggir, dia mama saya,"kata rayhan menunjuk pada dinda.

"What? Jangan ngaku ngaku Lo, jujur sama gue siapa sih Lo,"kata raka kesal.

"Gue anaknya mama dinda," jawab Rayhan.

"Gak usah bercanda, ngaku siapa yg nyuruh Lo" kata Raka masih tak percaya.

"Kalian gak percaya?" Tanya Rayhan.

"Ya enggaklah. gue aja kagak kenal Lo siapa. asal usul Lo."

"Yaudah bentar aku Telpon om Dika dulu,"kata rayhan lalu mengambil handphone nya.

17 April 2021

Bab terkait

  • Rayhan Story   Gak nyangka

    "Halo om" sapa Rayhan saat panggilan terhubung. "Salam dulu" jawab om Dika di seberang sana. "Heheh assalamualaikum." "Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Ada apa tumben nelpon om? Udah sampai." "Ray udah sampai dari 1 jam yang lalu om. Ray ganggu gak?" jawab Rayhan sambil melirik ke arah Raka. "Alhamdulillah kalo kamu udah sampai. Gimana kamu udah ketemu sama orang tua mu? "Gini om, Ray nelpon om Dika itu mau nanya apa alamat yang om kasih itu benar. Maksud Ray apa aku gak salah masuk apartement orang." "Ya nggak lah Ray, emangnya kenapa?" "Yang punya apartement marah sama aku om, terus nuduh aku maling," adunya dengan suara keras. Raka mendelik tak suka mendengar bocah yang ia sangka itu maling kini men

  • Rayhan Story   Kesayangan Raka

    🌼Happy reading 🌼Esok harinya.Rayhan terbangun di jam 11. Ia bangun agak siang karena tak ada yang membangunkan nya, yah begini lah jika gak ada tante Megan yang selalu membangun kan nya, maka ia akan tidur sampai siang bahkan sampai sore.Rayhan menatap jam di ponselnya."Udah jam 11 ternyata, kok gak ada yang bangunin aku sih, kalau ada tante Megan pasti udah dari tadi di banguninnya.""Gini amat sih nasib gue punya ortu kek mereka.""Tau ah mending gue mandi."Setelah Rayhan mandi ia ke dapur mencari makanan mungkin aja ada sisa makanan dari 2 manusia itu untuk Rayhan."Kok gak ada makanan sih?"keluh nya, mana dia udah lapar banget lagi, biasanya gak telat makan."Rayhan lapar.""Mereka kemana coba. k

  • Rayhan Story   Anggota Black Carlos

    Malam harinya, setelah bangun Raka pergi lagi ke basecamp dengan alasan ada urusan penting, padahal mah cuma nongkrong.Baginya basecamp adalah rumah kedua, dan tempat yang paling sering ia kunjungi."Kirain gak datang bos," kata Vano ketika Raka sampai di basecamp."Hooh, akhir akhir ini kan Lo jarang kesini," kata Ferro ikut menimpali."Gue sibuk," jawab Raka dan langsung duduk di sofa, tanpa mempedulikan tatapan anak anak black carlos padanya.Ok guys disini aku bakal kenalin 20 anggota blackcarlos, sebenarnya bukan hanya 20 orang hanya saja aku bakal kenalin sahabat dekat dari Raka kayak teman kecil, teman sekolah dan teman kuliah doang. Kalo nyebutin satu satu anggota blackcarlos gak akan bisa, soalnya banyak banget.- Yang pertama itu ada Richard anggota tertua berusia 34 tahun- Zico 34 tahun

  • Rayhan Story   Tamu tak di undang

    Seperti perkataan dari Richard beserta anggota blackcarlos yang lain nya, pagi pagi sekali mereka mendatangi apartement Raka.Dinda yang masih tidur itu terganggu dengan suara bel yang terus berbunyi ditambah teriakan dari orang luar yang bisa memekakkan telinga.Dinda terbangun dengan kesal, ia pun keluar dari kamar hendak membukakan pintu pada tamu yang tak di undang itu.Ketahuilah ini itu masih dini hari, masih jam 4 pagi. Gimana Dinda gak marah dan kesal ia baru saja memejamkan matanya 3 jam yang lalu.Ceklek.Dengan sedikit kasar, Dinda membuka pintu apartement, dapat ia lihat 20 pria tengah berdiri di depan pintu apartement nya. Untung aja pada ganteng, kalo enggak udah Dinda tendang tuh para manusia yang menganggu tidur nya."Eh Din kok bengong," kata Ferro karena istri dari ketua blackcarlos itu hanya menatap mereka tak berniat me

