Share

BAB 75

Penulis: Bintang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-11 23:43:47
“Gila!!”

Bukan hanya Agni saja yang terkejut. Dean dan Nawidi pun tersentak kaget saat mendapati jarak yang membentang antara mereka berdiri dan area kediaman Aliya, bertambah seratus meter lebih jauh.

Sebelumnya hanya tiga ratus meter, saat ini mencapai empat ratus meter.

“Gimana ini, Om?” tanya Agni cemas pada Dean. “Kalo kaya gini, kita makin jauh aja dari Moony!”

Dean tidak menjawab. Tanda tanya di hatinya juga kian membesar.

Guncangan yang besar yang terasa hingga ke wilayah basecamp mereka, telah membuat geger dan menjadi tajuk utama berita.

Pihak berwenang pun tidak bisa menjelaskan, dari mana asal muasal gempa berkekuatan setara 5,6 SR. Berbagai spekulasi pun muncul, namun semua pernyataan para ahli itu, berakhir dengan kebuntuan karena tidak ditemukannya bukti secara ilmiah.

“Saya akan standby di sini, kau pergilah untuk melakukan screening dan mengecek segala sesuatu.” Dean berkata pelan pada Nawidi yang langsung disambut dengan anggukan kepala.

Tanpa bicara dan tanpa perubah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 76

    Tiga bulan telah berlalu.Aliya berusaha kembali menjalani kehidupannya, meski sakit.Adnan berhasil menghubungi Radith Aziz namun harus terhantam kekecewaan yang sangat besar, begitu Radith Aziz pun mengatakan bahwa Elang telah memberitahunya tentang penalakan Aliya itu.Baik Adnan maupun Radith sama-sama tidak mengetahui alasan utama Elang menceraikan Aliya. Pada akhirnya, Adnan memutuskan untuk menguatkan sang putri sulungnya untuk bisa menerima kenyataan itu dengan hati lapang dan ikhlas.Ayah kandung Aliya itu benar-benar tidak ingin putrinya berkubang duka dan bergelimang penyesalan terus menerus.Seakan tidak cukup sampai di sana, Aliya harus kembali terhantam luka.Kali ini, total mematikan seluruh harapan dan asa yang ada.Dua bulan berikutnya, Aliya menerima kabar dari Emilia --sahabat Aliya saat kuliah dulu, yang menyayat dan menikam hatinya kembali.Elang menikahi seorang wanita lain.Tidak mau mempercayai, namun video yang berisi ijab kabul Elang dengan wanita itu, begitu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 77

    [Hello there! Lagi senggang gak neh? Gue bisa telpon?]Satu pesan masuk dalam aplikasi chat instan di ponsel Aliya.Wanita muda yang kini berstatus janda itu menatap layar ponselnya. Wajahnya tanpa keceriaan, namun seutas senyum membentuk di bibirnya.Jarinya menekan tombol telepon dan tidak menunggu lama, pemilik nomor di ujung sana menjawabnya.‘How are you, Miss?’ (Bagaimana kabarmu?) sapa Diani ramah.Suara hangat dan tenang itu, tiba-tiba membuat tenggorokan Aliya terasa perih dan tercekat.Kedua matanya bergenang lagi --entah mengapa. Padahal ia tidak sedang mengingat Elang.“Sis…” Aliya tercekat lagi.‘What’s up?’ (Ada apa?) Mungkin merasa keanehan dalam nada suara Aliya, Diani bertanya.Diani memang selalu tenang. Pembawaannya yang santai dan memberikan rasa hangat, membuat Aliya merasakan kepercayaan pada Diani. Hingga di awal pertemuannya dengan Elang, Aliya juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 78

    Suatu amarah di manifestasi-kan dalam berbagai bentuk.Bagi Aliya, ia memilih sesuatu yang ekstrem, yang bahkan mungkin akan disayangkan semua orang, termasuk Hana dan Diani, apalagi kedua orangtuanya.Tanpa sepengetahuan keluarga, Aliya menjual rumah yang ia tempati bersama Elang sejak awal pernikahan mereka dan menyumbangkan uang hasil penjualan tersebut ke satu yayasan amal.Aliya hanya menyisakan sejumlah uang untuk membeli rumah kecil di kompleks sederhana.Orangtua Aliya yang belakangan mengetahui ini, meminta Aliya tinggal bersama mereka.“Ini permintaan Mama dan Papa. Jika kamu menolak, Mama anggap kamu sudah tidak memikirkan Mama dan Papa-mu lagi,” ancam Laila setelah tahu bahwa Aliya telah memberhentikan bi Sumi, pak Soleh dan babysitter yang selama ini bekerja dengannya.Mendapati ancaman seperti itu, mau tak mau Aliya membatalkan rencana kepindahannya ke rumah kecil yang ia beli, dan beralih tinggal bersama kedua orangtuanya.Tidak banyak barang yang dibawa Aliya --hanya pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 79

