Share

Terdampar

Penulis: Emmy Liana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Byuurrrrr

Tubuh Zaneta mendarat dengan sempurna di air laut.

"Kau apa yang kamu lakukan di sini," gertak seorang pria pada Sarah.

"Maaf tuan, aku sudah berusaha untuk mencegahnya, namun dia masih berusaha untuk melompat." Sarah memberi alasan yang masuk akal.

"Ya sudah, kembalilah bekerja, mungkin gadis itu sudah bosan hidup, dia terjun ke laut."

Diamond Cruises telah berlabuh kembali. Sememtara Zanet berusaha berenang ke tepi.

Zanet berusaha berenang sebisa mungkin. Berenang memang kesukaannya sejak kecil. Namun berenang dengan tenaga yang masih belum pulih sepenuhnya membuat dia hanya bisa menggerakkan tanganya ke atas dan kebawah. Lama-lama tenaganya semakin lemah dan kemudian berhenti bergerak.

****

Di sebuah restoran di pinggir pantai seorang wanita paruh baya, berpenampilan cantik dan anggun sedang duduk menikamati kopinya.

Dia menyesap capucino miliknya dengan perlahan.

"Hai mom, apa sudah lama menungguku?"

Seorarng pria tampan datang menghampiri wanita paruh baya tadi yang masih terlihat cantik di usia senjanya. Dia terlihat memeluk lalu mencium kedua pipi wanita itu dengan sangat manis.

"Kenapa kau begitu lama sayang, apa mommy harus menunggu lama seperti ini baru kau akan muncul?"

"Oh mommy, kesayanganku. Aku sangat sibuk mengurus bisnis daddy."

"Katakan itu hanya alasanmu, untuk menghindari mommy," ucap

wanita paruh baya itu memanyunkan bibirnya.

Pria itu hanya tersenyun sambil melambaikan tangannya pada seorang pelayan. Segera dia memesan minuman dan kudapan kecil.

"Ini pertama kalinya sejak satu tahun yang lalu, kamu bisa menyempatkan diri bertemu ibu. Pulanglah nak, bila perlu bawalah di hadapan mommy seorang gadis untuk menjadi mempelaimu," mohon wanita itu.

"Mommy, aku tahu kerinduanmu. Tapi belum ada wanita yabg berhasil mengisi hatiku. Aku tak bisa gegabah memilih seorang wanita untuk tujuan hidupku."

"Terus mau sampai kapan ibu akan menunggu, sedang usia mommy sudah tak muda lagi sayang."

"Tenanglah mom, semuanya akan terwujud seperti keinginanmu, maka tetaplah bersabar," jawab pria bernama Edric itu menenangkan hati ibunya.

"Kini minumlah kopi bersamaku,

Jika suatu saat nanti aku memiliki pasangan aku tak memiliki waktu seperti ini lagi bersama mommy," goda Edric pada ibunya.

Dia sangat senang jika ibunya memayunkan bibirnya.

Drtt drtt drttt

Ponsel nyonnya Grasia berdering.

[Halo]

[Baiklah aku mengerti, aku akan segera pulang sekarang]

"Maafkan mommy Edric, mommy harus pulang."

"Apa ada masalah mom?"

"Ya, seorang pekerja menemukan seorang gadis terdampar di tepi pantai di belakang vila kita. Mereka takut untuk menghubungi polisi, dan meminta mommy untuk memeriksanya agar bisa mengambil keputusan."

"Kalau begitu biar aku antarkan mommy pulang ke vila."

"Baiklah, ibu berharap juga begitu. Agar kau bisa bertemu dengan daddymu."

Keduanya lalu naik sebuah mobil mewah BMW hitam keluaran terbaru milik Edric.

Tak sampai tiga puluh menit, mobil Edric masuk ke pelataran parkir sebuah vila mewah di tepi pantai. Sengaja nyonya Grasia dan suaminya memilih vila ini untuk menghabiskan masa tua mereka, dan membiarkan Edric untuk meneruskan bisnis keluarganya.

"Nyonya di sini," seorang pelayan berteriak dan menuntun mereka di mana wanita itu ditemukan.

Saat mereka tiba, nyonya Grasia mengerutkan keningnya.

"Apa ibu mengenalnya?"

Nyonya Grasia menggeleng.

