Share

Bab 54

Penulis: Rosemarry
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-16 14:28:44

Prang!!

Sebuah vas bunga yang begitu cantik nan mahal itu pun, di lemparnya hingga terbang dan menabrak dinding, membuatnya hancur berantakan.

"Kenzi! Kau bajing*an! Kau tidak pantas untuknya!"

Pyar!!

Bahkan gelas yang dia genggam pun tak luput dari amarahnya, di genggamnya gelas itu hancur dan pecah. Darah segar mengalir dari luka-luka di tangannya, namun hal itu seolah tak berarti sedikitpun untuknya. Dia bagiakan bukan manusia, sehingga tak bisa merasakan sakit dan justru hanya amarahlah yang kini menguasai dirinya.

Kembali kepada Kenzi yang kini sudah berada di depan pintu apartemen milik Clarisa. Pria itu kini tengah menekan kata sandi apartemen wanita itu, yang sudah sangat dia hafal diluar kepala.

Tit!

Tut!

Tit!

Cklak!!

Bruk!!

"Ya ampun Kenzi, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau mabuk seperti inii lagi? Sudah lama sekali sejak terakhir kali kau mabuk, apa kau sedang ada masalah?" tanya wanita yang tidak lain adalah Clarisa itu, saat Kenzi tiba-tiba masuk ke apartemennya dan mer
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ranjang Panas CEO   Bab 55

    Freya menyemangati dirinya sendiri, sebelum melangkahkan kakinya keluar dari apartemen itu. Dan untungnya dia sudah mempunyai kartu akses yang bisa membuka lift dan pintu apartemen itu, tanpa harus memindai kornea mata milik Kenzi. Sehingga dia bisa keluar masuk apartemen itu sesuka hatinya, tanpa harus kesulitan lagi.Saat Freya sudah berada di depan gedung apartemen itu dan hendak memesan ojek untuk mengantarkannya ke perusahaan, tiba-tiba saja sebuah mobil sport hitam berhenti tepat di hadapannya, saat Freya melihat siapa si pengemudi mobil itu dia pun menyapanya."Vano? Kau kenapa ada di sini, apa kau mau mencari Kenzi? Tapi dia tidak sudah pergi pagi tadi," bohong Freya yang tak ingin Vano mengetahui kalau Kenzi tidak pulang semalaman di malam pertama mereka."Hm? Aku kesini bukan untuk mencarinya, tapi kau," balas Vano yang kemudian turun dan membukakan pintu mobilnya untuk Freya."Aku?" beo Freya sambil menunjuk dirinya sendiri."Yup, silahkan naik tuan putri," canda Vano yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Ranjang Panas CEO   Bab 56

    "Kau mendengar pembicaraanku dan Freya malam itu bukan? Dan kau harus tau, apa yang ku katakan malam itu tidak main-main. Aku benar-benar akan merebut dan membawa Freya pergi darimu sejauh mungkin, meskipun harus menentang aturan keluarga untuknya jika kau masih terus menyakitinya!" bisik Vano tepat di samping telingan Kenzi."Ayo Vano, kita masuk," ajak Freya dan kemudian mereka beranjak masuk ke perusahaan."Pak tolong parkirkan mobilnya ya," pinta Vano pada salah seorang scurity."Baik pak,""Cih!! Apa bagusnya sih wanita itu, sampai Vano berani melakukan apa saja untuknya?!" gumam Kenzi sambil menyeka darah di ujung bibirnya yag sedikit robek. "Aku kan membuktikannya padamu, Vano! Dia bukanlah wanita baik-baik yang pantas membuatmu jadi seperti ini!" tekad Kenzi dengan sebuah ide gila yang menghampiri otaknya.Kenzi pun kemudian berdiri dan beranjak masuk ke dalam perusahaan, tepat di depan pintu masuk, dia melemparkan kunci mobilnya pada scurity tanpa mengatakan apapun. Namun scur

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Ranjang Panas CEO   Bab 57

    Walau Freya mampu berkata seperti itu, namun suaranya yang terdengar bergetar sudsh cukup membuktikan betapa Freya berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa sakit hatinya."Dia berani bicara seperti itu, apa jangan-jangan dia benar-benar bersih?" batin Kenzi yang sempat tertegun.sambungnya kembali dalam hati, "Tidak! Aku tidak boleh terkecoh lagi kali ini!" Kenzi pun kembali menatap sinis pada Freya."Baiklah, kita buktikan!" ucapnya kemudian, dia pun melepas semua pakainnya yang tersisa.Dan tanpa foreplay apapun, dia langsung menghunjamkan senjatanya ke dalam liyang Freya dengan kasar, dan membuatnya masuk dalam sekali hentakan. Tentu saja hal itu membuat Freya menjerit dengan keras, karena rasa sakit tak terhingga yang dia rasakan di pusatnya."Aaarrrghh!!" jerit Freya yang bersamaan dengan itu, darah segar pun mengalir di bawah sana membuat Kenzi membelalakkan matanya."K... Kau?" Kenzi pun hanya bisa merutuki kebodohannya, dia terdiam untuk sejenak karena Freya masih terlihat kes