    Seakan belum usai derita yang menoreh luka di diri Aliya, di akhir tahun itu, Aliya harus kehilangan sosok pelindung yang paling ia cintai.Adnan Hafizuddin mengembuskan napas terakhir karena komplikasi penyakit yang dideritanya.Aliya bersimpuh di sisi jenazah sang papa yang terbujur kaku dan ditutupi kain. Tanpa kata, tanpa airmata.Tatapannya terpancang pada tubuh kaku itu, bahkan tanpa berkedip. Hatinya begitu sakit, matanya telah membengkak karena airmata yang tumpah ruah saat mendapati Adnan melepas napas terakhirnya di Rumah Sakit.Jika ia ditanya, ia pasti akan menjawab; Ia tidak ingin apa-apa, hanya ingin sang Papa kembali bersamanya.Bagi Aliya, sosok pelindung sejati dan sebenar-benarnya, hanyalah ayahnya.Dua kali kecewa dan mengalami kandas dalam rumah tangganya, oleh lelaki yang ia anggap kejam, membuat ia tidak mau lagi mempercayai lelaki mana pun, kecuali sang papa.Namun kini, lelaki yang sangat berarti dan berharga itu pun, meninggalkan dirinya.“Al..” Suara serak Lai

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 80

    “Guru Anda… ternyata kakek Aliya?” Nawidi yang biasa berwajah datar, saat ini terlihat mengerutkan keningnya.Dean mengangguk. “Saya tidak pernah menyangka ini. Betul-betul tidak. Terutama saat tahu, sebenarnya kakek Aliya telah tiada jauh sebelumnya. Saat Aliya sendiri masih balita. Bagaimana bisa…” Dean tidak melanjutkan kalimatnya.“Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, jika Tuhan menghendakinya.” Nawidi kembali menatap ke depan sana.Dean mengangguk lagi dan melepas napas perlahan. “Pantas saja, saat saya memegang kembali kalung Aliya --pemberian mendiang, Guru muncul dan memberi peringatan.”“Peringatan?”“Ya. Itu salah satu alasan terkuat saya segera kembali ke sini,” ujar Dean.“Kalung Aliya masih dipegang Anda?”“Ya. Saya sempat ingin menyerahkan pada Einhard. Namun dia meminta saya memegangnya dulu. Sampai hari ini, ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 81

    Satu tahun berlalu.Itu adalah 2021, ketika Aliya akhirnya memiliki pekerjaan sendiri. Aliya tidak mungkin terus bergantung pada Laila atau dari sisa-sisa tabungan yang dimiliki olehnya.Aliya lolos seleksi penerimaan pegawai honor di salah satu instansi pemerintah daerah. Ia menangani orang-orang yang membutuhkan asistensi sosial. Entah bagaimana awal mulanya, namun Aliya dengan lancar lolos semua tahapan seleksi untuk pekerjaan yang sangat jauh dari bidang yang dikuasai Aliya.Namun satu hal, Aliya sungguh menikmati pekerjaannya. Mungkin karena seorang Elemen Bumi, Aliya seseorang yang sangat hangat dan mudah memahami kesulitan orang lain.Orang-orang yang dibantu Aliya, menyukai wanita muda itu.Siang hari itu, Aliya baru saja selesai melakukan home visit atau kunjungan ke rumah seorang lanjut usia yang terlantar di wilayah desa Cikahuripan.Ia sedang asyik mengendarai motornya --yang setengah tahun lalu ia beli untuk lebih memudahkan mob

