Share

Bab 17

Penulis: Rosemarry
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-09 21:54:17

"Apa yang harus ku lakukan? Ini sudah hampir setengah jam! Apa aku harus terus di sini? Bisa-bisa aku akan mati kedinginan." Gumam Freya. "Ah benar! Aku minta tolong saja pada Vano untuk mengambilkan handukku."

Cklak!

Sebuah kepala menyembul keluar dari celah pintu, dan memang hanya kepala saja yang terlihat, "Vano ..." panggil Freya yang tidak mendapat jawaban dan setelah menscan seluruh penjuru ruangan, Freya memang tak bisa menemukan Vano di sana. "Eh, kemana dia? Apa dia sudah pergi duluan karena lama menungguku? Berarti aku bisa keluar dengan tenang sekarang." Freya pun dengan hati senang keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya.

Namun saat tengah mencari baju yang akan dia pakai, tiba-tiba pintu kamar pun terbuka.

Cklak!

Freya membelalakkan matanya kala ia memutar pandangannya dan menemukan sosok Vano di ambang pintu "Aaaaaah!" Freya yang terkejut pun sontak langsung duduk sambil menutupi aset berharganya.

"Astaga, Freya maafkan aku. A-aku tidak sengaja.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ranjang Panas CEO   Bab 18

    "Cih! Dasar wanita jal*ng!" ujaran lirih seorang pria yang duduk di bangku paling ujung, siapa lagi kalau bukan CEO arrogant kita, Kenzi Adinata. "Semudah itu dia menerima Vano? Hah, apa yang aki katakan? Tentu saja dia menjawabnya dengan sangat mudah, bukankah memang itu yang dia inginkan sejak awal?!" batinnya yang tak henti-henti menuduh Freya dengan hal-hal buruk yang tak pernah ia lakukan."Tuan, anda mau pesan apa?" tanya seorang pelayan wanita pada Kenzo."Buatkan satu kopi americano." Ucapnya."Baik tuan."Dia pun kembali memegang koran yang ada di hadapannya itu sebagai alat penyamaran, tapi sayangnya ..."Vano, coba lihat orang itu." Tunjuk Freya ke arah seorang pria yang duduk di bangku paling ujung."Kenapa?" Vano pun mengikuti arah telunjuk Freya dan mendapati seorang pria yang tengah membaca koran. "Seorang pria membaca koran, memangnya apa yang aneh sampai kau menyuruhku melihatnya?""Apa kau tidak merasa ada yang aneh?""Hah? Tidak." Jawabnya sambil menggelengkan kepal

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-11
  • Ranjang Panas CEO   Bab 19

    Drtt ...Drtt ...Drtt ...Freya pun segera mengalihkan pandangannya ke arah laut, dan menarik kepalanya dari bahu Vano. "Siapa yang menelepon jam segini?!" gumam Vano dengan kesal, karena momen indah itu hampir saja terjadi namun di gagalkan oleh getaran dari benda pipih itu."Ehm ... angkat saja dulu, siapa tau telepon penting." Ucap Freya."Haish ... karena pacarku sudah bilang begitu, maka akan ki angkat teleponnya." Gombalan receh Vano yang sudah bisa membuat pipi Freya semakin bersemu merah."Aaaa! Tadi dia memanggilku pacarnya?! Oh tuhan ... rasanya aku ingin sekali berteriak sekeras mungkin! Mimpi apa aku semalam, sampai-sampai aku mendapatkan durian runtuh ini?" jerit hati Freya yang merasa sangat-sangat bahagia saat ini.Namun saat Vano melihat nama yang tertera di layar ponselnya, dia pun berdecak sebal. "Ck!""Ada apa?""Ternyata itu dari Kenzi, dan ku rasa dia hanya ingin mengganggu kita.""Jangan sembarang menuduh, coba saja angkat dulu teleponnya.""Baiklah ...""Halo,

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-12
  • Ranjang Panas CEO   Bab 20

    "Karena aku masih perlu membicarakan hal lainnya denganmu, Vano. Dan lagi ini memang tugas dia, dan tujuanku membawa serta wanita murahan itu agar dia bisa melakukan pekerjaannya. Aku tidak membawanya ke sini untuk berlibur atau jalan-jalan santai, Vano." Jelasnya."Tapi Kenzi, kenapa begitu mendadak?""Apa kau jadi bodoh begini karena terlalu lama dekat dengan wanita jal*ng itu, Vano? Bukankah hal semacam ini sudah sering terjadi?" "Stop, Kenzi! Berhenti memanggilnya dengan sebutan kotor! Dia punya nama, namanya Freya! Dan kau harus tau, mulai sekarang dia adalah pacarku dan aku akan segera melamarnya setelah kita kembali!" setelah mengatakan hal itu tanpa menunggu jawaban Kenzi, Vano pun keluar dari kamar Kenzi dengan membawa serta dokumen itu."Vano akan melamar wanita jal*ng itu? Tidak! Tidak akan ku biarkan rencana busukmu itu berjalan dengan lancar, wanita sialan!" geram Kenzo dengan gigi yang bergemelatuk dan rahang yang sudah mengeras menahan amarahTok...Tok...Tok..."Siap