"Siapa gadis ini, kenapa dia bisa berakhir seperti ini "

Edric mendekati gadis itu dan memeriksa denyut nadinya.

"Dia masih hidup, segera angkat dia dan bawa masuk ke vila."

"Baik tuan."

Beberapa pekerja pria di sana langsung mengangkat tubuh gadis malang itu yang sudah pucat dan bibirnya membiru karena terlalu lama berada di air.

"Bawa dia ke kamar tamu!" Perintah Edric.

"Mommy tolong hubungi uncle Bily, agar dia segera pulang dan memeriksa gadis malang ini."

Tanpa menunggu waktu lama, seorang pria bertubuh tambun masuk ke vila milik keluarga Edric.

Semua orang menunggu di ruang keluarga.

Saat uncle Bily keluar dari kamar tamu, wajahnya terlihat berat sekali.

"Bagaimana uncle, apa gadis itu masih hidup."

Uncle Bily mengangguk.

"Gadis itu masih hidup, sayangnya sebelum dia terjun ke laut, dia pasti sudah mendapatkan pelecehan dan penganiayaan. Jika kalian berkenan untuk memeriksanya lebih lanjut, dia boleh diantar ke rumah sakit besok."

"Apa maksud uncle dengan pelecehan dan penganiayaan."

"Aku sudah memeriksanya Edric, seluruh tubuhnya dipenuhi luka lebam karena penganiaayan, lalu sepertinya dia juga telah diperkosa secara paksa."

Tenggorokan Edric tercekat, bagaimana bisa gadis malang itu mendapatkan perlakuan buruk dari seseorang yang begitu sangat kejam tak berperasaan.

Ada rasa iba menggelayar di hati Edric, saat melihat wajah gadis yang pucat itu terbaring tak sadarkan diri.

"Pasti kamu merasa kesulitan, karena sudah melalui hari terburuknmu," lirih Edric.

Nyonya Grasia memegang pundak putranya.

"Kasiahan sekali gadis ini, sayang."

"Ya mommy, kasihan sekali. Lihatlah wajahnya penuh dengan luka dan lebam, pastilah seseorang yang melakukannya tak memiliki hati nurani dan tak memiliki rasa kasihan.."

"Begitulah sayang, tidak.semua orang di dunia ini memmiliki kesempurnaan."

Edric mengangguk.

"Bagaimana gadis ini mom, apa sudah menemukan keluarganya?" Tanya Edric.

"Entahlah nak, gadis ini.tak memiliki identitas," jawab nyonya Grasia lirih, semakin menaruh iba pada gadis yang belum juga membuka matanya.

"Apa kita harus melaporkannya ke polisi?" Tanya Edric.

"Bagaimana kalau kita menunggunya hingga dia sadar, barulah kita mencari keluarganya. Jika terjadi sesuatu, barulah kita melaporkannya pada polisi," ucap nyonya Grasia memberi ide.

"Biarkan dia beristirahat di kamar tamu, sampai pulih. Urus semua keperluannya saat dia sadar nanti," perintah nyonya Grasia pada seorang pelayannya. Dan dijawab anggukan patuh oleh sang pelayan.

"Kalau begitu, aku kembali dulu mom. Sampai jumpa lagi, aku akan sering mengunjungimu. Aku khawatir bisa saja gadis itu adalah seorang penjahat."

Nyonya Grasia tersenyum mendengar perkataan putranya.

"Mana ada seorang yang terluka parah adalah penjahat nak, yang ada dia adalah korbannya."

"Hm," Edric mengangguk.

Lalu pergi meninggalkan vila orang tuanya.

Tapi sebuah perasaan tak menentu masuk ke dalam pikirannya. Edric sendiri tak bisa menerka apa itu. Yang jelas dia merasa iba pada gadis yang terbaring tak sadarkan diri di vila milik keluarganya. Dan yang lebih pasti, perasaannya mengatakan besok dia ingin kembali lagi ke vila.

"Perasaan apa ini?"

Edric memegang jantungnya yang berdegup kencang tak karuan.