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 82

    “Apa tidak apa-apa?” Laila menatap cemas ke depan. “Fayza baru masuk SD, tapi sudah dimasukkan pesantren seperti ini.”Aliya tersenyum masam mendengar kekhawatiran sang mama. “Mau bagaimana lagi, Ma? Fayza yang memintanya. Dia benar-benar ngotot sejak TK, bahwa saat SD ia minta masuk pesantren.”“Aliya bisa apa…” Ia pun mengesah.“Darimana keinginan itu muncul? Dia baru juga tujuh tahun menjelang delapan. Bisa-bisanya minta jauh dari ibu dan neneknya,” ujar Laila lagi dengan nada sedih.Mereka berdua lalu terdiam, melambaikan tangan ke arah Fayza yang berjalan masuk ke dalam gedung pesantren.“Lihat! Bahkan bocah itu tidak menoleh ke belakang, ke kita…” Laila mengeluh dengan sakit hati.Cucu dari putri sulungnya itu seolah telah melupakan dirinya dan juga Aliya --ibu kandungnya.Laila mendesah.Memang lokasi pesantren itu, tidaklah jauh. Aliya mencarinya di dalam kota Bandung --hanya sekitar satu jam dari Lembang. Namun tetap saja, Laila merasakan berat untuk berjauhan dengan Fayza.“S

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 83

    “Apa maksudmu dengan kehilangan kemampuan elemennya? Einhard?” Dean mengulang pernyataan Oki dengan pertanyaannya.“Ya Pak,” Oki mengangguk. “Saat saya sedang mengambil peralatan untuk persediaan pelatihan di satu pusat perbelanjaan, saya kebetulan melihat pak Einhard di basement. Ada sedikit kecelakaan yang hampir terjadi.”Dean terlihat menyimak serius pemuda di depannya, demikian pula Nawidi dan Guntur.“Apa yang terjadi?”“Satu mobil kehilangan kendali saat turun dari lantai atas dan hampir menabrak pak Einhard. Maaf, saya tidak membantu beliau, karena saya pikir itu hal kecil untuk beliau. Ternyata tidak demikian,” Oki menjeda kalimatnya.“Pak Einhard terserempet --tanpa melakukan hal apapun yang seharusnya seorang elemen lakukan, dan ia jatuh lalu terluka. Saya benar-benar melihat pak Einhard terluka.”Dean dan Nawidi saling melempar pandang.Dean kembali menanyai Oki. “Apa saat itu di sekitar ada orang?”“Jika maksud Pak Dean orang umum yang mungkin melihat kejadian itu, tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24

Bab terbaru

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   Catatan Penulis

    Teaser untuk S3 RATU BUMI: KELAHIRAN SANG PEWARIS(Entah kapan akan dibuat S3-nya. Tapi Author ingin berikan ini sebagai ekstra saja untuk kalian. Thanks to you all!!)Seorang wanita tengah berada di depan laptop. Sebuah kacamata berbentuk persegi dengan bingkai berwarna biru bertengger di pangkal hidungnya.Terdengar suara tuts pada keyboard yang ditekan cukup keras dan cepat.“Selesai!!” seru wanita itu dengan bibir tersungging senyum yang begitu lebar.Matanya sekali lagi menatap lekat pada layar laptop miliknya. Seolah puas dengan apa yang ia baca, ia mengangguk dan tersenyum lagi.“Mantap memang. Si gue menggambarkan tokohnya begitu nyata. Cakep banget ini. Epik,” ujarnya sambil terus mengangguk-angguk kan kepala. Tiada henti ia memuji dirinya sendiri.“Mungkin karena aku pake namaku sendiri buat tokoh cewek, ini bener-bener terasa seperti kejadian nyata. Tapi kan itu emang tujuanku..”“Sepertinya aku bener-bener jenius… Beberapa potong mimpi ku, bisa kujadikan rangkaian cerita se

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 269

    Suatu hari di bulan September 2023.Aliya menggeliat lalu mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia merentangkan kedua tangannya dan menguap.Kepalanya menengok ke kiri. Sisi itu kosong.Ia lalu menengadah, melihat ke arah jam dinding dalam kamar itu. 7:15.Aliya kemudian turun dari ranjang-nya. Ia kenakan sandal rumah berbahan kain dengan bordiran inisial A pada bagian tutup kakinya.Dengan langkah malas ia keluar kamar. Kepalanya berputar mencari.Hari itu, setelah ia tadi shalat subuh, ia tertidur kembali, karena semalam ia begadang menyelesaikan pekerjaannya hingga jam 2 dini hari.Kaki Aliya terus melangkah. Kini hidungnya mencium harum masakan berasal dari dapur. Ia pun mengarahkan kakinya ke arah sumber aroma tersebut.Ia terhenti di ambang pintu dapur. Bibirnya tersenyum. Matanya menatap ke depan dengan sorot penuh kasih.Tubuh jangkung dengan masih menggunakan set piyama tidur bermotif salur itu, masih asyik melakukan sesuatu di depan kompor.“Sudah bangun, rupanya…” kata pemilik

