Share

Bab 35

Author: Rosemarry
last update Last Updated: 2022-10-01 11:11:01

Meskipun dari awal Freya tau kalau dia memang hanya seorang anak angkat, tapi dia sangat menyayangi kedua orang tuanya itu. Dia tak pernah mau membuat orang tuanya sedih.

"Ayah hanya ingin yang terbaik untukmu, Freya. Ayah juga tidak ingin anak Ayah di lecehkan. Dan keluarga Kenzi juga bersedia bertanggung jawab Freya. Jadi apa yang salah?" tanya Ayahnya membuat Freya menundukkan kepalanya dan meremas ujung kemejanya.

"Maafkan aku Ayah, aku akan menuruti keinginan Ayah," Freya pun akhirnya mengalah. Dalam benaknya, dia tak ingin menyakiti hati kedua orang tuanya. Meskipun mereka bukan orang tua kandung Freya, namun tetap saja merekalah yang mengurus dan menyayangi Freya sejak kecil.

"Baiklah Varo, kau dan istrimu bisa istirahat di sini malam ini. Nayla dan aku yang akan mengurus semuanya. Besok Freya dan Kenzi akan menikah." Robert pun mengantar Varo dan istrinya ke kamar tamu.

"Terimakasih Robert," ucap Varo.

"Ehm ... sudah malam kalian beristirahatlah dulu, besok pagi semuanya akan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mira Wati
kok nyankur ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ranjang Panas CEO   Bab 36

    "Dasar laki-laki brengsek! Aku membencimu Kenzi! Aku membencimu!" Freya pun masuk ke dalan bathub tanpa melepas pakaian yang masih melekat di tubuhnya.Dia mengisikan air dingin ke dalam bathtub itu hingga penuh.Freya terus menangis sambil meringkuk memeluk lututnya di dalam bathub itu, dia meratapi nasibnya. Dia berangan-angan, jika saja dia tidak menerima pekerjaan itu, jika saja dia tidak bekerja dengan Kenzi, jika saja dia tidak pernah bertemu dengan seorang Kenzi Adinata!"Aaarghh!" geram Freya memukul-mukul air dalam bathub itu, dia sangat menyesali keputusannya. Sangat-sangat menyesal!Sampai satu jam lebih, Freya berendam di dalam bathub itu. Hingga kulitnya memucat dan membiru. Tubuhnya menggigil kedinginan namun tak ada niatan untuknya beranjak dari sana."Apa yang jal*ang itu lakukan? Kenapa dia lama sekali di kamar mandi? Apa jangan jangan ... Shitt!" Kenzi yang menyadari Freya sudah terlalu lama berada di kamar mandi pun, langsung beranjak dari ranjangnya dan menuju kama

    Last Updated : 2022-10-02
  • Ranjang Panas CEO   Bab 37

    Saat sampai di lantai bawah, Kenzi berjalan mengendap-endap agar ayah dan ibunya tidak mengetahui apa yang terjadi. Karena jika ketahuan, dia benar-benar bisa habis di tangan ayahnya. Karena secara tidak langsung, dia lah yang membuat Freya seperti itu."Untung ayah dan ibu sudah tidak ada," gumamanya sembari mengambil wadah untuk diisi dengan air hangat, dan juga membuat segelas teh hangat.Dengan secepat kilat, Kenzi pun sudah kembali ke kamarnya. Dia meletakkan minuman dan air hangatnya di atas nakas. Dia mulai mengambil kain dan mengompres tubuh Freya.Namun Freya tidak juga sadar dan masih menggigil. Bahkan seluruh tubuhnya bergetar, padahal dia sudah menggunakan selimut yang sangat tebal. Membuat Kenzi semakin bingung dan panik."Sial ...! Kenapa dia masih menggigil terus?! Aarrgh ...!" umpat Kenzi sambil mengacak rambutnya frustasi.Dia kembali mengompres Freya, agar demamnya turun. Kenzi sedikit kaku saat melakukan hal itu, bagaimana tidak? Seorang Kenzi yang tentu saja tidak