Bab terkait

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Orang-orang baru

    Kini setiap hari Edric semakin sering mengunjungi vila. Membuat nyonya Grasia dan suaminya menggeleng tak mengerti."Ada apa dengan putra kita, Grasia?"Nyonya Grasia menggeleng tak tahu harus menjawab apa pertanyaan suaminya.Ini hari ketiga Edric datang lagi mengunjungi Vila."Bagaimana keadaan gadis itu bu?""Masih sama sayang, dia belum juga sadarkan diri. Sementara ibu sudah menyuruh para suruhan ibu untuk mencari tahu latar belakang gadis itu. Tetap saja sama, tak ada yang mengenalnya sama sekali. Mungkin dia dari tempat yang jauh dari kota ini," ucap nyonya Grasia.Edric mengangguk tanda setuju. Tak ada tanda-tanda gadis itu mau bangun dari tidurnya.Edric masuk ke kamar di mana gadis itu tertidur."Sudah tiga hari, tapi kau masih belum mau bangun. Apa kau begitu lelah hingga matamu masih terus ingin tertidur. Kasihan sekali hidupmu. Seberapa berat hidupmu hingga kau begitu hebat menanggungnya, dan kemudian berakhir di sini?"Edric menatap wajah gadis yang masih terbaring itu. E

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Jawaban telak

    Tenaga Zanet masih melemah, sepertinya uncle Bily menyuntikkan sesuatu yang membuat dirinya kembali merasa mengantuk. Matanya perlahan terpejam kembali. Hingga mimpi datang menyapa tidurnya."Kenapa dia tertidur uncle? Sudah satu minggu ini kenapa dia belum juga sadar?""Biarkan dia beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaganya. Semakin lama beristirahat, akan lebih baik untuk pemulihannya.""Bagaimana keadaan gadis ini, maksudku apa pikirannya masih waras. Mungkin saja gadis ini lari dari rumah sakit jiwa. Kita tak ada yang tahu asal usulnya. Bagaimana bisa kalian dengan mudahnya membawanya masuk ke dalam rumah ini," ucap istri uncle Bily yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar dimana Zanet terbaring."Tenanglah Liza, aku yakin gadis ini normal," jawab nyonya Grasia yang tak suka kakak iparnya datang dan berbicara mengada-ada.Nyonya Grasia tak pernah memiliki perasan negatif pada orang lain."Sudahlah, biarkan gadis ini beristirahat." Suami Grasia menenangkan dan meminta semua orang y

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Mencari seorang gadis

    Edric mengernyitkan dahinya. Tak percaya seorang Alden menyebut kata gadis di bibirnya. Sungguh Edric merasa ada sesuatu yang terjadi pada Alden. Hingga dia berubah total. Jika biasanya pertemuan Alden dan Edric berbicara seputaran bisnis dunia, kali ini Edric harus merasa penasaran, urusan bisnis berhasil disingkirkan dengan sebutan seorang gadis."Seorang Alden menyebut 'mencari gadis' apa aku tak salah mendengar?" Sindir Edric secara halus.Alden menggeleng, kali ini dia benar-benar kehilangan fokusnya.Tapi melihat ekspresi wajah Alden, dia memang sedang resah memikirkan apa yang ada di dalam pikirannya. Sosok gadis seperti apa yang sanggup membuat Alden menjadi orang lain malam ini. Sifat arogan yang dominan berteriak keras di hadapan wajah orang dengan kasar, membuat Alden seakan membentengi dirinya dengan para gadis yang berusaha menggodanya. Tapi tidak untuk kali ini."Aku semakin penasaran, gadis seperti apa yang sedang kau pikirkan Alden. Tapi sebenarnya aku ragu, apakah gad

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Mommy

    "Zanet, bangun sayang. Apa kau baik-baik saja?" Suara lembut nyonya Grasia di telinganya membuat perlahan Zanet membuka matanya.Dikeliling ranjangnya keluarga Dixton menunggu Zanet sadar sudah lebih dari tiga puluh menit."Grasia, bisakah kau mengikuti aku sebentar?"Nyonya Grasia menatap penuh tanya pada uncle Bily.Di ruang kerja milik Marko uncle Bily duduk dan meminta nyonya Grasia mendengarkannya."Sepertinya, nona Zanet sedang mengandung. Namun dia belum menyadarinya. Aku membutuhkan seorang dokter kandungan agar bisa memeriksa kehamilannya."Mata nyonya Grasia membola. Rasa iba dan kasihan menjalar di dalam hatinya. Tak menyangka jika Zanet akan mengalami hal seberat ini. Usianya masih sangat muda. Tapi dia sudah merasakan kepahitan yang luar biasa."Saat ini Zanet membutuhkan dukungan orang-orang terdekatnya. Kondisinya saat ini sedang tak baik-baik saja, ada tanda tanda dia mengalami trauma berat. Jika tak segera ditangani, bisa saja dia akan depresi dan berakhir di rumah sa

