Share

- 65 -

Airel melempar pandang ke pria yang berdiri di samping ranjang Airen. "Maaf, Johan. Bisakah kau meninggalkan kami berdua?" pinta Airel. "Ada yang ingin kami bicarakan secara empat mata."

"Baiklah, aku mengerti," balas Johan segan. Ia berjalan keluar yang kemudian diikuti suster penjaga kamar itu.

"Apakah kau masih marah dengan Paman Alfie?" tanya Airel pada Airen setelah terdengar pintu ruangan itu tertutup.

"Kenapa kau selalu berharap aku tidak marah padanya?" desak Airen berbalik tanya.

Airel menghela napasnya pelan. "Selama kau menghilang, dia adalah orang yang paling khawatir dengan keberadaanmu. Asal kau tahu, saking khawatirnya, dia juga yang memaksaku untuk melibatkan kepolisian demi mencarimu."

"Untuk apa aku peduli dengan hal semacam itu?"

Airel mendebas kasar. "Ayolah, Ren! Paman mungkin ada salahnya, tetapi lihatlah kebaikannya pada kita selama ini. Begitukah caramu berterima kasih padanya? Dengan sikapmu yang seperti ini, itu sam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status