    Last Updated : 2022-10-02
  • Ranjang Panas CEO   Bab 38

    "Aaaaaaa!!" Rasanya Freya ingin sekali menjerit sekeras mungkin seperti itu, namun entah kenapa suaranya justru seolah tercekat di tenggorokanya. Bahkan untuk sekedar menelan saliva pun, terasa sangat sulit untuknya."Kenzi?! A-Aku memeluknya?! Sebenarnya apa yang terjadi?!" Freya pun merutuki keadaannya saat ini.Namun entah sekeras apapun itu ia mencoba mengingat apa yang terjadi padanya dan Kenzi semalam, tapi hasilnya nihil alias nol besar. Dia tak dapat mengingat apapun.Pikirannya melalang buana entah kemana, mencoba dan terus mencoba untuk mengingat apa yang sebenarnya terjadi. Hal terakhir yang dia ingat hanyalah dia sedang kesal, dan berendam di bathtub dengan air dingin yang sengaja terus dia nyalakan. Tapi setelah itu dia tak mengingat apapun lagi, sungguh frustasi! Itulah yang Freya rasakan saat ini."Ehmh..." lenguhan Kenzi yang masih dalam keadaan tertidur pun, sontak membuat kesadaran Freya yang tadinya sempat berkelana hingga ke langit ke-tujuh itu pun akhirnya kembal

    Last Updated : 2022-10-04
  • Ranjang Panas CEO   Bab 39

    "Aarrghhh!" jerit Kenzi sambil memegangi daerah intinya yang terasa berdenyut dan semriwing sambil meringis kesakitan."Ups! Sorry. Semoga saja terong kuntetmu itu masih bisa berfungsi setelah ini ya, tuan Kenzi." Freya menutup mulutnya dengan telapak tangan, seolah menyesali perbuatanya. Namun tentu saja itu tidak akan pernah terjadi, dan itu hanyalah sebuah bentuk ejekannya pada Kenzi."Dasar wanita gila! Kau mau membunuh calon suamimu sendiri hah!?"serunya yang menatap Freya dengan penuh amarah."Maaf, apa yang anda katakan tadi? CA LON SU A MI? Oh ha ... ha ... ha ... tolong jangan membuatku tertawa tuan Kenzi Adinata. Bukankah kau tidak menyetujui perjodohan bodoh ini? Kenapa sekarang kau tampak sangat antusias?" Freya berjalan ke arah ranjang dan duduk di tepiannya dengan kaki kanan yang bertumpu pada kaki kirinya."Cih! Sekarang aku berubah pikiran. Aku akan membuatmu tersiksa dalam pernikahan ini. Dan akan ku buktikan pada Vano, kalau kau bukanlah wanita laya

    Last Updated : 2022-10-05
  • Ranjang Panas CEO   Bab 40

    "Freya apa kau sudah bangun nak?" panggilnya."Kenzi ... ibu masuk ya," seru Nayla yang kemudian membuka pintu kamar Kenzi dan melangkah masuk bersama Renata ke dalam kamar."Ibu?" panggil Freya yang kemudian memeluk ibunya itu."Kau kenapa Freya? Apa Kenzi mengganggumu lagi?" tanya Nayla."Tidak bu, aku tidak mengganggunya!" elak Kenzi, "Justru dia yang hampir membuatku jadi impoten, ibu!" geram Kenzi dalam hatinya."Renata, kau bantu Freya bersiap ya. Aku juga akan membantu Kenzi bersiap sekarang. Kau bisa gunakan kamar sebelah, aku sudah menyiapkan pakaian untuk Freya di sana," jelas Nayla pada Renata."Ok Nay, aku bawa Freya bersiap dulu." Renata pun mengajak Freya menuju kamar yang berada tepat di sebelah kamar Kenzi, untuk bersiap.Cklak!Setelah memasuki kamar sebelah bersama ibunya, Freya mencoba untuk membujuk ibunya membatalkan pernikahan tidak logis untuknya ini."Ibu ... Freya mohon ibu bujuk ayah untuk membatalkan pernikahan ini. Freya tidak mau menikah dengan Kenzi bu ..

