Home / Fiksi Remaja / Rayhan Story / Masalah nilai

Share

Masalah nilai

Author: Darmawati212
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Rayhan!!!"

"kesini kau anak nakal! " teriak lelaki dengan baju polos dan celana hitam pendek nya matanya mencari keberadaan bocah nakal jelmaan kelinci itu. 

Sedangkan bocah yang dicarinya tengah sibuk menahan tawa nya di kolong meja makan sebelum

Dug.

"Ups" Bocah bernama Rayhan itu refleks menutup mulut nya bisa gawat kalau kakaknya yang cerewet itu tau dia disini.

Namun belum sempat ia merasa tenang saat sebuah tangan sudah menarik nya keluar membuat nya berdecak kesal.

"Sini lo! siapa suruh lari gitu aja hah mau di hukum sama bang Sagara lo! " geram lelaki itu sungguh ia kesal dengan adik nya itu.

"Kak Dafka apaan deh lebay" cibir Rayhan kesal. Mendengar nya Dafka refleks langsung menyentil jidat adiknya itu.

Ia heran dulu mendiang mama nya mengidam apa saat hamil adik nya ini tingkah nya benar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rayhan Story   Kakak

    Tangan kecilnya masih sibuk menghitung jumlah huruf yang ada di buku tulis nya entah lah ia begitu bosan sampai sampai bingung ingin melakukan apa.Ingin bermain game di game di ponsel nya tapi ponsel nya di ambil paksa oleh titisan dakjal tadi atas suruhan abang nya itu."Anjir gue bosen woyyy!!" teriak nya kesal matanya memincing pada CCTV yang terpasang di pojok kamar nya kalau di tanya ulah siapa tentu saja abang brengseknya itu.Entahlah sudah berapa puluh kali ia mencoba menghacurkan CCTV di kamarnya tapi tak sampai hitungan hari benda sialan itu terpasang lagi di sana."Coba aja ada balkon di kamar gue lagi bisa gue kabur brengsek emang tuh abang gue liat aja bang nanti gue mau cari agen tukar tambah pokoknya gue mau sama gege aja fix,"gumam Rayhan kesal.Yang jadi pertanyaan nya di mana gege nya itu karena hanya dia yang bisa membantunya

  • Rayhan Story   Kakak singa

    Rayhan mulai memejamkan matanya saat di rasa kantuk mulai menyerangnya tapi belum sempat ia memasuki dunia mimpi saat satu tepukan di bahunya ia rasakan."Ngapain di luar,"Suara berat menyapa rungu nya tanpa berbalik pun ia tau siapa yang menganggu nya. Walupun ia sempat merasa heran karena biasa nya makhluk ini tak ingat pulang. Pulang pulang hanya memarahi dan menghukum nya. "Napas"terlalu malas sebenarnya menanggapi makhluk itu. "Rayhan Saga Febriano,"Kata Sagara dingin. Rayhan cukup sadar diri jika abang nya mulai memanggil nama panjang nya itu artinya ia tak mau di bantah."Ngapain juga nanya biasanya juga nggak peduli kan," balas Rayhan ketus. Mendengar itu Sagara hanya terdiam ia cukup sadar jika ia memang tak terlalu peduli dengan apapun yang di lakuka

  • Rayhan Story   Gak mau

    Rayhan hanya menatap malas kakaknya yang sekarang sedang berceramah di depan nya. Ingin sekali ia menutup telinganya.Dafka sendiri baru saja selesai dengan urusannya setelah terpaksa meminum obat untuk meredakan diare nya tadi."Lo tau nggak sih Ray, tindakan lo itu bisa membahayakan nyawa kakak lo yang ganteng ini, emang lo mau pacar pacar kakak menjanda semua hah! " Celoteh Dafka tak habis pikir dengan kelakuan adiknya ini."Bagus dong daripada idup sama lo sengsara yang ada ntar" cibir Rayhan.Dafka diam coba mencari cara membalas kelakuan bocah jadi jadian itu."Huft iya deh kakak nggak masalah mending kita ngobrol aja Ray, "Kata dafka seraya tersenyum lembut.Hal tersebut malah membuat Rayhan merasa merinding. Apa kakaknya kerasukan tapi setan apa yang mau merasuki tubuh jelek seperti itu."Ayo Al,"