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Diperiksa

    Tak ada tanda-tanda ada seseorang yang menempati ruangan itu. Alden menyusuri setiap sudut ruangan dengan tatapan tajam. Berharap apa yang ada di dalam pikirannya adalah kenyataan. Yah, walaupun hanya menghabiskan satu malam dengan gadis Dawson itu, Alden benar-benar seperti sudah sangat mengenalnya lama. Bahkan jika dia hanya melihat bayangan hitam gadis itu."Apa yang sedang kau cari, Alden? Apa kau sudah melakukan kesalahan, sebab aku tak melihat di matamu kau sedang mencari seseorang. Namun hanya ada rasa bersalah di dalam pikiranmu."Alden mendengus kesal, lalu membanting pintu kamar dan berlalu pergi. Keluar dari area vila itu secepatnya. Edric hanya menggelengkan kepalanya. Dia sangat mengenal sifat sahabatnya itu. Tapi dalam hatinya dia juga penasaran. Kenapa kamar tamu menjadi kosong. Apa Zanet sudah pergi meninggalkan vila ini.Edric memilih untuk mengikuti Alden dahulu. Setelah itu baru dia akan bertanya pada mommy Grasia kemana gadis itu pergi. Dalam hati Edric sangat meras

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Merasa lega

    "Zanet sayang, jangan takut. Katy adalah sahabat mommy," ucap nyonya Grasia yang melihat kekhawatiran di mata Zanet."Mari kita mulai," ajak Katy mulai mendekati Zanet.Nyonya Grasia memilih mundur dan duduk agak jauh dari mereka."Mommy," lirih Zanet."Tak apa-apa sayang, percayalah Katy tak akan menyakitimu."Walau pun Zanet duduk tenang, tapi dalam hatinya dia sangat ketakutan. Tapi karena nyonya Grasia selalu tersenyum ke arahnya, Zanet mencoba lebih tenang lagi.Katy memulai mendekati Zanet, dan mengajaknya berbicara. Sebisa mungkin, Katy berusaha untuk membuat Zanet merasa rileks. Tapi tak semudah itu, berulang kali Zanet menolak. Apa pun yang Katy katakan, tak bisa dimengerti oleh Zanet. Hampir saja Katy sudah mulai putus asa. Seorang psikolog handal seperti Katy selalu memilik banyak cara untuk memenangkan hati pasiennya.Melihat wajah nyonya Grasia yang mengiba, Katy tak sampai hati. Dia kemudian berusaha kembali memberi ketenangan pada Zaneta. Mencoba mengajaknya berbicara p

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Tak merasa lapar

    "Alden?""Apa ada yang bisa aku bantu?"Alden mendekati kamar itu dan melihat ke dalam. Entah kenapa Alden sangat tertarik terus memperhatikan kamar itu. Seperti daya tarik seseorang yang tanpa sengaja dilihatnya saat itu sangat mengganggu pikirannya."Apa ada orang yang menempati kamar ini?"Alden menyusuri semua sudut di ruangan kamar ini. Tak ada apa-apa, apa yang dia inginkan dari kamar ini, dia juga tak mengerti."Ayo kita makan, perutku sudah sangat lapar," ajak Edric mengalihkan pembicaraan agar Alden tak berusaha masuk ke dalam kamar itu. Di dalam hati Edric merasa ingin sekali melindungi wanita di dalam kamar itu dari orang luar. Mengingat dia mulai trauma dengan keberadaan pria di hadapannya."Tidak Edric, aku hanya ingin mengatakan padamu, jadwal penerbangan sudah disiapkan oleh Robert untukku, satu jam lagi aku akan kembali pulang."Edric mengernyitkan dahinya."Secepat ini, apa kau sadar kita belum menyelesaikan urusan bisnis kita.""Aku memiliki urusan lain saat ini Ed