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Ranjang Panas CEO   Bab 58

    "No! Aku akan melakukan apapun Freya, tapi tidak untuk yang satu itu. Aku tidak akan pernah melepaskanmu, bahkan sampai aku mati!" ucap Kenzi dengan penekanan."Kalau begitu lupakan saja, kau juga tidak membutuhkan maaf dariku untuk hidup bukan?" Freya beranjak dan naik kembali ke atas ranjangnya, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal itu, dan kemudian menangis dalam diam. Tadinya, Freya ingin sekali masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tanda kepemilikan Kenzi di tubuhnya, yang terasa begitu menjijikkan bagi Freya. Tapi rasa sakit di pangkal pahanya, dan tenaganya yang sudah habis terkuras, membuatnya urung hingga akhirnya memilih untuk kembali merebahkan dirinya di atas ranjang."Kenapa!? Kenapa kau harus hadir dalam kehidupanku?! Kenapa kita harus terlibat dengan hubungan gila ini!? Dan kenapa kau tidak bersedia melepaskanku!?" jerit Freya dalam hati sambil terisak.Kenzi pun meraup kasar wajahnya sambil memandang ke arah gundukan selimut dengan Freya berada di dal

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Ranjang Panas CEO   Bab 59

    Si pelayan itu pun menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar Kenzi dengan perlahan, sesuai titah mutlak bosnya itu agar istrinya tidak terbangun, dia pun langsung memilih-milih baju milik Freya dan Kenzi yang akan mereka bawa besok.Da tidak segan karena memang sudah terbiasa melakukannya, setiap kali Kenzi akan melakukan perjalanan ke luar kota atau bahkan ke luar negeri seperti ini, dia lah yang akan mengurus keperluan Kenzi. Sedangkan Vano hanya mengurus berkas-berkas yang merek perlukan untuk urusan pekerjaan saja dan karena memang Vano juga adalah sepupunya, jadi tidak mungkin bukan, Kenzi menyuruhnya beres-beres baju miliknya?"Hoaamm ... Emh!" Freya menggeliatkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit tentu saja, karena apa yang sudah Kenzi lakukan padanya.Mendengar adanya suara seseorang di kamar itu membuat Freya melirik diam-diam, karena dia mengira jika orang itu pastilah Kenzi, pria yang sudah berstatus sebagai suaminya, juga pria yang merenggut kehormatannya dengan cara yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Ranjang Panas CEO   Bab 60

    Yang dia inginkan saat ini hanyalah sebuah kesempatan, satu kesempatan lagi baginya untuk memperbaiki hubungannya dan sang istri, memulai kembali semuanya dari awal dengan baik.Tapi nasi sudah menjadi bubur. Kesalahan yang dia lakukan sudah sangat fatal. Dia bahkan merasa tidak pantas untuk mendapatkan maaf dari istrinya, tapi dia masih tetap egois untuk bersikeras bahwa dia tak akan melepaskan Freya sampai kapanpun. "Kau adalah milikku, Freya. Tak akan kubiarkan kau pergi dariku, aku akan membuatmu memaafkanku. Izinkan aku egois untuk sekali lagi saja, Freya. Aku benar-benar menyesal sudah melakukan hal jahat itu padamu." Tentu saja kata-kata itu hanya Kenzi ucapkan dalam hati.Kenzi pun berjalan menghampiri Freya yang sepertinya masih belum menyadari kehadirannya di sana, bahkan hingga dia mengangkat tubuh Freya dan membawanya dalam gendongan."Apa yang kau lakukan?" tanya Freya dengan sorot mata tajam dan dingin yang begitu menusuk.Benar-benar tidak seperti sosok Freya yang bar-b