  • Rayhan Story   Mau ikut

    Rayhan masih asik tertawa melihat adegan di depannya. Ia tadi sengaja pura pura tertidur agar dapat melihat gege nya menghukum kakaknya itu.Lalu setelah nya ia berhasil mengendap ngendap mengintip ke kamar kakaknya.Setelah sang kakak berhasil menghabiskan hukuman dari gege nya dengan berjinjit ia berjalan menuju kamar nya lagi jangan sampai gege nya tau dia hanya pura pura.Sedikit lagi ia sampai di depan kamar nya sampai tepukan di bahu kanan nya membuatnya terlonjak.Pukk.Refleks ia menoleh jantung nya sudah berdetak tak karuan takut gege nya yang memergokinya.Netra nya menangkap kehadiran salah satu pengawal abang nya. Ia langsung menghela nafas lega."Om apaan sih ngagetin aja" Kata nya pelan."Itu tuan kecil, Tuan Sagara tadi menitipkan pesan pada saya agar anda meminum vitamin anda hari i

  • Rayhan Story   Kak Satya

    Netra bulat itu berbinar indah saat orang yang diyakini nya sebagai musuh menyodorkan semangkuk mie ayam kesukaannya.Tangannya langsung meraih sumpit dan mulai sibuk dengan makanan nya total abai dengan Satya yang menggelengkan kepala nya heran. Tadi saja seperti kelinci luar sekarang jinak hanya dengan semangkuk mie ayam.Tak ada pilihan lain sebenarnya nya sejak mengekori dia tadi bocah itu terlihat merengut kesal bibir nya di majukan dengan mata yang menatap nya sinis padahal ia tak tahu salah nya di mana baru juga ketemu eh sudah di musuhi.Karena itu lah ia menarik anak itu ke kantin tadi lalu membelikan makanan kesukaan anak itu.Beresiko sebenarnya nya karena kalau sampai gege kesayangan anak itu tau adik nya makan mie sudah pasti di penggal ia nanti. Tapi sudahlah daripada anak itu merajuk padanya."Cuma seharga mie ayam ternyata maaf bocah ini" Gumam Satya

  • Rayhan Story   Kakak galak

    Rayhan mengguling gulingkan tubuhnya berulang kali untuk mencari posisi yang nyaman tapi tak bisa. Ini sudah malam dan ia masih belum bisa tidur padahal mulai besok ia bisa masuk sekolah.Abang nya itu tak terlihat saat ia sampai rumah tadi padahal ponselnya masih disita. Ponsel itu sangat penting baginya karena ia antar jemput tentu ia harus mengabari orang rumah kalau ia sudah pulang."Aih dasar abang es udah galak nyebelin lagi," Gumam Rayhan kesal.Pikirannya terlalu random untuk sekarang banyak yang ia pikirkan tentang abang nya salah satunya dan yang terpenting pemuda seusia kakak nya tadi.Ia hanya tau namanya, apa gege nya kenal?? Ia penasaran sekali ia rasa pemuda itu baik walau terlihat berandalan."Kakak tadi ada kakka baik" Gumamnya lagi."Huffttt" Rayhan menghela nafas kasar mata nya ia paksa menutup. Namun tak lama dengkuran halus