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15
  • Ranjang Panas CEO   Bab 21

    Vano membelalakkan matanya menatap Freya."Vano?" panggil Freya karena melihat Vano yang terbengong, "Kenapa dia menatapku seperti itu? Apa aku kelihatan aneh? Atau ada yang salah dengan makeupku? Atau jangan-jangan, mata pandaku masih terlihat?!" batin Freya dengan was-was.Vano pun tersadar dari kekagumannya saat Freya melambai-lambaikan telapak tangannya di depan wajah Vano."Vano? Apa ada yang salah dengan penampilanku?" tanya Freya dengan ragu."E-eh? Tidak ada yang salah, tadi akulah yang salah mengira kau sebagai malaikat tanpa sayap yang sedang turun ke bumi." Jawab Vano yang tak lupa untuk melontarkan kata azimatnya."Dasar kang gombal!" "Hehe ... aku kan sedang memuji pacarku yang cantik ini, apanya menggombal?" Vano memberikan lengannya dan menunggu Freya untuk menggandengnya."Ayo jalan." Mereka berdua pun berjalan bersama, dan sepanjang perjalanan menuju tempat peresmian mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung lain dan juga para karyawan."Wah ... benar-benar pas

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15
  • Ranjang Panas CEO   Bab 22

    "Dia berani naik ke atas panggung? Hahaha... semuanya akan jadi lebih menarik!"Freya pun dengan anggun dan elegan duduk di belakang piano itu dan bersiap memulai penampilannya.Saat musik mulai mengalun, semua orang terdiam dan menatap pada Freya dengan berbagai macam ekspresi."Indah sekali ...""Benar-benar pianis berbakat!""Lagu itu adalah lagu favoritku, Love story.""Kau benar, lagu dari Richard Clayderman ini memang benar-benar indah.""Ternyata aku sia-sia saja mengkhawatirkanmu, Freya. Bahkan kau sudah seperti seorang pianis profesional." Batin Vano yang semakin mengagumi wanitanya itu.Namun berbeda dengan orang lain, Kenzi juga nampak terkejut tetapi rasa terkejut itu justru membuatnya sangat marah."Sial! Ternyata dia bisa bermain piano sebagus ini? Apa skill wanita bayaran zaman sekarang memang setinggi itu?" pikirnya, "Tidak bisa! aku harus tetap mempermalukanmu, bagaimanapun caranya!" Kenzi mengetikkan sebuah pesan di ponselnya, dan sesaat kemudian senyum licik tersung

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • Ranjang Panas CEO   Bab 23

    "J-jangan bercanda, kau membuatku malu.""Malam ini kau akan tau kalau aku tidak sedang bercanda, Freya," batin Vano dengan senyum manis tersungging di bibirnya."Oh Tuhan ... seberapa banyak gula yang kau berikan pada senyuman pria ini? Kenapa manis sekali, benar-benar sumber penyakit diabetes!" batin Freya sambil terus mencuri pandang pada Vano.Mereka berdua pun sudah sampai di restoran dan memesan makanan."Vano, apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Freya dengan sedikit ragu."Tanya saja, jika aku tau jawabannya maka akan ku jawab.""Sebenarnya apa alasan CEO sangat membenciku?""Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal ini?""Karena aku merasa tidak mungkin hanya karena satu kesan buruk yang tidak sengaja, bisa membuatnya sebenci itu padaku," jawab Freya yang mencoba mengutarakan analisisnya.Vano menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Freya, "Sebenarnya dulu Kenzi tidaklah seperti sekarang. Dulu dia mempunyai seorang wanita yang sangat dia sayangi, tapi wanita itu mengkhiana

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-18
  • Ranjang Panas CEO   Bab 24