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Kejutan

    Setiap bulan rutinitas Edric kini ada perubahan. Mengantar Zanet ke praktek dokter Gina. Menemaninya berjalan-jalan. Dan juga selalu mengawasi Zanet. Khawatir traumanya akan kambuh lagi, sesekali Edric membawa Zanet ke tempat Katy. Awalnya Zanet merasa canggung. Sesekali sikapnya berubah-ubah. Kadang dia menjadi Zanet yang penurut dan lembut. Tapi tiba-tiba akan berubah menjadi ganas dan mengamuk, lalu ketakutan sendiri. Edric sudah terbiasa dengan semua yang dilalui oleh Zanet. Dengan sabar dia menemani Zanet. Khawatir jika terjadi sesuatu pada kandungan Zanet.Dan kini kandungan Zanet masuk minggu yang ke 37. Kesehatannya stabil, dan semuanya berkat mommy Grasia yang selalu mengawasi perkembangan kandungannya. Jika dia tak bisa ikut memeriksakan kandungan Zanet, Dia akan bertanya pada Edric bahkan tak jarang menelpon dokter Gina. Apa yang harus dimakan dan yang tidak harus dimakan oleh Zanet. Hingga sedetail itu, mommy Grasia tak ingin kandungan Zanet bermasalah.Jadi Zanet tak me

Bab terbaru

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Aku Tertarik

    Zanet berusaha melakukan sesuatu yang bisa bermanfaat bukan saja pada pribadi sang pemiliknya, bagaimana mobil yang dia buat aman dan nyaman bagi keluarga. Edric membiarkan Zanet bekerja sendiri di ruangannya. Dia memilih tak menganggu Zanet. Sesekali dia mengunjungi Zanet untuk melihat sejauh apa yang sudah dia kerjakan."Bagaimana Zayn?""Aku sangat suka melakukan pekerjaan ini Edric, ini sangat menyenangkan bagiku."Zanet memulai memilih dan membentuk mesin-mesin. Di tangan Zanet yang begitu cekatan melakukannya, walau sudah lama tak memegang mesin lagi.Tapi bagi Zanet, semuanya begitu sangat mudah. Edric tak henti menggelengkan kepala. Bagaimana seorang wanita seperti Zanet lebih menyukai mesin dari pada menyukai barang-barang fashion pada umumnya. Sebuah hal langka.Setiap hari, nyonya Grasia dan tuan Marko bergantian datang melihat perkembangan pekerjaan Zanet. Keduanya sangat takjub, bagaimana Zanet begitu sangat senang dengan pekerjaannya. Beberapa barang juga didatangkan dar

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Mulai bekerja

    "Tapi kau tak bercanda kan, Zayn?"Edric masih tak percaya dengan pendengarannya barusan."Jika kau tak percaya, kau bisa menghubungi kampusku dahulu. Aku yakin informasi tentangku masih ada di sana.".Tanpa berpikir panjang, Edric mengetikkan nama kampus yang disebut oleh Zanet. Dan meminta seseorang mencari tahu.TringLima belas menit kemudian seseorang mengirimkan informasi data lengkap milik Zanet dari kampusnya dahulu. Semuanya membuat Edric benar-benar tercengang. Tak menyangka jika Zanet memang lulusan terbaik seperti apa yang dikatakan olehnya."Kau benar Zayn, maaf jika aku sempat meragukanmu.""Tak apa-apa Edric, memang seharusnya begitu," jawab Zanet."Bagaimana kalau kau ikut dengan aku memulai sebuah bisnis yang tidak saja akan menyenangkan bagimu, tapi memang karena kau lulusan terbaik dan buktikan dirimu."Zanet terlihat berpikir sebentar, memandang langit malam yang semakin gelap, dan hanya api unggun di depan mereka yang masih menyala sebagai penerangan bagi mereka.