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Ranjang Panas CEO   Bab 61

    Freya terkekeh sinis, "Apa yang kulakukan? Bukankah kau bisa melihatnya sendiri? Aku memberikan apa yang kau inginkan, bermainlah sepuasmu, tapi setelah itu lepaskan aku."Kenzi yang tadinya membuang pandangan ke arah lain pun, langsung kembali menatap pada Freya dengan tatapan tidak percaya.Dia masih tidak menyangka jika Freya akan kembali mengajukan keinginannya, dan bahkan dengan cara melakukan hal gila seperti itu."Jangan gila, Freya!" seru Kenzi sambil menahan amarah dan hasratnya yang mulai naik hanya karena melihat sekilas tubuh polos sang istri.Mendengar ucapan Kenzi, Freya pun berdecih dan menatap Kenzi dengan tatapan mengejek. Freya menampik tangan Kenzi yang masih terus memegangi bathrobe penutup tubuhnya, hingga bathrobe itu kembali terjatuh dan membuat tubuh polos Freya kembali terekspos di depan mata Kenzi."Jangan munafik, Kenzi! Aku tau, kau menginginkan ini, jadi ayo sentuhlah! Bermainlah sepuasmu! Tapi aku mohon lepaskan aku setelah itu!" Freya tak mampu lagi menah

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Ranjang Panas CEO   Bab 62

    "Aku memaafkanmu Kenzi karena kau adalah keluargaku, tapi harusnya kau minta maaf lebih dulu pada Freya. Dia lah yang sudah kau sakiti," jawabnya."Aku tahu itu Vano, aku sudah mencoba meminta maaf padanya tapi hasilnya... dia mengabaikanku," wajah Kenzi berubah menjadi lesu, sedih, dan nampak tidak mood melakukan apapun."Itu sudah sangat baik menurutku Kenzi, jika aku yang ada di posisinya mungkin aku sudah membunuhmu dan mengabaikan kenyataan bahwa aku akan di penjara setelahnya," Vano pun memberikan jawaban yang sangat menohok, namun memang benar adanya."Aku tahu itu," jawabnya singkat."Lalu? Apa yang akan kau lakukan? Menyerahkan kembali Freya padaku?" tanya Vano dengan senyum sinisnya."No! Big No, Vano! Aku minta maaf padamu, tapi aku akan memperjuangkan Freya. Aku akan menebus semua kesalahanku padanya, jadi jangan berharap aku akan melepaskannya untukmu meskipun kau mekukuliki lagi aku tidak peduli," balas Kenzi dengan tegas.Dan apa yang Vano lakukan? Meninjunya hingga seka

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-23

Bab terbaru

  • Ranjang Panas CEO   Bab 76

    "Kamu hadirkan ke pesta nya Randy besok Viona?" tanya Sonya, salah satu teman dekatnya Viona. "Entahlah.." Jawabnya sambil melihat-lihat berita terbaru Kenzi di laman gosip."Dia lagi?" tanya Sonya sembari mendaratkan pantatnya di lengan sofa yang sedang diduduki oleh Viona."Dia tetap tampan seperti biasanya kan?" cicit Viona, melihat foto Kenzi yang di salah satu cover majalah pengusaha sukses.Viona menatap cover majalah itu dengan sebuah senyuman di wajahnya. "I miss you.." Ujar Viona dan memeluk majalah itu erat."Kalau masih cinta itu bilang!" cicit Sonya. "Dia udah gak cinta aku Sonya." Ujar Viona sambil masih mendekap erat majalah tadi."kata siapa? Bukti nya doi masih belum married ampe sekarang!" Tukas Sonya, sambil melipat kedua tangannya di dada."Tapi Kenzi udah punya pacar. Kau tahu kan siapa pacar Kenzi saat ini!" Viona pun meletakkan majalah tadi dan berjalan ke meja bar mini di dalam apartemen nya itu. Viona menuangkan anggur ke dalam gelas yang ada di atas meja. Da

  • Ranjang Panas CEO   Bab 75

    Kenzi tiba-tiba teringat Clarisa. Benar, mengapa Kenzi tidak menjadikan Clarisa sebagai tameng hidupnya. Paling tidak dengan menggandeng Clarisa maka Kenzi tidak perlu lagi raket nyamuk untuk menyingkir wanita-wanita yang pasti akan menempel pada nya selama pesta itu. Lagi pula kan Clrisa memang adalah pacar Kenzi. Semua orang di dunia tahu itu. "kau dimana Clarisa?" Tanya Kenzi pada Clarisa begitu telpon itu tersambung. "Aku? aku sedang di salon sayang." Jawab Clarisa berbohong sebab saat ini dia sedang ada di apartemen salah satu selingkuhannya yang berprofesi sebagai model juga. "Temani aku ke Villa nya Randy sabtu dan minggu ini. Dia mengadakan pesta koktail."Ujar Kenzi. Clarisa menoleh pada pria yang sedang bersama nya saat ini. Clarisa sudah terlanjut berjanji untuk ke Paris bersama pria ini sabtu dan minggu ini. Mereka pun sudah membeli tiket dan membooking hotel. Itu lah mengapa tadi Clarisa datang ke tempat Kenzi sebab dia membutuhkan suntikan dana tambahan untuk bero