  • Rayhan Story   Minggu spesial

    Rayhan menatap layar ponselnya sambil sesekali cekikikan. Jam sudah menujukkan jam 10 sebenarnya sudah lewat 1 jam dari jam tidurnya.Tak masalah bukan lagi pula gege nya juga sudah tidur jadi tak kan ada yang marah padanya.Me.Kakak galak.Kakak galak.Hm.Me.Ih tadi aja manggil prince.Kakak galak.Iya kenapa prince kenapabelum tidur??Me.Nanti kak Rayhan masih mauchat an sama kak Niel.Kakak galak.Tidur prince atau kakak nggakmau main sama kamu.Me.Iya ini tidur kok good night kak.Kakak galak.Iya night too prince.Tangannya menutup layar percakapan nya Rayhan tersenyum pelan kapan sang abang seperti ini padanya??Cklekk.Pintu

  • Rayhan Story   Kakak marah

    Suasana minggu sore ini masih gerimis dan tentunya dingin.Rafka sibuk mengusap punggung adiknya yang sedang ada dipangkuan nya. Jari mungil adiknya itu asik bermain kancing baju kemejanya. Ditubuhnya tersampir selimut tebal miliknya."Dek gege nggak pulang dulu ya besok gege ada lomba di luar kota gapapa kan?? " Tanya Rafka pelan. Karena ia tau adiknya ini manja dan dia yang paling dekat dengannya.Mata Rayhan membola lalu bagaimana nasibnya nanti??Ia tak mau jadi kelinci panggang nanti."Tapi ge nanti adek sama siapa," Rajuk anak itu.Rafka diam benarkan adiknya ini susah di tinggal."Kan ada kak Dafka terus bang sagara juga nanti malem pulang kok jadi adek ada temennya"Bujuk nya.Bukan tak ingin menemani adiknya tapi ini pertandingan taekwondo penting baginya. Tak mungkin ia absen ia juga tak mungkin mengajak alvino karena pasti anak itu akan re

Latest chapter

  • Rayhan Story   Pergi untuk selamanya

    "Maaf tapi..... "BUGGG.....Tangan Sagara melayang begitu saja mengenai rahang kiri milik dokter Erlangga." Jangan bilang maaf!! bilang adek saya baik baik aja!!! "Teriak Sagara murka.Dokter itu menunduk mengabaikan rasa sakit yang menjalar di pipi kirinya. "Maafkan kami tapi pasien dengan nama Rayhan Kavendra Clarence dinyatakan meninggal dunia pada pukul 11.07."Liquid bening yang sejak tadi di tahan oleh Daniel luruh seketika mendengar nya. Adiknya, adiknya tak mungkin benar benar meninggalkan nya kan? adiknya tadi berkata merindukan nya tapi kenapa? kenapa mereka harus bertemu saat sang adik sudah tak bernyawa lagi?Tidak!! pasti dokter keparat itu berbohong, adiknya itu kuat adiknya tak mungkin secepat ini meninggalkan nya kan?"JANGAN SAMPAI GUE BAKAR RUMAH SAKIT INI SIALAN!! BILANG KE GUE RAYHAN BAIK BAIK AJA!!

  • Rayhan Story   Akhir rasa sakit

    Rayhan membuka mata nya perlahan saat dirasa merasakan sesuatu yang menimpa perutnya hingga menimbulkan nyeri. Ia menoleh dan langsung tersenyum begitu melihat kakaknya yang tertidur sembari memeluknya. Mungkin kakaknya terbangun dan pergi ke kamarnya.Padahal ia sendiri lupa ia kembali ke kamar nya jam berapa."Makasih ya kak masih mau di samping bocah nyebelin ini, maaf sering bikin kesel" Tangan Rayhan mengusap pipi kakaknya begitu lembut.Ia tersenyum sendu ingin menangis namun air matanya bahkan sudah tak mau keluar sama sekali. Rasanya terlalu menyesakkan untuk saat ini."Bangun kak nanti keburu ikan nya yang di goreng idup lagi" Rayhan menepuk nepuk pipi dafka yang tampak terganggu."Kak ihh ayok" Rayhan mendengus kesal ia duduk lalu dengan sekuat tenaga langsung menarik kasar tangan Dafka."Bangunnn!!! "Dafka terbangun paksa saat m