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 268

    Dean menyetir mobil Jeep Cherokee Trackhawk yang terbuka dengan santai, menikmati embusan angin yang hangat di wajahnya sementara Aliya di sampingnya tampak takjub memandangi pemandangan di sekeliling mereka.Sekitar lima belas menit lalu, Aliya dan Dean tiba di Amboseli Airtrip di dalam Taman Nasional Amboseli.Taman Nasional Amboseli ini terletak di selatan Kenya, tepatnya di Kabupaten Kajiado, dekat perbatasan Kenya dengan Tanzania.Taman ini berada sekitar 240 kilometer sebelah tenggara Nairobi, ibu kota Kenya, dan terletak di bawah bayang-bayang Gunung Kilimanjaro yang megah di Tanzania, yang memberikan latar belakang yang ikonik dan terkenal di taman ini.Amboseli terkenal dengan populasi gajah besarnya, serta pemandangan sabana yang menakjubkan.Dean sengaja membawa Aliya ke tempat favorit-nya ini, untuk memberikan pengalaman baru bagi Aliya.Dengan helikopter, mereka terbang sekitar 40 menit dari helipad di atas gedung kantor cabang Starlight Corp di Nairobi menuju Kajiado. Se

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 267

    Aliya paham, yang dimaksud orang Elemen Air itu adalah Elang. Namun yang tidak ia paham, mengapa ia menangkap gestur kemarahan dari sosok Syauqi? Apakah Syauqi dan Elang pernah bertemu sebelumnya?Ini belum waktunya Aliya bertanya lebih jauh tentang itu. Jadi ia kemudian hanya mengalihkan pertanyaan pada hal lain.“Bukankah yang kudengar, bahwa Realm adalah keluarga yang memang bermukim di Tanah Air. Tapi--” Ucapan Aliya terhenti.Syauqi tertawa kecil. “Anda bingung karena saya berwajah campuran di luar Indonesia?”“Ya, jujur aku bingung.” Mau tak mau Aliya pun tertawa kecil.“Nenek saya sedikit memberontak, Madam.”“Eh?”Syauqi terkekeh. “Nenek saya kabur dari Indonesia dan menikah dengan orang Jepang. Lalu ibu saya lahir dan kemudian menikah dengan orang Amerika. Lalu lahirlah saya.”Pria berwajah elok itu menjeda diri sesaat. “Saat saya berumur lima tahun, ibu saya membawa saya kembali ke kakek buyut. Tetua Realm Api dan mengembalikan saya. Kata ibu saya, itu wasiat nenek saya sebel

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 266

    Aliya bersandar di sofa lounge hotel yang nyaman, menatap tenang pada makanan di depannya.Ia mencoba hidangan khas Nairobi: Nyama Choma, potongan daging panggang yang gurih dan kaya rempah, ditemani dengan kachumbari—salad segar dari tomat, bawang, dan cabai.Rasa pedas dan segar dari kachumbari melengkapi cita rasa daging yang hangat, membuat Aliya semakin larut dalam suasana santai sambil menunggu Dean yang tengah dalam rapat mendadak di ballroom hotel.Saat kunyahan terakhir, Aliya teringat percakapannya tadi dengan Matteo, yang penuh dengan dukungan.Matteo, sahabat Dean itu, mengungkapkan ketulusan hati ketika mengetahui Aliya bersama Dean."Aku sangat bahagia, Nyonya.”“Please, panggil Aliya saja, Matteo.”Matteo tersenyum sumringah. “Baiklah.. Ya.. aku benar-benar merasa bahagia.”“Aku bisa lihat itu. Sejak pertama kita bertemu, wajahmu berseri-seri terus,” Aliya tersenyum lebar.“Ini bukan tentang diriku, Nyonya. Melihatmu akhirnya bersama Dean... itu sungguh yang selama ini