  • Rayhan Story   Bersama om om Blackcarlos

    "So sweet banget sih liat kalian kek gitu," ujar Ardi tersenyum penuh arti dan memotret Rayhan yang sedang tertidur di bahu Raka.Sungguh pemandangan yang begitu indah dan belum pernah terjadi. Ini pertama kalinya para anggita Blackcarlos melihat pemandangan itu, sesuatu yang langka."Gue gak nyangka Ka, Ray udah sebesar ini," ucap Langit dengan mata yang berkaca kaca.Mereka semua memang tak pernah membayangkan tumbuh kembang putra kesayangan dari ketua Blackcarlos itu. Waktu berjalan begitu cepat dan mereka tak melihat tumbuh kembang remaja tampan di depan mereka sekarang."Sama gue juga gak nyangka, Rayhan bocah gembul nan menggemaskan itu kini berubah menjadi remaja tampan dan manis," balas Willy masih memandangi wajah Rayhan."Kalo orang luar yang gak tau apa apa, terus liat kalian berdua itu. Mungkin kesannya kek kakak adek, kayak gue sama adek gue," sela Rion

  • Rayhan Story   Bersama Papa

    Setelah puas bermain dengan Rayhan, akhirnya tamu tamu tak di undang itu pulang ke habitat masing masing.Dan kini tinggallah Raka dan Rayhan di apartement. Dua pasangan dan ayah itu hanya diam dan melalukan aktivitas sendiri, seperti Raka yang sibuk dengan ponsel miliknya dan Rayhan yang sibuk dengan pikirannya.Raka dan Rayhan tadinya udah akrab namun sekarang terjadi kecanggungan antara keduanya.Rayhan sebenarnya bosan, tapi papanya itu sama sekali tak peka ia asik sendiri bermain ponsel. Tanpa tahu saja kalo anaknya itu tengah dilanda kebosanan. Rayhan kan termasuk anak yang gampang bosan, gampang bad mood.Ingin berteriak tapi takut jika papanya itu akan marah, jadi yang bisa Rayhan lakukan hanya duduk tenang di sofa sembari memperhatikan papanya yang sibuk dengan dunianya sendiri. Berasa patung dia.20 menit berlalu dan Rayhan masih tetap berada di posi

  • Rayhan Story   Papa ngambek

    Malam harinya,Rayhan keluar dari kamar dan melewati papanya yang sedang berdiri di dekat pintu kamar. Entah apa yang di lakukan oleh Raka yang sama sekali gak ada gunanya."Ray," panggil Raka tapi tak di balas oleh Rayhan.Rayhan berjalan ke ruang tamu di mana mamanya sedang menelepon seseorang.Rayhan mendekati mamanya dan duduk disampingnya, sambil menyandarkan kepalanya pada bahu sang mama efek bangun tidur, nyawanya masih setengah terkumpul.Raka datang dan tentu saja dia cemburu melihat Rayhan yang menyandarkan kepala pada Dinda. Ingin protes, namun saat melihat Dinda yang tak merasa terganggu sedikitpun membuat ia hanya diam dan berjalan ke samping Rayhan yang sedang memejamkan mata."Din," panggil Raka yang pada Dinda yang sedang sibuk namun Dinda tak berniat menanggapi."Dinda dosa loh gak nyahut saat

  • Rayhan Story   Perasaan bersalah

    Raka baru pulang ke apartement ketika jam 5 subuh, dan saat memasuki apartement ia mendapati Dinda yang baru saja bangun. Sepertinya Dinda memang menunggu kedatangan Raka."Baru pulang," sindir Dinda yang kini tengah duduk di sofa sambil menyilang kan kedua tangannya di depan dada, sembari memandang Raka dengan tajam."Hmm, gue capek," balas Raka cuek.Baru saja Raka hendak pergi, melewati Dinda yang hendak marah itu. Namun ia urungkan, ketika mendengar apa yang di katakan Dinda padanya."Lo itu ke kanak Kanakan banget sih Rak. Nyadar dong, lo itu bukan lagi remaja yang bisa seenaknya. Gitu aja ngambek, marah. Nyadar lo itu udah punya anak!""Maksud Lo!" balas Raka"Lo marah sampe pergi gitu aja karena Rayhan ngabain Lo, kayak bocah. Lo bukan lagi anak kecil, lo udah dewasa, udah punya anak juga. ""Ya jelas lah gue marah, dia ngapa

Bab terbaru

  • Rayhan Story   Pergi untuk selamanya

    "Maaf tapi..... "BUGGG.....Tangan Sagara melayang begitu saja mengenai rahang kiri milik dokter Erlangga." Jangan bilang maaf!! bilang adek saya baik baik aja!!! "Teriak Sagara murka.Dokter itu menunduk mengabaikan rasa sakit yang menjalar di pipi kirinya. "Maafkan kami tapi pasien dengan nama Rayhan Kavendra Clarence dinyatakan meninggal dunia pada pukul 11.07."Liquid bening yang sejak tadi di tahan oleh Daniel luruh seketika mendengar nya. Adiknya, adiknya tak mungkin benar benar meninggalkan nya kan? adiknya tadi berkata merindukan nya tapi kenapa? kenapa mereka harus bertemu saat sang adik sudah tak bernyawa lagi?Tidak!! pasti dokter keparat itu berbohong, adiknya itu kuat adiknya tak mungkin secepat ini meninggalkan nya kan?"JANGAN SAMPAI GUE BAKAR RUMAH SAKIT INI SIALAN!! BILANG KE GUE RAYHAN BAIK BAIK AJA!!