  • Rayhan Story   Menyadarkan

    Dafka berlari secepat mungkin menuju area kolam renang saat salah satu maid memberi tau nya jika kedua adiknya ada disana. Sumpah demi apapun perasaan nya sudah tak enak. Apalagi mengingat kondisi emosi Rafka yang sedang buruk. Dan pasti Rayhan lah yang akan jadi tempat pelampiasan nya."RAYHAN!! "Mata nya membola melihat Rayhan berada di kolam renang dengan kondisi yang sudah mengenaskan.Wajahnya pucat dan seragamnya basah kuyup. Dengan segera ia menghampiri Rayhan."Adekkk!!?? " Panik Dafka.Dengan tergesa Dafka mencoba menarik tubuh lemah Rayhan agar naik ke atas. Cukup sulit mengingat ia tak pernah menggendong Rayhan selama ini."Di... ngin... hahh... " Rayhan merasa dada nya menyempit.Nafasnya bahkan nyaris habis. Namun jantung seakan tak mau di ajak kerja sama. Ingin menarik nafas saja rasanya begitu menyakitkan. Sesak.

  • Rayhan Story   Untuk kakak

    Rayhan berjalan mengendap endap menuju lantai bawah ia berjalan lewat tangga tentu saja. Takut kakak kakaknya terbangun jika ia turun dengan lift. Bersyukur lah ia memasang alarm dan bisa bangun sebelum yang lainnya bangun. Ia berjalan turun menuju dapur utama. Dapat ia lihat banyak maid yang sudah mulai bekerja."Untung kakak buncit belum bangun"Gumamnya pelan.Ia bersenandung ringan sambil tersenyum ke beberapa maid dan penjaga yang menyapa nya." Tuan kecil ada apa ke dapur?? apa anda ingin sesuatu?? "Tanya salah seorang maid yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga Kavendra.Rayhan menggumam pelan. " Eung Rayhan mau masak buat gege Kak"Jawab nya singkat.Memang alasan Rayhan ingin bangun pagi karena ia ingin membuatkan gege nya bekal. Walaupun ia tak pernah di ijinkan oleh gege nya memasuki area dapur karena takut ia ceroboh dan terluka.

  • Rayhan Story   Semoga

    Daniel mengusap lembut punggung tangan Rayhan yang masih belum sadar sejak 1 jam lalu. Sudah berulang kali ia memanggil nama Rayhan. Namun nihil adiknya ini seakan begitu menikmati tidur lelap nya. Atau mungkin adik nya terlalu kelelahan. Pipi gembul yang biasanya berwarna putih juga tampak memucat."Prince bangun yuk, " Daniel mengecup punggung tangan adiknya sekali lagi berharap afeksi nya berhasil membuat Rayhan bangun.Adiknya sudah diperiksa tadi dan kata dokter yang berjaga adiknya mengalami dehidrasi dan mengalami tekanan sehingga kondisi nya menurun di tambah imun adiknya yang memang rendah untuk anak seusianya. Tak ada yang perlu di khawatir kan cukup menjaga pola makan dan perbanyak istirahat. Rayhan juga tak boleh mendapatkan tekanan dulu karena itu tak baik bagi kondisi nya."Kalo prince bangun nanti kakak ajak prince jalan jalan ya kita kulineran kemanapun prince