    "Vano? A-apa yang kau lakukan?" Freya tergagap sekaligus terkejut kala melihat apa yang Vano lakukan saat ini.Vano berlutut di hadapan Freya dengan sebuah cincin indah di tangannya, "Freya, maukah kau menjadi orang yang akan selalu menemaniku dalam susah maupun senang. Dalam sehat maupun sakit?""A-apa ini sungguhan? Aku tidak sedang bermimpi indah dalam tidurku kan?" "Kau tidak sedang bermimpi, Freya. Aku sungguh-sungguh menginginkanmu sebagai pendamping hidupku," ucap Vano, "Jadi apa kau bersedia, Freya.""Aku bersedia. Aku juga berharap kau adalah orang pertama dan terakhir untukku," ucap Freya sambil tersenyum manis.Vano terlihat sangat senang, dia memasangkan cincin itu di jari Freya dan kemudian memeluknya erat-erat.Mereka tertawa bahagia bersama dengan di mulainya kisah cinta mereka."Meskipun pertemuan kita belum lama, tapi aku harap kita bisa bersama selamanya," ujar Vano sambil mengecup dahi Freya."Tapi sebelum itu, aku mau kau tau tentang diriku," Freya mengajak Vano d

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Ranjang Panas CEO   Bab 25

    Deg!Freya mematung seketika mendengar ucapan Kenzi. Bukan karena dia lebay atau bucin akut, hingga tidak bisa jauh dari Vano. Melainkan, dia lebih khawatir karena dia harus berdua saja dengan seseorang yang sudah dengan sangat jelas membencinya.Wajah terkejut serta sedikit was-was Freya, terbaca jelas oleh Vano. Dia memegang tangan Freya yang bahkan sudah mengeluarkan keringat dingin, untuk menenangkannya."Ok, Kenzi. Tapi kau harus berjanji padaku, jaga dia untukku." "Menjaganya? No! Aku bahkan malas melihat mukanya, untuk apa aku menjaganya? Yang aku tau dia adalah sekretarisku, jadi dia harus bekerja dan bukan bermain!" ucap Kenzi menatap sinis pada Freya."Baiklah, aku yang akan mengurus urusan di sini dan kalian bisa kembali.""Ya," ucapnya singkat.Vano dan Freya pun keluar dari kamar Kenzi. Tapi Vano tidak lantas kembali ke kamarnya, melainkan pergi ke kamar Freya untuk memberinya semangat."Freya, tenanglah. Aku yakin kau bisa melakukannya. Lagi pula aku tidak akan lama, mu

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20

Bab terbaru

  • Ranjang Panas CEO   Bab 76

    "Kamu hadirkan ke pesta nya Randy besok Viona?" tanya Sonya, salah satu teman dekatnya Viona. "Entahlah.." Jawabnya sambil melihat-lihat berita terbaru Kenzi di laman gosip."Dia lagi?" tanya Sonya sembari mendaratkan pantatnya di lengan sofa yang sedang diduduki oleh Viona."Dia tetap tampan seperti biasanya kan?" cicit Viona, melihat foto Kenzi yang di salah satu cover majalah pengusaha sukses.Viona menatap cover majalah itu dengan sebuah senyuman di wajahnya. "I miss you.." Ujar Viona dan memeluk majalah itu erat."Kalau masih cinta itu bilang!" cicit Sonya. "Dia udah gak cinta aku Sonya." Ujar Viona sambil masih mendekap erat majalah tadi."kata siapa? Bukti nya doi masih belum married ampe sekarang!" Tukas Sonya, sambil melipat kedua tangannya di dada."Tapi Kenzi udah punya pacar. Kau tahu kan siapa pacar Kenzi saat ini!" Viona pun meletakkan majalah tadi dan berjalan ke meja bar mini di dalam apartemen nya itu. Viona menuangkan anggur ke dalam gelas yang ada di atas meja. Da

  • Ranjang Panas CEO   Bab 75

    Kenzi tiba-tiba teringat Clarisa. Benar, mengapa Kenzi tidak menjadikan Clarisa sebagai tameng hidupnya. Paling tidak dengan menggandeng Clarisa maka Kenzi tidak perlu lagi raket nyamuk untuk menyingkir wanita-wanita yang pasti akan menempel pada nya selama pesta itu. Lagi pula kan Clrisa memang adalah pacar Kenzi. Semua orang di dunia tahu itu. "kau dimana Clarisa?" Tanya Kenzi pada Clarisa begitu telpon itu tersambung. "Aku? aku sedang di salon sayang." Jawab Clarisa berbohong sebab saat ini dia sedang ada di apartemen salah satu selingkuhannya yang berprofesi sebagai model juga. "Temani aku ke Villa nya Randy sabtu dan minggu ini. Dia mengadakan pesta koktail."Ujar Kenzi. Clarisa menoleh pada pria yang sedang bersama nya saat ini. Clarisa sudah terlanjut berjanji untuk ke Paris bersama pria ini sabtu dan minggu ini. Mereka pun sudah membeli tiket dan membooking hotel. Itu lah mengapa tadi Clarisa datang ke tempat Kenzi sebab dia membutuhkan suntikan dana tambahan untuk bero