  • Ranjang Panas CEO   Bab 74

    Freya menarik nafas sebanyak yang dia bisa lalu menghembuskan sambil terisak-isak. Kata-kata Kenzi yang mengatakan tidak ingin memiliki anak Freya bagaimana pun tetap dirasa kejam bagi Freya.Memang Freya tidak cintai Kenzi bahkan Freya sangatlah membenci pria itu. Tapi kenyataannya saat ini Freya sudah terikat tali pernikahan dengan Kenzi. Kalau bukan memiliki anak dari Kenzi, lantas dari siapa lagi Freya harus memiliki anak? Sedangkan bagi seorang wanita, takdirnya baru akan terasa sempurna bila ia bisa memiliki anak dari rahimnya sendiri. Tapi kini, laki-laki kejam yang berstatus sebagai suami Freya malah dengan jelas mengatakan dia tidak ingin di repotkan dengan kehadiran anak di antara mereka."Dia memberikan ku status sebagai nyonya Kenzi Adinata, tapi di merenggut hak ku sebagai seorang ibu! Aku harus bagaimana tuhan?" Rintih Freya dalam hati. Ucapan Kenzi benar-benar menjadi satu pukulan yang lainnya bagi Freya. Bukan karena dia berharap memiliki anak dari laki-laki itu tap

  • Ranjang Panas CEO   Bab 73

    "Cewek-cewek pasti akan sedih kalau kalian tidak datang. Lagi pula ini party nya weekend. So waktu kerja para pejantan tangguh seperti kita ini tidak akan terganggu!" Tukas Randy. "Woman penting, tapi cuan lebih penting because no cuan, no woman, man.." Seru Randy yang hanya di tanggapi tatapan aneh oleh Kenzi dan Vano."Kriik..""Krik..."Sungguh garing."Well aku cuma mau ngasih itu untuk kalian berdua! Dan ingat besok untuk datang." Randy pun keluar dari ruangan Kenzi.Begitu Randy menutup pintu itu, pandangannya terkunci pada sekertaris Kenzi. Siapalagi kalau bukan Freya..Randy ingat, dia masih punya satu undangan lagi di dalam jas nya. Entah mengapa Randy sangat ingin memberikan undangannya itu pada gadis yang baru saja dia kenalkan ini."Aku akan membuat dia menjadi kemeriahan di pesta nanti. Aku rasa Kenzi pasti tidak akan keberatan bila kau menjadi keseruan di pesta nanti." Pikiran jahat sudah menghinggapi kepala Randy."Sibuk?" tanya Randy pada Freya yang sedang merapikan ja

  • Ranjang Panas CEO   Bab 72

    Begitu keluar dari walk in closet setelah berganti baju, Freya langsung melihat ke arah tempat tidurnya, dan ternyata Kenzi sudah tidak lagi berada di sana. Freya pun menscan seluruh ruangan kamar dan hasilnya tetap saja nihil, Kenzi juga tidak ada dimana pun, di ruangan itu. "apa dia mandi?" gumam Freya dalam hati, sambil melihat ke arah kamar mandi. Tapi pintu kamar mandi itu tidak tertutup yang artinya tak ada siapapun di dalam sana. "Sepertinya tidak di kamar mandi juga." Freya hendak melanjutkan langkah kaki nya keluar dari kamar itu. "Apa kau sedang mencari ku, Freya?" tanya Kenzi dari arah belakang, yang membuat Freya sedikit terkejut. Dan benar saja, saat Freya menolehkan kepalanya, dia mendapati Kenzi yang sedang bersandar di samping pintu walk in closet, tempat dia mengganti pakaiannya tadi. Dari penampilannya yang hanya menggunakan handuk yang dililitkan di pinggang, Freya yakin jika si Mr. Mesum ini pasti baru saja selesai mandi. "Kenapa aku tidak melihatny