  • Rayhan Story   Akhir rasa sakit

    Rayhan membuka mata nya perlahan saat dirasa merasakan sesuatu yang menimpa perutnya hingga menimbulkan nyeri. Ia menoleh dan langsung tersenyum begitu melihat kakaknya yang tertidur sembari memeluknya. Mungkin kakaknya terbangun dan pergi ke kamarnya.Padahal ia sendiri lupa ia kembali ke kamar nya jam berapa."Makasih ya kak masih mau di samping bocah nyebelin ini, maaf sering bikin kesel" Tangan Rayhan mengusap pipi kakaknya begitu lembut.Ia tersenyum sendu ingin menangis namun air matanya bahkan sudah tak mau keluar sama sekali. Rasanya terlalu menyesakkan untuk saat ini."Bangun kak nanti keburu ikan nya yang di goreng idup lagi" Rayhan menepuk nepuk pipi dafka yang tampak terganggu."Kak ihh ayok" Rayhan mendengus kesal ia duduk lalu dengan sekuat tenaga langsung menarik kasar tangan Dafka."Bangunnn!!! "Dafka terbangun paksa saat m

  • Rayhan Story   Menyadarkan

    Dafka berlari secepat mungkin menuju area kolam renang saat salah satu maid memberi tau nya jika kedua adiknya ada disana. Sumpah demi apapun perasaan nya sudah tak enak. Apalagi mengingat kondisi emosi Rafka yang sedang buruk. Dan pasti Rayhan lah yang akan jadi tempat pelampiasan nya."RAYHAN!! "Mata nya membola melihat Rayhan berada di kolam renang dengan kondisi yang sudah mengenaskan.Wajahnya pucat dan seragamnya basah kuyup. Dengan segera ia menghampiri Rayhan."Adekkk!!?? " Panik Dafka.Dengan tergesa Dafka mencoba menarik tubuh lemah Rayhan agar naik ke atas. Cukup sulit mengingat ia tak pernah menggendong Rayhan selama ini."Di... ngin... hahh... " Rayhan merasa dada nya menyempit.Nafasnya bahkan nyaris habis. Namun jantung seakan tak mau di ajak kerja sama. Ingin menarik nafas saja rasanya begitu menyakitkan. Sesak.

  • Rayhan Story   Untuk kakak

    Rayhan berjalan mengendap endap menuju lantai bawah ia berjalan lewat tangga tentu saja. Takut kakak kakaknya terbangun jika ia turun dengan lift. Bersyukur lah ia memasang alarm dan bisa bangun sebelum yang lainnya bangun. Ia berjalan turun menuju dapur utama. Dapat ia lihat banyak maid yang sudah mulai bekerja."Untung kakak buncit belum bangun"Gumamnya pelan.Ia bersenandung ringan sambil tersenyum ke beberapa maid dan penjaga yang menyapa nya." Tuan kecil ada apa ke dapur?? apa anda ingin sesuatu?? "Tanya salah seorang maid yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga Kavendra.Rayhan menggumam pelan. " Eung Rayhan mau masak buat gege Kak"Jawab nya singkat.Memang alasan Rayhan ingin bangun pagi karena ia ingin membuatkan gege nya bekal. Walaupun ia tak pernah di ijinkan oleh gege nya memasuki area dapur karena takut ia ceroboh dan terluka.

  • Rayhan Story   Semoga

    Daniel mengusap lembut punggung tangan Rayhan yang masih belum sadar sejak 1 jam lalu. Sudah berulang kali ia memanggil nama Rayhan. Namun nihil adiknya ini seakan begitu menikmati tidur lelap nya. Atau mungkin adik nya terlalu kelelahan. Pipi gembul yang biasanya berwarna putih juga tampak memucat."Prince bangun yuk, " Daniel mengecup punggung tangan adiknya sekali lagi berharap afeksi nya berhasil membuat Rayhan bangun.Adiknya sudah diperiksa tadi dan kata dokter yang berjaga adiknya mengalami dehidrasi dan mengalami tekanan sehingga kondisi nya menurun di tambah imun adiknya yang memang rendah untuk anak seusianya. Tak ada yang perlu di khawatir kan cukup menjaga pola makan dan perbanyak istirahat. Rayhan juga tak boleh mendapatkan tekanan dulu karena itu tak baik bagi kondisi nya."Kalo prince bangun nanti kakak ajak prince jalan jalan ya kita kulineran kemanapun prince