  • Ranjang Panas CEO   Bab 74

    Freya menarik nafas sebanyak yang dia bisa lalu menghembuskan sambil terisak-isak. Kata-kata Kenzi yang mengatakan tidak ingin memiliki anak Freya bagaimana pun tetap dirasa kejam bagi Freya.Memang Freya tidak cintai Kenzi bahkan Freya sangatlah membenci pria itu. Tapi kenyataannya saat ini Freya sudah terikat tali pernikahan dengan Kenzi. Kalau bukan memiliki anak dari Kenzi, lantas dari siapa lagi Freya harus memiliki anak? Sedangkan bagi seorang wanita, takdirnya baru akan terasa sempurna bila ia bisa memiliki anak dari rahimnya sendiri. Tapi kini, laki-laki kejam yang berstatus sebagai suami Freya malah dengan jelas mengatakan dia tidak ingin di repotkan dengan kehadiran anak di antara mereka."Dia memberikan ku status sebagai nyonya Kenzi Adinata, tapi di merenggut hak ku sebagai seorang ibu! Aku harus bagaimana tuhan?" Rintih Freya dalam hati. Ucapan Kenzi benar-benar menjadi satu pukulan yang lainnya bagi Freya. Bukan karena dia berharap memiliki anak dari laki-laki itu tap

  • Ranjang Panas CEO   Bab 73

    "Cewek-cewek pasti akan sedih kalau kalian tidak datang. Lagi pula ini party nya weekend. So waktu kerja para pejantan tangguh seperti kita ini tidak akan terganggu!" Tukas Randy. "Woman penting, tapi cuan lebih penting because no cuan, no woman, man.." Seru Randy yang hanya di tanggapi tatapan aneh oleh Kenzi dan Vano."Kriik..""Krik..."Sungguh garing."Well aku cuma mau ngasih itu untuk kalian berdua! Dan ingat besok untuk datang." Randy pun keluar dari ruangan Kenzi.Begitu Randy menutup pintu itu, pandangannya terkunci pada sekertaris Kenzi. Siapalagi kalau bukan Freya..Randy ingat, dia masih punya satu undangan lagi di dalam jas nya. Entah mengapa Randy sangat ingin memberikan undangannya itu pada gadis yang baru saja dia kenalkan ini."Aku akan membuat dia menjadi kemeriahan di pesta nanti. Aku rasa Kenzi pasti tidak akan keberatan bila kau menjadi keseruan di pesta nanti." Pikiran jahat sudah menghinggapi kepala Randy."Sibuk?" tanya Randy pada Freya yang sedang merapikan ja

  • Ranjang Panas CEO   Bab 72

    Begitu keluar dari walk in closet setelah berganti baju, Freya langsung melihat ke arah tempat tidurnya, dan ternyata Kenzi sudah tidak lagi berada di sana. Freya pun menscan seluruh ruangan kamar dan hasilnya tetap saja nihil, Kenzi juga tidak ada dimana pun, di ruangan itu. "apa dia mandi?" gumam Freya dalam hati, sambil melihat ke arah kamar mandi. Tapi pintu kamar mandi itu tidak tertutup yang artinya tak ada siapapun di dalam sana. "Sepertinya tidak di kamar mandi juga." Freya hendak melanjutkan langkah kaki nya keluar dari kamar itu. "Apa kau sedang mencari ku, Freya?" tanya Kenzi dari arah belakang, yang membuat Freya sedikit terkejut. Dan benar saja, saat Freya menolehkan kepalanya, dia mendapati Kenzi yang sedang bersandar di samping pintu walk in closet, tempat dia mengganti pakaiannya tadi. Dari penampilannya yang hanya menggunakan handuk yang dililitkan di pinggang, Freya yakin jika si Mr. Mesum ini pasti baru saja selesai mandi. "Kenapa aku tidak melihatny