  • Ranjang Panas CEO   Bab 71

    Akhirnya suapan terakhir pun, masuk sudah ke dalam mulut Freya. Dia meletakkan kembali piring itu, ke atas nakas."Ini minumlah." Kenzi menyodorkan segelas air pada Freya, dan Freya yang ingin ini semua drama memuakkan ini segera berakhir pun, meminum air itu dengan wajah yang masih menunjukkan ketidaksukaannya pada Kenzi."Kau perlu apa lagi?" Tanya Kenzi sambil memperlihatkan gigi putihnya yang begitu sempurna. Berharap setelah perut Freya kenyang, hati nya jadi sedikit senang."Bisakah kau pergi dari kamar ini?" tanya Freya tanpa basa basi ditambah dengan senyum terpaksa, yang sangat jelas terlihat."Tidak!!" Jawab Kenzi masih dengan senyum manisnya."Oke." Freya yang merasa jengah pun, kembali membaringkan dirinya di kasur."Dia tidur lagi! Apa bagian bawahnya masih terasa sakit?" Kenzi sebenarnya sangat ingin menanyakan hal itu, tapi tidak berani ia lakukan.Kenzi ingat sewaktu dia membobol Clarisa, wanita itu terlihat sangat kesakitan padahal rasanya tidak lah sesulit sewaktu Ke

  • Ranjang Panas CEO   Bab 70

    "Jangan coba bilang kau tidak melakukan apapun pada Freya di malam hari sebab%&*#.. " Nayla pun sudah masuk gigi empat dan hendak mundur tajam menyenggol Kenzi.Tapi untung nya, Kenzi buru-buru membekap mulut sang ibu. Kalau tidak, maka sudah bisa dipastikan jika ibunya itu akan merangkum semua perkataan nya tadi, plus mengatakan kalau tadi malam Ken juga menggerayangi Freya."%*&(*)(_... Argh!!" Nayla menggigit tangan Kenzi"Auw!! Ibu apa-apaan sih!!" Teriak Ken kesakitan."Kau itu yang apa-apaan Ken!! Pakai menyumbat mulut ibu mu ini dengan tangan mu!! Itu tangan ngomong-ngomong bersih atau tidak!" Seru Nayla sambil mengusap kasar mulutnya."Paling Ken pakai untuk ...." Kenzi tersenyum jahil untuk mengerjai sang ibu.Nayla langsung mengambil tisu dan membersihkan mulut nya."Sudah-sudah!! Ibu keluar sana! Biar aku saja yang mengeringkan rambut Freya!" Kenzi menarik paksa tangan Nayla untuk bangkit dan meninggalkan kamarnya.Kenzi langsung menutup pintu kamarnua, tepat di depan muka i

  • Ranjang Panas CEO   Bab 69

    Freya yang tengah emosi, kini sedang duduk di depan cermin rias di kamarnya."Dasar Mr.arogan! Apa karena kau punya banyak uang, itu artinya kau boleh melakukan apapun seenak jidatmu!" umpatnya, "Ya... meskipun memang uang berkuasa sih. Tapi kan tidak begitu konsepnya!" kesal Freya sembaru menatap pantulan wajah dongkolnya sendiri di cermin.Hingga saat pandangan matanya, kini tertuju pada totol-totol merah dilehernya yang kini berubah warna menjadi sedikit keunguan."Astaga... kenapa warnanya jadi berubah? Apa serangga yang menggigitku itu beracun?" Tak ingin mengambil resiko, Freya pun menyambar ponslenya dan mengetikkan apa yang ingin dia ketahui di laman mbah google.Dan seketika itu pula matanya membulat sempurna, karena yang muncul di sana sangat mengejutkannya. Pelaku yang membuatnya menjadi macan betina itu, ternyata bukanlah serangga, melainkan manusia laknat itu."Dasar Mr.Arogan mesum!" Sambil menghentakkan kakinya, Freya masuk ke dalam kamar mandi.Jangan tanya untuk apa,

  • Ranjang Panas CEO   Bab 68

    Seorang pelayan yang melintas, tampak terkejut melihat Freya yang tengah berada di dapur, "Nyonya?! Apa yang Nyonya lakukan?" tanyanya dengan berlari kecil, menghampiri Freya.Freya terkejut dengan tubuh yang sampai terlonjak, akibat panggilan pelayan itu. Dia menolehkan kepalanya dan berkata, "Apa kau tidak lihat? Aku ini sedang memasak. Apa aku terlihat seperti sedang bermain gundu?" tanya Freya sambil menghela nafas jengah.Mendengar jawaban dan tanggapan Freya, yang terlihat begitu acuh dan biasa saja, membuat pelayan itu justru semakin panik."Astaga Nyonya, biar saya saja. Kalau Nyonya butuh apa-apa, Nyonya tinggal panggil para pelayan. Ini bukan tempat Nyonya, di sini kotor dan berbahaya.Lagi dan lagi, Freya hanya bisa menghela nafas jengah. Apanya yang kotor? Dapur bukan tempat sampah, lalu berbahaya yang dimaksud itu apa? Apakah mungkin tabung gasnya akan meledak? No, karena rumah itu tidak menggunakan tabung gas, melainkam kompor listrik. Lalu dimana letak bahayanya? Lagip

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status