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Tawaran Edric

    "Lelucon apa yang kalian buat? Sepertinya mommy sangat cemburu pada kalian," ucap Zanet berpura-pura memicingkan matanya."Ini urusan pria, mommy dilarang masuk."Axel tertawa bersama Edric. Keduanya sangat menikmati permainan yang mereka lakukan setengah jam yang lalu..Zanet sudah menyiapkan teh untuk Edric, dan segelas susu coklat untuk putranya. Ditambah biskuit kacang, buatan nyonya Grasia. Mereka menikmati senja di balkon vila . Dia tersenyum melihat ke dia pria di hadapannya. Rasanya sudah sempurna kebahagian yang dia rasakan."Bagaimana akhir pekan besok kita berkemah?" Usul Edric membuat Axel langsung antusias."Berkemah daddy? Aku suka. Kapan kita akan berangkat."Axel adalah anak laki-laki yang penuh kreatif. Dia suka jika di akhir pekan Edric mengajaknya dan Zanet untuk ke hutan yang tak jauh dari vila mereka. Di sana Axel bisa mengenal beberapa tumbuhan liar, dan jika beruntung mereka bisa melihat dengan jarak yang sangat dekat hewan hewan liar berkeliaran.Zanet menggele

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Kejutan

    Setiap bulan rutinitas Edric kini ada perubahan. Mengantar Zanet ke praktek dokter Gina. Menemaninya berjalan-jalan. Dan juga selalu mengawasi Zanet. Khawatir traumanya akan kambuh lagi, sesekali Edric membawa Zanet ke tempat Katy. Awalnya Zanet merasa canggung. Sesekali sikapnya berubah-ubah. Kadang dia menjadi Zanet yang penurut dan lembut. Tapi tiba-tiba akan berubah menjadi ganas dan mengamuk, lalu ketakutan sendiri. Edric sudah terbiasa dengan semua yang dilalui oleh Zanet. Dengan sabar dia menemani Zanet. Khawatir jika terjadi sesuatu pada kandungan Zanet.Dan kini kandungan Zanet masuk minggu yang ke 37. Kesehatannya stabil, dan semuanya berkat mommy Grasia yang selalu mengawasi perkembangan kandungannya. Jika dia tak bisa ikut memeriksakan kandungan Zanet, Dia akan bertanya pada Edric bahkan tak jarang menelpon dokter Gina. Apa yang harus dimakan dan yang tidak harus dimakan oleh Zanet. Hingga sedetail itu, mommy Grasia tak ingin kandungan Zanet bermasalah.Jadi Zanet tak me

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Tak merasa lapar

    "Alden?""Apa ada yang bisa aku bantu?"Alden mendekati kamar itu dan melihat ke dalam. Entah kenapa Alden sangat tertarik terus memperhatikan kamar itu. Seperti daya tarik seseorang yang tanpa sengaja dilihatnya saat itu sangat mengganggu pikirannya."Apa ada orang yang menempati kamar ini?"Alden menyusuri semua sudut di ruangan kamar ini. Tak ada apa-apa, apa yang dia inginkan dari kamar ini, dia juga tak mengerti."Ayo kita makan, perutku sudah sangat lapar," ajak Edric mengalihkan pembicaraan agar Alden tak berusaha masuk ke dalam kamar itu. Di dalam hati Edric merasa ingin sekali melindungi wanita di dalam kamar itu dari orang luar. Mengingat dia mulai trauma dengan keberadaan pria di hadapannya."Tidak Edric, aku hanya ingin mengatakan padamu, jadwal penerbangan sudah disiapkan oleh Robert untukku, satu jam lagi aku akan kembali pulang."Edric mengernyitkan dahinya."Secepat ini, apa kau sadar kita belum menyelesaikan urusan bisnis kita.""Aku memiliki urusan lain saat ini Ed

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Merasa lega

    "Zanet sayang, jangan takut. Katy adalah sahabat mommy," ucap nyonya Grasia yang melihat kekhawatiran di mata Zanet."Mari kita mulai," ajak Katy mulai mendekati Zanet.Nyonya Grasia memilih mundur dan duduk agak jauh dari mereka."Mommy," lirih Zanet."Tak apa-apa sayang, percayalah Katy tak akan menyakitimu."Walau pun Zanet duduk tenang, tapi dalam hatinya dia sangat ketakutan. Tapi karena nyonya Grasia selalu tersenyum ke arahnya, Zanet mencoba lebih tenang lagi.Katy memulai mendekati Zanet, dan mengajaknya berbicara. Sebisa mungkin, Katy berusaha untuk membuat Zanet merasa rileks. Tapi tak semudah itu, berulang kali Zanet menolak. Apa pun yang Katy katakan, tak bisa dimengerti oleh Zanet. Hampir saja Katy sudah mulai putus asa. Seorang psikolog handal seperti Katy selalu memilik banyak cara untuk memenangkan hati pasiennya.Melihat wajah nyonya Grasia yang mengiba, Katy tak sampai hati. Dia kemudian berusaha kembali memberi ketenangan pada Zaneta. Mencoba mengajaknya berbicara p