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 265

    Tak berapa lama limousine yang ditumpangi Dean dan Aliya tiba di satu hotel yang tampak megah.Beberapa greeter dan bellboy tampak menyambut ramah dan penuh hormat saat Aliya dan Dean yang dipimpin Matteo, memasuki area hotel.Dean terlihat sedikit menaikkan alis—tampak berpikir sesuatu, namun tetap dengan santai mengikuti langkah Matteo yang terlihat bersemangat berbicara dengan Aliya.Aliya melangkah masuk ke dalam suite mewah di Helshington Nairobi, tak dapat menahan gumaman kagum yang meluncur pelan.Matanya menyusuri setiap sudut ruangan—sebuah suite yang luas dengan desain butik berkelas, bercampur sentuhan klasik yang elegan.Dindingnya dihiasi karya seni khas Afrika, menambah sentuhan eksotis pada ruangan yang megah namun tetap hangat.Lampu-lampu gantung dari kristal menghiasi langit-langit tinggi, sementara lantai kayu yang mengilap mencerminkan pantulan cahaya lembut dari lampu yang dipasang dengan artistik.Di satu sisi, ada balkon pribadi yang menghadap ke pemandangan perb

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 264

    Gedung kantor cabang Starlight Corp di Nairobi terlihat lebih sibuk dari biasanya.Para karyawan berjalan cepat, membawa berkas-berkas dan peralatan, memastikan setiap detail tertata sempurna untuk menyambut kedatangan CEO mereka, yang nyaris tidak pernah terlihat.Lobi utama yang biasanya hanya dihiasi dengan dekorasi sederhana kini terlihat sedikit berbeda. Tanaman hijau segar diletakkan di beberapa sudut, meja resepsionis dibersihkan hingga berkilau, dan tim keamanan memeriksa ulang setiap titik untuk memastikan semuanya sesuai standar.Di tengah kesibukan tersebut, Direktur cabang melangkah mendekati Matteo, manajer yang selalu tenang di tengah hiruk-pikuk persiapan ini.Dengan ragu, Direktur bertanya, "Mr. Odhiambo, apa benar tidak masalah jika kita melakukan persiapan seperti ini?"Sang Direktur masih teringat akan sikap sang CEO yang cenderung rendah hati dan tidak suka dengan seremoni berlebihan.Pernah sekali waktu saat ia pertama kali menjabat sebagai direktur cabang, ketika

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 263

    Aliya duduk sendirian di dalam kabin jet pribadi Gulf Stream yang melaju anggun di atas awan menuju Kenya.Interior jet ini tampak begitu mewah dan nyaman, didesain dengan kursi kulit lembut berwarna krem yang berpadu dengan elemen kayu mahoni gelap.Cahaya matahari senja yang masuk dari jendela memberikan kilau hangat ke dalam kabin, menciptakan suasana tenang yang menyelimuti perjalanan mereka.Aliya menatap keluar jendela, melihat hamparan langit oranye keemasan yang seakan tak berujung, membiarkan pikirannya melayang.Bayangan pertama kali ia melihat pesawat ini, dengan logo Starlight Corp di badan jet, memenuhi benaknya.Kata-kata Agung kembali terngiang di kepalanya, bagaimana Dean memilih nama Starlight, terinspirasi dari panggilan kesayangan yang ia berikan padanya setelah pertama kali melihat Aliya dalam mimpi.Ketika ia iseng berselancar di dunia maya, ia mendapati bahwa Starlight Corp adalah korporasi besar yang dikagumi dunia. Selain Starlight Corp dikenal dengan kebijakan

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 262

    Dean tersedak lalu terbatuk.“Prrrfffffftttttt.” Agni sukses menyemburkan nasi yang baru saja ia suapkan ke dalam mulutnya.Bi Titin menahan tawa. Ia mengacungkan jempol pada Aliya, lalu melenggang santai kembali ke dapur.Hening.Aliya melotot ke arah Agni.“Jorok, ih!” Aliya menepukkan tangannya ke beberapa nasi semburan Agni yang mampir dan bertengger di bajunya.“So-sorry Moony!” Agni bergegas bangun dan meraih beberapa lembar tissue dan menghampiri Aliya. Tangannya mengelap tangan Aliya.Saat tangan Agni akan berpindah ke bagian baju di bawah dagu Aliya, tangan Dean telah memegang tangan Agni.“Biar saya saja,” kata Dean singkat.Agni memanyunkan mulutnya. “Lu sih, Om…” Lalu kembali ke tempat duduknya dan membersihkan sisa-sisa nasi yang berhamburan di meja sambil nyengir.Dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal, Agni mengambil piring makannya dan memutuskan segera menyingkir dari ruang makan, untuk memberi keleluasaan bagi pasangan itu.“Gue pindah ah. Ini obrolannya udah dua

DMCA.com Protection Status