    Last Updated : 2022-10-06
  • Ranjang Panas CEO   Bab 41

    "Cantik sekali," batin Kenzi, "Tunggu! Kenapa aku malah memuji wanita jal*ng itu? Secantik apapun dia, dia tetap hanyalah seorang wanita jalang murahan dan tidak lebih dari itu!" pikirnya saat tersadar dari keterpanaannya pada kecantikan Freya yang terbalut oleh gaun warna putih yang tampak sangat elegan.Di ruangan itu tampak sudah berkumpul semua orang yang siap menjadi saksi pernikahan Freya dan Kenzi, termasuk Vano yang saat ini menatap Freya dengan sendu. Ada perasaan tidak rela melihat wanita yang dia cintai harus menikah dengan pria lain, meskipun pria itu adalah Kenzi. Namun apa daya takdir seolah sedang mempermainkannya. Dia yang selama ini belum pernah benar-benar merasakan jatuh cinta, justru harus patah hati untuk pertama kalianya, karena cinta pertamanya ternyata adalah sepupunya sendiri.Hingga tatapan Freya dan Vano pun bertemu ...Deg!Freya memandang Vano dengan wajah sendunya juga, ada sedikit perasaan bersalah Freya pada Vano karena semua hal yang harus terjadi pada

    Last Updated : 2022-10-09
  • Ranjang Panas CEO   Bab 42

    "Alhamdulillah ..." sang penghulu pun melanjutkan acara dengan membacakan do'a, dan setelah itu di lanjutkan dengan prosesi tukar cincin kedua mempelai.Kenzi memasangkan cincin pada jari manis Freya dengan wajah acuhnya, dan begitu dengan pula Freya yang memasangkan cincin pada Kenzi dengan perasaan yang berat hati. Tapi bagaimanapun, kini Kenzi sudah sah menjadi suami sekaligus imam dalam hidupnya mulai dari saat ini.Tak terasa buliran air mata pun luruh begitu saja dari manik mata indah milik Freya, dan membasahi pipinya saat memasangkan cincin yang menjadi simbol terikatnya mereka dalam ikatan suci pernikahan.Renata dan Varo pun juga demikian. Buliran air mata tak sanggup lagi di bendung oleh Renata melihat anak yang dia rawat sejak kecil saat ini, sudah menjadi istri dari seseorang. Sedangkan Varo berusaha sekuat mungkin menahan air mata yang sudah mendesak di pelupuk matanya dan berusaha tersenyum."Berat sekali rasanya harus melepaskan Freya, tapi mungkin semua ini memang sud

    Last Updated : 2022-10-10
  • Ranjang Panas CEO   Bab 43

    Freya pun hanya bisa melongo melihat ibu mertuanya yang notabenenya memang sedikit tulalit, namun dia sangat pandai dalam bidang akademis bahkan lebih dari apa yang terlihat. Sedangkan Kenzi hanya bisa tepok jidat melihat kelakuan ibunya yang memang se absurd itu.Robert pun menggiring Nayla untuk segera meninggalkan pasangan suami istri yang baru saja di sahkan itu, hingga mereka masuk ke kamar mereka dan meninggalkan 4 orang yang masih tersisa di ruang tengah mansion besar itu.Ya, 4 orang. Freya, Kenzi, Ronald, dan Vano tentunya yang sedari tadi tak mengalihkan perhatianya dari sosok Freya."Kami pergi dulu," Kenzi pun menarik tangan Freya untuk pergi dari sana, dan pulang ke apartemen miliknya.Namun baru beberapa langkah mereka berjalan ..."Kenzi tunggu! Aku mau bicara 4 mata dengan Freya sebentar saja, boleh?," panggil Vano yang membuat Kenzi menghentikan langkahnya dan berbalik menghampiri Vano."Hm ... Ok, silahkan saja," jawabnya yang kemudian kembali mendudukkan dirinya di