  • Rayhan Story   Berbeda

    Rayhan termenung memperhatikan jalanan yang ramai dari balik kaca mobil milik kakaknya. Pikirkan nya melayang ke sikap gege nya tadi. Ia bahkan tak pernah menyangka jika pada akhir gege nya serius akan mengabaikan nya. Padahal biasanya gege nya itu selalu cerewet mengingatkan semua keperluan nya saat akan sekolah."Awas ketempelan Cil" Celetuk Dafka."Kan aku temenan sama setan nya kak jadi nggak mungkin mau nempelin aku setan nya" Balas Rayhan sedikit malas.Dafka menghembuskan nafasnya kasar. Ia tak bodoh untuk tau jika adiknya sedang memikirkan sikap Rafka tadi. Namun jika mengingat kembali ucapan Rafka semalam semuanya memang nyata. Padahal tak pernah sedikitpun terlintas dipikirannya jika Rafka akan begitu berubah."Jangan di pikirin Ray, nanti lo sakit. Rafka cuma lagi kesel aja makanya kayak jadi nanti juga baik lagi kok" Dafka menatap lurus kedepan sesekali a

  • Rayhan Story   Saling menyakiti

    Dafka berjalan cepat menuju kamar milik Rafka ia sangat yakin adiknya berada di sana. Entahlah perasaan nya juga tak enak ia takut Rafka macam macam pada Rayhan. Sejak semalam ia bahkan di kunci abang nya di kamarnya dan berakhir ia yang hanya bisa berdoa agar adiknya baik baik saja.Cklek...Dafka berusaha membuka pintu Rafka namun gagal. Sudah beberapa kali ia mencoba nya namun hasilnya sama saja. Sepertinya Rafka mengunci nya."Sial mana di kunci lagi" Gumam nya kesal.Terdengar suara langkah kaki di belakangnya dan tanpa menoleh pun ia sangat tau siapa yang menyusul nya saat ini."Cari ini kak?? "Kata nya sinis.Memamerkan sebuah kunci di tangannya.Dafka menoleh dan benar saja itu adalah Rafka. " Balikin kuncinya Raf, gue mau liat adek "Geram nya.Rafka terkekeh pelan ia kembali memasukan kunci itu ke

  • Rayhan Story   Kepercayaan yang hancur

    "Sudah selesai drama nya Rayhan Kavendra Clarence?? " Desis suara itu terdengar begitu tajam.Rayhan sontak menoleh dan netra nya beradu tepat dengan tatapan yang sangat dingin milik Rafka. Di sana tepat di hadapan nya Rafka berdiri dengan raut wajah yang bahkan belum pernah sekalipun ia lihat sebelumnya."Ge_gege..." Suaranya tercekat tak mampu keluar sedikitpun.Plok... plok.... plok...Suara tepuk tangan dari Rafka sambil menyunggingkan senyum miring miliknya. Rahang nya mengeras dengan sorot mata yang begitu mengerikan. Aura yang mansion bahkan begitu gelap."Bagus sekali permainkan mu Rayhan" Rafka berjalan menghampiri adiknya yang masih terpaku di tempatnya.Dafka sendiri tak kalah terkejut ia bahkan tak mampu untuk sekedar mengeluarkan pembelaan apapun. Terlebih melihat adanya abang nya yang hanya menatap mereka dengan tangan

  • Rayhan Story   Sekolah

    Rafka menatap adiknya yang sibuk memakan makan siangnya dengan tenang. Tangan nya sesekali mengusap sudut bibir Rayhan yang kotor oleh makanan nya. Bahkan ia tampak tak peduli dengan makan siang nya sendiri. Kini semua atensi nya terfokus pada kesayangan nya itu."Kamu nggak makan Zheyeng??" Tanya Satya yang ikut duduk bersama kedua kakak beradik itu. Mulut nya masih sibuk mengunyah nasi goreng nya."Bisa nggak sih lo jadi manusia sehari aja Sat jijik gue" Balas Rafka datar.Netra tajam nya masih menatap penuh sayang ke arah pipi bulat adiknya yang tampak menggembung karena makanan nya. Terlalu malas menghadapi sahabat nya yang gila itu.Efek baru saja putus karena di selingkuhi mungkin. Ingin rasanya ia memasukan teman nya itu ke rumah sakit jiwa tapi kasian juga dokter yang merawat nya."Ge~adek mau es susu coklat" Pinta Rayhan setelah menelan makanan nya yang

DMCA.com Protection Status