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Diperiksa

    Tak ada tanda-tanda ada seseorang yang menempati ruangan itu. Alden menyusuri setiap sudut ruangan dengan tatapan tajam. Berharap apa yang ada di dalam pikirannya adalah kenyataan. Yah, walaupun hanya menghabiskan satu malam dengan gadis Dawson itu, Alden benar-benar seperti sudah sangat mengenalnya lama. Bahkan jika dia hanya melihat bayangan hitam gadis itu."Apa yang sedang kau cari, Alden? Apa kau sudah melakukan kesalahan, sebab aku tak melihat di matamu kau sedang mencari seseorang. Namun hanya ada rasa bersalah di dalam pikiranmu."Alden mendengus kesal, lalu membanting pintu kamar dan berlalu pergi. Keluar dari area vila itu secepatnya. Edric hanya menggelengkan kepalanya. Dia sangat mengenal sifat sahabatnya itu. Tapi dalam hatinya dia juga penasaran. Kenapa kamar tamu menjadi kosong. Apa Zanet sudah pergi meninggalkan vila ini.Edric memilih untuk mengikuti Alden dahulu. Setelah itu baru dia akan bertanya pada mommy Grasia kemana gadis itu pergi. Dalam hati Edric sangat meras

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Mommy

    "Zanet, bangun sayang. Apa kau baik-baik saja?" Suara lembut nyonya Grasia di telinganya membuat perlahan Zanet membuka matanya.Dikeliling ranjangnya keluarga Dixton menunggu Zanet sadar sudah lebih dari tiga puluh menit."Grasia, bisakah kau mengikuti aku sebentar?"Nyonya Grasia menatap penuh tanya pada uncle Bily.Di ruang kerja milik Marko uncle Bily duduk dan meminta nyonya Grasia mendengarkannya."Sepertinya, nona Zanet sedang mengandung. Namun dia belum menyadarinya. Aku membutuhkan seorang dokter kandungan agar bisa memeriksa kehamilannya."Mata nyonya Grasia membola. Rasa iba dan kasihan menjalar di dalam hatinya. Tak menyangka jika Zanet akan mengalami hal seberat ini. Usianya masih sangat muda. Tapi dia sudah merasakan kepahitan yang luar biasa."Saat ini Zanet membutuhkan dukungan orang-orang terdekatnya. Kondisinya saat ini sedang tak baik-baik saja, ada tanda tanda dia mengalami trauma berat. Jika tak segera ditangani, bisa saja dia akan depresi dan berakhir di rumah sa

  • Rantai Cinta sang Taipan Arogan   Mencari seorang gadis

    Edric mengernyitkan dahinya. Tak percaya seorang Alden menyebut kata gadis di bibirnya. Sungguh Edric merasa ada sesuatu yang terjadi pada Alden. Hingga dia berubah total. Jika biasanya pertemuan Alden dan Edric berbicara seputaran bisnis dunia, kali ini Edric harus merasa penasaran, urusan bisnis berhasil disingkirkan dengan sebutan seorang gadis."Seorang Alden menyebut 'mencari gadis' apa aku tak salah mendengar?" Sindir Edric secara halus.Alden menggeleng, kali ini dia benar-benar kehilangan fokusnya.Tapi melihat ekspresi wajah Alden, dia memang sedang resah memikirkan apa yang ada di dalam pikirannya. Sosok gadis seperti apa yang sanggup membuat Alden menjadi orang lain malam ini. Sifat arogan yang dominan berteriak keras di hadapan wajah orang dengan kasar, membuat Alden seakan membentengi dirinya dengan para gadis yang berusaha menggodanya. Tapi tidak untuk kali ini."Aku semakin penasaran, gadis seperti apa yang sedang kau pikirkan Alden. Tapi sebenarnya aku ragu, apakah gad

DMCA.com Protection Status