    Last Updated : 2022-11-07

Latest chapter

  • Ranjang Panas CEO   Bab 76

    "Kamu hadirkan ke pesta nya Randy besok Viona?" tanya Sonya, salah satu teman dekatnya Viona. "Entahlah.." Jawabnya sambil melihat-lihat berita terbaru Kenzi di laman gosip."Dia lagi?" tanya Sonya sembari mendaratkan pantatnya di lengan sofa yang sedang diduduki oleh Viona."Dia tetap tampan seperti biasanya kan?" cicit Viona, melihat foto Kenzi yang di salah satu cover majalah pengusaha sukses.Viona menatap cover majalah itu dengan sebuah senyuman di wajahnya. "I miss you.." Ujar Viona dan memeluk majalah itu erat."Kalau masih cinta itu bilang!" cicit Sonya. "Dia udah gak cinta aku Sonya." Ujar Viona sambil masih mendekap erat majalah tadi."kata siapa? Bukti nya doi masih belum married ampe sekarang!" Tukas Sonya, sambil melipat kedua tangannya di dada."Tapi Kenzi udah punya pacar. Kau tahu kan siapa pacar Kenzi saat ini!" Viona pun meletakkan majalah tadi dan berjalan ke meja bar mini di dalam apartemen nya itu. Viona menuangkan anggur ke dalam gelas yang ada di atas meja. Da

  • Ranjang Panas CEO   Bab 75

    Kenzi tiba-tiba teringat Clarisa. Benar, mengapa Kenzi tidak menjadikan Clarisa sebagai tameng hidupnya. Paling tidak dengan menggandeng Clarisa maka Kenzi tidak perlu lagi raket nyamuk untuk menyingkir wanita-wanita yang pasti akan menempel pada nya selama pesta itu. Lagi pula kan Clrisa memang adalah pacar Kenzi. Semua orang di dunia tahu itu. "kau dimana Clarisa?" Tanya Kenzi pada Clarisa begitu telpon itu tersambung. "Aku? aku sedang di salon sayang." Jawab Clarisa berbohong sebab saat ini dia sedang ada di apartemen salah satu selingkuhannya yang berprofesi sebagai model juga. "Temani aku ke Villa nya Randy sabtu dan minggu ini. Dia mengadakan pesta koktail."Ujar Kenzi. Clarisa menoleh pada pria yang sedang bersama nya saat ini. Clarisa sudah terlanjut berjanji untuk ke Paris bersama pria ini sabtu dan minggu ini. Mereka pun sudah membeli tiket dan membooking hotel. Itu lah mengapa tadi Clarisa datang ke tempat Kenzi sebab dia membutuhkan suntikan dana tambahan untuk bero

  • Ranjang Panas CEO   Bab 74

    Freya menarik nafas sebanyak yang dia bisa lalu menghembuskan sambil terisak-isak. Kata-kata Kenzi yang mengatakan tidak ingin memiliki anak Freya bagaimana pun tetap dirasa kejam bagi Freya.Memang Freya tidak cintai Kenzi bahkan Freya sangatlah membenci pria itu. Tapi kenyataannya saat ini Freya sudah terikat tali pernikahan dengan Kenzi. Kalau bukan memiliki anak dari Kenzi, lantas dari siapa lagi Freya harus memiliki anak? Sedangkan bagi seorang wanita, takdirnya baru akan terasa sempurna bila ia bisa memiliki anak dari rahimnya sendiri. Tapi kini, laki-laki kejam yang berstatus sebagai suami Freya malah dengan jelas mengatakan dia tidak ingin di repotkan dengan kehadiran anak di antara mereka."Dia memberikan ku status sebagai nyonya Kenzi Adinata, tapi di merenggut hak ku sebagai seorang ibu! Aku harus bagaimana tuhan?" Rintih Freya dalam hati. Ucapan Kenzi benar-benar menjadi satu pukulan yang lainnya bagi Freya. Bukan karena dia berharap memiliki anak dari laki-laki itu tap