  • Rayhan Story   Berbeda

    Rayhan termenung memperhatikan jalanan yang ramai dari balik kaca mobil milik kakaknya. Pikirkan nya melayang ke sikap gege nya tadi. Ia bahkan tak pernah menyangka jika pada akhir gege nya serius akan mengabaikan nya. Padahal biasanya gege nya itu selalu cerewet mengingatkan semua keperluan nya saat akan sekolah."Awas ketempelan Cil" Celetuk Dafka."Kan aku temenan sama setan nya kak jadi nggak mungkin mau nempelin aku setan nya" Balas Rayhan sedikit malas.Dafka menghembuskan nafasnya kasar. Ia tak bodoh untuk tau jika adiknya sedang memikirkan sikap Rafka tadi. Namun jika mengingat kembali ucapan Rafka semalam semuanya memang nyata. Padahal tak pernah sedikitpun terlintas dipikirannya jika Rafka akan begitu berubah."Jangan di pikirin Ray, nanti lo sakit. Rafka cuma lagi kesel aja makanya kayak jadi nanti juga baik lagi kok" Dafka menatap lurus kedepan sesekali a

  • Rayhan Story   Saling menyakiti

    Dafka berjalan cepat menuju kamar milik Rafka ia sangat yakin adiknya berada di sana. Entahlah perasaan nya juga tak enak ia takut Rafka macam macam pada Rayhan. Sejak semalam ia bahkan di kunci abang nya di kamarnya dan berakhir ia yang hanya bisa berdoa agar adiknya baik baik saja.Cklek...Dafka berusaha membuka pintu Rafka namun gagal. Sudah beberapa kali ia mencoba nya namun hasilnya sama saja. Sepertinya Rafka mengunci nya."Sial mana di kunci lagi" Gumam nya kesal.Terdengar suara langkah kaki di belakangnya dan tanpa menoleh pun ia sangat tau siapa yang menyusul nya saat ini."Cari ini kak?? "Kata nya sinis.Memamerkan sebuah kunci di tangannya.Dafka menoleh dan benar saja itu adalah Rafka. " Balikin kuncinya Raf, gue mau liat adek "Geram nya.Rafka terkekeh pelan ia kembali memasukan kunci itu ke

  • Rayhan Story   Kepercayaan yang hancur

    "Sudah selesai drama nya Rayhan Kavendra Clarence?? " Desis suara itu terdengar begitu tajam.Rayhan sontak menoleh dan netra nya beradu tepat dengan tatapan yang sangat dingin milik Rafka. Di sana tepat di hadapan nya Rafka berdiri dengan raut wajah yang bahkan belum pernah sekalipun ia lihat sebelumnya."Ge_gege..." Suaranya tercekat tak mampu keluar sedikitpun.Plok... plok.... plok...Suara tepuk tangan dari Rafka sambil menyunggingkan senyum miring miliknya. Rahang nya mengeras dengan sorot mata yang begitu mengerikan. Aura yang mansion bahkan begitu gelap."Bagus sekali permainkan mu Rayhan" Rafka berjalan menghampiri adiknya yang masih terpaku di tempatnya.Dafka sendiri tak kalah terkejut ia bahkan tak mampu untuk sekedar mengeluarkan pembelaan apapun. Terlebih melihat adanya abang nya yang hanya menatap mereka dengan tangan

  • Rayhan Story   Sekolah

    Rafka menatap adiknya yang sibuk memakan makan siangnya dengan tenang. Tangan nya sesekali mengusap sudut bibir Rayhan yang kotor oleh makanan nya. Bahkan ia tampak tak peduli dengan makan siang nya sendiri. Kini semua atensi nya terfokus pada kesayangan nya itu."Kamu nggak makan Zheyeng??" Tanya Satya yang ikut duduk bersama kedua kakak beradik itu. Mulut nya masih sibuk mengunyah nasi goreng nya."Bisa nggak sih lo jadi manusia sehari aja Sat jijik gue" Balas Rafka datar.Netra tajam nya masih menatap penuh sayang ke arah pipi bulat adiknya yang tampak menggembung karena makanan nya. Terlalu malas menghadapi sahabat nya yang gila itu.Efek baru saja putus karena di selingkuhi mungkin. Ingin rasanya ia memasukan teman nya itu ke rumah sakit jiwa tapi kasian juga dokter yang merawat nya."Ge~adek mau es susu coklat" Pinta Rayhan setelah menelan makanan nya yang

DMCA.com Protection Status