  • Ranjang Panas CEO   Bab 71

    Akhirnya suapan terakhir pun, masuk sudah ke dalam mulut Freya. Dia meletakkan kembali piring itu, ke atas nakas."Ini minumlah." Kenzi menyodorkan segelas air pada Freya, dan Freya yang ingin ini semua drama memuakkan ini segera berakhir pun, meminum air itu dengan wajah yang masih menunjukkan ketidaksukaannya pada Kenzi."Kau perlu apa lagi?" Tanya Kenzi sambil memperlihatkan gigi putihnya yang begitu sempurna. Berharap setelah perut Freya kenyang, hati nya jadi sedikit senang."Bisakah kau pergi dari kamar ini?" tanya Freya tanpa basa basi ditambah dengan senyum terpaksa, yang sangat jelas terlihat."Tidak!!" Jawab Kenzi masih dengan senyum manisnya."Oke." Freya yang merasa jengah pun, kembali membaringkan dirinya di kasur."Dia tidur lagi! Apa bagian bawahnya masih terasa sakit?" Kenzi sebenarnya sangat ingin menanyakan hal itu, tapi tidak berani ia lakukan.Kenzi ingat sewaktu dia membobol Clarisa, wanita itu terlihat sangat kesakitan padahal rasanya tidak lah sesulit sewaktu Ke

  • Ranjang Panas CEO   Bab 70

    "Jangan coba bilang kau tidak melakukan apapun pada Freya di malam hari sebab%&*#.. " Nayla pun sudah masuk gigi empat dan hendak mundur tajam menyenggol Kenzi.Tapi untung nya, Kenzi buru-buru membekap mulut sang ibu. Kalau tidak, maka sudah bisa dipastikan jika ibunya itu akan merangkum semua perkataan nya tadi, plus mengatakan kalau tadi malam Ken juga menggerayangi Freya."%*&(*)(_... Argh!!" Nayla menggigit tangan Kenzi"Auw!! Ibu apa-apaan sih!!" Teriak Ken kesakitan."Kau itu yang apa-apaan Ken!! Pakai menyumbat mulut ibu mu ini dengan tangan mu!! Itu tangan ngomong-ngomong bersih atau tidak!" Seru Nayla sambil mengusap kasar mulutnya."Paling Ken pakai untuk ...." Kenzi tersenyum jahil untuk mengerjai sang ibu.Nayla langsung mengambil tisu dan membersihkan mulut nya."Sudah-sudah!! Ibu keluar sana! Biar aku saja yang mengeringkan rambut Freya!" Kenzi menarik paksa tangan Nayla untuk bangkit dan meninggalkan kamarnya.Kenzi langsung menutup pintu kamarnua, tepat di depan muka i

  • Ranjang Panas CEO   Bab 69

    Freya yang tengah emosi, kini sedang duduk di depan cermin rias di kamarnya."Dasar Mr.arogan! Apa karena kau punya banyak uang, itu artinya kau boleh melakukan apapun seenak jidatmu!" umpatnya, "Ya... meskipun memang uang berkuasa sih. Tapi kan tidak begitu konsepnya!" kesal Freya sembaru menatap pantulan wajah dongkolnya sendiri di cermin.Hingga saat pandangan matanya, kini tertuju pada totol-totol merah dilehernya yang kini berubah warna menjadi sedikit keunguan."Astaga... kenapa warnanya jadi berubah? Apa serangga yang menggigitku itu beracun?" Tak ingin mengambil resiko, Freya pun menyambar ponslenya dan mengetikkan apa yang ingin dia ketahui di laman mbah google.Dan seketika itu pula matanya membulat sempurna, karena yang muncul di sana sangat mengejutkannya. Pelaku yang membuatnya menjadi macan betina itu, ternyata bukanlah serangga, melainkan manusia laknat itu."Dasar Mr.Arogan mesum!" Sambil menghentakkan kakinya, Freya masuk ke dalam kamar mandi.Jangan tanya untuk apa,

  • Ranjang Panas CEO   Bab 68

    Seorang pelayan yang melintas, tampak terkejut melihat Freya yang tengah berada di dapur, "Nyonya?! Apa yang Nyonya lakukan?" tanyanya dengan berlari kecil, menghampiri Freya.Freya terkejut dengan tubuh yang sampai terlonjak, akibat panggilan pelayan itu. Dia menolehkan kepalanya dan berkata, "Apa kau tidak lihat? Aku ini sedang memasak. Apa aku terlihat seperti sedang bermain gundu?" tanya Freya sambil menghela nafas jengah.Mendengar jawaban dan tanggapan Freya, yang terlihat begitu acuh dan biasa saja, membuat pelayan itu justru semakin panik."Astaga Nyonya, biar saya saja. Kalau Nyonya butuh apa-apa, Nyonya tinggal panggil para pelayan. Ini bukan tempat Nyonya, di sini kotor dan berbahaya.Lagi dan lagi, Freya hanya bisa menghela nafas jengah. Apanya yang kotor? Dapur bukan tempat sampah, lalu berbahaya yang dimaksud itu apa? Apakah mungkin tabung gasnya akan meledak? No, karena rumah itu tidak menggunakan tabung gas, melainkam kompor listrik. Lalu dimana letak bahayanya? Lagip

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status