  • Ranjang Panas CEO   Bab 73

    "Cewek-cewek pasti akan sedih kalau kalian tidak datang. Lagi pula ini party nya weekend. So waktu kerja para pejantan tangguh seperti kita ini tidak akan terganggu!" Tukas Randy. "Woman penting, tapi cuan lebih penting because no cuan, no woman, man.." Seru Randy yang hanya di tanggapi tatapan aneh oleh Kenzi dan Vano."Kriik..""Krik..."Sungguh garing."Well aku cuma mau ngasih itu untuk kalian berdua! Dan ingat besok untuk datang." Randy pun keluar dari ruangan Kenzi.Begitu Randy menutup pintu itu, pandangannya terkunci pada sekertaris Kenzi. Siapalagi kalau bukan Freya..Randy ingat, dia masih punya satu undangan lagi di dalam jas nya. Entah mengapa Randy sangat ingin memberikan undangannya itu pada gadis yang baru saja dia kenalkan ini."Aku akan membuat dia menjadi kemeriahan di pesta nanti. Aku rasa Kenzi pasti tidak akan keberatan bila kau menjadi keseruan di pesta nanti." Pikiran jahat sudah menghinggapi kepala Randy."Sibuk?" tanya Randy pada Freya yang sedang merapikan ja

  • Ranjang Panas CEO   Bab 72

    Begitu keluar dari walk in closet setelah berganti baju, Freya langsung melihat ke arah tempat tidurnya, dan ternyata Kenzi sudah tidak lagi berada di sana. Freya pun menscan seluruh ruangan kamar dan hasilnya tetap saja nihil, Kenzi juga tidak ada dimana pun, di ruangan itu. "apa dia mandi?" gumam Freya dalam hati, sambil melihat ke arah kamar mandi. Tapi pintu kamar mandi itu tidak tertutup yang artinya tak ada siapapun di dalam sana. "Sepertinya tidak di kamar mandi juga." Freya hendak melanjutkan langkah kaki nya keluar dari kamar itu. "Apa kau sedang mencari ku, Freya?" tanya Kenzi dari arah belakang, yang membuat Freya sedikit terkejut. Dan benar saja, saat Freya menolehkan kepalanya, dia mendapati Kenzi yang sedang bersandar di samping pintu walk in closet, tempat dia mengganti pakaiannya tadi. Dari penampilannya yang hanya menggunakan handuk yang dililitkan di pinggang, Freya yakin jika si Mr. Mesum ini pasti baru saja selesai mandi. "Kenapa aku tidak melihatny

  • Ranjang Panas CEO   Bab 71

    Akhirnya suapan terakhir pun, masuk sudah ke dalam mulut Freya. Dia meletakkan kembali piring itu, ke atas nakas."Ini minumlah." Kenzi menyodorkan segelas air pada Freya, dan Freya yang ingin ini semua drama memuakkan ini segera berakhir pun, meminum air itu dengan wajah yang masih menunjukkan ketidaksukaannya pada Kenzi."Kau perlu apa lagi?" Tanya Kenzi sambil memperlihatkan gigi putihnya yang begitu sempurna. Berharap setelah perut Freya kenyang, hati nya jadi sedikit senang."Bisakah kau pergi dari kamar ini?" tanya Freya tanpa basa basi ditambah dengan senyum terpaksa, yang sangat jelas terlihat."Tidak!!" Jawab Kenzi masih dengan senyum manisnya."Oke." Freya yang merasa jengah pun, kembali membaringkan dirinya di kasur."Dia tidur lagi! Apa bagian bawahnya masih terasa sakit?" Kenzi sebenarnya sangat ingin menanyakan hal itu, tapi tidak berani ia lakukan.Kenzi ingat sewaktu dia membobol Clarisa, wanita itu terlihat sangat kesakitan padahal rasanya tidak lah sesulit sewaktu Ke

  • Ranjang Panas CEO   Bab 70

    "Jangan coba bilang kau tidak melakukan apapun pada Freya di malam hari sebab%&*#.. " Nayla pun sudah masuk gigi empat dan hendak mundur tajam menyenggol Kenzi.Tapi untung nya, Kenzi buru-buru membekap mulut sang ibu. Kalau tidak, maka sudah bisa dipastikan jika ibunya itu akan merangkum semua perkataan nya tadi, plus mengatakan kalau tadi malam Ken juga menggerayangi Freya."%*&(*)(_... Argh!!" Nayla menggigit tangan Kenzi"Auw!! Ibu apa-apaan sih!!" Teriak Ken kesakitan."Kau itu yang apa-apaan Ken!! Pakai menyumbat mulut ibu mu ini dengan tangan mu!! Itu tangan ngomong-ngomong bersih atau tidak!" Seru Nayla sambil mengusap kasar mulutnya."Paling Ken pakai untuk ...." Kenzi tersenyum jahil untuk mengerjai sang ibu.Nayla langsung mengambil tisu dan membersihkan mulut nya."Sudah-sudah!! Ibu keluar sana! Biar aku saja yang mengeringkan rambut Freya!" Kenzi menarik paksa tangan Nayla untuk bangkit dan meninggalkan kamarnya.Kenzi langsung menutup pintu kamarnua, tepat di depan muka i

  • Ranjang Panas CEO   Bab 69

    Freya yang tengah emosi, kini sedang duduk di depan cermin rias di kamarnya."Dasar Mr.arogan! Apa karena kau punya banyak uang, itu artinya kau boleh melakukan apapun seenak jidatmu!" umpatnya, "Ya... meskipun memang uang berkuasa sih. Tapi kan tidak begitu konsepnya!" kesal Freya sembaru menatap pantulan wajah dongkolnya sendiri di cermin.Hingga saat pandangan matanya, kini tertuju pada totol-totol merah dilehernya yang kini berubah warna menjadi sedikit keunguan."Astaga... kenapa warnanya jadi berubah? Apa serangga yang menggigitku itu beracun?" Tak ingin mengambil resiko, Freya pun menyambar ponslenya dan mengetikkan apa yang ingin dia ketahui di laman mbah google.Dan seketika itu pula matanya membulat sempurna, karena yang muncul di sana sangat mengejutkannya. Pelaku yang membuatnya menjadi macan betina itu, ternyata bukanlah serangga, melainkan manusia laknat itu."Dasar Mr.Arogan mesum!" Sambil menghentakkan kakinya, Freya masuk ke dalam kamar mandi.Jangan tanya untuk apa,

  • Ranjang Panas CEO   Bab 68

    Seorang pelayan yang melintas, tampak terkejut melihat Freya yang tengah berada di dapur, "Nyonya?! Apa yang Nyonya lakukan?" tanyanya dengan berlari kecil, menghampiri Freya.Freya terkejut dengan tubuh yang sampai terlonjak, akibat panggilan pelayan itu. Dia menolehkan kepalanya dan berkata, "Apa kau tidak lihat? Aku ini sedang memasak. Apa aku terlihat seperti sedang bermain gundu?" tanya Freya sambil menghela nafas jengah.Mendengar jawaban dan tanggapan Freya, yang terlihat begitu acuh dan biasa saja, membuat pelayan itu justru semakin panik."Astaga Nyonya, biar saya saja. Kalau Nyonya butuh apa-apa, Nyonya tinggal panggil para pelayan. Ini bukan tempat Nyonya, di sini kotor dan berbahaya.Lagi dan lagi, Freya hanya bisa menghela nafas jengah. Apanya yang kotor? Dapur bukan tempat sampah, lalu berbahaya yang dimaksud itu apa? Apakah mungkin tabung gasnya akan meledak? No, karena rumah itu tidak menggunakan tabung gas, melainkam kompor listrik. Lalu dimana letak bahayanya? Lagip

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status